Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RUANG KELAS III RSUD ULIN BANJARMASIN Anna Maria Fransisca; Mohammad Basit; Aulia Rachman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.36

Abstract

Kepuasan pasien merupakan indikator keberhasilan pelayanan yang dari salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam pelayanan keperawatan. Apabila pelayanan sesuai dengan harapan, maka kualitas pelayanan dipandang baik dan memuaskan, sebaliknya pelayanan yang diterima tidak memuaskan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Dalam penelitian ini bertujuan melihat hubungan kualitas pelayanan keperwatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS di ruang kelas III RSUD Ulin Banjarmasin. Diambil dengan menggunakan stratified random sampling dengan populasi sebanyak 98 responden. Penggumpulan data menggunakan kuesioner. Dari penelitian diperoleh hasil dari kualitas pelayanan keperawatan dinyatakan baik dengan 80 (81.6%), hasil dari kepuasan dinyatakann puas dengan 72 (73.5%), dan untuk hubungan kualitas pelayanan keperawatan baik dengan kepuasan puas (90.0%) dan kualitas pelayanan keperawatan tidak baik dengan kepuasan tidak puas 18 (100%). Signifikansi 0.000 dengan α = 0.05. Saran diharapkan untuk meningkatkan layanan keperawatan guna meningkatkan kepuasan pasien dan melakukan survey kepuasan pasien secara berkala.
HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA STROKE Ni Putu Sriyanti; Warjiman Warjiman; Mohammad Basit
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.43

Abstract

Kesejahteraan spiritual adalah proses menguraikan sifat ikatan yang dinamis dan harmonis antara pribadi, komunitas, lingkungan dan Tuhan. Kualitas hidup merupakan kemampuan individu untuk mendapatkan hidup yang normal terkait persepsi secara individu mengenai tujuan, harapan, standar, dan perhatian secara spesifik terhadap kehidupan yang dialami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup pada pasien pasca stroke di Ruang Poli Saraf RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien pasca stroke yang di rawat di Ruang Poli Saraf RSUD Ulin Banjarmasin. Sampel diambil menggunakan tehnik purposive sampling yaitu sebanyak 43 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisis korelasi Spearman Rho pada α=0,05. Hasil penelitian diperoleh 33 responden yang memiliki kesejahteraan spiritual baik dengan kualitas hidup tinggi sebanyak 22 orang (66,7%) dan kualitas hidup rendah sebnyak 11 orang (33,3%). Responden yang memiliki kesejahteraan spiritual cukup baik dengan kualitas hidup tinggi sebanyak 1 orang (10,0%) dan kualitas hidup rendah sebanyak 9 orang (90,0%). Koefisiensi Korelasi Spearman Rho menunjukkan 0,752 signifikansi 0,000 dengan α = 0,05. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual
HUBUNGAN PELAKSANAAN DIET TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016 Yohana Carolina; Mohammad Basit; Aulia Rachman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v1i2.45

Abstract

Latar Belakang : Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme kronis yang ditandai oleh hiperglikemia (gula darah yang tinggi) yang diakibatkan oleh resistensi insulin dan kekurangan insulin. Diabetes melitus suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikontrol dengan mengatur makanan (diet). Pelaksanaan diet diabetes memerlukan waktu yang lama karena diabetes merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup maka akan mempengaruhi kualitas hidup klien diabetes melitus, fisik, psikologi, hubungan sosial dan lingkungan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan diet terhadap kualitas hidup pasien diabetes melitus di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan study korelasional. Penelitian korelasi ini menggunakan pendekatan Cross sectional. Pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan Accidental Sampling. Ada 122 klien Diabetes melitus yang menjadi sampel. Data didapatkan memalui kuesioner. Pengelolaan data menggunakan analisis korelasi Spearman Rho. Hasil Penelitian : klien yang memiliki pelaksanaan diet baik dan kualitas hidup tinggi ada 56 orang (96,6%). Klien yang memiliki pelaksanaan diet kurang dan kualitas hidup rendah ada 28 orang (100%). Koefisien Korelasi Spearman Rho menunjukkan 0,645, signifikansi 0,000 dengan α = 0,05. Kesimpulan : ada hubungan antara pelaksanaan diet dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin.
HUBUNGAN DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA DENGAN TINGKAT NYERI PADA ANAK ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA AKIBAT KEMOTERAPI Nalau Sapu Rata; Mohammad Basit; Sapariah Anggraini
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i1.88

Abstract

Latar Belakang : Fenomena yang terjadi yaitu anak sering merasakan nyeri akibat efek samping kemoterapi. Dukungan emosional keluarga kepada anak sangat dibutuhkan, karena perasaan atau energi positif yang diberikan membuat anak merasa aman, tentram, dan dicintai, sehingga mampu menurunkan atau meminimalisir nyeri yang dirasakan anak. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan dukungan emosional keluarga dengan tingkat nyeri pada anak Acute Lymphoblastic Leukemia akibat kemoterapi di Ruang Hemato Onkologi Tulip III A RSUD Ulin Banjarmasin. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah keluarga dan anak Acute Lymphoblastic Leukemia yang mengalami nyeri akibat kemoterapi. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 30 responden. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan analisis uji Spearman Rank pada α=0,05. Hasil : Dari 30 responden, terdapat 18 responden (60,0%) yang sering memberikan dukungan emosional keluarga pada anak. Tingkat nyeri pada anak Acute Lymphoblastic Leukemia akibat kemoterapi dari 30 responden/anak yang menunjukkan nyeri sedang sebanyak 19 responden (63,3%). Koefisien korelasi Spearman Rank menunjukkan 0,380 signifikansi 0,038 dengan (a) 0,05. Kesimpulan : Ada hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan tingkat nyeri pada anak Acute Lymphoblastic Leukemia akibat kemoterapi (p=0,038).
FAKTOR PSIKOLOGI KLIEN MEMILIH RUMAH SAKIT SARI MULIA SEBAGAI PELAYANAN RAWAT INAP Mohammad Basit; Sukarlan Sukarlan; Devi Lusiana
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.339 KB)

Abstract

Latar Belakang : Faktor psikologi merupakan faktor internal konsumen yang sangat penting untuk diketahui manajemen rumah sakit karena rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berorentiasi pada konsumen, sehingga perlu untuk selalu berinteraksi terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktor ini timbul dari dalam diri konsumen itu sendiri yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap konsumen akan layanan rumah sakit yang dimanfaatkanTujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor psikologi klien memilih Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin menjadi tujuan pelayanan rawat inapMetode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan sample Accidental Sampling. Sampel terdiri dari 20 klien rawat inap dengan kriteria yang telah ditentukan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner lalu kemudian di analisis menggunakan pearson product momentHasil : Hasil menunjukkan jika faktor psikologi klien berupa motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap klien memilih rumah sakit sari mulia banjarmasin menjadi tujuan pelayanan rawat inap sebesar 90% termasuk dalam kategori baik.Kesimpulan : Faktor psikologi seperti motivasi, persepsi, pembelajaran sikap dan keyakinan sangat berperan penting dalam proses pengambilan keputusan klien memilih rumah sakit sari mulia banjarmasin menjadi tujuan pelayanan rawat inap.Kata Kunci : Motivasi, Persepsi, pembelajaran dan sikap serta keyakinan.
THE CORRELATION OF THERAPEUTIC COMMUNICATION WITH CLIENT TRUST AGAINST NURSES IN INPATIENT AT SARI MULIA HOSPITAL BANJARMASIN MOHAMMAD BASIT; Rifa"atul Mahmudah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.79 KB)

Abstract

Background: Therapeutic communication occurs when preceded by a trusting relationship between the nurse and client. In the context of nursing services to the client, the first client must believe that nurses are able to provide nursing care in dealing with complaints.Methods: The research design that used in this research is analytic survey with cross sectional approach with a total sample of 85 male and female patients which have criteria from 17-45 years old and using purposive sampling technique. Collecting data using instruments such as questionnaires therapeutic communication tools and trust client , and then analyzed using the Spearman Rank (Rho) with a significant p = 0.05.Result: The results showed therapeutic communication in the unfavorable category is 55.3% and the trust client in the unfavorable category also is 60.0%. In the analysis by Spearman Rank correlation test results obtained p = 0.009 0.05 with r = 0282 meaning have moderate strength rate.Conclusion: The Existence Of Therapeutic Communication Relationship  With Client Trust Against Nurses In Inpatient General Sari Mulia Hospital Banjarmasin. Keyword: Therapeutic Communication, Client Trust.
HUBUNGAN USIA IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2013-2014 Yayu Puji Rahayu; Mohammad Basid; Mega Silvia
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1413.635 KB)

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 359 per 100.000 kelahiranhidup. Penyebab BBLR bisa berasal dari faktor ibu. Faktor ibu yang berperan adalah umur ibu, beratbadan ibu sebelum hamil, kenaikan berat badan ibu selama hamil, riwayat kehamilan sebelumnya,sosial ekonomi yang rendah, kehamilan multipel dan merokok. Umur ibu merupakan salah satu faktoryang menyebabkan kejadian bayi dengan berat badan lahir redah, dimana angka kejadian tertinggiBBLR adalah pada usia dibawah 20 tahun karena dan pada usia diatas 35 tahun BBLR atau bayi beratbadan lahir rendah merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian bayi, yangmanaAngka Kematian Bayi (AKB) salah satu indikator untukmengetahui derajat kesehatan di suatu negaraberdasarkan Survey Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 sebesar 32/1000 kelahiran hidupTujuan Penelitian: Menganalisis hubungan antara usia ibu dengan bayi berat lahir rendah di RSUDDr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada tahun 2013-2014Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan crosssectional dengan populasi bayi BBLR yang dilahirkan di VK Bersalin pada tahun 2013-2014 diRSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yang berjumlah 653 orang dan seluruh populasidigunakan sebagai responden penelitian.Hasil: hasil penelitian usia ibu yang berisiko melahirkan BBLR sebanyak 172 (26,65%), BBLSR 19(35,19%) dan 7 (36,84%), dan ibu yang tidak berisiko melahirkan BBLR sebanyak 408 (70,35%)BBLSR terdapat 35 (64,81%), 12 BBLER (63,16%)menunjukkan bahwa hasil uji Kolerasi RankSpear man didapatkan hasil yaitu p= 0,294 α=0,005.Simpulan: Hasil analisis diketahui bahwa usia ibu dengan bblr tidak ada hubungan.Kata kunci: Usia, BBLR
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Zulliati Zulliati; Muhammad Basit; Tria Dwi Putri
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.129 KB)

Abstract

Latar Belakang : Siklus menstruasi merupakan perubahan yang terjadi berulang pada uterus dan berakhir pada saat menopause. Faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi antara lain status gizi, aktivitas fisik, stress, diet serta penggunaan alat kontrasepsi.Gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan saat menstruasi karena zat gizi mempengaruhi seluruh proses yang terdapat dalam tubuh saat terjadinya menstruasi. Alat kontrasepsi hormonal yang mempengaruhi antara lain pil, suntik dan implant. Dari hasil studi pendahuluan diperoleh 7dari 10 ibu akseptor KB hormonal mengatakan mentruasinya tidak teratur dan terjadi peningkatan berat badan setiap bulannya.Tujuan : Untuk mengetahui Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal dan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin.Metode: Penelitian survei analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 610 dengan teknik Accidental Sampling. Menggunakan sampel minimal 30 responden. Analisis Bivariat menggunakan Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% atau α=0.05Hasil: Hasil Chi Square di peroleh nilai p=0.0040.05, berarti Ho di tolak dan Ha di terima yang artinya ada hubungan antara Penggunaan Alat Kontrasepsi hormonal dengan siklus Menstruasi, nilai p= 0,0030.05 berarti Ho di tolak dan Ha di terima yang artinya ada hubungan antara Status Gizi dengan siklus Menstruasi.Kesimpulan : Ada Hubungan antara Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal dan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin.Kata kunci: Pengguna Alat Kontrasepsi Hormonal, Status Gizi, Siklus Menstruasi 
Analisis Faktor Kejadian Depresi Pada Klien Pasca Stroke Suku Banjar Banjarmasin Mohammad Basit; Rifaatul Mahmudah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.513 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i2.508

Abstract

 Background: Phenomenon of post-stroke depression are often not detected by non-psychiatrist doctor, whereas earlier handlers, right, and integrated will be more effective so that it can help improve the healing process. There are some psychosocial stressors which is likely to cause of stroke patients in Kalimantan Selatan, because the Banjarese has a bad habits and lifestlye like always ate salty food, fatty, etc that are not balanced with enough vegetables and exercise.Objective: To analyzed the factor ofpost-stroke depression on Banjarese Clients in Banjarmasin Method: This study used observational method with case control design. The population are Banjarese Clients post-stroke in Banjarmasin, sampling techniques in this research was purposive sampling method with 66 people. Data were analyzed with Spearman-Rank test with α = 0.05.Results: There are nocorrelation between age, gender, education level, marital status, job, family income, stroke severity, long suffered stroke, types of stroke, and personality with post-stroke depression on Banjarese Clients in Banjarmasin.There are correlation between geographical distance with post-stroke depression with value p = 0,015 and there was correlated significantly relationship by social support with post-stroke depression by the value p = 0,000Conclusion: There was two factors related with post stroke depression on Bajarese Clients in Poliklinik SyarafUlin Hospital Banjarmasin, namely geographical distance and there is significantly relationship by social support. Keywords:Banjarese, Depression Factors, Stroke  Latar Belakang: Masalah gejala depresi pasca stroke sering tidak terdeteksi oleh dokter non-spikiater, padahal penangan yang lebih awal, tepat, dan terpadu akan lebih efektif dengan demikian dapat membantu meningkatkan proses penyembuhan. Aktivitas sehari-hari penderita stroke dibantu oleh keluarga atau perawat, ingin menyampaikan maksud dan tujuan juga tidak mampu, hanya bisa menggunakan bahasa tubuh atau isyarat untuk menyampaikan apa yang diinginkan. Hal tersebut membuat klien stroke mengalami depresi, apalagi jika klien memiliki keluarga yang support sistemnya kurang. Ada beberapa stresor psiko-sosial yang kemungkinan menyebabkan depresi pada penderita penyakit stroke yaitu jenis kelamin, umur, ras, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan geografi. Di Kalimantan Selatan tercatat sebagai daerah dengan penderita hipertensi dan stroke tertinggi Nasional, disebabkan suku banjar mempunyai kebiasaan pola makan dan pola hidup menyukai makanan manis, berlemak, serta asin yang tidak diimbangi dengan sayur mayur serta olahraga yang cukupTujuan: Untuk menganalisis faktor kejadian depresi pada klien pasca stroke suku Banjar Banjarmasin Metode:Menggunakan observasional analitik, dengan rancangan atau desain studi kasus kontrol (casecontrol study). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh suku Banjar yang mengalami stroke, dengan teknik sample purposive sampling dengan 66 orang. Data dianalisis dengan Spearman-Rank test with α = 0.05Hasil: Ada hubungan antara jarak geografis dengan kejadian depresi pada klien pasca stroke dengan nilai p = 0,015  dan ada hubungan dukungan sosial dengan  kejadian depresi pada klien pasca stroke  suku Banjar Banjarmasin dengan nilai 0,000Kesimpulan: ada dua faktor yang berhubungan dengan kejadian depresi pada klien pasca stroke suku Banjar Banjarmasin di Poliklinik Syaraf RSUD Ulin Banjarmasin, yaitu jarak geografis dan dukungan sosial  Kata Kunci:Faktor Depresi, Stroke, Suku Banjar
HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN Mohammad Basit; Sukarlan Sukarlan; Fitria Raudatul Jannah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.194 KB)

Abstract

Latar Belakang: Meningkatnya kasus Hipertensi menjadi masalah yang cukup besar. Penanggulangan Hipertensi dan pencegahan juga dilakukan berbagai upaya seperti pemerintah Indonesia. Umumnya dalam sehari seseorang bekerja selama 6-8 jam. Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Bekerja yang berlebihan dan istirahat yang kurang dapat meningkatkan tekanan darah dari jantung ke seluruh tubuh.Tujuan: Menganalisa hubungan lama kerja dan pola istirahat dengan derajat Hipertensi di Poli Penyakit Dalam RSUD Ulin Banjarmasin.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua pasien hipertensi di Poli Penyakit Dalam RSUD Ulin Banjarmasin. Sampel sebagian dari populasi yang berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan metode kuesioner dan dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman Rank dengan taraf signifikan 95% (0,05). Hasil: Sebagian besar responden dengan lama kerja normal sebanyak 19 orang (63,3%), Pola Istirahattidak normal berjumlah 23 orang (86,7%).Simpulan: Ada hubungan pola istirahat dan lama kerja dengan derajat Hipertensi di Poli Penyakit Dalam RSUD Ulin Banjarmasin.Kata Kunci: Pola Istirahat, Lama Kerja, Derajat, Hipertensi