Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hypnoparenting Effects Towards Fatigue As An Impact Of Chemotherapy Among Pediatric Patients with Acute Lymphoblastic Leukemia Sapariah Anggraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 21, No 2 (2018): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v21i2.570

Abstract

The management of fatigue among pediatric patients with lymphoblastic leukemia does not become a priority apart from the cancer management itself. Hence, it is necessary to put an attention towards this issue by giving another complementary therapy for the patient called hypnoparenting. By implementing hypnoparenting will decrease the level of fatigue because of the chemotherapy process. Therefore the purpose of study was to investigate the effect of hypnoparenting towards fatigue prevalence as an impact of chemotherapy among pediatric patients with Acute Lymphoblastic Leukemia. This research utilized quasi experiment before after study. The population of the study was pediatric patients (5-12 years old) who suffered by Acute Lymphoblastic leukemia under chemotherapy treatment at RSUD Ulin Banjarmasin. The study was started on Mei 2016 until June 2016 with the total participants were 30 pediatrics patients. The data analysis used dependent t-test with 95% CI and p value <0.05. According to the mean score of  30 patients in the range of age 5-12 years revealed  ; before and after hypnoparenting implementation, The mean score was different 5.30 and p value 0.0003, 95% CI (2.681 – 7.919). There was a significant difference on fatigue level among the patients before and after hypnoparenting implementation. Keyword: acute lymphoblastic leukemia, fatigue, hypnoparenting                                                                                                                        Abstrak Fenomena yang sering terjadi, manajemen kelelahan untuk pasien anak dengan kanker belum menjadi prioritas dalam manajemen efek samping terapi kanker. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hypnoparenting terhadap kejadian kelelahan akibat kemoterapi pada anak dengan acute lymphoblastic leukemia di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain studi quasi eksperimen dengan jenis before after study. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 5-12 tahun yang menderita kanker dengan jenis acute lymphoblastic leukemia yang sedang menjalani kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin yang terdiri dari 30 orang anak dengan waktu penelitian dari Mei 2016 sampai Juni 2016. Analisa menggunakan uji beda 2 mean dependen dengan 95% CI dan p value < 0,05. Berdasarkan perhitungan rerata tingkat kelelahan  pada anak usia 5 – 12 tahun yang berjumlah 30 responden didapatkan  sebelum dan sesudah dilakukan hypnoparenting yakni beda mean sebesar 5,30 dan p value  0.0003,  95% CI (2.681 - 7.919). Terjadi penurunan rerata skor secara bermakna pada tingkat kelelahan sebelum dan sesudah dilakukan hypnoparenting. Kata Kunci: hypnoparenting, kelelahan, leukemia limfoblastik akut
GAMBARAN STATUS EKONOMI KELUARGA YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN Sapariah Anggraini; Yohana Gabrilinda Adang; Dyta Syntia
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i1.54

Abstract

Latar Belakang : Balita merupakan kelompok yang rentan terjadinya masalah gizi, dimana angka kejadian gizi kurang di Banjarmasin khususnya di wilayah Kelayan Timur Banjarmasin masih cukup tinggi yaitu sebanyak 10,47%. Status gizi pada balita dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah status ekonomi keluarga, dimana kemiskinan masih menduduki tingkat pertama sebagai penyebab gizi kurang. Sehingga keluarga memiliki peran dalam memenuhi nutrisi pada balita maka penting sekali keluarga mengetahui konsumsi pangan yang bergizi untuk meningkatkan status gizi balita. Tujuan : Mengidentifikasi gambaran status ekonomi keluarga yang dapat mempengaruhi status gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin. Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survey deskriptif. Sampel yaitu keluarga yang memiliki balita gizi kurang sebanyak 30 keluarga dengan tehnik accidental sampling. Dilakukan menggunakan lembar observasi BPS, dan timbangan. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil : Status ekonomi keluarga di wilayah kerja Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin masuk ke dalam kategori tidak miskin yaitu sebanyak 25 keluarga (83,3%). Sedangkan status ekonomi keluarga yang berkategori miskin yaitu sebanyak 5 keluarga (16,7%). Adapun status ekonomi keluarga yang mempengaruhi status gizi kurang yaitu kategori miskin sebanyak 5 keluarga dengan keluarga yang diatas garis kemiskinan atau masih rentan miskin yaitu sebanyak 8 keluarga. Kesimpulan : Status ekonomi keluarga yang memiliki balita gizi kurang yaitu sebagian besar terjadi pada keluarga dengan kategori tidak miskin. Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang lebih luas lagi mengenai status gizi balita.
Hubungan Tipe Pola Asuh Orangtua Permisif Dengan Perkembangan Emosional Anak Usia 4-6 Tahun yang menggunakan Gadget di TK Barunawati Banjarmasin Sapariah Anggraini; Yohana Gabrilinda Adang; Velly Cahayani
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i1.87

Abstract

Latar Belakang: Pola asuh orangtua permisif yaitu bentuk pola asuh dimana terdapat aspek-aspek kontrol yang sangat longgar terhadap anak, hukuman dan hadiah tidak pernah diberikan semua keputusan di serahkan kepada anak orang tua bersikap masa bodoh dan pendidikan bersifat bebas, sedangkan perkembangan anak usia 4-6 tahun salah satunya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Fenomena yang terjadi sekarang ini sering kita lihat anak menggunakan gadget dan orangtua membiarkan saja tanpa memberi batasan waktu. Anak yang menggunakan gadget akan mengalami penurunan dalam bersosialisasi dan mengatur emosi sehingga anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, lebih ironis lagi anak tidak bisa menghormati orangtua. Tujuan Penelitian: Mengetahui Hubungan Tipe Pola Asuh Orang tua Permisif Dengan Perkembangan Emosional Anak Usia 4-6 Tahun Yang menggunakan Gadget di TK Barunawati Banjarmasin Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di TK Barunawati Banjarmasin. Sampel di ambil menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 51 responden. Pengumpulan data menggunakan metode kuisioner. Analisa data menggunakan analisis uji spearman rank pada α = 0,05. Hasil: Dari 51 responden terdapat 18 responden (35,3%) yang pola asuh permisif kurang. Perkembangan emosional anak usia 4-6 tahun yang menggunakan gadget dari 51 responden yang menunjukan perkembangan emosional cukup sebanyak 16 responden (31,4%). Koefisien korelasi spearman rank menunjukan sigifikasi < 0,05 yaitu p= 0,470 Kesimpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua permisif dengan perkembangan emosional anak usia 4-6 tahun yang menggunakan gadget.
HUBUNGAN DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA DENGAN TINGKAT NYERI PADA ANAK ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA AKIBAT KEMOTERAPI Nalau Sapu Rata; Mohammad Basit; Sapariah Anggraini
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i1.88

Abstract

Latar Belakang : Fenomena yang terjadi yaitu anak sering merasakan nyeri akibat efek samping kemoterapi. Dukungan emosional keluarga kepada anak sangat dibutuhkan, karena perasaan atau energi positif yang diberikan membuat anak merasa aman, tentram, dan dicintai, sehingga mampu menurunkan atau meminimalisir nyeri yang dirasakan anak. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan dukungan emosional keluarga dengan tingkat nyeri pada anak Acute Lymphoblastic Leukemia akibat kemoterapi di Ruang Hemato Onkologi Tulip III A RSUD Ulin Banjarmasin. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah keluarga dan anak Acute Lymphoblastic Leukemia yang mengalami nyeri akibat kemoterapi. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 30 responden. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan analisis uji Spearman Rank pada α=0,05. Hasil : Dari 30 responden, terdapat 18 responden (60,0%) yang sering memberikan dukungan emosional keluarga pada anak. Tingkat nyeri pada anak Acute Lymphoblastic Leukemia akibat kemoterapi dari 30 responden/anak yang menunjukkan nyeri sedang sebanyak 19 responden (63,3%). Koefisien korelasi Spearman Rank menunjukkan 0,380 signifikansi 0,038 dengan (a) 0,05. Kesimpulan : Ada hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan tingkat nyeri pada anak Acute Lymphoblastic Leukemia akibat kemoterapi (p=0,038).
PERBANDINGAN KUALITAS TIDUR SISWA/SISWI KELAS XI SMA NEGERI DENGAN KUALITAS TIDUR SISWA/SISWI KELAS XI SMA SWASTA Luis Pinalosa; Maria Silvana Dhawo; Sapariah Anggraini
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i2.110

Abstract

Latar Belakang: Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur. Pelajar atau remaja sangat rentan mengalami kualitas tidur yang buruk karena jam normal yang seharusnya digunakan untuk tidur dialih fungsikan oleh remaja untuk mengerjakan tugas. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan kualitas tidur siswa/siswi kelas XI di SMA Negeri 11 Banjarmasin yang menerapkan full day school dengan kualitas tidur siswa/siswi kelas XI di SMA Frater Don Bosco Banjarmasin yang tidak menerapkan full day school. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian kausal komparatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling dengan jenis simple random sampling dengan jumlah sampel berjumlah 208 siswa/siswi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Uji statistik menggunakan mann whitney/U-test. Hasil: Siswa/siswi kelas XI SMA Negeri 11 Banjarmasin mayoritas berada pada kategori kualitas tidur cukup berjumlah 45 responden (21,6%). Sedangkan untuk siswa/siswi kelas XI SMA Frater Don Bosco Banjarmasin mayoritas berada pada kategori kualitas tidur baik berjumlah 78 responden (37,5%). Hasil uji komparasi mann whitney/U-test, diperoleh nilai signfikansi <0,05 p value sebesar 0,001 menunjukkan terdapat perbedaan antara kualitas tidur siswa/siswi yang menjalani sistem pembelajaran full day school dengan kualitas tidur siswa/siswi yang tidak menjalani sistem pembelajaran full day school. Kesimpulan: Ada perbedaan kualitas tidur siswa/siswi kelas XI di SMA Negeri 11 Banjarmasin yang menerapkan full day school dengan kualitas tidur siswa/siswi kelas XI di SMA Frater Don Bosco Banjarmasin yang tidak menerapkan full day school tahun 2018.
EFEKTIVITAS BRAIN GYM TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK KELAS VI DI SEKOLAH DASAR KRISTEN KANAAN BANJARMASIN Anis Silvia; Sapariah Anggraini; Kristia Labertus
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v4i1.179

Abstract

Latar Belakang : Keberhasilan anak dalam proses pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh faktor guru melainkan dapat dipengaruhi juga oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi belajar anak adalah konsentrasi. Gangguan konsentrasi dapat mengganggu aktivitas belajar anak, sehingga diperlukan latihan brain gym sebagai stimulus untukmemperbaiki gangguan tersebut. Tujuan Penelitian : Menganalisa Efektivitas Brain Gym Terhadap Konsentrasi Belajar Anak Kelas VI Sekolah Dasar Kristen Kanaan Banjarmasin 2018. Metode : Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain time series dengan melibatkan 41 responden yang direkrut dari anak kelas VI Sekolah Dasar Kristen Kanaan Banjarmasin menggunakan consecutive sampling. Responden diberikan intervensi berupa brain gym 3 kali seminggu selama 5 minggu. Evaluasi tingkat konsentrasi dilakukan pada setiap akhir minggu menggunakan Grid Consentration Exercise. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Hasil analisis menunjukkan nilai (p value < 0,05). Hasil : Konsentrasi belajar anak meningkat secara signifikan selama penelitian dengan menggunakan intervensi latihan brain gym berdasarkan hasil skor Grid Consentration Exercise pada pretest-posttest V. Hal ini dibuktikan dengan uji Friedman dan Post-Hoc Wilcoxon yang menunjukkan nilai p value kurang dari 0,05. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa latihan brain gym efektif dalam meningkatkan konsentrasi belajar anak Sekolah Dasar Kristen Kanaan Banjarmasin.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DPT-HIB DI PUSKESMAS ASAM-ASAM TAHUN 2021 Chrisnawati Chrisnawati; Subarjo Subarjo; Sapariah Anggraini; Anastasia Maratning
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v7i1.292

Abstract

Background: Data about Post Immunization Events cases in the form of fever, swelling and red injection marks due to the DPT-Hib vaccine in the Tanah Laut Regency area as many as 219 cases and at the Asam-Asam Health Center as many as 47 cases. The impact of that will cause stigma or trauma from mothers to participate in the immunization program. Therefore, it is very important the role and knowledge of mothers to be able to manage and handle DPT-Hib Post Immunization Events that occur in children, so that the immunization program can be followed optimally to completion. Objective: To determine the Mother's Knowledge About Adverse Events Post Immunization of DPT-Hib at Asam-Asam Health Center in 2021. Methods: This study with quantitative methods, with descriptive design and approach cross sectional. The sample of this study were 76 mothers who have infants or toddlers who carry out DPT-Hib immunization activities in the working area of ​​the Asam-Asam Health Center, with the technique Total Sampling. Primary data collection using a questionnaire. Results: The results of the study regarding the Description of Mother's Knowledge about Adverse Events Post Immunization of DPT-Hib at the Asam-Asam Health Center were mostly included in the good category as many as 65 respondents (86%), while 8 respondents were in the sufficient category (10%) and 3 respondents. respondents are included in the less category (4%). Conclusion: The Education of mothers about Adverse Events Post Immunization it is very necessary for the successful implementation of giving vaccines of DPT-Hib to children. Keywords: Post Immunization Events, DPT-Hib Immunization, Mother's Knowledge.
TANGGAP BAHAYA TERSEDAK DAN PENATALAKSANAANYA PADA ANAK Dyah Trifianingsih; Sapariah Anggraini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11571

Abstract

ABSTRAKSalah satu kegawatdaruratan yang sering menimpa anak usia dini adalah tersedak sehingga perlu kesiapan dalam penanganan secara cepat dan tepat pada kasus tersedak yang dapat meningkatkan keberhasilan dan tingkat kelangsungan hidup. Tujuan pengabdian masyarakat ini bertujuan melakukan pemberdayaan masyarakat terutama pada guru dan orang tua yang memiliki anak usia dini dalam penanganan kasus tersedak pada anak. Metode pendekatan yang dilakukan berupa pendidikan kesehatan dengan ceramah, diskusi, dan demonstrasi penatalaksanaan tersedak pada bayi dan anak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 7 Desember 2021 bertempat di TK Pembina Banjarmasin. Peserta terdiri dari guru dan orang tua siswa sebanyak 18 orang yang terdiri 7 guru dan 11 orang tua siswa. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan secara bertahap, yaitu penyuluhan terkait tersedak melalui ceramah dan diskusi, dilanjutkan pemutaran video dan mendemonstrasikan teknik penanganan tersedak, evaluasi dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada peserta di awal (pre-test) dan di akhir (post-test). Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat yang tim lakukan didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan guru dan orang tua dalam penanganan tersedak dilihat dari perubahan nilai rata-rata yang diperoleh, yaitu sebelum diberikan edukasi sebesar 8,44 dan setelah pemberian edukasi meningkat sebesar 9,67. Saran dari hasil pengabdian masyarakat ini perlunya pertimbangan pihak sekolah untuk menciptakan kesadaran guru dan memasukkan kursus pertolongan pertama darurat tersedak dalam kurikulum. Kata kunci: pengetahuan; tanggap darurat; tersedak; taman kanak-kanak One of the emergencies that often afflicts early childhood is choking, so it is necessary to be prepared for quick and appropriate treatment in cases of choking which can increase success and survival rates. The purpose of this community service is to empower the community, especially teachers and parents who have early childhood in handling cases of choking in children. The approach method used is in the form of health education with lectures, discussions, and demonstrations on the management of choking in infants and children. The implementation of this community service was carried out on December 7, 2021 at the TK Pembina Banjarmasin. Participants consisted of 18 teachers and parents consisting of 7 teachers and 11 students' parents. Community service activities are carried out in stages, namely counseling related to choking through lectures and discussions, followed by video playback and demonstration of choking handling techniques, evaluation is carried out by giving questionnaires to participants at the beginning (pre-test) and at the end (post-test). Based on the results of the community service that the team did, it was found that there was an increase in the knowledge of teachers and parents in handling choking seen from the change in the average value obtained, namely before being given education it was 8.44 and after giving education it increased by 9.67. Suggestions from the results of this community service need consideration from the school to create teacher awareness and include choking emergency first aid courses in the curriculum. Keywords: knowledge; emergency response; choking; kindergarten
Edukasi remaja tentang pengenalan jenis perilaku bullying di sekolah melalui metode role plays Sapariah Anggraini; Selly Kresna Dewi
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 19 No. 1 (2023): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v19i1.6880

Abstract

[Bahasa]: Kasus bullying yang menimpa siswa di sekolah merupakan fenomena yang marak terjadi di dunia pendidikan sekarang ini. Perilaku bullying masih dianggap sebagai sesuatu yang biasa sehingga merugikan korban. Salah satu penyebabnya adalah siswa yang belum mengetahui jenis-jenis perilaku bullying. Oleh karenanya, perlu adanya suatu intervensi berupa kegiatan untuk mengenalkan siswa terkait jenis-jenis perilaku bullying. Program edukasi dengan metode role plays dirancang untuk memudahkan siswa memahami apa saja jenis perilaku bullying. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada siswa terkait bullying dengan menggunakan metode role plays dalam rangka meningkatkan pengetahuan siswa tentang perilaku bullying. Metode yang digunakan meliputi penyampaian materi melalui power point dan video, serta aplikasi tindakan melalui role plays. Evaluasi berupa tanya jawab secara langsung saat penyampaian materi dan memberikan feedback terhadap role plays yang sudah dibuat oleh siswa. Pretest dan posttest dengan kuesioner diberikan pada sesi awal dan akhir kegiatan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sesudah diberikan edukasi dengan metode role plays sebesar 12 siswa (40%) masuk kedalam kategori pengetahuan baik, 13 siswa (44%) masuk dalam kategori pengetahuan cukup dan sebanyak 5 siswa (16%) masuk dalam kategori pengetahuan kurang. Dengan demikian edukasi melalui metode role plays terkait pengenalan jenis perilaku bullying dapat menjadi alternatif intervensi untuk membantu guru dan pihak sekolah dalam mensosialisasikan program anti bullying di sekolah. Kata Kunci: bullying, edukasi, remaja, role plays, sekolah [English]: Bullying cases against students in schools are a rampant phenomenon in education. Bullying is still considered an acceptable behaviour that can harm the victims. One of the reasons is that students do not know the types of bullying behaviour. Therefore, there is a need for an intervention programme to introduce students to the types of bullying behaviour. An educational program using the role plays method was designed to make it easier for students to understand what types of bullying behaviour are. This community service aims to provide education to students related to bullying by using the role plays method to increase students’ knowledge about bullying behaviour. The methods used include material delivery through power points and videos, as well as action application through role plays. The evaluation was carried out by direct question and answer during the delivery of material and providing feedback on role plays made by students. Pretests and posttests with questionnaires were given at the beginning and end of the activity. The results show an increase in knowledge after being given education with the method role plays 12 students (40%) fall into the category of good knowledge, 13 students (44%) fall into the category of sufficient knowledge, and as many as 5 students (16%) fall into the category of poor knowledge. Thus education through the method role plays regarding behaviour recognition bullying can be an alternative intervention to help teachers and the school socialise the anti-corruption program against bullying at school. Keywords: bullying, education, youth, role plays, school
PELAKSANAAN PLAY THERAPY DALAM MENURUNKAN GEJALA PTSD PADA ANAK KORBAN PASCA BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN ALALAK SELATAN BANJARMASIN Sapariah Anggraini; Margaretha Martini
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v2i1.216

Abstract

ABSTRAK Kejadian kebakaran di Jalan Alalak Selatan RT 04 dan RT 05 menimbulkan korban kebakaran sebanyak 74 KK dan 221 jiwa kehilangan tempat tinggal. Kejadian bencana tersebut menyisakan trauma bagi pada korbannya, terutama pada anak-anak. Trauma yang dialami anak dapat menimbulkan post traumatic stress disorder (PTSD) karena anak belum bisa mengungkapkan perasaan. Akibatnya, timbul gejala seperti tidak tenang, takut, gelisah dan merasa mudah panik serta memiliki kecemasan jika kejadian tersebut terulang kembali. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan trauma healing pada anak korban bencana kebakaran melalui play therapy dalam menurunkan gejala post traumatic stress disorder (PTSD). Metodologi dalam kegiatan pengabdian ini menggunakan one group pre post design dengan analisis data menggunakan uji beda 2 mean dependen. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Symptom Scale For DSM V (CPSS-V SR). Hasil yang didapatkan yakni gejala post traumatic stress disorder (PTSD) yang dialami anak korban bencana kebakaran di Alalak Selatan RT 04 dan RT 05 mengalami penurunan dimana didapatkan hasil rerata skor gejala PTSD sebelum dilakukan play therapy sebesar 37,82 dan hasil rerata skor gejala PTSD sesudah dilakukan play therapy sebesar 25,69. Setelah mengikuti permainan, anak juga terlihat lebih relaks, bersemangat, mengungkapkan lebih percaya diri dan tidak putus asa lagi. Adanya play therapy ini juga dapat membantu menstimulasi perkembangan anak terutama pada anak usia 3-6 tahun. Kata Kunci : Alalak Selatan, anak, korban bencana kebakaran, post traumatic stress disorder (PTSD), play therapy