Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia

Hipnoterapi dalam Praktik Dokter Menurut Undang-Undang Kesehatan dan Undang-Undang Praktik Kedokteran dan Tinjauannya Menurut Islam Pramesti, Indah; Poerwantoro, Bambang; Arifandi, Firman
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i1.506

Abstract

Hipnoterapi adalah salah satu bentuk psikoterapi dalam psikiatri. Namun, hipnoterapi juga dapat digunakan pada pasien non-psikotik. Model pengobatan ini dapat dikombinasikan dengan jenis pengobatan lainnya. Banyak dokter, terutama ahli bedah dan ahli anestesi, terlatih dalam hipnoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh hipnoterapi dalam praktik klinis di Indonesia menurut Undang Undang Kesehatan dan Praktik Kedokteran beserta pengaruh hipnoterapi dalam praktik klinis di Negara lain.  Dalam agama Islam, hipnoterapi sebagai mediator pengobatan hukumnya mengikuti hukum tujuannya yaitu sunnah ataupun mubah. Penelitian ini dilakukan dengan metode Literature Review.Pencarian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct. Jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi 9 jurnal dari Indonesia dan 8 jurnal dari negara lain.  Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa hipnoterapi mempunyai pengaruh terhadap permasalahan yang dialami pasien terutama permasalahan medis baik di Indonesia maupun negara lain, seperti halnya dalam mengurangi rasa nyeri (Kanker, dismenore, dan IBS (Irritable Bowel Syndrome)), kecemasan, dan gangguan tidur. Hipnoterapi mampu dalam mengurangi rasa nyeri, gejala, kecemasan, dan mengatasi gangguan tidur sehingga dapat dipertimbangkan sebagai pilihan terapi suportif yang setara dengan pengobatan medis lainnya
Terapi Hiperbarik Sebagai “Penunda” Penuaan Kulit Ditinjau dari Kedokteran dan Islam Kartika Rachmadini, Agisni; Poerwantoro, Bambang; Arifandi, Firman
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i1.509

Abstract

Pendahuluan: Penuaan merupakan suatu proses degeneratif yang melibatkan semua organ, salah satunya melibatkan kulit, suatu proses menghilangnya kemampuan suatu jaringan secara perlahan untuk memperbaiki dan mempertahankan struktur serta fungsi secara normal atau fisiologis. Tentunya setiap orang menginginkan agar kulitnya selalu dalam keadaan baik dengan menunda penuaan. Salah satu metode untuk menunda penuaan pada kulit yaitu menggunakan terapi oksigen hiperbarik atau Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT). HBOT merupakan suatu terapi yang dilakukan dengan memberikan 100% oksigen bertekanan kepada pasien. Terdapat beberapa penelitian yang mengatakan bahwa perawatan HBOT pada lansia yang sehat dapat menghentikan penuaan sel darah dan membalikkan proses penuaan. Namun, hingga saat ini HBOT masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. HR. Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa perubahan bentuk tubuh itu dilarang. Namun, terdapat salah satu ulama yang berpendapat jika tujuan untuk mempercantik dan merawat diri itu sebenarnya diperbolehkan tanpa mengubah apa pun. Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan adalah literature review dengan metode yang digunakan literature review. Hasil: HBOT terbukti dapat memberikan dampak positif terhadap penuaan yang signifikan bagi manusia. Berbagai manfaat HBOT antara lain meningkatkan angiogenesis, bersifat imunomodulator, meningkatkan aktivitas antioksidan, penekanan penuaan seluler, regulasi sel induk dan peremajaan kulit. Sehingga, menjadikan HBOT berpengaruh secara signifikan terhadap kulit. Kesimpulan: HBOT mampu untuk menunda penuaan pada kulit. Namun perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap penggunaan HBOT untuk menunda penuaan karena di khawatirkan adanya efek samping yang buruk jika HBOT digunakan secara terus menerus. Di samping itu, dalam dunia kedokteran Islam belum adanya pengkajian mengenai halal atau haramnya penggunaan HBOT untuk menunda penuaan