Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

IMPLEMENTASI BRILL TAGGER UNTUK MEMBERIKAN POS-TAGGING PADA DOKUMEN BAHASA INDONESIA Christanti M, Viny; Pragantha, Jeanny; Purnamasari, Endah
Teknik dan Ilmu Komputer vol. 1 no. 3 July-September 2012
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Part-of-speech (POS) tagging is the process of marking up a word in a text. The aim of this program application is to design a system that is able to proceed POS-Tagging in Indonesian documents by implementing Brill Tagger program. The results showed that of 11.411 words (20 news) used in testing process, 154 words underwent incorrect tagging and 11.257 words were properly labeled according to their part of speech. This indicated that the accuracy of POS-Tagging application program which implemented Brill Tagger Program was 98.65%. The accuracy became 99.75 % after being adapted with lexical and contextual rules.     Keywords:             Brill Tagger, natural language processing, part-of-speech tagging, rule based, transformation based learning
Pengaruh Merokok terhadap Viskositas Darah Purnamasari, Endah
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 10, No 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.494 KB) | DOI: 10.33476/mkp.v10i1.687

Abstract

Efek merokok pada tubuh menimbulkan respon inflamasi sistemik melalui stimulasi sistimhematopoietik serta menimbulkan kerusakan dan disfungsi endotel melalui peningkatan profil lipid dan penanda inflamasi. Sampel penelitian terdiri dari 13 orang perokok dan 13 orang non–perokok yang memenuhi kriteria masukan. Pada uji hipotesis komparatif, perhitungan perbedaan parameter laboratorium yang diperiksa pada perokok dan bukan perokok dilakukan dengan independent t test apabila distribusi normal, atau uji Mann Whitney U bila distribusi data tidak normal. Merokok dapat menurunkan jumlah leukosit yang berperan dalam daya tahan tubuh dan kadar HDL yang berperan dalam mencegah penyakit kardiovaskuler. Risiko penyakit kardiovaskuler yang ditandai dengan peningkatan kadar hs-CRP berbanding lurus dengan lama merokok dan jumlah batang rokok yang dihisap per hari. Sebagai saran, kriteria inklusi harus lebih ketat terutama batasan umur, kepatuhan berpuasa sebelum pengambilan sampel, serta indeks massa tubuh (IMT)
PENYAKIT WALDENSTROM MAKROGLOBULINEMIA Purnamasari, Endah; Wirawan, Riadi
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 23, No 1 (2015): JANUARI - APRIL 2015
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.605 KB) | DOI: 10.33476/jky.v23i1.95

Abstract

Penyakit Waldenstrom Makroglobulinemia adalah kelainan limfoproliferatif sel B yang tidak umum, ditandai dengan infiltrasi sumsum tulang dan produksi immunoglobulin monoklonal IgM. Kami melaporkan suatu kasus penyakit Waldenstrom Makroglobulinemia. Sampel darah EDTA dan sediaan sumsum tulang diterima di laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan hematologi lengkap, gambaran darah tepi, dan pemeriksaan sediaan sumsum tulang.Waldenstrom?s macroglobulinemia (WM) is an uncommon B-cell lymphoproliferative disorder characterized by bone marrow infiltration and production of monoclonal immunoglobulin (Ig) M. We reported a case of Waldenstrom?s disease. An EDTA blood and bone marrow biopsy sample from a man of 58 years old was ordered to be analyzed for routine peripheral blood assessment and morphology, erythrocyte sedimentation rate (ESR), and bone marrow morphology.
Diabetes Mellitus dengan Penyulit Kronis Purnamasari, Endah; Poerwantoro, Bambang
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 3, No 2 (2011): JULI - DESEMBER 2011
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v3i2.448

Abstract

The term diabetes mellitus describes a metabolic disorder of multiple aetiology characterized by chronic hyperglycaemia resulting from defects in insulin secretion, insulin action, or both. Diabetes mellitus cause a long–term damage, dysfunction and failure of various organs. The long–term effects of diabetes mellitus include macroangiopathy and microangiopathy complications, such as progressive retinopathy with potential blindness, nephropathy that may lead to renal failure, and increased risk of cardiovascular, peripheral vascular and cerebrovascular disease. This is a report of a case diabetes mellitus with macroangiopathy and microangiopathy complications.
Determination of Complete Blood Count Reference Values of Mindray BC-760 Hematology Analyzer Iriani, Anggraini; Armenia, Dhinasty; Putri, Dian Eka; Shafwandi, Ritki Fazapadena; Murdianto, Rendy; Aditya, Legina; Purnamasari, Endah; Bahri, Syukrini; Aprilio, Henri; Poerwantoro, Bambang
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18 No 1 (2024): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jpm.v18i1.7644

Abstract

Hematological assessment serves as a standard examination in supporting diagnostics in clinical practice. The advanced hematology analyzer instrument namely Mindray BC 760 has recently introduced several new hematological parameters which previously unavailable. This study set out to establish the value of the reference interval of those new parameters on the Mindray BC 760 device in the Indonesian adult population. This observational study took place at Yarsi Hospital, Jakarta from March to August 2023. A total of 352 subjects who underwent medical check-ups at pathology clinics laboratory in the hospital were enrolled. All participants comprised both females and males aged > 17 years and were confirmed to be healthy through examination. Hematological assessment using Mindray BC 760 device. A remarkable significant difference was observed between females and males (p< 0.05) in terms of Hb, RBC, MCH, MCHC, RHE, RET, PLT, PDW, PCT, PLCC, Monocyte and eosinophil count, and neutrophil%. Conversely, MCV, RDW-SD, RET%, IRF, LFR, MFR, HFR, NRBC, NRBC%, WBC, NEU, LYM, BAS, IMG, LYM%, BAS%, IMG%, MPV, IPF showed no significant differences based on gender. It is recommended to adjust of reference interval value according to gender for several novel hematological parameters assessed through the Mindray BC 760 instrument.
Hubungan Antara Indeks Eritrosit dengan Kadar Feritin pada Pasien Anemia Defisiensi Besi di RS. Siloam Semanggi dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Andriani, Ayu; Purnamasari, Endah; Arifandi, Firman
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 4: December 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i4.4277

Abstract

Pendahuluan: Anemia merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kurangnya zat besi yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin akibat kekurangan zat besi. Untuk mengetahui simpanan zat besi tubuh dapat melakukan tes serum feritin. Namun pemeriksaan ini relatif mahal dan tidak selalu tersedia di semua layanan kesehatan. Pemeriksaan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) dapat digunakan untuk skrining anemia defisiensi besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai indeks eritrosit dengan kadar feritin serum pada pasien dengan diagnosa anemia defisiensi besi. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik untuk mengetahui hubungan antara nilai indeks eritrosit dengan kadar feritin pada pasien anemia defisiensi besi di RS. Siloam Semanggi. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif, yaitu data rekam medis pasien dengan diagnosa anemia defisiensi besi di RS. Siloam Semanggi pada bulan Januari – Desember 2022 dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 30 pasien. Hasil: Hasil penelitian uji hubungan dengan menggunakan chi square menunjukan tidak ada perbedaan bermakna antara feritin dengan MCV dan MCHC. Indikator indeks eritrosit MCV menunjukan hasil tidak ada perbedaan bermakna dengan nilai p=0,037 (p<0,05) dan indikator MCHC menunjukan hasil yang sama yaitu tidak ada perbedaan bermakna dengan nilai p= 0,031 (p<0,05) dengan feritin. Sedangkan pada indikator MCH menunjukan hasil adanya perbedaan bermakna dengan nilai p= 0,236 (p>0,05). Simpulan: Diperoleh hasil bahwa tidak terdapat adanya perbedaan bermakna antara kadar serum feritin dengan nilai MCV dan MCHC, dan terdapat adanya perbedaan bermakna antara kadar serum feritin dengan nilai MCH pada pasien dengan diagnosa anemia defisiensi besi. Penurunan kadar feritin serum tidak selalu diikuti dengan penurunan kadar MCH, karena tergantung stadium defisiensi besi. Pada keadaan defisiensi besi stadium awal kadar feritin sudah turun tetapi MCH seringkali masih normal.
ASPECTS OF QURBAN RITUAL IN PEKANBARU Purnamasari, Endah
AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam Vol 20 No 2 (2015): Islam dan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dirancang untuk menghitung jumlah ternak yang digunakan pada penyembelihan hewan dalam Islam atau dikenal sebagai Ritual Qurban, jenis hewan yang disembelih dan jenis kelaminnya, jumlah daging yang diperoleh, termasuk tulang dan jeroan, pola distribusi, jumlah daging yang dialokasikan untuk panitia di tempat penyembelihan, teknologi yang diterapkan dalam penanganan daging, tindakan yang diambil untuk daging yang tidak dibagikan dan pelaksanaan standar operasional prosedur untuk menyembelih hewan. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan metode survei dengan sampel sebesar 390 masjid dan masjid kecil yang disebut musholla dan langgar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hewan ternak yang banyak disembelih yaitu sapi, kambing, dan kerbau dengan jenis kelamin laki-laki yang paling lazim. Proporsi daging dan lemak, tulang, dan jeroan yang diperoleh dari pengolahan ini mencapai masing-masing 63%, 24%, dan 13%. Hampir semuadaging (99,70%) didistribusikan kepada masyarakat melalui sistem kupon meskipun ditemukan bahwa 21,80% dari kupon yang diberikan akhirnya tidak ditebus oleh penerima. Selain itu anggota panitia mendapat 8,48% daging. Sekitar dua pertiga (64,52%) dari responden menentang gagasan menyerahkan persentase tertentu daging kepada pihak ketiga untuk diproses lebih lanjut meskipun mereka sadar akan manfaat dengan pengolahan daging modern (74,02%). Temuan dari penelitian ini juga menunjukkan perbaikan yang diperlukan dari pelaksanaan Ritual Qurban di daerah-daerah kritis seperti pasokan ternak, manajemen komunikasi antar panitia untuk meminimalkan daging yang tidak dibagikan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan upaya dalam mendistribusikan daging dalam bentuk olahan daging sapi. The research is designed to calculate the number of catlles are used to slaughter in islam or it is well-known as Qurban, sorts of cattles, sex, the number of meat includes bones and bowels, the way of distribution, meat for board of Qurban in that place, technology used for taking care of meat, some steps are taken for indistributed meat also standard operational procedure of slaughtering the cattles. This research is done by using survey method through the number of sample is 390 mosques. The result of research shows that the cattles are slaughtered such as cow, goat and buffalo, those are mostly virile. The proportion of meat, grease, bone and bowel are gotten from this proccessing is 63%, 24%, and 13%. Almost 99,70 % of meat is distributed to people through such a coupon system, eventhough 21,80% of coupon which was given finally do not taken by receivers. Besides, board of Qurban get 8.48% of meat. Approximately 64.52% of respondents resist the idea of delevering certain meat to third party to be processed more. Even, 74.02% respondents aware that the function of modern processing the meat. The finding of this study also shows revision which is needed from ritual Qurban in several critical places like as cattle supplying, communication between boards of Qurban to minimize undistributed meat and such steps to increase efforts in distributing the bend of meat.
Antioxidant and Antiaging Properties of Ethanolic Ripe Sesoot Fruit Extract Utami, Sri; Sosiawan, Insan; Nurul, Dewi; Purnamasari, Endah; Batubara, Lilian; Sachrowardi, Qomariyah Romadhiyani; Damayanti, Ndaru Andri; Aryenti, Aryenti; Dewi, Intan Keumala; Nafik, Said; Arrahmani, Betharie Cendera; Kusuma, Hanna Sari Widya; Widowati, Wahyu; Utomo, Herry S
Majalah Kedokteran Bandung Vol 56, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15395/mkb.v56.3472

Abstract

Skin aging can be characterized by changes in skin, such as the appearance of wrinkles and loss of skin moisture. Some elements that might lead to cell damages and aging are free radicals through the increase of the activities of hyaluronidase and tyrosinase. Bioactive compounds found in sesoot (Garcinia picrorhiza Miq.) are known for their antioxidant properties, which may reduce excessive amounts of free radicals in the body and act as an antiaging agent by inhibiting hyaluronidase and tyrosinase activities. This study aimed to examine the antioxidant, anti-hyaluronidase, and anti-tyrosinase properties found in Ethanolic Extract Ripe Sesoot (EERS). The ethanol extract of ripe sesoot fruit obtained from LIPI, Bogor Botanical Garden was used for the antioxidant and antiaging assays conducted at PT Aretha Medika Utama in December 2016. The activity of antioxidants was measured as the Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) of the EERS, while the antiaging assays were performed through the inhibition activity of hyaluronidase and tyrosinase. Results indicated that the EERS has a higher FRAP activity (17.58 μM Fe (II)/μg) than xanthone (2.54 μM Fe (II)/μg) at the highest concentration of sample of 5,000 µg/mL. The anti-hyaluronidase of the EERS exhibited lower activity (IC50 of 619.21±12.15 µg/mL) than xanthone (IC50 of 365.55±25.10 µg/mL) and the tyrosinase inhibitory assay demonstrated a lower activity of EERS (IC50 of 1060.68±12.81 µg/mL) compared to xanthone (IC50 of 218.33±9.73 µg/mL). To conclude, EERS shows antioxidant and antiaging properties.
Hubungan antara Kadar Feritin dan Ret-He pada Pasien Anemia Defisiensi Besi di RS. Siloam Semanggi dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Belia, Citra; Purnamasari, Endah; Arifandi, Firman
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 9 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i9.4251

Abstract

KATA KUNCI Anemia Defisiensi Besi, Feritin, Ret-He ABSTRAK Prevalesi anemia di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2018 cukup tinggi yaitu 48,9%. Dari data tersebut menggambarkan kurangnya cadangan besi dalam tubuh sehingga dapat melimbulkan anemia defisinsi besi. WHO mendefinisikan nilai normal kadar hb dibawah 130 g/L pada pria di atas 15 tahun, di bawah 120 g/L pada wanita di atas 15 tahun. Parameter skrining dan pemeriksaan laboratorium untuk ADB dapat dilakukan dengan pemeriksaan hematologi dan biokimia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik untuk melihat hubungan kadar feritin dan Ret-He yang digunakan sebagai pemeriksaan anemia defisiensi besi di RS. Siloam Semanggi. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif, yaitu rekam medis pasien anemia defisiensi besi yang melakukan pemeriksaan feritin dan Ret-He. Total pasien yang di dapatkan sebanyak 34 pasien. Didapatkan hasil peneriksaan pada pasien anemia defisiensi besi berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa laki – laki lebih banyak (55,9%), sedangkan perempuan lebih sedikit (44,1%). Pada hasil pemeriksaan kadar feritin dan Ret-He didapatkan bahwa kelompok feritin yang memiliki kadar normal sebanyak (2,9%) dan yang memiliki kadar rendah sebanyak (97,1%). Pada kelompok Ret-He yang memiliki kadar normal sebanyak (2,9%) dan yang memiliki kadar rendah sebanyak (97,1%). Sehingga dalam pemeriksaannya didapatkan bahwa kadar feritin normal dan Ret-He normal sebanyak (2,9%). Sedangkan yang memiliki kadar feritin rendah dan Ret-He rendah sebanyak (97.1%).
PENDAMPINGAN SERTIFIKASI HALAL DAN PEMBUATAN KEFIR PADA PETERNAK KAMBING PERAH Fitra, Deni; Mirdhayati, Irdha; Adelina, Triani; Purnamasari, Endah; Erwan, Edi; Elviriadi; Zumarni; Khairuddin; Faruq, Umar; Restu Misrianti
DEVELOPMENT: Journal of Community Engagement Vol. 4 No. 2 (2025): Juni
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/djce.v4i2.2044

Abstract

Halal certification and diversification of goat milk products are crucial for increasing product value and improving farmers' welfare. Halal certification allows dairy products to meet Islamic standards and expand market opportunities. Currently, campus-linked goat farmers have not processed milk and remain focused on fresh milk. At Fathur Farm, halal certification assistance and kefir-making training were provided to these farmers. The methods used included counseling, socialization, and discussions, followed by an evaluation. This activity was carried out by lecturers and students from the Animal Product Technology expertise group in the Animal Science Department at Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. The program equipped farmers with skills on the halal certification process, including document preparation, uploading documents in the SIHALAL application, and obtaining the certificate. Kefir training enhanced farmers' skills, diversified and added value to their products, and supported the economic sustainability of local farmers.