Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Ethnographic Study: Personal Conflicts in Companies between Javanese and Non-Javanese Ethnic Workers (Case Study of PT. A, PT. B and PT. C) Elja Salwa; Erwan Hendrawan; Dzaki Zakaria; Jerry Heikal
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i1.6040

Abstract

Setiap individu memiliki rangkaian karakteristik unik yang berbeda-beda. Keragaman hubungan sosial dalam suatu masyarakat bisa terjadi karena masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, bahkan dalam satu suku bangsa pun memiliki perbedaan. Dalam kehidupan sebuah organisasi, konflik di antara karyawan juga sesuatu yang tidak dapat dihindari terutama perbedaan etnis. Hal ini dikarenakan setiap karyawan memiliki etnis berbeda beda yang menyebabkan tujuan dan cara bekerja sesuai dengan karakteristik unik yang melekat pada dirinya. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kualitatif berevolusi dari desain etnografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan konflik personal dan saran yang ingin diberikan berdasarkan pengamatan dari Etnis Jawa dan Non Jawa yang ada di Perusahaan dengan studi kasus yang dilakukan pada 3 (tiga) Perusahaan yaitu PT A yang bergerak dibidang Asuransi, PT B bergerak dibidang perdagangan besar & jasa, dan PT C bergerak dibidang shipping logistic. Pemilihan responden menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa konflik personal disebabkan karena adanya perbedaan share value antara etnis Jawa dan non Jawa, Perbedaan latar belakang kebudayaan menciptakan pribadi yang berbeda, beberapa orang mungkin akan terpengaruh dengan pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda-beda itu pada akhirnya yang dapat memicu konflik personal.
Analisis Faktor Penyebab Masyarakat Jabodetabek Menonton Film “Agak Laen” Sebagai Film Terlaris Menggunakan Grounded Theory Dewi Anggini; Susan Ratna Salim; Dewi Lisdayanti; Jerry Heikal
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i2.7442

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor yang memotivasi masyarakat Jabodetabek menonton film komedi Indonesia "Agak Laen," yang sukses meraih lebih dari 9 juta penonton dan diputar di empat negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan Grounded Theory. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling yaitu teknik snowball sampling, penelitian ini melibatkan wawancara dengan sembilan informan berusia 20-50 tahun. Data dianalisis menggunakan teknik coding, menghasilkan 46 kode dari 12 kategori yang dirangkum menjadi lima tema utama: karakter pemain, karya film, hiburan/entertainment, kesehatan mental, dan promosi. Faktor utama yang mempengaruhi keputusan menonton adalah hiburan/entertainment dengan frekuensi tertinggi (19). Film ini dinilai menyajikan humor yang ringan, topik unik, serta cerita yang menarik, sehingga menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang mencari hiburan berkualitas. Selain itu, faktor-faktor seperti kualitas aktor, pesan sosial, dan promosi kreatif melalui media sosial turut memperkuat daya tariknya. Hasil ini memberikan wawasan penting bagi industri perfilman Indonesia dalam memahami preferensi penonton dan strategi promosi film.
Analysis of Factors Influencing Repurchase Decisions for Mie Sedaap Products Using Binary Logistic Regression Method Abhiyoga Deyandra Putra; Samsul Arifin; Muhammad Feyzel Khalfani Putra Ardanesworo; Jerry Heikal
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i2.7525

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kembali produk Mie Sedaap dengan metode regresi logistik biner. Di tengah persaingan ketat industri mi instan di Indonesia, penelitian ini mengevaluasi pengaruh 27 variabel independen terhadap kepuasan pelanggan dan niat beli ulang. Variabel tersebut meliputi Harga Terjangkau, Harga Kompetitif, Harga Sesuai Kualitas, Harga Sesuai Manfaat, Kemasan Baik dan Mudah Dibaca, Varian Cukup Banyak, Produk Tahan Lama, Kualitas Diandalkan, Merek Terkenal, Merek Bergengsi, Mudah Diingat, Reputasi Baik, Mudah Dijangkau, Selalu Tersedia, Produk Baru Inovatif, Variasi Rasa Baru, Layanan Pelanggan (CS), Testimoni Baik, Rekomendasi Teman, Rekomendasi Keluarga, Rekomendasi Influencer, Promosi Facebook, Promosi Twitter, Promosi YouTube, Promosi Website Resmi, Promosi Iklan, dan Puas Secara Keseluruhan. Data diperoleh melalui survei online kepada 105 responden di wilayah Jabodetabek. Hasil analisis menunjukkan bahwa "harga terjangkau" dan "kepuasan secara keseluruhan" merupakan dua variabel utama yang signifikan dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05. Model regresi memiliki akurasi sebesar 85,7%, dengan 87 pelanggan terprediksi melakukan pembelian kembali. Penelitian ini menegaskan pentingnya strategi harga kompetitif dan peningkatan kepuasan pelanggan dalam mendorong kepuasan konsumen dan retensi pelanggan. Selain berkontribusi pada literatur perilaku konsumen, temuan ini menawarkan panduan praktis bagi perusahaan dalam merancang strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan daya saing.
Segmentation Analysis Using K-Means Clustering Model with SPSS Case Study of Backpacker Jakarta Community Members Asti Apriani; Jerry Heikal
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 03 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i03.1031

Abstract

The development of the world of tourism is currently experiencing high growth. With repairs and increasing the quality of tourist spots, it has succeeded in encouraging and increasing public interest in visiting. Traveling at this time has also been carried out in various ways both by individuals and groups. One of the quite existing tourist groups in Jakarta is the Backpacker Jakarta Community (BPJ), which offers low-cost travel packages with the Backpacker pattern. In this study, the authors conducted a survey of BPJ’s members/members by distributing questionnaires containing personal data and also regarding the interest of the members in the trips or trips they had participated in so far. From this process the researcher obtained feedback and analyzed the answers from 96 respondents, using the clustering method with K-means clustering analysis, and then determined 7 clusters to get an overview of the variations in the interest of BPJ’s members. Of the 7 clusters, the researcher chose one of the potential clusters to develop travel tour package products, namely BPJ’s Member Mountaineering Lover Cluster which contains quite young groups between 22-35 years old. Furthermore, the researcher determines the Value Proposition of the cluster to determine the strategic steps for the marketing mix strategy with the 8P.  
Used Car Customer Segmentation Using K-Means Clustering Model With SPSS Program: Case Study Caroline.Id Muhammad Farhan; Jerry Heikal
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 03 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i03.1042

Abstract

This study discusses the use of K-Means clustering algorithm to determine market segmentation and prepare targeted marketing strategies. The process involves grouping customer data based on various factors such as transmission type, customer satisfaction, payment method, and branches. After grouping the data, the initialization stage is carried out by providing an initial number, and then the clustering process is carried out. The resulting clusters are analyzed to identify different customer profiles and needs. With an in-depth understanding of each segmentation, companies can develop specific and targeted marketing strategies for each customer group. Additionally, this study discusses the construction of a brand persona by identifying the target audience, understanding their needs and wants, creating a character profile, and compiling a brand persona document that includes all the important information. The customized brand persona can then be used in the development of online value proposition and marketing strategies.