Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Meningkatkan Pengetahuan Ibu Menyusui Mengenai Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) melalui Penyuluhan Kesehatan di PBM Citra Lestari Bogor Kasyafiya Jayanti; Sri Hayuningsih; Estu Lovita Pembayun; Gracea Petricka; Sisilia Prima; Rochmawati Rochmawati; Arini Kusmintarti; Veronica Fary; Liana Elfaristo
Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 02 (2020): Jurnal Abdimas Berdaya
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jab.v3i02.63

Abstract

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) diberikan pada bayi berusia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain ASI yang telah didapatkan sebelumnya. Namun, pada kenyataannya masih banyak ibu menyusui yang tidak mengetahui tentang pemberian MP-ASI yang tepat. Berdasarkan hasil kuesioner yang diikuti 20 orang ibu menyusui di Praktik Bidan Bersama Citra Lestari didapatkan bahwa seluruh responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah terkait ketepatan pemberian MP-ASI (rerata skor pretest 36). Oleh karena itu Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma melakukan pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang ketepatan waktu, frekuensi, jenis bahan makanan, jumlah dan cara pengolahan serta pemberian MP-ASI. Pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan kesehatan yang dilakukan secara daring melalui media Zoom meeting bekerjasama dengan Praktik Bidan Bersama Citra Lestari. Terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 1,2 kali lipat yang ditandai dengan meningkatnya rerata skor posttest menjadi 80.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PABUARAN KECAMATAN BOJONGGEDE KABUPATEN BOGOR TAHUN 2017 Sri Hayuningsih
UG Journal Vol 12, No 12 (2018)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi umur 0 – 6 bulan tanpa pemberian makanan atau minuman tambahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Pabuaran Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor Tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah data primer yang melalui kuesioner dilakukan dengan pendekatan cross sectional study. Pada penelitian ini populasi diambil dari jumlah ibu yang membawa anak usia >6 bulan – 2 tahun yang datang ke Posyandu Pabuaran Kecamatan Bojonggede selama periode Januari – Juli 2017 dengan jumlah populasi sebanyak 684 anak. Jumlah sampel yang diambil 253 orang. Hasil dan pembahasan. Dari hasil pengolahan data didapatkan 38,6% ibu yang memberikan ASI Eksklusif, berdasarkan umur ibu 20 - 35 tahun 65,9%, pendidikan ibu yang tinggi 51,1%, ibu yang bekerja 46,6%, ibu dengan paritas multipara 51,1%, ibu yang memiliki pendapatan rendah 56,8%, ibu yang memiliki pengetahuan tinggi 48,9% dan ibu yang putting susunya tidak lecet 52,3%. Dari hasil penelitian ini ditemukan variabel berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pendapatan, pengetahuan ibu dan putting susu lecet. Kesimpulan dari data yang diambil peneliti yaitu sangat kurangnya pemberian ASI Eksklusif kepada bayi usia 0 – 6 bulan di Posyandu Pabuaran Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai pemberian ASI Eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan tanpa makanan dan minuman tambahan.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP KEPUASAN PASIEN (ASPEK TANGIBLES) PADA PELAYANAN ANTENATAL CARE DI RUMAH BERSALIN CITRA LESTARI PABUARAN BOJONGGEDE BOGOR JAWA BARAT Sri Hayuningsih; Winnie Tunggal Mutika
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.824 KB) | DOI: 10.22146/bkm.35656

Abstract

Tujuan Penelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida) dengan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles di Rumah Bersalin Citra Lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat  Metode Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 106 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada saat mulai kehamilan trimester III. Hasil Hasil pengolahan data didapatkan rerata skor harapan dan kenyataan atas mutu layanan antenatal care dalam dimensi tangibles 83,65%, tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan umur ibu 20thn -35thn 71,1% Ibu tidak puas, 28,9% ibu merasa puas, sedangkan kelompok umur < 20thn dan > 35thn50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan pendidikan ibu SLTA-PT 75% tidak puas dan 25% ibu merasa puas, sedangkan pendidikan ibu SD-SLTP 50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan Pekerjaan, ibu yang bekerja 77,4% ibu merasa tidak puas 22,6% ibu merasa puas, sedangkan ibu yang tidak bekerja 56,5% ibu merasa tidak puas, 43,5% ibu merasa puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkanKelompok gravid, ibu primi gravid 78,1% ibu tidak puas, 21,9% ibu merasa puas, sedangkan ibu multi gravida45,2% ibu merasa tidak puas, 54,8% ibu merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,068 sehingga ada tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan rendah dengan tinggi terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,045 sehingga ada hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga ada hubungan yang signifikan antara primipara dan multipara terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Simpulan Adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan, pekerjaan, dan gravida dengan kepuasan pasien (aspek tangibles) terhadap pelayanan antenatal care. Berdasarkan ”Importance Performance Analysis” yang dilakukan, yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan yaitu kuantitas peralatan, kebersihan dan kenyamanan WC. Sedangkan aspek yang harus dipertahankan adalah kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu dan ruang periksa, penampilan, keramahan, ketrampilan dan layanan informasi dan kesempatan bertanya bagi pasien oleh bidan dan karyawan. Tujuan : Penelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida) dengan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles di Rumah Bersalin Citra Lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat  Metode : Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 106 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada saat mulai kehamilan trimester III.  Hasil : Hasil pengolahan data didapatkan rerata skor harapan dan kenyataan atas mutu layanan antenatal care dalam dimensi tangibles 83,65%, tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan umur ibu 20thn -35thn 71,1% Ibu tidak puas, 28,9% ibu merasa puas, sedangkan kelompok umur < 20thn dan > 35thn50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan pendidikan ibu SLTA-PT 75% tidak puas dan 25% ibu merasa puas, sedangkan pendidikan ibu SD-SLTP 50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan Pekerjaan, ibu yang bekerja 77,4% ibu merasa tidak puas 22,6% ibu merasa puas, sedangkan ibu yang tidak bekerja 56,5% ibu merasa tidak puas, 43,5% ibu merasa puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkanKelompok gravid, ibu primi gravid 78,1% ibu tidak puas, 21,9% ibu merasa puas, sedangkan ibu multi gravida45,2% ibu merasa tidak puas, 54,8% ibu merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,068 sehingga ada tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles.Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan rendah dengan tinggi terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,045 sehingga ada hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga ada hubungan yang signifikan antara primipara dan multipara terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG DAN MENGHAMBAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN Sri Hayuningsih; Nabilla Ramadhani
Jurnal Bidan Srikandi Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jbs.2024.v2i1.11680

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alamiah terbaik bagi bayi, mengandung nutrisi spesifik sesuai usia serta faktor imunologis dan substansi antibakteri. Pemberian ASI diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia tentang kesehatan yang menyatakan bahwa bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan tanpa penambahan makanan atau minuman lain, kecuali obat, vitamin, dan mineral. WHO merekomendasikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, dilanjutkan dengan pemberian ASI hingga usia dua tahun. Meskipun begitu, cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih belum mencapai target yang diinginkan di beberapa daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya, Depok. Kesimpulan Penelitain ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan pelaksanaan terutama faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan dan diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan terkait dengan variabel lain yang berpengaruh terhadap dorongan dan hambatan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan.  di Puskesmas Sukmajaya 2023-2024
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI DENGAN SIKAP TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA SISWA SMAN 1 SLIYEG Adinda Anindhitya; Retno Ekawaty; Veronica Fary; Sri Hayuningsih
Jurnal Bidan Srikandi Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jbs.2023.v1i1.10107

Abstract

Pernikahan dini (early married) adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau salah satu pasangan masih dikategorikan anak-anak atau remaja yang berusia dibawah usia 19 tahun. Pernikahan dini dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan pelakunya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi dengan sikap siswa tentang dampak pernikahan dini.Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 89 siswa di SMAN 1 Sliyeg yang terdiri dari kelas 10, 11, dan 12. Pengambilan data dilakukan dengan metode angket kemudian pengolahan hasil data dengan analisis univariat dan menguji hubungan masing-masing variable dengan uji korelasi spearman rho. hasil uji korelasi didapatkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap dengan nilai signifikansi 0,000 dan keeratan hubungan yang cukup erat dengan nilai koefisien korelasi 0,372. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dengan sikap dengan nilai signifikansi 0,000 dan keeratan hubungan yang sangat erat dengan nilai koefisien korelasi 0,983.
The Effect of Baby Massage on Baby Weight Gain Rochmawati Rochmawati; Sri Hayuningsih; Hellena Yollanita
EMBRIO: Jurnal Kebidanan Vol 15 No 2 (2023): EMBRIO: Jurnal Kebidanan (NOVEMBER)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/embrio.v15i2.7048

Abstract

The most essential anthropometric measurement, body weight is consistently employed to assess the well-being of infants across all age categories. An infant that is in good health exhibits growth in both height and weight. Baby massage is highly beneficial for optimizing the growth and development of children, including increasing food assimilation to hasten the onset of hunger and encouraging more frequent breastfeeding to promote weight gain in infants. Used as an analytic One Group Pre-test – Post-test Design approach. This study was located at TPMB (Independent Midwife Practice Place) Dian Dwi, Bogor Regency, which was carried out in October - December 2022. Sampling was carried out by total sampling, namely all samples available at the time of the study, namely 23 babies. According to the results of the statistical test, the increase in the infant's weight prior to and following the massage differed significantly. Based on the results of interval estimation, it can be deduced that 95 percent of respondents consider the average body weight following a baby massage to be between 5.35 and 5.09. The findings yielded a p-value of 0.000 (count less than a), which indicates that newborn massage has a significant impact on the weight of infants aged 1-12 months at a = 5 percent. The impact of newborn massage on infant weight gain is substantial.
Edukasi Pencegahan Anemia dan Pemberian Tablet Tambah Darah ( TTD) Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Remaja Putri Di Kampung Tematik Budaya Depok Gracea Petricka; Kasyafiya Jayanti; Retno Ekawaty; Sri Hayuningsih; Estu Lovita Pembayun; Heti Mulyati; Rochmawati; Arini Kusmintarti; Veronica Fary; Liana Elfaristo; Sisilia Prima
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i1.1054

Abstract

Remaja putri sangat rentan mengalami anemia. Anemia pada remaja putri membawa dampak buruk bagi performa keseharian bahkan bagi masa depan generasi bangsa. Dari wawancara singkat pada 10 orang remaja putri diketahui bahwa semua mereka belum memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait anemia, pola nutrisi dan makan yang benar dan tablet tambah darah (TTD). Hal ini dipandang sebagai sebuah urgensi untuk melakukan edukasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang anemia pada remaja putri, pola nutrisi dan cara mengonsumsi TTD yang benar untuk mencegah maupun menangani anemia.   Kegiatan penyuluhan diadakan di Kampung Tematik Budaya Depok dan diikuti oleh 32 orang remaja putri. Materi mengenai anemia, dampak anemia pada remaja putri serta cara pencegahan anemia melalui pengaturan pola nutrisi dan minum TTD secara rutin dapat dipahami dengan baik oleh peserta. Sesi berbagi pengalaman singkat seputar pola makan dan anemia oleh perwakilan mahasiswa Program Studi S1 Kebidanan Universitas Gunadarma dan peserta yang terpilih juga dilakukan sebagai penguatan materi. Pada akhir kegiatan setiap peserta diberikan 1 strip TTD dan ringkasan materi dalam bentuk leafleat. Remaja putri yang sudah mengikuti kegiatan edukasi diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi diri sendiri serta menjadi duta remaja putri yang turut mensukseskan kampanye “Sehat, Cantik dan Cerdas tanpa Anemia” kepada banyak remaja putri lain yang mereka temui. Anemia Preventive Education and Iron Folic Acid Suplement Distribution to Adolescent Girl in Kampung Tematik Budaya Depok  Adolescent female is a group that is prone to anemia. Anemia in adolescent female harms daily performance and even the future generation of the nation. From brief interviews with 10 young women, it found that all of them did not have adequate knowledge regarding anemia, proper nutrition, and eating patterns, and iron folic acid supplement (IFAS). This is seen as an urgency to conduct education about anemia and provide iron supplements. The preventive education activity was held in the Depok Cultural Thematic Village and attended by 32 young women. Materials regarding anemia, the impact of anemia on young women, and how to prevent anemia through regular regulation of nutritional patterns and regularly taking iron supplements were well understood by the participants. A brief experience-sharing session on diet and anemia by student representatives of the Midwifery Study Program at Gunadarma University and selected participants was also carried out as material reinforcement. By the end of this preventive education program, each participant received one strip of IFAS and a leaflet. After this project, we hope that adolescent girls who have participated will be the agents of change and contribute to the success of the “Healthy, Beautiful and Smart without Anemia” campaign for the many other young women they meet.