Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Terapi Bermain bagi Tuna Grahita di SLB Negeri 2 Singaraja Bali Ketut Eka Larasati Wardana; Kadek Ayu Suarmini; Desak Ketut Sugiartini; Ni Komang Emi Wahyuni
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Juni 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i2.112

Abstract

Anak dengan retardasi mental perlu peningkatan diri dalam kemampuan perawatan sehari-hari atau daily living activity. Pelaksanaan perawatan sehari-hari perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dan perlu dukungan dari berbagai pihak untuk peningkatan kemampuan motoric kasar dan halus. Salah satunya dengan teknik permainan untuk membantu peningkatan kemampuan dirinya. Metode dari pelaksanaan ini adalah menggunakan dua tahap. Tahap pertama dengan penilaian kemampuan kemudian tahap kedua dengan perkembangan perilaku adaptif. Sasaran dari pelaksanaan pengabdian ini adalah seluruh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri 2 Singaraja. Pelaksanaan ini dibantu oleh berbagai pihak meliputi Kepala Sekolah, Guru dan mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Mengukur kegiatan anak dengan penilaian kuesioner vineland social maturity scale (VSMS). Hasil dari pengabdian dimulai ditemukan bahwa anak dengan retardasi mental sedang ringan bisa melakukan aktifitasnya perawatan sehari-hari semakin meningkat. Sedangkan anak dengan retardasi mental berat masih belum mengalami perubahan dalam perawatan diri sehari-hari melalui teknik bermain. Kata kunci: motorik kasar dan halus; retardasi mental; teknik bermain PLAYING THERAPY FOR CHILDREN MENTAL RETARDATION IN SLB NEGERI 2 SINGARAJA BALI ABSTRACT Children with mental retardation need to improve themselves in their daily care activities. The implementation of daily maintenance needs to be carried out continuously and needs support from various parties to improve gross and fine motor skills. One of them with game techniques to help improve his abilities. The method of this implementation is to use two stages. The first stage is the ability assessment, then the second stage is the development of adaptive behavior. The target of the implementation of this service is all children with mental retardation in SLB Negeri 2 Singaraja. This implementation was assisted by various parties including the Principal, Teachers and students to carry out community service. Measuring children's activities with the Vineland Social Maturity Scale (VSMS) questionnaire. The results of the dedication started to be found that children with mild mental retardation can carry out their activities daily care is increasing. While children with severe mental retardation still have not experienced changes in daily self-care through play techniques. Keywords: gross and fine motor skill; mental retardation; play technicues
FAKTOR RISIKO KELAINAN LETAK PADA IBU HAMIL : STUDI KARAKTERISTIK GESTASI PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI KABUPATEN BULELENG, BALI Yopita Triguno; Putu Dian Prima Kusuma Dewi; Ni Made Karlina Sumiari Tangkas; Kadek Ayu Suarmini; Ni Komang Emi Wahyuni; Putu Juli Asmari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 2 (2020): Volume 6 Nomor 2 April 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i2.2420

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang Kelainan letak pada kehamilan menjadi kondisi patologi yang sering terabaikan pada kehamilan. Traumatik dan risiko kesakitan seperti partus lama, ketuban pecah dini sangat mungkin terjadi pada kondisi kelainan letak.Tujuan untuk menganalisis karakteristik gestasi yang paling dominan meningkatkan risiko kelainan letak pada ibu hamil.Metode Penelitian analitik dengan pendekatan secara retrospektif dan pengambilan secara crossectional.Penelitian ini menggunakan data sekunder dari ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Kertha Usada pada  periode waktu Januari – Juni 2016.Analisis yang digunakan adalah regresi logistic menggunakan STATA SE versi 12. Sampel berjumlah 718 orang menggunakan data sekunder.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelainan letak 7.94%, tidak mengalami placenta previa 98.19%, multipara 68.06%, gestasi lebih dari 37 minggu 93.72 % dan berat badan lahir 89.97%. Paritas dalam kategori multipara yaitu melahirkan lebih dari satu kali meningkatkan risiko kelainan letak hingga 5 kali lebih besar dibandingkan primipara (p value 0.01). paritas dengan kategori multipara sebagai faktor yang paling dominan meningkatkan risiko kelainan letak pada ibu hamil dengan nilai aOR 2.33 (CI 1.15-4.70 p value 0.01)Kesimpulan faktor yang paling dominan meningkatkan risiko kelainan letak pada ibu hamil adalah paritas multiparaSaran Sebaiknya deteksi dini tentang kelainan letak ini rutin dilakukan selama proses kehamilan teruatam pada ibu multipara. Kata Kunci : Paritas, Gestasi, Kelainan Letak    
Dampak Pemberian Gadget Pada Anak Balita Di Desa Patemon Kecamatan Seririt Putu Janiasih; Ketut Eka Larasati Wardana; Kadek Ayu Suarmini
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol. 8 No. 02 (2022): Oktober: Jurnal Kesehatan Medika Udayana
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.749 KB) | DOI: 10.47859/jmu.v8i02.216

Abstract

Background: Children have become active consumers where many gadget products with various applications have made children their target market. Purpose: The purpose of the study to find out the impact of giving gadgets to children under five in Patemon Village, Seririt District. Methode: qualitative description, selected 5 respondents, 1 of them as key informant. Result: children under five in Patemon Village experienced symptoms of gadget addiction. This is due to the lack of time for parents for their children to play together. Conclusion: The impact that can occur when giving toddlers gadgets earlier is that children will tantrum if their cellphones are taken, there are disturbances in the sense of vision, children tend to shut themselves up when playing gadgets and parents' time with children is quite minimal.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (IUD) PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH PUSKESMAS SERIRIT I Anak Agung Ayu Anom Lindayani; Kadek Ayu Suarmini; Ketut Eka Larasati Wardana
MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng Vol. 7 No. 2 (2022): MIDWINERSLION Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/midwinerslion.v7i2.269

Abstract

Pendahuluan: Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) atau AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversible dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif, dengan tujuan kontrasepsi atau usaha pencegahan kehamilan (Handayani, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Penggunaan Metode: Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD) pada akseptor KB Di Wilayah Puskesmas Seririt I. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif, mengggunakan desain cross sectional yaitu yang mengetahui variabel dependen dan variabel independen secara simultan (dalam waktu bersamaan). Besaran sampel dalam penelitian ini adalah 52. Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dengan bantuan SPSS. Hasil: analisis menunjukkan karakteristik responden sebagian besar orang sebanyak 50 orang (96,1%) berumur 20-35 tahun. Pendidkan responden paling tinggi yaitu tingkat SMA sebanyak 29 orang (55,8%). Dari 52 responden, sebanyak 32 orang (61,5%) masuk kategori paritas 1-2. Pekerjaan responden sebagian besar bekerja yaitu sebanyak 40 orang (76,9%). Kemudian penggunaan metode kontrasepsi IUD kategori rendah sebanyak 27 orang(51,9%), sebanyak 34 orang (65,4%) memiliki pengetahuan kurang,  sebanyak 32 orang (61,5%) memiliki sikap negatif terhadap metode kontrasepsi dalam Rahim. Kesimpulan: peneliti selanjutnya meningkatkan hasil penelitian dengan menambahkan variabel dependen sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih lengkap.
Terapi Bermain bagi Tuna Grahita di SLB Negeri 2 Singaraja Bali Ketut Eka Larasati Wardana; Kadek Ayu Suarmini; Desak Ketut Sugiartini; Ni Komang Emi Wahyuni
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, Juni 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i2.112

Abstract

Anak dengan retardasi mental perlu peningkatan diri dalam kemampuan perawatan sehari-hari atau daily living activity. Pelaksanaan perawatan sehari-hari perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dan perlu dukungan dari berbagai pihak untuk peningkatan kemampuan motoric kasar dan halus. Salah satunya dengan teknik permainan untuk membantu peningkatan kemampuan dirinya. Metode dari pelaksanaan ini adalah menggunakan dua tahap. Tahap pertama dengan penilaian kemampuan kemudian tahap kedua dengan perkembangan perilaku adaptif. Sasaran dari pelaksanaan pengabdian ini adalah seluruh anak dengan retardasi mental di SLB Negeri 2 Singaraja. Pelaksanaan ini dibantu oleh berbagai pihak meliputi Kepala Sekolah, Guru dan mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Mengukur kegiatan anak dengan penilaian kuesioner vineland social maturity scale (VSMS). Hasil dari pengabdian dimulai ditemukan bahwa anak dengan retardasi mental sedang ringan bisa melakukan aktifitasnya perawatan sehari-hari semakin meningkat. Sedangkan anak dengan retardasi mental berat masih belum mengalami perubahan dalam perawatan diri sehari-hari melalui teknik bermain. Kata kunci: motorik kasar dan halus; retardasi mental; teknik bermain PLAYING THERAPY FOR CHILDREN MENTAL RETARDATION IN SLB NEGERI 2 SINGARAJA BALI ABSTRACT Children with mental retardation need to improve themselves in their daily care activities. The implementation of daily maintenance needs to be carried out continuously and needs support from various parties to improve gross and fine motor skills. One of them with game techniques to help improve his abilities. The method of this implementation is to use two stages. The first stage is the ability assessment, then the second stage is the development of adaptive behavior. The target of the implementation of this service is all children with mental retardation in SLB Negeri 2 Singaraja. This implementation was assisted by various parties including the Principal, Teachers and students to carry out community service. Measuring children's activities with the Vineland Social Maturity Scale (VSMS) questionnaire. The results of the dedication started to be found that children with mild mental retardation can carry out their activities daily care is increasing. While children with severe mental retardation still have not experienced changes in daily self-care through play techniques. Keywords: gross and fine motor skill; mental retardation; play technicues
Hubungan Karakteristik Wanita Usia Subur (WUS) dengan Penyakit Kanker Serviks Luh Ayu Purnami; Kadek Ayu Suarmini; Putu Indah Sintya Dewi; Ni Ketut Wulandari; Mochamad Heri
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.006 KB) | DOI: 10.31539/jks.v6i1.4516

Abstract

This study aims to determine the relationship between the quality of women of childbearing age (WUS) based on age, education, occupation, parity, and history of contraceptive use with cervical cancer growth. This research method is analytically observational with a case-control study design. The results of univariate analysis of 118 respondents aged>35 years were 71 people (60.2%), high school education level was 47 people (39.8%), work as housewives (IRT) was 35 people (29.7% ), respondents with parity as many as 65 people (55.1%) and the use of non-hormonal contraception as many as 56 people (47.5%). The results of this study found that there was a significant relationship between age, occupation, and parity (α=<0.05). In contrast, employment and history of contraceptive use did not show any association with cervical cancer (α>0.05). The results of data analysis with the chi-square test got a value of 0.025 or p <α (0.05). In conclusion, there is a significant relationship between age, occupation, and parity with cervical cancer. Keywords: Cervical Cancer, Women of Childbearing Age
PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN SKRINING GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DI DESA KUBUTAMBAHAN Luh Ayu Purnami; Lina Anggaraeni Dwijayanti; Ni Ketut Ayu Wulandari; Kadek Ayu Suarmini; Cindy Meilinda Sari; Luh Ayu Dianati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 2 No. 1 (2024): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/jpms.v2i1.34

Abstract

Menjaga kesehatan reproduksi adalah suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh remaja. Minimnya informasi terhadap kesehatan reproduksi remaja akan berakibat pada terjadinya masalah dan gangguan kesehatan reproduksi bahkan akan dapat memicu juga masalah kesehatan lainnya seperti seks pranikah, penyakit menular seksual, kehamilan usia dini, aborsi yang dapat mengancam nyawa. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi melalui pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi sehingga terbentuk perilaku yang postif untuk menjaga kesehatan reproduksinya. Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan melalui pemberian informasi dalam bentuk penyuluhan kepada 25 orang remaja putra dan putri di Desa Kubutambahan. Materi yang diberikan terkait pengenalan anatomi dan fisiologi alat kesehatan reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan remaja, perubahan-perubahan fisik remaja dan skrining masalah serta gangguan kesehatan reproduksi pada remaja. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pengisian pretest dan posttest dan selanjutnya dilakukan perbandingan nilai reratanya. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor rerata nilai test dari 68,5 (sebelum diberikan edukasi) menjadi 82,8 (setelah diberikan edukasi). Adanya peningkatan skor rerata menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan melalui pendidikan kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan remaja terhadap materi yang diberikan. Kegiatan ini dapat menjadi salah satu strategi dalam upaya peningkatan kesehatan reproduksi remaja.
PEMBERDAYAAN ISTRI NELAYAN DALAM PENINGKATAN KAPASITAS KESEHATAN DAN EKONOMI MELALUI PRODUK “SUDANG LEPET” DI PESISIR DESA SANGSIT Ni Made Karlina Sumiari Tangkas; Ni Made Ayu Laksmi Dewi; Kadek Ayu Suarmini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sundaram Vol. 2 No. 2 (2024): JPMS
Publisher : LPPM STIKes Buleleng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52073/jpms.v2i2.44

Abstract

Sebagian besar masyarakat yang tinggal di pesisir Pantai Desa Sangsit sering mengalami penyakit yang berkaitan dengan masalah pencernaan. Hasil observasi awal tampak bahwa Masyarakat di pesisir Pantai belum memiliki perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini sangat memprihatinkan karena banyak juga penyalahgunaan fungsi tempat sehingga secara kasat mata kebersihan dari rumah atau pemukiman warga sangat rendah. Ekonomi yang kurang juga mengakibatkan rencahnya perekonomian disana. Adapun Tujuan kegiatan ini adalah membantu desa untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan kesehatan masyarakat serta meningkatkan kapasitas ekonomi melalui produk sudang lepet. Metode yang dilakukan mencakup 5 tahapan. Hasil kegiatan Pengabdian masyarakat dengan membentuk kelompok istri nelayan dengan nama “Sari Mina Segara” merupakan salah satu pengembangan kapasitas UKM Musik untuk dapat melakukan pengabdian di Desa khusunya Desa Sangsit, Banjar Dinas Pabean. Pembentukan kelompok ini menjadi salah satu jawaban untuk dapat meningkatkan kemampuan atau kapasitas Kesehatan dan ekonomi melalui pemberdayaan kelompok. Hasil pre tes dan post tes pengetahuan PHBS menunjukkan bahwa beda rerata sebelum dan sesudah diberikan pengetahuan mengenai PHBS mengalami peningkatan dari sebanyak 4,78 dan hasil ini signifikan secara statistic dengan nilai p < 0,05 artinya bahwa terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan informasi mengenai PHBS. Selain itu tampak jika istri nelayan dan keluarga sudah dangat menjaga kesehatan terutama saat melakukan pengolahan ikan. Terkait dengan kapasistas ekonomi didapatkan jika omzet yang didapat perbulan meningkat sebesar 25% dari sebelumnya. Simpulan yang didapatkan yakni terdapat peningkatan kapasistas Kesehatan dan ekonomi kelompok