Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Seni ITS

Pengaruh Variasi Jenis Bahan terhadap Pola Hamburan pada Difuser MLS (Maximum Length Sequences) Fajar Kurniawan; Lila Yuwana; Gontjang Prajitno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.754 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i1.2268

Abstract

Difuser secara umum terdapat 2 jenis yaitu difuser MLS dan QRD. Difuser biasanya terbuat dari material padat yang digunakan untuk penyerapan suara dalam ruangan. Pengaruh variasi bahan kayu dan kaca terhadap pola hamburan pada difuser MLS telah dipelajari. Difuser yang digunakan dalam pengujian adalah difuser MLS model 1010101010101 dengan lebar tonjolan 0,04 m. Pada semua pengujian yang dilakukan digunakan sumber bunyi ± 83 dB. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan bahwa variasi bahan kayu dan kaca tidak berpengaruh pada bentuk pola hamburan yang dihasilkan, tetapi berpengaruh pada nilai SPL hamburannya dimana nilai SPL hamburan kaca lebih besar dibandingkan dengan SPL hamburan kayu.
Perancangan dan Pembuatan Difuser QRD (Quadratic Residue Difuser) 0142241 dengan Lebar Sumur 8,5 cm Arif Pugoh Nugroho; Lila Yuwana; Gontjang Prajitno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.803 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i1.2269

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh lebar sumur terhadap pola hamburan diffuser QRD (Quadratic Residue Diffuser) 0142241. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode medan bebas (anechoic). Penelitian dilakukan di Ruang Uji Laboratorium Instrumentasi Akustik Fisika FMIPA ITS dengan melakukan pengukuran distribusi SPL pada permukaan dengan menggunakan diffuser dan tanpa menggunakan diffuser. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pola hamburan difuser dengan lebar sumur 8,5 cm lebih merata pada frekuensi 2000 Hz daripada frekuensi yang lainnya.
Kebisingan di Dalam Kabin Masinis Lokomotif Tipe CC201 Tri Sujarwanto; Gontjang Prajitno; Lila Yuwana
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.465 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6786

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang tingkat kebisingan didalam kabin masinis dengan tujuan untuk mengetahui kuantitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kebisingan di dalam kabin masinis lokomotif CC201. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran tingkat kebisingan dengan variasi nyala mesin, variasi transmisi mesin, variasi pergerakan lokomotif, variasi kondisi sarana insulasi kabin dan variasi penggunaan panel penyerap bunyi (absorber). Panel penyerap bunyi yang digunakan pada penelitian ini terbuat dari rockwool dengan ketebalan 5 cm dan 10 cm. pada setiap panel juga dilakukan variasi penggunaan triplek sebagai penutup panel. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa tingkat kebisingan dipengaruhi oleh nyala mesin yang dibuktikan dengan adanya selisih sebesar 44,1 dBA dibandingkan kondisi mesin mati. Sistem transmisi mesin memiliki kesebandingan dengan tingkat kebisingan karena pada setiap kenaikan sistem transmisi didapatkan tingkat kebisingan yang semakin naik. Sarana insulasi ruang berupa jendela dan pintu kabin juga mempengaruhi tingkat kebisingan didalam kabin masinis. Pergerakan kereta berpengaruh pada tingkat kebisingan di kabin masinis karena pada saat kereta bergerak timbul sumber kebisingan dari gesekan roda dengan rel. Penggunaan panel penyerap bunyi pada penelitian ini dapat mereduksi kebisingan hingga 0,9 dBA.
Pengaruh Penggunaan Gel-Electrolyte pada Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) berbasis TiO2 Nanopartikel dengan Ekstrak Murbei (Morus) sebagai Dye Sensitizer pada Substrat Kaca ITO Irmayatul Hikmah; Gontjang Prajitno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3629.675 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i1.8655

Abstract

Telah dihasilkan prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) berbasis TiO2 nanopartikel  dengan elektrolit gel dan dye sensitizer berupa ekstrak buah murbei (morus) pada substrat kaca ITO. TiO2 orde nano berfase anatase dengan besar ukuran kristal 10,9 nm telah berhasil disintesis melalui metode koprepsipitasi. Dalam penelitian ini sel difabrikasi menggunakan kaca konduktif ITO (Indium Tin Oxide) dan berhasil dikarakterisasi pengaruh elektrolit gel terhadap sel. Karakterisasi DSSC menunjukkan performansi DSSC yang dihasilkan, didapat dengan nilai efisiensi sebesar 0,0724% dan fill factor sebesar 0,921 ketika ISC 597 μA, VOC 77 mV, IMPP 580 μA, dan VMPP 73 mV. Penggunaan elektrolit gel pada DSSC mampu memberikan ketahanan pemakaian yang lama, kestabilan tegangan, serta kestabilan arus yang sangat tinggi.
Ekstrak Buah Murbei (Morus) Sebagai Sensitizer Alami Pada Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) Menggunakan Substrat Kaca ITO Dengan Teknik Pelapisan Spin Coating Zid Latifataz Zahrok; Gontjang Prajitno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4680.483 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i1.9176

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik arus dan tegangan sel DSSC dengan dye yang diekstrak dari buah Murbei menggunakan substrat kaca ITO. Sel DSSC terdiri dari tiga komponen penting yitu elektroda kerja, larutan elektrolit berupa dan elektroda karbon. Ekstrat dye yang dibuat dari buah murbei segar dapat menyerap cahaya pada panjang gelombang 274 – 597 nm dengan dua daerah serapan maksimum yakni pada panjang gelombang 294 nm dan 510 nm. Lapisan nanopartikel pada kaca ITO menyebabkan banyak mulekul dye yang menempel. Dye mengakibatkan sel dapat menyerap energi foton kemudian diubah menjadi arus dan tegangan. Karakterisasi dilakukan dengan sumber penyinaran cahaya matahari dan lampu halogen.Diperoleh data kualitas arus dan tegangan terhadap waktu dengan sumber cahaya matahari, kualitas arus dan tegangan terhadap waktu dengan sumber lampu halogen, pengaruh pembebanan terhadap kualitas arus dan pengaruh waktu pendinginan terhadap arus. Dengan penyinaran cahaya matahari Arus maksimum  = 682 μA, Voc max = 419,8 mV. Dengan menggunakan sumber penyinaran lampu halogen Arus maksimum =  1283 μA. Voc maksimum = 580 mV.
Rancang Bangun Directional Coupler Konfigurasi 3x3 Planar Step Index Multimode Fiber Optic sebagai Sensor Kemolaran dan pH Aloysius Niko; Gontjang Prajitno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.251 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.18246

Abstract

Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, diperlukan penelitian mendalam serta memiliki keakurasian tinggi, dengan efektif dan efisien agar mendapatkan hasil yang maksimal, dan salah satunya adalah dalam mendeteksi kemolaran serta pH dari suatu larutan. Dalam penelitian ini telah dilakukan rancang bangun directional coupler (DC) konfigurasi 3x3 planar step index multimode fiber optic tipe FD-620-10 dengan panjang kupasan 60 mm, menggunakan pendekatan metode Fused Biconical Tapered (FBT) sebagai sensor kemolaran dan pH. Larutan uji yang digunakan adalah Larutan NaCl, Larutan Asam Sitrat dan Larutan Glukosa, dengan masing – masing variasi kemolaran 0 M (aquades), 1 M, 2 M, 3 M, 4 M, dan 5 M, untuk penelitian sebagai sensor kemolaran, lalu laurtan HCl 0.1 s.d 0.00625 N dan NaOH 0.1 s.d 0.00625 N untuk penelitian sebagai sensor pH. Dengan menggunakan BF5R-D1-N sebagai sensor cahaya, Directional Coupler 3x3 dikarakterisasi untuk mengetahui daya keluaran dari serat optik dengan perubahan konsentrasi larutan dan perubahan pH. Dari hasil karakterisasi, didapatkan hasil berupa hubungan konsentrasi larutan dan pH dengan daya pada output, yaitu semakin tinggi molaritas dan semakin asam dan basa suatu larutan maka semakin rendah daya intensitas cahaya keluar dari serat optik. Dengan adanya DC 3x3 sebagai sensor ini, mampu mengkarakterisasi larutan dengan tiga buah variasi jenis larutan sekaligus, sehingga meningkatkan efisensi Directional Coupler sebagai sensor pH dan kemolaran.
Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Ooptik Plastik Multimode Tipe FD-620-10 Puspita Fahmi Ariani; Gontjang Prajitno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.681 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.18438

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai analisis pengaruh pemberiankupasan jacket dan cladding pada serat optik plastik mode jamaktipe FD-620-10 terhadap perubahan suhu dengan menggunakandetektor silikon dan BF5R-D1-N. Penelitian dilakukan dengantujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan suhu terhadap losspada serat optik plastik dan mengetahui kemampuan detektorsilikon dan BF5R-D1-N dalam pengukuran tegangan dan intensitaspada variasi panjang kupasan. Variasi panjang kupasan yangdigunakan adalah 30, 40, 50, 60, 70, dan 80 mm. Pengukurandilakukan pada range suhu 30ºC - 75ºC dengan pengambilan datasetiap kenaikan 1ºC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakintinngi suhu di daerah sensing, semakin besar loss yang terjadiakibat adanya pemuaian termal di daerah sensing yangmenyebabkan penurunan indeks bias core. Detektor silikonmampu mendeteksi perubahan intensitas cahaya dan bekerjaoptimal pada serat optik dengan panjang kupasan 80 mm BF5RD1-N dapat merespon perubahan intensitas cahaya dan bekerjaoptimal pada serat optik dengan panjang kupasan 30 mm.
Fabrikasi dan Karakterisasi Directional Coupler Konfigurasi 3×3 Susunan Segitiga Berbahan Serat Optik Plastik Step Index Multimode Tipe FD-620-10 Ning Rosianah; Gontjang Prajitno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.895 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22497

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan fabrikasi dan karakterisasi directional coupler konfigurasi 3×3 susunan segitiga berbahan serat optik plastik step index multimode tipe FD-620-10 dengan panjang kupasan 35 mm, 40 mm, 45 mm, 50 mm, 55 mm, dan 60 mm menggunakan pendekatan metode fused biconical tapered (FBT). Hasil karakterisasi directional coupler menggunakan BF5R-D1-N diperoleh bahwa panjang kupasan 45 mm dengan input pada port A1 menunjukkan nilai coupling ratio CR = 0,6; 0,2; 0,2 dan excess loss Le = -7,76 dB, pada port B1 menunjukkan nilai CR = 0,2; 0,6; 0,2 dan Le = -6,76 dB, pada port C1 menunjukkan nilai CR = 0,2; 0,19; 0,61 dan Le = -6,75 dB. Directional coupler ini paling baik digunakan sebagai piranti dalam sensor.
Studi Awal Fabrikasi dan Karakterisasi Directional Coupler Konfigurasi 4x4 Berbahan Serat Optik Plastik Step Index Multimode Tipe FD-620-10 Menggunakan Metode Heating and Pressing Elis Nuraini; Gontjang Prajitno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.277 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22498

Abstract

Fabrikasi directional coupler singlemode maupun multimode berbentuk pandu gelombang slab masih sangat sulit dilakukan dan membutuhkan peralatan yang rumit. Untuk mengatasi kendala tersebut telah dilakukan fabrikasi directional coupler dengan metode Fused Biconical Tapered (FBT), yaitu dengan menggabungkan sejumlah serat optik pada panjang kopling tertentu sehingga menjadi directional coupler dengan N-port (Sekartedjo dkk, 2007). Metode yang digunakanpun cukup sederhana yaitu dengan membagi daya (power divider) pada directional coupler. Akan tetapi, pada metode Fused Biconical Tapered (FBT) masih ditemui beberapa kendala yaitu, adanya daya yang bocor melalui celah-celah benang pada saat penggandengan serat optik, sehingga daya yang dihasilkan tidak terbagi secara merata. Oleh karena itu, dalam penelitian ini directional  coupler difabrikasi menggunakan bahan serat optik plastik (POF) step index multimode tipe FD-620-10 dengan metode Heating and Pressing. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan fabrikasi directional coupler konfigurasi 4x4 dari serat optik mode jamak dengan pendekatan metode heating and pressing dengan panjang kupasan 35 mm pada suhu 1200c dengan lama pemanasan cetakan pressing selama 30 menit. Hasil karakterisasi directional coupler, diperoleh nilai coupling ratio (CR) yang mendekati 0,25 yaitu berkisar antara 0,22-0,27. Sedangkan nilai excess loss pada port A1, B1, C1, dan D1 berturut-turut sebesar -4, -5.03, -5.91, dan -5.38.
Karakterisasi Dye-sensitized Solar Cell (DSSC) Menggunakan TiO2 Nanopartikel dan Klorofil Daun Alfalfa (Megicago Sativa) Sebagai Sensitizer Nurul Yanti Cahaya; Nurrisma Puspitasari; Gontjang Prajitno
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.34596

Abstract

Dye-sensitized Solar Cell (DSSC) dengan lima variasi ketebalan yaitu 10 μm, 20 μm, 30 μm, 40 μm, dan 50 μm dengan menggunakan gel elektrolit dan ekstrak klorofil daun Alfalfa sebagai sensitizer telah berhasil dibuat. TiO2 nanopartikel berfase anatas dengan ukuran 13 nm yang digunakan pada penelitian ini disintesis menggunakan metode kopresipitasi. Efisiensi ketebalan 10 μm berturut-turut sebesar 0,114%.