Laurentius Aswin Pramono
Peserta Program Magister Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mengakses Situs Pornografi terhadap Nilai Akademis Pelajar SMA Kota Bogor Situmorang, Evi Ulina Margareta; Muhaji, J. Antonio; Pramono, Laurentius Aswin; Santosa, Mariani; Lonah; Nathaniel, Bryan
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 30 No 2 (2024): MEI
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v30i2.2545

Abstract

Mayoritas siswa SMP dan SMA di kota Jakarta dan Banten telah terpapar konten pornografi dan ditemukan peningkatan akses internet, terutama situs pornografi dan game online, di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku mengakses situs pornografi serta bermain game online terhadap nilai akademis pada pelajar SMA di kota Bogor di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain potong-lintang dengan menggunakan data kuesioner yang diambil menggunakan aplikasi Zoom. Penelitian dilakukan di SMA X di Bogor dan melibatkan 107 responden dan metode analisis dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square. Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku pelajar SMA. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai akademis. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku pelajar SMA dalam mengakses situs pornografi dan bermain game online dengan nilai akademis dengan nilai p = 0,109; 0,869; 0,258 secara berurutan. Disimpulkan dalam penelitian ini bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku mengakses situs pornografi serta bermain game online terhadap nilai akademis pada pelajar SMA di kota Bogor di masa pandemi COVID-19.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2: SEBUAH KAJIAN SISTEMATIS Tanjaya, Hendri; Wiraharja, Regina Satya; Pramono, Laurentius Aswin; Venna, Venna
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 3 (2024): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 (DM2) merupakan penyakit kronik dengan mortalitas yang tinggi dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Anemia merupakan salah satu komplikasi yang paling sering terjadi pada DM2. Beberapa penelitian sudah menggali mengenai faktor-faktor tersebut, tetapi sepengetahuan penulis penelitian-penelitian tersebut masih mendapatkan hasil yang bertentangan dan masih sedikit yang dilakukan di Indonesia. Kajian sistematis ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada pasien DM2. Kepustakaan pada kajian sistematis ini ditelusuri melalui database berupa Google scholar dan Pubmed dengan kata kunci “diabetes melitus tipe 2”, “faktor risiko” dan “anemia”. Hasil pencarian kepustakaan mendapatkan 977 kepustakaan dengan 9 kepustakaan yang membahas mengenai faktor risiko kejadian anemia pada DM2. Kajian sistematis ini menemukan bahwa usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, durasi penyakit, jenis pengobatan, kadar HbA1c, dan tekanan darah merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian anemia pada DM2. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan skrining anemia ke dalam penilaian rutin komplikasi terkait DM yang menargetkan jenis kelamin perempuan, usia yang lebih tua, indeks massa tubuh overweight, kontrol glikemik yang buruk, tekanan darah yang tinggi, dan durasi penyakit diabetes yang lama. Kata kunci: anemia, diabetes melitus tipe 2, faktor risiko DOI : 10.35990/mk.v7n3.p319-330
Validation and adaptation of the Indonesian version of thyroid cancer quality of life questionnaire Pramono, Laurentius Aswin; Shatri, Hamzah; Subekti, Imam; Prihartono, Nurhayati Adnan; Hatma, Ratna Djuwita; Kurniawidjaja, Meily; Prasetyo, Sabarinah; Kurniawan, Felicia
Medical Journal of Indonesia Vol. 34 No. 2 (2025): June
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13181/mji.oa.257639

Abstract

BACKGROUND The rising incidence of thyroid cancer in Indonesia has become a public health concern. This study was aimed to evaluate the validity of the thyroid cancer-quality of life-Indonesian version (ThyCa-QoL-ID). METHODS This cross-sectional study involved translating the original ThyCa-QoL questionnaire from English to Indonesian (T1), which was then back-translated into English (T2). The T2 questionnaire was compared with the original ThyCa-QoL questionnaire to refine T1, resulting in T3. The T3 questionnaire underwent cognitive and transcultural validation through individual assessment and focus group discussions with 10 doctors and 10 nurses at Cipto Mangunkusumo Hospital and St. Carolus Hospital, and 5 patients with thyroid cancer from St. Carolus Hospital. This process ensured cultural, language, and literacy adaptation processes for patients across different age groups. RESULTS The ThyCa-QoL questionnaire demonstrated validity, with all questions showing correlation calculation (r) above the r table. Test-retest reliability was measured by calculating the intraclass correlation coefficient for each question on the ThyCa-QoL questionnaire. The reliability test can be seen in the value of Cronbach’s alpha (0.915), exceeding the standard Cronbach’s alpha value standard (0.6). CONCLUSIONS The ThyCa-QoL-ID was confirmed as a valid and reliable tool for assessing the QoL of patients with thyroid cancer in Indonesia.
Association of sleep quality and body mass index (BMI) with metabolic syndrome risk factors among medical students Yuliana; Callista, Aurelia; Astiarani, Yunisa; Pramono, Laurentius Aswin; Lilis; Mariani Santosa
Indonesian Journal of Biomedicine and Clinical Sciences Vol 57 No 3 (2025)
Publisher : Published by Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/inajbcs.v57i3.19259

Abstract

Sleep quality reflects an individual’s satisfaction with the sleep process, which is essential for cognitive, psychological, metabolic, and cardiovascular health. Poor sleep quality is prevalent among medical students and may elevate their risk of metabolic syndrome. This study investigated the association between sleep quality and body mass index (BMI) with metabolic syndrome risk factors in medical students. This was a cross-sectional study involving 98 first- to third-year preclinical medical students. Sleep quality was assessed by using the Pittsburgh sleep quality index (PSQI) questionnaire, BMI was measured from body weight and height, and metabolic syndrome risk factors were evaluated through waist circumference, blood pressure, fasting blood glucose, and high-density lipoprotein (HDL) cholesterol levels. Data was analyzed using Chi square and Fisher’s exact test. Results showed that 54.08% of students had good sleep quality and 42.86% had a normal BMI. However, 59.18% of students exhibited at least one metabolic syndrome risk factor, including central obesity (51.02%), hypertension (20.41%), dyslipidemia (13.27%), and high fasting blood glucose (1.02%). There was no association between sleep quality and metabolic syndrome risk factors. The BMI showed no association with fasting blood glucose and HDL cholesterol level. However, BMI showed a significant association with waist circumference (p<0.001) and blood pressure (p = 0.005). These findings emphasize the importance of addressing the MBI in mitigating metabolic syndrome risks among medical students.
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium di Indonesia: Tinjauan Epidemiologis dan Kebijakan Kesehatan Pramono, Laurentius Aswin
Kesmas Vol. 4, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan penyebab retardasi mental terbesar di seluruh dunia yang dapat dicegah. Dewasa ini, GAKI masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia karena belum mampu mencapai kondisi eliminasi seperti yang diharapkan. Hasil survei tahun 2003 dan Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa pencapaian program penanggulangan GAKI di Indonesia masih jauh dari target Universal Salt Iodization dan Indonesia Sehat 2010. Artikel ini bertujuan mengevaluasi berbagai eviden epidemiologi yang berhubungan dengan kebijakan GAKI di Indonesia. Pada masa mendatang, berbagai komitmen lintas sektoral sangat diperlukan bagi pencapaian kondisi eliminasi GAKI. Perhatian klinisi dan ahli epidemiologi terhadap permasalahan GAKI di Indonesia masih rendah. Demikian pula, publikasi ilmiah yang mengkaji GAKI dari sudut pandang epidemiologi dan aplikasinya bagi kebijakan kesehatan. Artikel ini diharapkan dapat memberi gambaran dan perspektif epidemiologi yang luas bagi para klinisi dan ahli kesehatan masyarakat. IDD (Iodine Deficiency Disorders) is the most common cause of preventable mental retardation in the world. Nowadays, IDD still one of the most important public health problems in Indonesia. Up to now, Indonesia has not yet reached the target of IDD elimination as expected. National IDD Survey at 2003 and National Health Survey at 2007 show the achievement of IDD control program in Indonesia is still below the target of Universal Salt Idozation and Indonesia Health 2010 (RAN KPP GAKI strategy). Cross-sectoral commitment is very important for the elimination of IDD in the future. Clinicians and epidemiologist concern for IDD elimination in Indonesia is still low, so does the publications in the field of IDD from epidemiology and health policy perspective. It is expected that this literature review can give broad description and epidemiological perspective for clinicians and public health experts.
Permasalahan Lanjut Usia di Daerah Perdesaan Terpencil Pramono, Laurentius Aswin; Fanumbi, Cornellesi
Kesmas Vol. 6, No. 5
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kurun waktu 35 tahun sejak tahun 1990, jumlah lanjut usia (lansia) di Indonesia meningkat 414% dan akan berada pada peringkat kelima negara dengan lansia terbesar pada tahun 2025. Seperti umumnya di negara berkembang, lebih dari dua per tiga lansia hidup di wilayah perdesaan terpencil. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membahas berbagai masalah gangguan kesehatan, sosial budaya, pelayanan, dan program-program kesehatan lansia di Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku. Penelitian dengan metode kualitatif melalui observasi, partisipasi, dan wawancara terhadap 30 lansia di dua wilayah semiurban dan 6 wilayah perdesaan terpencil di kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku pada bulan April-Juni 2010. Pengumpulan data, diskusi, dan wawancara dilakukan terhadap pemegang program lansia di dinas kesehatan dan puskesmas. Gangguan kesehatan yang banyak dialami lansia adalah artralgia genu, gastritis kronis, nyeri pinggang bawah, katarak, hipertensi, dan diabetes melitus. Masalah sosial budaya akibat urbanisasi membuat para lansia ting- gal sendiri tanpa perawatan anak atau cucu. Pelayanan kesehatan terlihat belum optimal, sarana/prasarana terbatas, aspek promosi kesehatan terabaikan, serta tenaga kesehatan yang memperhatikan kesehatan lansia masih kurang. Pos pelayanan terpadu (posyandu) lansia belum efektif, informasi minimal, kader belum optimal menunjang kebutuhan lansia. Ke de- pan, perlu memperkuat sistem pelayanan kesehatan lansia; peningkatan perhatian dan kemitraan dengan lembaga eksekutif dan legislatif; serta melakukan inovasi strategi pendidikan, pelayanan, dan penelitian di bidang kesehatan lansia di daerah terpencil dan perdesaan Indonesia. Indonesia is a country with the highest increase numbers of elderly in the world. In the range 35 years since 1990, the increase number of the elder- ly will be 414% that will set Indonesia in the fifth rank of the highest elderly in the world by the year of 2025. In most developing countries on the world, more than two third elderly live in remote and rural area. The aim of this study is to descript and discuss statistic data, health, health services, and programs for elderly in remote and rural Indonesia represented by Tanimbar Islands Maluku Province. The study use qualitative method by observation, participation, and interview with 30 elderly from 2 semiurban and 6 rural area in remote, rural, new developing administration district, and outer is lands of Republic Indonesia, Tanimbar Islands, Maluku Province in April to June 2010. We also interview and discuss elderly problems with elderly section program in health department West-Southeast Maluku region and el- derly program personnel in public health center. From the study, we found major health problems of the elderly in Tanimbar are genus artralgia, chronic gastritis, lower back pain, cataract, hypertension, and diabetes mellitus. Social and culture problems are urbanization which make elderly living alone. Integrated service section for elderly aren’t effective, minimal infor- mation, and the human resources aren’t optimal enough to support elderly needs. In the future, we must strengthen our health services system for elderly; expands the concern and networking with executive and legislative board; do education, service, and research innovations and strategies in the field of elderly health in remote rural Indonesia.