Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

HASRAT DAN AMBIGUITAS BAHASA PADA CERITA PENDEK “RINDU ORANGTUA” : SEBUAH PENDEKATAN PSIKOANALISIS LACANIAN Budi Tri Santosa
Jurnal Komposisi Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Komposisi
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.326 KB)

Abstract

Penelitian ini menganalisis hasrat individu yang tergambarkan pada tokoh Vicky dalam cerita pendek Rindu Orangtua. Menggunakan metode psikoanalisis perspektif Lacanian, penulis menemukan bahwa Vicky melihat Pak Duja dan temannya yang bersekolah sebagai sesuatu yang lain (others), yang terbentuk pada tataran imaginer sehingga hasratnya untuk mencapai keutuhan pada dirinya mengantarkan subjek tersebut pada tataran real. Hasrat untuk tetap menjadi subjek bebas dari sang ibu yang ada pada Vicky mengaburkan wacana bahasa sebagai faktor yang bisa mengontrol subjek.
Reaksi Masyarakat Terhadap Coming Out Simon dalam Novel Simon Vs. the Homo Sapiens Agenda oleh Becky Albertalli Naila Tiara Insani; Faiza Mutia Insani; Budi Tri Santosa
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan perlakuan masyarakat terhadapkomunitas LGBT di lingkungan sekitar mereka, khususnya terhadap homoseksual dari berbagai sisi danperspektif yang berbeda. Seperti yang kita tahu, homoseksual atau yang biasa disebut dengan gay, dilingkungan tertentu masih dianggap sebagai hal tabu. Namun, ada sebagian masyarakat lain yangbersikap netral atau bahkan bisa menerimanya. Teori yang digunakan untuk menganalisis novel SimonVs. the Homo Sapiens Agenda ini adalah teori Subaltern menurut Gayatri Spivak. Penulis memberikanpandangan dari berbagai sisi yang ditujukan kepada seorang homoseksual. Mulai dari yang dijadikankorban pemerasan, dikucilkan oleh teman-teman satu sekolah, hingga saat dimana akhirnya tokohtersebut mengetahui bahwa ternyata orang tuanya bisa menerimanya. Oleh karena itu, kita sebagaimasyarakat yang tidak tahu bagaimana perasaan mereka yang sebenarnya, atau bagaimana latarbelakang dari segala hal yang mereka alami, berusaha untuk tidak sembarang menghakimi. Mereka berhakmendapatkan kenyamanan dan keadilan yang sama seperti kita.  Kata kunci: LGBT, homoseksual, masyarakat.
Sastra Sebagai Edukasi Seks Melalui Novel Asya Story : TokohAsya Sebagai Representasi Korban Kejahatan Seksual Shyva Aina Salsabila; Sahda Kirana; Budi Tri Santosa
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan seks masih dianggap tabu di Indonesia dan dirasa kurang etis bila diajarkan pada individu yang masih berusia dibawah umur. Minimnya pendidikan seks menjadi pemicu berbagai tindak kejahatan seksual yang dilakukan oleh individu pada individu lain. Penelitian ini memaparkan kegunaan sastra sebagai media edukasi seks melalui karya sastra yang berisi konflik mengenai kejahatan seksual yang dialami oleh perempuan. Dalam penelitian ini data diperoleh dari data primer yakni Novel Asyastory dan data sekunder berupa jurnal-jurnal ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian dilakukan bertahap dimulai dari pengumpulan data, analisis data secara deskriptif dan dihasilkan sebuah kesimpulan. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori feminisme sehingga ditemukan stuktur dominan bahwa perempuan menjadi korban utama dalam tindak kejahatan seksual karena berbagai aspek. Berdasarkan penelitian yang telah dikaji dari novel Asya Story didapatkan hasil bahwa individuyang tidak mendapati pendidikan seks sedari kecil berpotensi melakukan tindak kejahatan seksual karena tidak bisa mengontrol perilaku seksualnya dan perempuan menjadi korban yang mendominasi.Perempuan yang mengalami tindak kejahatan seksual mengalami berbagai dampak tidak baik seperti kekerasan fisik, verbal dan psikis. Melalui berbagai tahapan dapat disimpulkan bahwa karya sastra bisa digunakan sebagai media edukasi seks melalui karya sastra yang memuat konflik tentang tindak kejahatan seksual yang dilakukan oleh pelaku yang memiliki kekurangan tentang pengetahun seks yang korbannya adalah seorang perempuan sehingga para pembaca bisa mendapatkan pesan tersirat bahwa pengetahuan tentang seks itu penting agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.Kata Kunci : Feminisme, kejahatan seksual, pendidikan seks, perempuan, sastra
Menjadi Orang Tua Kreatif Saat Pandemi Yesika Maya Ocktarani; Budi Tri Santosa
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 3 (2020): Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menuju Kemandirian di Tengah P
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini disusun berdasarkan kegiatan kemitraan antara tim pengabadian masyarakat Unimus dan sebuahkelompok PKK di Semarang. Kegiatan ini muncul sebagai bentuk kepedulian tim pengabdi terhadap keluhan orangtua menghadapi imbas dari pandemik COVID-19 yang mulai merebak di Indonesia pada Maret 2020. Keluhantersebut menjadi pemicu tim pengabdi mengusulkan salah satu solusi yang dapat dilakukan dengan mengembangkanpembiasaan dalam keluarga. Dengan metode ceramah, diskusi, dan praktik, peserta diajak untuk lebih kreatifmenggunakan sumberdaya yang sudah ada. Dengan menggunakan teknologi, peserta dapat berkonsultasi denganpsikolog anak, mempraktikkan bercerita dengan menggunakan sumber daya yang tersedia, saling berbagi danmendiskusikan kegiatan yang tepat saat anak mereka berada di rumah selama pandemi. Sehingga di akhir kegiatan,peserta berkomitmen untuk lebih kreatif di masa pandemi, melalui penggunaan teknologi dan mempraktikkankegiatan yang menarik kepada anak seperti bercerita. Kata Kunci : kemitraan masyarakat, PKK, bercerita, teknologi
Unsur Realisme Magis dalam Cerpen In The Dark Ahmad Rhoziqin; Budi Tri Santosa
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 3 (2020): Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menuju Kemandirian di Tengah P
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Supranatural atau hal mistis tidak dapat diterima keberadaannya oleh logika manusia. Hal tersebut dikarenakansupranatural tidak dapat dibuktikan secara gamblang keberadaannya. Penelitian ini menggunakan sumber dataprimer berupa teks cerpen In The Dark dengan metode analisis menggunakan 5 karakteristik realisme magis WendyB. Faris. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan cara menganalisis teks secara tekstual denganmenggunakan 5 karakteristik realisme magis Wendy B. Faris yaitu irredurable element, phenomenal world,unsettling doubt, merging realism, dan disruption of time, space, and identity. Hasil yang didapat dalam penelitianini adalah, 5 unsur atau karakteristik realisme magis Wendy B. Faris ternarasikan secara utuh dalam cerpen In TheDark  Kata kunci : Supranatural, Realisme Magis, Makhluk Halus, In The Dark
Diskriminasi Hukum Pidana Terhadap Ras Kulit Hitam Dalam Novel A Time To Kill Karya John Grisham Endang Mulyani; Sekar Hanifah; Budi Tri Santosa
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keadilan dalam hukum pidana tidak lah mudah didapat oleh golongan minoritas. Diskriminasimerupakan masalah yang dianggap sepele oleh sebagian masyarakat. Serta kerap kali terjadi padasegelintir golongan minoritas. Kaum negro adalah contoh dari korban diskriminasi ras. PadahalKeadilan tidak boleh memihak atau condong kepada salah satu pihak. Baik dari agama, suku, maupunras seseorang. Semua berhak medapatkan pelayanan hukum yang adil dan juga setara dengan yanglainnya. Sistem hukum pidana harus selalu mendengar suara ketidakadilan tanpa terkecuali. Perlunyauntuk mendengar suara kaum negro yang terwakilkan oleh subaltern dikarenakan pola ketidakadilan sertapenindasan masih terus berlanjut dalam masyarakat. Mengatasi setiap masalah yang ada di masyarakatmenggunakan teori pascakolonial Gayatri Spivak dan perlawanan subaltern dalam novel John Grisham ATime To Kill.  Kata Kunci : Keadilan, Diskriminasi, Ras, Subaltern, Hukum Pidana, negro
Konsep Pandangan Dunia terhadap Agama dalam Cerita Pendek The Wise Man Karya Donald Ryan Muiz Yusron Hamdi; Budi Tri Santosa
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 3 (2020): Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menuju Kemandirian di Tengah P
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sasaran penelitian dan analisis karya sastra ini untuk menjabarkan konsep pandangan dunia terhadap agama dalamcerita pendek The Wise Man karya Donald Ryan. Penelitian ini merupakan ranah sosiologi sastra. Dalam cerita inipengarang memberi penokohan kepada pemeran utama dengan latar belakang keagamaan,dengan analisis ini dapatdiketahui bagaimana pengarang menyipsikan ideologinya dalam ranah agama terhadap karya sastra yang eratkaitanya dengan konsep pandangan dunia. Penelitian ini menganalisis tokoh Michael Ryan sebagai tokoh utamaseorang seminaris Kristen Katolik. Dalam penelitian ini menggunakan objek data primer berupa cerita pendek TheWise Man Karya Donald Ryan(2015) dan menggunakan metode analisis pendekatan teori struktrualisme genetikoleh Lucian Goldman. Teknik analisis yang digunakan adalah membaca,mencermati teks dari segi unsur instrinstikdan ekstristik serta memberikan pemaknaan terhadap narasi dan dialetika dari cerita pendek tersebut. Denganpenelitian ini dapat ditemukan konsep pandangan dunia terhadap agama melalui penokohan pemeran,dialetika dannarasi cerita tersebut. Kata Kunci : Seminaris, pandangan dunia,strukturalisme genetic,religiositas,sosiologi sastra.
Kajian Subaltern Homoseksual dalam Novel Simon vs. the Homo Sapiens Agenda karya Becky Albertalli Nurul Farah Izzatuna; Krisna Umarakti; Budi Tri Santosa
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadirnya homoseksual ditengah masyarakat dianggap sebagai bentuk kejahatan. Padakenyataannya, homoseksual tidak lagi dikategorikan sebagai penyimpangan seksual. Ketertarikanseksual kepada jenis kelamin yang sama disebut homoseksual. Homoseksual dibagi menjadi dua, gaydan lesbian. Gay merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan ketertarikan seksualterhadap pria dengan pria lain. Pada praktiknya, banyak remaja yang kesulitan dalam memahamidan menerima orientasi seksualnya dikarenakan stigma public. Berdasarkan fenomena tersebut, teoriyang digunakan untuk menganalisis novel Simon vs. the Homo Sapiens Agenda karya BeckyAlbertalli adalah teori subaltern dari Gayatri Spivak dengan pembacaan dekontruksi. Penulismemiliki tujuan untuk menghilangkan pandangan negatif masyarakat terhadap homoseksual.Mereka para homoseksual tidak pantas diperlakukan dan dipandang berbeda dengan manusia lain. Kata Kunci : Gay, Hubungan, Remaja, Gender, Subaltern.
Asal Mula Sistem Pemerintahan Korea Utara Menurut Buku “The Accusation: Forbidden Stories from Inside North Korea” by Bandi Firda Firda; Marliana Azizah; Budi Tri Santosa
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korea Utara merupakan salah satu negara yang ada di Asia Tenggara. Negara ini terkenal dengan kepempimpinannya yang dikenal kejam dan sangar tertutup dari dunia luar. Bahkan, untuk berkunjung ke negaranya saja, Korea Utara melarang pendatang mengambil gambar sembarangan. Negara yang saat ini dipimpin oleh Kim Jong Un itu, memiliki banyak aturan yang membuat raykatnya ingin melarikan diri dari negara tersebut. Penelitian ini memaparkan kegunaan sastra sebagai media untukmenelaah lebih dalam bagaimana kehidupan yang sebenarnya di Korea Utara. Penelitian ini diperoleh dari data primer, yakni Novel "The Accusation: Forbidden Stories from Inside North Korea” by Bandi.Dari hal tersebut, penelitian dilakukan bertahap dimulai dari pengumpulan data, analisis data secara deskriptif dan kemudian dihasilkan sebuah kesimpulan. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Subaltern, yang mana teori dari Kajian ini dikemukakan oleh Gayatri C Spivak dimana subaltern adalah kelompok yang tertindas, kaum perempuan yang tertindas, kelompok kesukuan dan para petani. Kajian ini sesuai dengan objek kajian karena lahir dari kritikan Gayatri C Spivak yang melihat betapadidominasinya kaum perempuan pada zaman penjajahan, dan kami ingin menelaah lebih mendalam, apakah kepempimpinan di Korea Utara memang terkenal kejam, atau hanya dibuat-buat.Kata Kunci: Korea Utara. Kejam, Subaltern, Gayatri C Spivak
Unsur Hegemoni dalam Cerpen Everything is Far From Here Lintang Tavana; Budi Tri Santosa
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 3 (2020): Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menuju Kemandirian di Tengah P
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya semua manusia memiliki hak untuk hidup bebas. Akan tetapi ternyata hak itu dibatasi oleh peraturanyang mengikat. Peraturan dibuat dengan tujuan menjaga kondusifitas dalam tatanan masyarakat sehingga dapatterciptanya kedamaian dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini mengkaji unsur-unsur hegemoni dalam cerpenEverything is Far From Here. Penelitian ini menggunakan sumber data primer berupa cerpen Everything is FarFrom Here (2018) dengan metode analisis hegemoni dari Gramsci mengenai kebudayaan, hegemoni, ideologi,intelektual, dan negara. Teknik analisisnya adalah dengan membaca dan mencermati teks cerpen. Penelitian inimenemukan bahwa cerpen Everything is Far From Here mengandung unsur-unsur hegemoni di dalamnya terutamadominasi. Kata Kunci : hegemoni, dominasi, peraturan, Everything is Far From Here