Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BIAS GENDER DALAM NASKAH ADᾹB AL-MAR’ᾹH KARYA KH. MA’MUR NAWAWI (KAJIAN TEORI FEMINISME) Zahra Taslitsiyah Khoirunisa; Akmaliyah Akmaliyah; Mawardi Mawardi; Amiq Amiq
Jurnal Anifa: Studi Gender dan Anak Vol 3 No 1 (2022): Volume 3 No. 1, May 2022
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/anifa.v3i1.4005

Abstract

The issue of gender is still an interesting thing for literary researchers if it is associated with Islamic discourse, which will effectively influence various social, cultural, and even political changes. Problems that arise from a gender perspective focus on the social aspect that sees differences in human sexuality in their position in society. Likewise, one of the manuscripts, a cultural heritage, invites literary critics to analyze the critical study of the text of the Adābu Al-Mar'āh manuscript using the perspective of feminism theory. This research aims to analyze other gender-biased texts in the Adābu Al-Mar'āh manuscript. The research method used is the content analysis method with a qualitative approach or research that refers to the analysis of data linked to a problem to be investigated to produce a conclusion. In this manuscript, several text fragments are in the text that direct gender bias in the household environment. Gender biases in this text include; marginalization or restriction of the wife, gender stereotypes, and subordination or subordination of a wife. This is due to the view of inferiority toward a wife, including the wife who is considered a domestic role in the family, the wife only as a companion to the husband, and the wife who only has a role as a housewife.
JARINGAN HABAIB DI JAWA ABAD 20 Agus Permana; H. Mawardi; Ading x Ading Kusdiana
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 15, No 2 (2018): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v15i2.3820

Abstract

Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu pertama untuk mengetahui islamisasi di Jawa  dan kedua untuk mengetahui peran habaib di Betawi dalam proses islamisasi pada abad ke 70. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan tahapan kerja pengumpulan data (heuristik), verifikasi (kritik), penafsiran (interpretasi) dan penulisan (historiografi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meski  masih memerlukan pembuktian lebih lanjut, periodisasi masuknya orang Arab di Nusantara dapat dibagi pada tiga periode. Periode pertama adalah abad 9-11 M; periode kedua abad 12-15 dan periode ketiga abad 17-19 M. Pada Abad Ke 20 para habaib ini telah tersebar hamper di seluruh pulau Jawa. Penyebarannya meliputi daerah Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Jakarta ada bebrapa habib yang terkenal seperti Habib Kampung Bandan, Habib Jindan, Habib Ali Kwitang, Habib Ali Bugur dan Habib Usman Bun Yahya. di Jawa Barat ada Al-Habib Alwi bin Muhammad bin Thohiral-Haddad, Habib Syarief Muhammad al-Aydrus dan Al-Habib-Muhammad-Bin-Syekh-Bin-Yahya. Di Jawa Tengah dimulai dari Al-Habib Husein bin Muhammad bin Thohir al-Haddad, dan Habib Luthfi. di Jawa Timur pertama  Al-Habib Ja’far bin Syekhan Assegaf, Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih dan Habib Abdul Qadir bin Husein Assegaf
Ideologi Kesetaraan dan Kebebasan Perempuan dalam Novel Al-Hubb Fii Zamani Nafti Puji Lestari; Mawardi Mawardi
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v1i1.9359

Abstract

Penelitian ini membahas tentang ideologi kesetaraan dan kebebasan perempuan menggunakan analisis kritik sastra feminis. Ideologi kesetaraan dalam feminis berkaitan dengan kesetaraan gender bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai peran yang sama dalam hal apapun, termasuk dalam hal pekerjaan dan kebudayaannya. Kemudian kebebasan perempuan dalam feminis disebut dengan kebebasan seorang perempuan untuk melakukan hal-hal kearah yang positif, seperti melakukan kebebasan terhadap pekerjaan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui ideologi kesetaraan dan kebebasan perempuan dalam novel Al-hubb fii zamani nafti. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan data dengan jelas. Sumber data berupa novel Al-hubb fii zamani nafti. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka dengan cara membaca, memahami, mencari, dan menandai data. Hasil penelitian yang terdapat dalam novel Al-hubb fii zamani nafti adalah mendeskripsikan ideologi kesetaraan terhadap manusia, alat, budaya. Dan mendeskripsikan kebebasan perempuan terhadap pekerjaannya sebagai pemahat patung yang pada umumnya pekerjaan tersebut dilakukan oleh laki-laki. 
HABAIB DALAM PETA POLITIK INDONESIA Mawardi Mawardi; Agus Permana
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 19, No 1 (2022): AL-TSAQAFA : JURNAL ILMIAH PERADABAN ISLAM
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18613

Abstract

Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu pertama untuk mengetahui bagaimana peran politik Habaib di Kontes Perpolitikan Indonesia dan untuk mengungkap bagaimana kiprah sosial politik Habaib di Indonesia.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan tahapan kerja pengumpulan data (heuristik), verifikasi (kritik), penafsiran (interpretasi) dan penulisan (historiografi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meski  masih memerlukan pembuktian lebih lanjut, para habaib di Nusantara sudah mulai menunjukkan kiprahnya bukan hanya pada proses islamisasi dan dakwah Islam saja tetapi juga masuk ke wilayah politik, pada masa kolonial ada bebarapa habaib yang menjadi motor gerakan kemerdekaan bahkan pernah mendirikan Partai Arab Indonesia (PAI). Pada masa kemerdekaan keterlibatan mereka dalam bidang sosial dan politik dimulai dari aktivitas di organisasi sosial keagamaan, gerakan-gerakan sosial, mejadi aktivis di partai politik, menjadi anggota parlemen baik di DPD maupun DPR dan terakhir menduduki jabatan politik seperti menteri, atau kepala daerah.
Kajian Intertekstual Nasihat dalam Kitab Ayyuhal Walad Imam Al-Ghazzali Lulu Humairah; Mawardi Mawardi; Amiq Amiq
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v3i1.16363

Abstract

This research is entitled Advice in the Book of Ayyuhal Walad by Imam Al-Ghazzali (Julia Kristeva Intertextual Semiotics Study).  The Book of Ayyuhal Walad by Imam Al-Ghazzali is a literary work in the form of a treatise, namely a letter containing advice given by Imam Al-Ghazzali to his students related to science and charity. The aims of this study are: 1. To find out what texts are referred to by the text of the book of Ayyuhal Walad by Imam Al-Ghazzali.  2. Understanding the relationship in the text of the book Ayyuhal walad with the reference text.  3. Describe the meaning of the message in the text of the book of Ayyuhal walad, along with the reference text.  This research uses descriptive analysis method.  The technique of collecting data in this study is based on the results of studying and reviewing data sources in the Ayyuhal walad book, the Qur'an and hadith.  Then the approach used is Julia Kristeva's semiotic perspective with intertextual theory, namely the new sign system (Text II) → Transposition → Reference sign system (Text I).  Based on the analysis, this study shows that there are 39 advices, which include: 39 advices in the book of Ayyuhal walad, 39 verses of the Qur'an, 39 hadiths.  Among them contain wise advice that can be used as a guide for humans to become individuals who have noble character.
Relasi Kekuasaan Dalam Film Uwais Al-Qarni Karya Akbar Tahvilian (Kajian Hegemoni Foucault) Rika Rizki Rahayu; Fadlil Yani Ainusyamsi; Mawardi Mawardi; Yuke Alfi Zulyatmi
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v3i2.20015

Abstract

This study explains the power relations carried out in the film Uwais al-Qarni by Akbar Tahvilian towards the woman Yathrib and the child character Salman. The Quraysh warriors exercised power relations with the Yathrib women through threatening words that made them hand over all the jewelry they had. Power relations are also carried out with a child named Salman. A Yemeni youth tries to bully Salman by abusing him. Literary research is a bridge of understanding between works and connoisseurs of works. This study aims to explain the forms of power relations action contained in the film Uwais Al-QarniKarya Akbar Tahvilian, which is then reviewed with Foucault's Hegemony. The method used in this research uses descriptive qualitative methods with a type of literary sociology approach, namely Foucault's hegemony. Research results from the film Uwais Al-Qarni show that the film contains various acts of nepotism committed by the authorities by fooling and oppressing the people, being arrogant, arrogant and pursuing popularity through the existence of power. While the form of power relations is carried out through thoughts in culture and religion, as well as social growth and development in the state and people.