Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI MAKANAN OLAHAN UNTUK PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KOTA BANDUNG Cahyono, Muhammad Sigit; Harahap, Dewi Handayani; Sukrajap, Muhammad Ali
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.143 KB) | DOI: 10.28989/kacanegara.v3i1.567

Abstract

Wisata kuliner merupakan hal yang menjanjikan saat ini sehingga pemerintah  mendorong peningkatan produksi makanan olahan  melalui pengembangan teknologi produksi makanan olahan. Kota Bandung terkenal dengan sebagai salah satu pusat kuliner di Indonesia. Pentingnya teknologi tepat guna tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi makanan olahan. Program penerapan teknologi tepat guna diharapkan menghasilkan paket teknologi produksi makanan olahan tepat guna yang bisa dimanfaatkan oleh mitra UKM untuk meningkatkan kapastitas produksi dan pendapatan. Metode yang dilakukan adalah pengembangan teknologi produksi makanan olahan tepat guna mulai dari mengindentifikasi kebutuhan rill mitra terkait operasional produksinya, merancang dan membuat mesin, melakukan pengujian terhadap mesin yang dibuat, melakukan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UKM usaha produksi makanan olahan. Hasil kegiatan ini yaitu dapat membantu mengatasi permasalahan produksi yang dihadapi UKM, meningkatkan jumlah produksi dan bekerja secara efektif dan efisien,  sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku UKM pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya.
Analisis Pengaruh Pelatihan Self-Leadership dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Kepala Desa di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta Muhamad Ali Sukrajap; Dewi Handayani Harahap
Jurnal Maksipreneur Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1617.331 KB) | DOI: 10.30588/jmp.v7i1.325

Abstract

Ministry of Rural Regulation No. 6 Year 2014 about rural area said that the rural area has grown so it needs to be protected and empowered to be strong, advanced, independent, and democratic area, so as to create a strong foundation to implement governance and development towards a fair, affluent, and prosperous society. In fact, the equitable distribution of infrastructure and suprastructure is not evenly distributed in each village. This can be seen from the Rural Developing Index (IDM) stating the status of rural area development progress. Based on the IDM of Indonesia in 2015, that 45.57% (33,592 villages) were underdeveloped villages and 18.25% (13,453 villages) were very under-developed villages out of a total of 73,709 villages in Indonesia. The Village Head's job is to lead the administration of the Village Government. This study aims to determine the effect of Self-Leadership and Achievement Motivation Training on the Performance of Village Head in Gunung Kidul Regency of Yogyakarta Province. Based on the result of hypothesis testing by using Anova Repeated Measure, where the result shows that F = 11186,541 with significance level 0,000 (p <0,01), it proves that there is a very significant difference between pre-test, post-test, and follow-up.
Penerapan Teknologi Produksi Makanan Olahan untuk Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kota Bandung Muhammad Sigit Cahyono; Dewi Handayani Harahap; Muhammad Ali Sukrajap
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Januari
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v3i1.567

Abstract

Wisata kuliner merupakan hal yang menjanjikan saat ini sehingga pemerintah  mendorong peningkatan produksi makanan olahan  melalui pengembangan teknologi produksi makanan olahan. Kota Bandung terkenal dengan sebagai salah satu pusat kuliner di Indonesia. Pentingnya teknologi tepat guna tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi makanan olahan. Program penerapan teknologi tepat guna diharapkan menghasilkan paket teknologi produksi makanan olahan tepat guna yang bisa dimanfaatkan oleh mitra UKM untuk meningkatkan kapastitas produksi dan pendapatan. Metode yang dilakukan adalah pengembangan teknologi produksi makanan olahan tepat guna mulai dari mengindentifikasi kebutuhan rill mitra terkait operasional produksinya, merancang dan membuat mesin, melakukan pengujian terhadap mesin yang dibuat, melakukan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UKM usaha produksi makanan olahan. Hasil kegiatan ini yaitu dapat membantu mengatasi permasalahan produksi yang dihadapi UKM, meningkatkan jumlah produksi dan bekerja secara efektif dan efisien,  sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku UKM pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya.
KREATIVITAS PADA KEGIATAN PEMANFAATAN KEMBALI SAMPAH (REUSE) Dewi Handayani Harahap; Elisa Elisa; Rio Wahyu Nugroho; Sri Sunu Widyaningsih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.733 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi penerapan konsep reuse dalam bidang pengelolaan sampah anorganik. Penelitian ini penting karena sampah anorganik lebih sulit terurai di alam daripada sampah organik. Penelitian ini menarik karena pengelolaan sampah berdasarkan konsep reuse jarang dilakukan. Hirarkhilimbah menyebutkan ada 6 tingkatan pengelolaan sampah yakni prevention, reduce, reuse, recycling, energy recovery dan disposal. Persoalan tentang konsep reuse adalah pada kreativitas dan penerapannya. Sangat sedikit orang yang kreatif dalam hal pengelolaan sampah dengan konsep reuse. Disain penelitian ini adalah kualitatif,dan informasinya diperoleh berdasarkan metode wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mampu mengaplikasikan konsep reuse dalam pengelolaan sampah lingkungan. Subjek menggunakan kembali botol bekas sebagai pot tanaman hidroponik. Hal ini bisa berlangsung dengan baik karena ada mentor / guru yang memberi ide serta lingkungan mendukungnya. Bahkan lingkungan ikut mencontohnya sehingga kampungnya memenangkan lomba kampung. Ketika lingkungan sosial tidak mendukung, maka penerapan konsep reuse untuk pengelolaan sampah tidak terjadi. Pada situasi sosial yang kurang kondusif tersebut, perilaku yang muncul adalah disposal yaitu membuang sampah. Beberapa sampah akan dijual kepada pengepul.Aplikasi konsep hirarkhi limbah perlu keteladan dalam kehidupan sehari-hari.
Adult Romantic Attachment in Early Adults with Divorced Parents (Phenomenological Study of Members of the Young Professional Cell Community at Kemah Daud Church, Yogyakarta) Prastiwi, Ira; Harahap, Dewi Handayani; Rahma, Izzah Annisatur
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 13, No 2 (2025): Volume 13, Issue 2, Juni 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v13i2.18964

Abstract

Parental divorce can disrupt children's psychosocial development, especially in forming a strong sense of confidence, emotional stability and identity. The impact of unresolved conflict at this stage will be seen in the Intimacy vs. Isolation stage, namely in early adulthood. This study aims to understand the description of adult romantic attachment in early adult individuals from divorced parents. This study uses a phenomenological approach that allows researchers to understand the dynamics of the subject. The results of this study indicate that there is a picture of adult romantic attachment in early adults with divorced parents. Subjects who have strong trust in themselves and their partners tend to have better openness, emotional involvement, and relationship satisfaction. In contrast, individuals who have low self-confidence or distrust of partners tend to face challenges in building healthy and satisfying relationships. The implications of this study show the importance of knowing their attachment picture and being able to build healthier relationships in the future. Perceraian orang tua dapat mengganggu perkembangan psikososial anak, khususnya dalam membentuk rasa percaya diri, stabilitas emosi, dan identitas yang kuat. Dampak dari konflik yang tidak terselesaikan pada tahap ini akan terlihat di tahap Intimacy vs. Isolation yaitu pada usia dewasa awal. Penelitian ini bertujuan untuk memahami gambaran adult romantic attachment pada individu dewasa awal dari orang tua yang bercerai. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi yang memungkinkan peneliti memahami dinamika subjek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat gambaran dari adult romantic attachment pada dewasa awal dengan orang tua bercerai. Subjek yang memiliki kepercayaan yang kuat terhadap diri sendiri maupun pasangan cenderung memiliki keterbukaan, keterlibatan emosional, dan kepuasan hubungan yang lebih baik. Sebaliknya, individu yang memiliki kepercayaan diri rendah atau ketidakpercayaan terhadap pasangan cenderung menghadapi tantangan dalam membangun hubungan yang sehat dan memuaskan. Implikasi penelitian ini menunjukkan pentingnya mengetahui gambaran kelekatan mereka dan mampu membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan.
Resilience Strategies Among Non-Working Wives In Dealing With Marital Problem (Phenomenon Of Couples Early Phase Under 3 Years Of Marriage) Sarasih, Pin Gunita; Harahap, Dewi Handayani; Rahma, Izzah Annisatur
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 13, No 2 (2025): Volume 13, Issue 2, Juni 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v13i2.18839

Abstract

Marriage is one of the stages in adult life that bring major change, both emotionally and socially. Marriage under three years is considered an early phase, where couples are still adapting and getting to know each other's characters. This phase is often considered a period of adaptation and adjustment of communication, economy, and adaptation to the extended family for married couples. This study aims to understand the resilience strategies applied to non-working wives in dealing with marital problems in the early phase of marriage less than three years. The study used a descriptive qualitative approach that allows researchers to understand the picture of the dynamics of the subject. The results of the most widely used resilience research by non-working wives are that emotional regulation and positive self-acceptance play a very important role in maintaining the harmony of a marriage relationship. The presence of factors that emerge such as cultural dynamics, the presence of children and communication are interconnected and make a major contribution to creating relationship that is mutually supportive and full of understanding. The implications of this study indicate that the development of resilience strategies is very important for non-working wives in managing conflict and maintaining marital harmony, especially in the early phase of marriage. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan dewasa yang membawa perubahan besar, baik secara emosional maupun sosial. Pernikahan di bawah tiga tahun dianggap sebagai fase awal, di mana pasangan masih beradaptasi dan saling mengenal karakter masing-masing. Fase ini sering dianggap sebagai masa adaptasi dan penyesuaian komunikasi, pengendalian emosi, dan adaptasi dengan keluarga besar bagi pasangan suami-istri. Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi resiliensi yang diterapkan oleh istri yang tidak bekerja dalam menghadapi problematika pernikahan pada fase awal pernikahan kurang dari tiga tahun. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang memungkinkan peneliti memahami gambaran dinamika subjek. Hasil dari penelitian resiliensi yang paling bayak digunakan oleh istri yang tidak bekerja adalah regulasi emosi dan penerimaan diri yang positif menjadi peranan yang sangat penting dalam menjaga keharmonisan sebuah hubungan pernikahan. Adanya faktor yang muncul seperti dinamika budaya, kehadiran anak dan komunikasi ini saling berhubungan dan memberikan kontribusi besar dalam menciptakan hubungan yang saling mendukung dan penuh pengertian. Implikasi penelitian ini menunjukkan pengembangan strategi resiliensi sangat penting bagi istri yang tidak bekerja dalam mengelola konflik dan menjaga keharmonisan pernikahan, terutama pada fase awal pernikahan.
The role of quality of work life in increasing employee job satisfaction: A study on retail company Hidayaturrohmah, Elfa; Harahap, Dewi Handayani; Rohyati, Eni; Fatuhrahmah, Ufi
JURNAL SPIRITS Vol 15 No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As human resources, employees play an essential role in maintaining customer satisfaction, quality, and professionalism. One factor that plays a role in increasing job satisfaction is the quality of work life. Employees with low quality of work life tend to experience decreased job satisfaction, which ultimately impacts work productivity. This study examines the role of quality of work life in improving job satisfaction among employees in retail companies. The study used a quantitative approach with a purposive sampling technique and involved 82 respondents. The instruments used comprised a quality of work-life scale (26 items) and a job satisfaction scale (30 items). The results showed a positive relationship between quality of work life and job satisfaction, with a significance value of 0.383 and an effectiveness contribution of 27.9% (r² = 0.279). This finding shows that the better the quality of work life perceived by employees, the higher the level of job satisfaction they experience in a retail company environment.
Building Bridges to the Workforce: The Role of Career Decision-Making Self-Efficacy in Vocational Students' Work Readiness Nuraini, Alita Dwi; Harahap, Dewi Handayani; Lekahena, Femmy
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 14, No 3 (2025): Volume 14, Issue 3, September 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v14i3.19655

Abstract

The open unemployment rate (TPT) of vocational school graduates in February 2025 will reach 8%, the highest compared to other levels of education. In Yogyakarta, the unemployment rate of vocational school graduates in Sleman Regency was recorded at 5.02%. This high unemployment rate reflects a serious challenge in optimizing the role of vocational education as a bridge to the world of work. This study aims to determine the relationship between career decision-making self-efficacy (CDMSE) and work readiness in grade XII students of SMK X. This study uses a quantitative method with a correlational design. The research sample amounted to 152 students who were selected through a population study. Data collection was carried out using the CDMSE scale and the work readiness scale. Data analysis using the Pearson Product Moment correlation test showed a positive and significant relationship between CDMSE and work readiness in grade XII students of SMK X (r = 0.469, p < 0.05). The results of this study show that the higher the CDMSE, the higher the student's job readiness. These findings indicate the importance of strengthening self-efficacy in career decision-making to improve the work readiness of vocational school students.Tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK pada Februari 2025 mencapai 8%, tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan lain. Di Yogyakarta, tingkat pengangguran lulusan SMK di Kabupaten Sleman tercatat sebesar 5,02%. Tingginya angka pengangguran ini mencerminkan tantangan serius dalam mengoptimalkan peran pendidikan vokasi sebagai jembatan menuju dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara career decision-making self-efficacy (CDMSE) dengan work readiness pada siswa kelas XII SMK X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel penelitian berjumlah 152 siswa yang dipilih melalui studi populasi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala CDMSE dan skala work readiness. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara CDMSE dengan work readiness pada siswa kelas XII SMK X (r = 0,469, p < 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi CDMSE, maka semakin tinggi pula kesiapan kerja siswa. Temuan ini mengindikasikan pentingnya penguatan efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir untuk meningkatkan kesiapan kerja siswa SMK. 
The Feeling of Being Left Behind in The Middle of the Digital Era: Fomo and Life Satisfaction in Early Adulthood Syahda, Fariha Aulia; Harahap, Dewi Handayani
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 14, No 3 (2025): Volume 14, Issue 3, September 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v14i3.19747

Abstract

Fomo is an anxiety that cannot be separated from the virtual world, this phenomenon is often found on various social media platforms. The FoMO phenomenon experienced by individuals can affect the level of satisfaction they have, such as satisfaction with psychological needs, mood, and overall life satisfaction, along with their level of involvement in social media. the purpose of this study is to examine the relationship between Life Satisfaction and Fear of Missing Out (FoMO) in Early Adult Social Media Users in Seturan, Condongcatur, Depok, Babarsari (SCBD) Jogjakarta. This study uses quantitative research methods. The sampling technique used was purposive sampling. The results showed a Pearson correlation value of 0.528 with sig.0.000 (p0.05). This means that there is a significant influence between life satisfaction and the level of FoMO in early adulthood. Based on the results of data analysis in this study, a correlation of (r) 0.528 was obtained with a significance level of 0.000 (p ≤ 0.005) which indicates that there is a significant positive relationship between life satisfaction and FoMO in early adult social media users in the Seturan, Condongcatur, Babarsari, Depok area. Based on the Measure Associattion analysis, the r2 value is 0.278 or 27.8%, which means that there is an influence of life satisfaction on FoMO.Fear of Missing out (FoMO) merupakan suatu kecemasan yang tidak bisa lepas dari dunia maya, fenomena ini sering ditemukan berbagai platform media sosial. Fenomena FoMO yang dialami individu dapat mempengaruhi tingkat kepuasan yang dimiliki, seperti kepuasan terhadap kebutuhan psikologis, suasana hati, serta kepuasan hidup secara keseluruhan, seiring dengan tingkat keterlibatan mereka dalam media sosial. tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji hubungan antara Kepuasan Hidup dengan FoMO pada Dewasa Awal Pengguna Sosial Media di Seturan, Condongcatur, Depok, Babarsari (SCBD) Jogjakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah partisipan sebanyak 106 responden. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi pearson sebesar 0,528 dengan sig.0,000 (p0,05). Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kepuasan hidup dengan tingkat FoMO pada dewasa awal. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, maka diperoleh korelasi sebesar (r) 0,528 dengan taraf signifikan 0,000 (p ≤ 0,005) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepuasan hidup dengan FoMO pada dewasa awal pengguna media sosial di daerah Seturan, Condongcatur, Babarsari, Depok. Berdasarkan analisis Measure Associattion bahwa nilai r2 0,278 atau 27,8% yang artinya terdapat pengaruh kepuasan hidup terhadap FoMO.
Parental Support and Career Ambivalence: A Study of Vocational High School Students in Yogyakarta Natsir, Humairah; Harahap, Dewi Handayani; Rizqia, Ayu Gigih
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 13, No 3 (2025): Volume 13, Issue 3, September 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v13i3.20510

Abstract

Career indecision is a common challenge faced by vocational high school (SMK) students as they transition to the workforce or higher education. One contributing factor is parental support. This study aims to examine the relationship between parental support and career indecision among 12th-grade students at SMK Koperasi Yogyakarta. Using a quantitative correlational descriptive design, the study involved 88 students as the total population. The instruments used were Likert-scale questionnaires tested for validity and reliability, with Cronbach’s alpha of 0.927 for parental support and 0.759 for career indecision. Data were analyzed using descriptive statistics, classical assumption tests, Pearson correlation, and partial correlation with SPSS version 23. The results showed a significant negative correlation between parental support and career indecision (r = -0.381; p = 0.005). Moreover, partial correlation analysis revealed that only the informational support aspect had a significant relationship with the lack of information aspect in career indecision (r = 0.328; p = 0.023). These findings highlight the importance of informational parental support in assisting students in making informed career decisions.Kebimbangan dalam memilih karier (career indecision) merupakan tantangan umum bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam menghadapi transisi ke dunia kerja atau pendidikan tinggi. Salah satu faktor yang memengaruhi kebimbangan tersebut adalah dukungan orangtua (parental support). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan orangtua dan kebimbangan memilih karier pada siswa kelas XII SMK Koperasi Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional, melibatkan 88 siswa sebagai subjek studi populasi. Instrumen yang digunakan adalah skala Likert, yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan koefisien alpha sebesar 0,927 untuk skala dukungan orangtua dan 0,759 untuk skala kebimbangan karier. Analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, serta korelasi Pearson dan korelasi parsial dengan bantuan SPSS versi 23. Hasil menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan orangtua dan kebimbangan karier (r = -0,381; p = 0,005). Selain itu, uji korelasi parsial mengungkap bahwa hanya aspek dukungan informasional orangtua yang berkorelasi signifikan dengan aspek kekurangan informasi dalam kebimbangan karier (r = 0,328; p = 0,023). Temuan ini menekankan pentingnya peran orangtua, khususnya dalam memberikan informasi terkait pendidikan dan karier, untuk membantu siswa membuat keputusan yang tepat.