Dodik Hartono
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGARUH STERILISASI UV BOXSTER TERHADAP PENURUNAN JUMLAH BAKTERI DI RUMAH PASIEN TB KELURAHAN MAYANGAN KOTA PROBOLINGGO Martina Aida Kuswardani; Dodik Hartono; Nafolion Nur Rahmat
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.21204

Abstract

Sterilisasi dengan Radiasi ultraviolet adalah salah satu tindakan pengendalian lingkungan yang paling umum yang dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme menular seperti TBC. Lampu UV hemat biaya, mudah diakses, dan mudah dipasang, sehingga sangat direkomendasikan oleh berbagai badan pemerintah Kesehatan di seluruh dunia (Mamahlodi, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah penurunan jumlah bakteri setelah di lakukan UV Boxster di rumah pasien TB Kelurahan Mayangan. Jenis penelitian ini adalah Pra Eksperimen, dengan desain studi One-group pre-post test design. Dengan menggunakan populasi total sampling sejumlah 40 pasien. Untuk mengukur jumlah bakteri sebelum dan sesudah bekerja sama dengan Labkesda kota Probolinggo, dengan cara meletakkan cawan media bakteri selama 20 menit sebelum dan sesudah dilakukan intervensi sterilisasi menggunakan UV Boxster di rumah pasien TB. Kemudian data dikumpulkan melalui proses Editing, Coding, Scoring, dan Tabulating. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank. Hasil penelitian sebelum dilakukan sterilisasi UV Boxster pada rumah pasien TB di kelurahan Mayangan memiliki mean 98,73 bakteri, median 75,50 bakteri, nilai yang sering muncul adalah 73 bakteri dan setelah dilakukan sterilisasi UV Boxster mengalami penurunan jumlah bakteri yakni dengan memiliki nilai mean 41,48 bakteri, median 40,0 bakteri, nilai yang sering muncul 41 bakteri. Uji statistik yang dilakukan peneliti dengan menggunakan Wilcoxon Tests SPSS menunjukan nilai p-value sebesar 0,000. maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Artinya ada perbedaan antara jumlah bakteri sebelum dan sesudah dilakukan sterilissi UV Bokster di rumah pasien TB kelurahan Mayangan. Sterilisasi UV Boxster sangat penting untuk dikembangkan agar dapat meningkatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan menerapkan intervensi mengenai penanganan TB
Pengaruh Buerger Allen Exercise Terhadap Perubahan Sirkulasi Ekstremitas Bawah Pada Pasien Risiko Ulkus Kaki Diabetik Di Desa Banyuanyar Lor Kecamatan Gending Mufidah; Grido Handoko; Dodik Hartono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, salah satu komplikasi pada penderita diabetes melitus yaitu komplikasi neuropati perifer yang berkembang menjadi ulkus kaki dan berakibat amputasi kaki. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Buerger Allen Exercise Terhadap Perubahan Sirkulasi Ekstremitas Bawah Pada Pasien Risiko Ulkus Kaki Diabetik Di Desa Banyuanyar Lor Kecamatan Gending.Jenis penelitian ini Quasi Experiment dengan desain With Control Group Pre test and Post test Design. Teknik sampling menggunakan puposive sampling. Terdapat 20 responden yang dibagi menjadi dua kelompok. Pengumpulan data menggunakan skala ABI untuk mengukur perubahan nilai sebelum dan setelah dilakukan buerger allen exercise.Hasil penelitian didapatkan sebelum dilakukan latihan buerger allen exercise pada pasien risiko ulkus kaki diabetik yaitu di kategori obstruksi sedang sebanyak 7 responden (70,0%) setelah dilakukan latihan buerger allen exercise pada pasien risiko ulkus kaki diabetik yaitu di kategori obstruksi normal sebanyak 4 responden (40,0%) Dari Hasil uji analisis didapatkan Ada Pengaruh buerger allen exercise terhdap perubahan sirkulasi ektremitas bawah pada pasien risiko ulkus kaki diabetic dengan ρ-valeu= 0.001<α =0.05.Buerger Allen Exercise merupakan latihan yang digunakan untuk mempertahankan dan memperbaiki kemampuan untuk menggerakan persendian secara normal, meningkatkan tonus otot dan meningkatkan sensitivitas kaki untuk memperlancar aliran darah pada kaki.
Hubungan Keterlambatan Jam Operasi Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Operasi Elektif Di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Rizani Paiton Ahmad Baidhowy; Grido Handoko Sriyono; Dodik Hartono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang operasi merupakan tempat diselenggarakannya tindakan pembedahan secara elektif maupun akut. Keterlambatan jam operai salah satunya dapat mengakibatkan kecemasan pada pasien. Kecemasan merupakan gangguan emosi yang ditandai oleh perasaan tegang, khawatir, takut dan gelisah dengan suatu keadaan yang dianggap sebagai ancaman sehingga operasi kemungkinan akan dibatalkan atau ditunda, dimana keterlambatan jam operasi erat kaitannya dengan kecemasan pasien operasi elektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterlambatan jam operasi dengan tingkat kecemasan pasien operasi elektif di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Rizani.Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh pasien operasi elektif di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Rizani berjumlah 250 orang, penentuan sampel menggunakan tekhnik Accidental sampling sebanyak 99 responden. Instrumen yang digunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale dan lembar observasi keterlambatan jam operasi. Pengelolahan data dengan proses Editing, Coding, Scoring dan Tabulating, selanjutnya dianalisis menggunakan Spearman Rank Test.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok keterlambatan operasi elektif yang terbanyak adalah kelompok terlambat yaitu sejumlah 53 responden (53,5%), dan kelompok kecemasan yang terbanyak adalah kelompok kecemasan ringan yaitu sejumlah 55 responden (55,6%), hasil uji analisis mengunakan Spearman Rank Test ada hubungan keterlambatan jam operasi dengan tingkat kecemasan pasien operasi elektif di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Rizani, (p-valeu= 0,000 < α =0,05). Setiap pasien yang akan mengahadapi operasi pasti mengalami kecemasan. Semakin lama waktu tunggu oporasi akan semakin membuat pasien bertambah cemas, maka untuk menguragi kecemasan itu sendiri maka diperlukan kematangan pribadi, pemahaman dalam menghadapi tantangan, harga diri,dan mekanisme koping yang digunakan
Pengaruh Edukasi Bantuan Hidup Dasar Menggunakan Audio Visual Dan Simulasi Terhadap Kemampuan Bystander Siswa Di SMA Zainul Hasan 1 Genggong Muhammad Arifin Maulana; Dodik Hartono; Nur Hamim
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegawatdaruratan merupakan kejadian yang secara tiba-tiba dimana korban mengalami keadaan yang kritis dan membutuhkan pertolongan sesegera mungkin untuk mengurangi kecacatan dan kematian, salah satunya kasus henti jantung yang membutuhkan bantuan hidup dasar. Banyaknya siswa berpotensi menjadi Bystander dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang Bantuan Hidup Dasar, sehingga peneliti memberikan edukasi Bantuan Hidup Dasar untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap Bantuan Hidup Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Bantuan Hidup Dasar Menggunakan Audio Visual Dan Simulasi Terhadap Kemampuan Bystander Siswa Di SMA Zainul Hasan 1 Genggong. Jenis penelitian ini Pree experiment dengan pendekatan pretest-postest. Populasi sebanyak 44 siswa, penentuan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 40 siswa. Instrumen yang digunakan lembar observasi kemampuan bystander.Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan bystander siswa sebelum diberikan intervensi bantuan hidup dasar yaitu kategori kurang sejumlah 38 responden (95%), kemampuan bystander siswa setelah diberikan intervensi bantuan hidup dasar yaitu kategori baik sejumlah 31 responden (77,5%). Hasil uji analisis menggunakan wilcoxon ada pengaruh Edukasi Bantuan Hidup Dasar Menggunakan Audio Visual Dan Simulasi Terhadap Kemampuan Bystander Siswa dengan nilai p valeu= 0,000 < α =0,05. Pemberian edukasi bantuan hidup dasar sangat penting diberikan kepada siswa, karena edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam melakukan pertolongan pertama dan mengurangi resiko kematian pada kasus henti jantung.
Hubungan Beban Kerja Dan Motivasi Perawat Dengan Penerapan Triage Di Igd Rsud Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo Agung Widhi Setiawan; Grido Handoko Sriyono; Dodik Hartono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi Gawat Darurat merupakan suatu unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan kepada pasien yang memiliki beban kerja yang tinggi, karena perawat harus melakukan tindakan secara optimal, cepat dan tepat untuk mencegah kematian. Selain itu motivasi perawat juga berdampak terhadap mutu pelayanan di instalasi gawat darurat yang harus dilakukan secara cepat dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dan motivasi perawat dengan penerapan triage. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi semua perawat sebanyak 21 responden, penentuan sampel menggunakan tekhnik total sampling sebanyak 21 responden. Instrumen yang digunakan kuesioner beban kerja, motivasi perawat dan lembar observasi penerapan triage. Setelah didapatkan data kemudian dianalisis menggunakan uji spearman’s rho. Hasil penelitian ini menunjukkan beban kerja perawat yaitu kategori sedang sebanyak 15 responden (71,4%), motivasi perawat yaitu kategor tinggi sebanyak 12 responden (57,1%), penerapan triage yaitu kategori baik sebanyak 13 responden (61,9%). Hasil uji analisis menggunakan spearman’s rho ada hubungan beban kerja dan motivasi perawat dengan penerapan triage di IGD RSUD Waluyo Jati dengan nilai p value = 0,005 variabel bean kerja dan p value = 0,000 variabel motivasi perawat. Penerapan triage merupakan waktu emas terhadap kehidupan seorang pasien. Perawat perlu meningkatkan skill dan pengetahuan yang berhubungan dengan penerapan triage, sehingga perawat dapat memberikan proses asuhan keperawatan secara professional
Pengaruh Brain Gym Dan Terapi Musik Terhadap Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat Akhir Di STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong Syafi’udin Hasan; Alwin Widhiyanto; Dodik Hartono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stress merupakan salah satu reaksi atau respon psikologis manusia saat dihadapkan pada hal- hal yang dirasa telah melampaui batas atau dianggap sulit untuk dihadapi. Pengobatan stres dapat dilakukan dengan farmakologi non farmakologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brain gym dan Terapi music terhadap tingkat stress pada mahasiswa tingkat akhir di STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo. Jenis penelitian Pra Eksperimen, dengan desain studi One-group pre-post test design, sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengalami stress yang berjumlah 35 mahasiswa yang di ambil dengan cara total sampling instrument yang digunakan lembar observasi. Hipotesis diuji dan dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test dengan hasil p-value 0.000 pada setiap variabel yang berarti bahwa ada pengaruh brain gym dan Terapi musik terhadap tingkat stress. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai sebelum dilakukan brain gym dan Terapi musik terbanyak adalah stress ringan 60%, stres sedang 34%, stres berat 6% dan nilai sesudah dilakukan brain gym dan Terapi musik didapatkan stress normal 85%, sedangkan stress ringan yakni 15%. Diharapkan untuk penderita stres melakukan terapi tersebut secara rutin dimana sebagai latihan fisik dan pengendalian stress untuk menurunkan tingkat stress.
Hubungan Kepatuhan Penerapan Surgical Safety Cheklist Dengan Keselamatan Pasien Seksio Caesarea Di Rumah Sakit Graha Kraksaan Kabupaten Probolinggo Muhammad Fauzi; Dodik Hartono; Nur Hamim
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surgical Safety Checklist merupakan alat komunikasi, yang digunakan oleh tim profesional diruang operasi untuk meningkatkan kualitas dan menurunkan kematian serta komplikasi akibat pembedahan. Surgical safety checklist di kamar bedah digunakan melalui 3 tahap, masing-masing sesuai dengan alur waktunya yaitu saat sebelum induksi anestesi, sebelum dilakukan insisi kulit dan sebelum mengeluarkan pasien dari kamar operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan penerapan surgical safety cheklist dengan keselamatan pasien seksio cesarea. Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi semua perawat sebanyak 20 responden, penentuan sampel menggunakan tekhnik total sampling sebanyak 20 responden. Instrumen yang digunakan lembar observasi penerapan surgical safety cheklist dan keselamatan pasien. Setelah didapatkan data kemudian dianalisis menggunakan uji chi- square. Hasil penelitian ini menunjukkan kepatuhan penerapan surgical safety cheklist yaitu kategori patuh sebanyak 15 responden (75%), keselataman pasien kategori tercapai sebanyak 17 responden (85%), Hasil uji analisis menggunakan chi-square ada hubungan kepatuhan penerapan surgical safety cheklist dengan keselamatan pasien seksio cesarea dengan nilai p value = 0,001. Perawat harus menerapkan surgical safety cheklist sesuai standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien saat tindakan operasi
Hubungan Tingkat Kepatuhan Perawatan Dengan Kesembuhan Pada Pasien Post Operasi Katarak Di Puskesmas Panti Eko Andrian Purwana; Dodik Hartono; Rizka Yunita
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Katarak merupakan salah satu penyebab paling umum dari kebutaan di seluruh dunia, kebanyakan terkait usia. Pengobatan katarak salh satunya adalah operasi. Perawatan pasca operasi sangatlah penting diperhatikan, karena keberhasilan dari operasi katarak juga dipengaruhi dari kepatuhan dalam perawatan pasca operasi katarak.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Data diambil dari rekam medis dan kuestioner yang dibagikan kepada responden post operasi katarak yang berkunjung ke Pukesamas Panti. Penelitian ini dilakukan pada 12-24 September tahun 2022 di Puskesmas panti Kabupaten jember.Alat ukur yang digunakan kuestioner dan rekam medis pasien dengan jumlah populasi responden sebanyak 25 responden dan yang diteliti sebanyak 24 responden dan diambil dengan cara Accidental sampling. Pengumpulan data meliputi coding, editing, tabulating, dan skoring.Uji statistik menggunakan Chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 24 responden pasien yang patuh sebanyak 6 orang (25%) semuanya sembuh, pasien yang kurang patuh sebanyak 14 orang (58%) yang sembuh hanya 3 orang dan 11 orang tidak sembuh, pasien yang tidak patuh sebanyak 4 orang (17%) semuanya tidak sembuh setelah post operasi katarak.Hasil uji statistik didapatkan hasil bahwa p value 0.001. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kepatuhan perawatan terhadap kesembuhan pasien post operasi katarak karena p value< 0.05. Diharapkan Pukesmas Panti dapat meningkatkan home visit kepada pasien dengan katarak dan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan sebagai literasi tambahan yang dapat digunakan untuk perbaikan pelayanan kesehatan pada pasien post operasi katarak
Pengaruh Terapi Self Help Group (SHG) Terhadap Mekanisme Koping Pada Penderita Hipertensi Shelvi Kurrotul Faize; Dodik Hartono; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah kelainan sistem sirkulasi darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Pada kejadian hipertensi yang berkepanjangan dan tidak lepas dari obat akan menimbulkan koping maladaptif pada pasien. Hal tersebut disebabkan dari penyakit yang dirasakan dan tidak adanya orang yang begitu empati terhadap penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi SHG (self help group) terhadap mekanisme koping pada penderita hipertensi Di Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain penelitian pre-post desaign. Data diambil pada tanggal 30 Agustus - 04 September 2023. Populasi sebanyak 42 responden penderita hipertensi di Desa Tanjung Pecinan, dan sampel penelitian ini sebanyak 38 responden secara accidental sampling yang disesuaikan dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data meliputi editing, coding, scoring, dan tabulating. Kemudian dianalisis dengan uji wilcoxon. Hasil analisa data didapatkan mekanisme koping pasien sebelum dilakukan terapi SHG adalah sebagian besar adaptif sebanyak 26 responden (68,4%) dan mekanisme koping pasien setelah dilakukan terapi SHG sebanyak 32 responden (84,2%). Hasil uji statistik wilcoxon menunjukkan P Value = 0,014 < dari alpha = 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang bermakna terapi SHG terhadap mekanisme koping pasien hipertensi. Diharapkan pasien yang sedang pengobatan hipertensi untuk bisa menerapkan terapi SHG ini bersama dengan pasien hipertensi lainnya sehingga terbentuk mekanisme koping yang baik, tidak merasa sendiri dan tetap semangat dalam menjalani aktivitas setiap harinya.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Dan Pemanfaatan Ulang Layanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Islam Lumajang Deni Rama Setyawan; Ro’isah; Dodik Hartono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas pelayanan di rumah sakit sangat berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap, dimana kepuasan pasien merupakan indikator penting untuk mengendalikan kualitas dalam memenuhi harapan pasien yang akan berdampak terhadap pemanfaatan ulang kembali layanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan pemanfaatan ulang layanan rawat inap di Rumah Sakit Islam Lumajang. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory dan confirmatory research dengan pendekatan regresi linier berganda. Dengan sampel 30 responden dan tehnik pengambilan Accidental Sampling, kemudian data dianalisis dengan menggunakan SPSS uji t (t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan di Rumah Sakit Islam Lumajang dengan kategori baik sebanyak 19 responden (63,3%), kepuasan pasien dengan kategori cukup puas sebanyak 21 responden (70%), dan pemanfaatan ulang layanan dengan kategori cukup dimanfaatkan sebanyak 17 responden (56,7%). Hasil analisis hubungan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien menggunakan uji t (t-test) dengan p-value = 0,002 karena p-value lebih kecil dari alpha (0,05) sehingga H1 diterima yang artinya kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien, hasil analisis kualitas pelayanan terhadap pemanfaatan ulang layanan dengan p-value = 0,290 lebih besar dari alpha (0,05) sehingga H2 ditolak yang artinya kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan ulang layanan, hasil analisis kepuasan pasien terhadap pemanfaatan ulang layanan dengan p-value = 0,045 lebih kecil dari alpha (0,05) sehingga H3 diterima yang artinya kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan ulang layanan. Temuan ini memiliki implikasi yang penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan untuk memenuhi kepuasan pasien sehingga dapat meningkatkan nilai pemanfaatan ulang layanan rawat inap, untuk itu perlu evaluasi berkesinambungan.