Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSLUSIF Priatna, Heri; Evi Nurafiah
Jurnal Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v9i1.118

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Manajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Pelaksanaan pemberian ASI dapat dilakukan dengan baik dan benar jika terdapat informasi yang lengkap tentang manfaat ASI dan manajemen laktasi. Pemberian ASI eksklusif dihambat oleh beberapa hal seperti prilaku menyusui yang kurang mendukung tentang manajemen laktasi, kesadaran akan pentingnya ASI. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi dengan perilaku pemberian ASI eksklusif diwilayah kerja puskemas gembor tangerang tahun 2019. Metode Penelitian: penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif kolerasi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 89 orang ibu yang memiliki bayi berusia 6?12 bulan dengan tehnik simple random sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan rumus chi square. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari 89 responden ibu yang memiliki bayi berusia 6?12 bulan, 73,0% berpengetahuan baik, dan 27,0% berpengetahuan kurang. Sebanyak 68,5% perilaku baik dalam pemberian ASI eksklusif dan 31,5% perilaku kurang dalam pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan: Berdasarkan hasil peelitian, ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi dengan perilaku pemberian ASI eksklusif diwilayah kerja puskesmas gembor tangerang tahun 2019 (p value ? 0,05) yaitu p value: 0,011.
Hubungan Masa Kerja Terhadap Keluhan Shoulder Pain Pada Fisioterapis Di Kota Bandung Elisabeth Dewi Kartika; Trisia Lusiana Amir; Heri Priatna
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Vol 4 No 02 (2021): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.095 KB) | DOI: 10.36341/jif.v4i02.1911

Abstract

Introduction: Musculoskeletal injuries in physiotherapists appear to have an increasing trend with respect to years of service. A major change from this trend is that musculoskeletal injuries occur in those who have worked for more than 15 years as physiotherapists. This study aims to determine the relationship between working period and complaints of shoulder pain on physiotherapists in the city of Bandung. Methods: This study is a descriptive quantitative study with a cross sectional survey technique. The total sample was 85 physiotherapists (51 females and 34 males) with defined criteria. Samples who complained of shoulder pain were then measured using SPADI (The Shoulder Pain Disability Index). Results: Hypothesis testing using chi square at α = 0.05 obtained p = 0.026 with OR (95% CI) = 3.102 (1.12–8.61). Shows that there is a relationship between working period and shoulder pain. Physiotherapists with working period > 10 years had a 3,102 fold risk of experiencing shoulder pain complaints compared to those with a working period ≤10 years. Conclusion: There is a significant relationship between working period of physiotherapist and complaint of shoulder pain.
PERBEDAAN EFEK NECK EXERCISE DAN MCKENZIE EXERCISE TERHADAP NYERI PADA KASUS NECK PAIN AKIBAT AKTIVITAS DENGAN KOMPUTER Oskar, Raymod; Wahyuddin, Wahyuddin; Priatna, Heri; Nugraha, Ferian
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Fisioterapi
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jif.v7i2.4522

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan efek neck exercise dan McKenzie exercise terhadap nyeri pada kasus neck pain akibat aktivitas dengan komputer. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan studi komparatif dua kelompok berbeda dengan pretest dan posttest group. Total sampel sebanyak 22 orang mahasiswa aktif kelas reguler fakultas fisioterapi universitas esa unggul angkatan 2019-2022 yang diperoleh dengan purposive sampling, kemudian dibagi menjadi dua kelompok dengan metode randomization-allocation odd-even. Data pretest dan posttest diukur dengan numeratic rating scale (NRS). Hasil: Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk test didapatkan data berdistribusi normal dan tidak normal. Uji homogenitas menggunakan Levene’s test didapatkan data bersifat homogen. Hasil uji hipotesis I dan II menggunakan t-test related, didapatkan hasil p<0,001 yang artinya nilai p signifikan, yang artinya latihan neck exercise dan McKenzie exercise efektif dalam menurunkan nyeri pada kasus neck pain akibat aktivitas dengan komputer. Pada uji hipotesis III menggunakan Mann-Whitney test, didapatkan hasil p=0,466 yang artinya nilai p tidak signifikan, yang artinya tidak ada perbedaan signifikan antara neck exercise dan McKenzie exercise dalam menurunkan nyeri pada kasus neck pain akibat aktivitas dengan komputer. Kesimpulan: Neck exercise efektif menurunkan nyeri pada kasus neck pain akibat aktivitas dengan komputer. McKenzie exercise efektif menurunkan nyeri pada kasus neck pain akibat aktivitas dengan komputer. Tidak ada perbedaan neck exercise dan McKenzie exercise dalam menurunkan nyeri pada kasus neck pain akibat aktivitas dengan komputer.
PENGARUH NEUROMUSCULAR TAPING PADA CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP SENSASI NYERI KASUS MYOGENIC LOW BACK PAIN Mustofa, Achmad Banu; Priatna, Heri; Abdurrasyid, Abdurrasyid; Maratis, Jerry
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Fisioterapi
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jif.v7i2.4523

Abstract

ABSTRAK Tujuan: Untuk menyelidiki perbedaan dampak neuromuscular taping versus core stability exercise terhadap persepsi nyeri pada myogenic low back pain. Metode: Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan quasi experimental pretest-posttest control group design. Visual Analogue Scale (VAS) digunakan untuk mengukur nyeri. 22 sampel dipilih menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil: pengujian hipotesis I dan II yang dilakukan dengan t-test related menghasilkan P-value sebesar 0,000. Selain itu, pengujian hipotesis III yang dilakukan dengan menggunakan t-test independent menghasilkan P-value sebesar 0,001. Rata-rata penurunan persepsi nyeri pada kelompok I sebesar 35,09, sedangkan pada kelompok II sebesar 42,27. Kesimpulan: Memanfaatkan Neuromuscular tapping dalam core stability exercise memberikan hasil yang lebih baik dalam mengurangi sensasi nyeri pada individu dengan myogenic low back pain dibandingkan dengan core stability exercise saja. Kata Kunci: Neuromuscular Taping, Core Stability Exercise, Visual Analogue Scale (VAS), Myogenic Low Back Pain.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Pasien yang Menjalani Program Perawatan Hemodialisis di RSUD Jampangkulon Priatna, Heri; Danismaya, Irawan; Safariyah, Erna; Hamzah, Amir
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 10 (2025): Volume 7 Nomor 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i10.20656

Abstract

ABSTRACT Patients undergoing hemodialysis require high adherence to schedules, diet, fluid restrictions, and medications. Family support is considered a crucial factor in enhancing patients' adherence to this therapy, which in turn can improve their quality of life and extend life expectancy. This study aims to determine the relationship between family support and patient adherence to hemodialysis treatment at RSUD Jampangkulon. This study used a quantitative design with a cross-sectional approach, involving 30 patients undergoing regular hemodialysis at RSUD Jampangkulon. Data were collected through closed-ended questionnaires on family support and patient adherence, and analyzed using the Chi-Square test. The results show that the majority of patients (76.7%) received good family support, and most patients (76.7%) were also highly adherent to hemodialysis treatment. The Chi-Square statistical test revealed a significant relationship between family support and patient adherence (p-value = 0.001). This indicates that patients who receive family support tend to be more adherent to hemodialysis treatment compared to those without such support. Based on these findings, it is recommended that hospitals enhance educational programs for patients' families to strengthen the role of family support in hemodialysis therapy, in order to improve patient adherence to the prescribed treatment. Keywords: Family Support, Adherence, Hemodialysis, Chronic Kidney Disease Patients  ABSTRAK Pasien yang menjalani terapi hemodialisis memerlukan kepatuhan yang tinggi terhadap jadwal, diet, pembatasan cairan, dan pengobatan. Dukungan keluarga dianggap memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi ini, yang pada gilirannya dapat memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang usia harapan hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien yang menjalani program perawatan hemodialisis di RSUD Jampangkulon. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 30 pasien yang menjalani terapi hemodialisis secara rutin di RSUD Jampangkulon. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup mengenai dukungan keluarga dan kepatuhan pasien, yang kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien (76,7%) mendapatkan dukungan keluarga yang baik, dan mayoritas pasien (76,7%) juga menunjukkan kepatuhan yang baik dalam menjalani terapi hemodialisis. Uji statistik Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien (p-value = 0,001). Hal ini menandakan bahwa pasien yang mendapat dukungan keluarga cenderung lebih patuh dalam menjalani terapi hemodialisis dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan dukungan tersebut. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar pihak rumah sakit meningkatkan program edukasi bagi keluarga pasien untuk memperkuat peran dukungan keluarga dalam terapi hemodialisis, guna meningkatkan kepatuhan pasien terhadap perawatan yang diberikan. Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan, Hemodialisis, Pasien Gagal Ginjal Kronik