Ibu rumah tangga di Desa Cot Preh, Aceh Besar, masih menggunakan metode manual dalam produksi kue seupet, sehingga kapasitas produksi rendah. Selain itu, pemasaran produk belum optimal karena masih terbatas pada penjualan langsung tanpa pemanfaatan media digital. Untuk mengatasi permasalahan ini, program pemberdayaan dilakukan melalui pelatihan teknologi produksi dan strategi pemasaran digital. Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan dan melibatkan 20 peserta. Program dilaksanakan dalam tiga tahapan: (1) pelatihan teknologi produksi dengan penggunaan alat modern untuk meningkatkan efisiensi; (2) pelatihan pemasaran digital melalui media sosial dan e-commerce; serta (3) pendampingan intensif dalam manajemen usaha dan keuangan sederhana. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kapasitas produksi dan jangkauan pemasaran sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil menunjukkan peningkatan produksi dari 2 kg menjadi 10 kg per minggu serta perluasan pasar melalui platform digital. Peserta juga mengalami peningkatan pemahaman dalam manajemen usaha, yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan keberlanjutan bisnis. Ke depan, pendampingan lanjutan dalam pemasaran digital dan pengelolaan keuangan tetap diperlukan untuk memastikan usaha ini berkembang secara mandiri dan berdaya saing.