Putri Kusumawati Priyono
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KARAKTERISTIK IBU HAMIL PRE EKLAMSI DI BPM SITI SUJALMI SOCOKANGSI JATINOM KLATEN Rera Noventri; Putri Kusumawati Priyono; Ika Widiyanti
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 8 No 2 (2016): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/v8i2.404

Abstract

Latar Belakang. Insiden pre eklamsia sering mencapai sekitar 5% meskipun angkanya sangat berfariasi dalam berbagai laporan. Insiden pre eklamsia di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya paritas dengan wanita multipara memiliki resiko lebih besar (7 sampai 10) jika dibandingkan dengan wanita primigravida. Faktor resiko lain yang berkaitan dengan pre eklamsia antara lain adalah kehamilan multiple, riwayat hipertensi kronis, usia ibu lebih dari 35 tahun, berat ibu berlebihan dan etnis afriks-Amerika Tujuan. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil preeklamsia di BPM Siti Sujalmi. Metode Penelitian. Penelitian diskriptif retropektif. Populasi penelitian ini ialah seluruh ibu hamil yang datang periksa di BPM Siti Sujalmi Socokangsi Jatinom Klaten dari bulan Maret – Juni 2016 yaitu sejumlah 450 orang.Teknik sampling total sampling. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian. Berdasarkan penelitian yang tlah dilakukan di BPM Siti Sujalmi Socokangsi Jatinom Klaten menunjukan bahwa mayoritas karakteristik yang dimiliki oleh ibu hamil pre eklampsi adalah berumur <20th sebnyak 17responden (42,5%),memiliki paritas primigravida sebanyak 22 responden (55%),berpendidikan SMA sejumlah 35 responden (62,5%),berprofesi sebagai petani sebanyak 20responden(50%). Kesimpulan. Karakteristik ibu hamil dengan pre eklampsi di BPM Siji Sujalmi Socokangsi Jatinom Klaten berumur < 20 tahun, paritas primigravida, dengan pendidikan SMA, dan pekerjaan Petani.
HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MP-ASI DENGAN TINGKAT KENAIKAN BERAT BADAN BAYI DI DESA KARANGAN KECAMATAN KARANGANOM KABUPATEN KLATEN Wahyu Esa Rahmantia W; Putri Kusumawati Priyono; Yuniar Ika Fajarini
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 10 No 2 (2018): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/v10i2.427

Abstract

Latar Belakang: Makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan pada bayi saat bayi berusia 6-12 bulan. Untuk tumbuh kembang optimal, bayi membutuhkan asupan gizi yang cukup berupa MP-ASI. Pemberian MP-ASI yang tepat dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk kenaikan berat badan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola pemberian MP-ASI dengan tingkat kenaikan berat badan bayi di Desa Karangan Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan Survey Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian sejumlah 28 bayi. Jumlah sampel 28 bayi dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pola pemberian MP-ASI dan observasi kenaikan berat badan bayi. Data dianalisis dengan menggunakan Spearman Rank. Hasil: Hasil analisis bivariat dengan uji Spearman Rank diperoleh nilai r hitung sebesar 0,727 dan nilai p sebesar 0,000 (p<0,01). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola pemberian MP-ASI dengan tingkat kenaikan berat badan bayi umur 6-12 bulan di Desa Karangan Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. J MASA HAMIL, PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS DAN KONTRASEPSI DI BPM SRI BUDIATI,S.Tr.Keb. PANDES WEDI KLATEN Setyana Cahya Putri; Putri Kusumawati Priyono; Sri Budiati
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 10 No 2 (2018): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/v10i2.438

Abstract

Ny. J usia 22 tahun G1P0A0 UK 40+1 Minggu. Asuhan Antenatal pada Ny.J dilakukan 5 kali selama Trimester III. Pada Kunjungan Pertama UK 35+5 minggu ditemukan keluhan ibu mengalami sesak nafas. Ibu diberikan konseling tentang perubahan fisiologis ibu hamil Terimester III dan cara penanganan sesak nafas. Pada Kunjungan kedua ditemukan keluhan ibu mengalami pegal-pegal di punggung merupakan kondisi yang fisiologis karena terjadi perubahan posisi tulang belakang, ibu diberikan konseling tentang body mekanik. Selama kunjungan-kunjungan Antenatal Care ditemukan berat badan ibu tetap. kadang naik 1 kg kadang turun 1 kg, pada awal kehamilan berat badan ibu 59 kg. Pada saat trimester III hanya naik sekitar 6-7 kg. Ibu diberikan konseling tentang gizi ibu selama hamil dan resiko BBLR pada ibu yang kurang gizi. Pada kunjungan ketiga-kelima tidak ditemukan penyulit ataupun keluhan apapun. Asuhan Intranatal pada Ny. J kala I-IV dilakukan sesuai langkah APN, tidak ada kesenjangan dalam melakukan Asuhan, ibu dan bayi tidak ada penyulit namun bayi dalam kondisi BBLR dengan Berat Badan 2400 gr. APGAR Score nya 7, dilakukan tindakan pembersihan jalan nafas dan bayi dalam kondisi yang baik Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. J dilakukan 4 kali. Pada saat kunjungan ke 2 hari ke 7, ditemukan keluhan bahwa jahitan perineum ibu masih basah dikarenakan kepercayaan tidak boleh makan makanan berprotein seperti telur. Ibu diberikan konseling tentang manfaat protein bagi penyembuhan luka perineum. Pada kunjungan yang lain tidak ditemukan keluhan apapun serta tidak ada kesenjangan. Asuhan Kebidanan Neonatus pada bayi Ny. J dilakukan 4 kali. Pada hari ke 3 ditemukan bahwa bayi mengalami ikterik fisiologi. Kekuningan pada bayi Ny. J tampak pada wajah, yaitu derajat 1. Diberikan konseling tentang penanganan ikterik fisiologi yaitu dengan menyinari sinar matahari setiap pagi. Dan di lain kunjungan tidak ditemukan keluhan
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI KEBIDANAN STIKES DUTA GAMA KLATEN Putri Kusumawati Priyono; Happy Primariasari
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 11 No 1 (2019): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/e-journal.v11i1.455

Abstract

Background: Learning achievement is an assessment of the results of business activities that are expressed in the form of symbols, numbers, letters, or sentences that can reflect the results that have been achieved by each student in a certain period. Learning achievement is a thing that cannot be separated from learning activities, because learning activities are processes, while achievement is the result of assessment of the learning process. The results of interviews conducted by STIKES students Duta Gama Klaten found several problems related to physiological conditions. Complaints that are often experienced by students include nutritional disorders which include poor nutritional status until the problem of obesity affects concentration. Purpose: To determine internal physiological factors that are related to student learning achievement in an effort to improve learning achievement and analyze the relationship between nutritional status and learning achievement. Method: Analytical Observational with Cross Sectional method. Result :. the number of respondents is 20, for the nutritional status variable the mean ± SD value is 22.23 ± 4.05, this means that on average respondents have good nutritional status and for the GPA variable it has a mean value of 3.62 ± 0.25 which is with the average value of the respondent's GPA is 3.62 approximately with a standard deviation of 0.25. Conclusion: There is no statistically significant relationship between nutritional status and student achievement
DECREASE OF DISMENORE SCALE SCREENING WITH GINGER HERBAL THERAPY AND YELLOW ACID IN FEMALE STUDENT MUHAMMADIYAH VOCATIONAL SCHOOL 2 KLATEN UTARA Putri Kusumawati Priyono
INVOLUSI: Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 9 No 2 (2019): Juni
Publisher : Stikes Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Dysmenorrhea is pain during menstruation until there is a result of pain that can interfere with daily activities and make women uncomfortable in the lower abdomen accompanied by cramps, nausea, dizziness, and fainting. Dysmenorrhea can be treated using therapeutic ginger and turmeric acid. Objective: To determine the decrease in the score of dysmenorrhea scale with the therapy of ginger and sour turmeric on the students of North Klaten Muhammadiyah 2 Vocational School. Research Methods: This study used a quasy experiment design with a non randomized control group pretest posttest design. The sampling technique used purposive sampling with 30 respondents. The instrument used was the Numeric Rating Scale questionnaire. The data analysis used was the Wilcoxon test. Research Results: The average decrease in the dysmenorrhea scale score in the control group was 6.25 and the trial group was 7 with the control group p-value 0.029 and the trial group 0.002 (p <0.005). Conclusion: Herbal turmeric acid therapy is more effective in reducing dysmenorrhea scale score in Klaten North Muhammadiyah 2 Vocational School 2 students compared to ginger herbal therapy.
PERBEDAAN PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN METODE SIMULASI DENGAN METODE SIMULASI DAN POSTER TENTANG TEKNIK MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU MENYUSUI Putri Kusumawati Priyono; Hanifah Hanifah; Eva Yuliani
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Fakultas Kesehatan Universitas Safin Pati
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/e-journal.v15i1.584

Abstract

Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat menyebabkan puting lecet sehingga menjadikan ibu enggan menyusui dan bayi jarang menyusu. Bila bayi jarang menyusu akan berakibat kurang baik karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Sering kali para ibu kurang mendapatkan informasi tentang manfaat ASI dan teknik menyusui yang benar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui seberapa besar pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode simulasi tentang teknik menyusui terhadap pengetahuan dan perilaku ibu menyusui (2) Mengetahui seberapa besar pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode simulasi dan poster tentang teknik menyusui terhadap pengetahuan dan perilaku ibu menyusui. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gondang, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten pada bulan April 2023. Metode penelitian menggunakan True Eksperimental Design dengan rancangan Pretest - posttest control group design. Populasinya ibu menyusui yang memiliki bayi berumur 0-6 bulan. Sampel yang digunakan sebanyak 54 dengan teknik Simple Random Sampling yang terbagi menjadi 27 kelompok kontrol (simulasi) dan 27 kelompok perlakuan (simulasi dan poster). Instrument menggunakan kuisieor dan ceklist. Analisis data menggunakan Wilcoxon test dan Man Whitney Test pada tingkat signifikansi 0,05 %. Hasil penelitian yang didapatkan adalah : (1) Terdapat perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan metode simulasi dengan metode simulasi dan poster tentang tehnik menyusui terhadap pengetahuan ibu menyusui dengan nilai p 0,000 < 0,05 (2) Terdapat perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan metode simulasi dengan metode simulasi dan poster tentang tehnik menyusui terhadap perilaku ibu menyusui dengan nilai p 0,000< 0,05. Kesimpulan dalam penelitian adalah metode simulasi dan poster lebih baik dari pada metode simulasi dalam mempengaruhi pengetahuan maupun perilaku ibu menyusui.
Pemberdayaan Kader Posyandu tentang Penanggulangan Stunting pada Balita di Desa Mlese Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten Priyono, Putri Kusumawati
INVOLUSI: Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 12 No 1 (2022): Volume 12, No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/involusi.v12i1.329

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem that is a national development priority listed in the 2020-2024 RPJMN. Mlese Village is included in 100 priority cities/districts for stunting child intervention in Indonesia. The main focus in dealing with stunting is the First 1000 Days of Life (HPK) which is held at the Posyandu. Cadres who play an important role in driving posyandu are expected to have good knowledge and high motivation in stunting prevention efforts. The purpose of this activity is to empower health cadres to increase knowledge and motivation about stunting prevention. The target of this activity is cadres in Mlese Village with a total of 30 participants. Empowerment activities using the lecture method and followed by a question and answer session. The results of the activity show that 77.55% of cadres have good knowledge, and as many as 68.26% have a moderate level of motivation. It is hoped that the empowerment of health cadres can be carried out consistently and continuously so as to improve the performance of cadres in optimal posyandu services
PENGARUH ASUPAN SUSU FORMULA TERHADAP BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN SANTRI Priyono, Putri Kusumawati; Fatayati, Aminatul; Maryanti; Dian Galih Latifah
INVOLUSI: Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 14 No 2 (2024): VOL.14, NO.2 JUNI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/involusi.v14i2.1080

Abstract

Milk manifests a food that contains nutrients such as carbohydrates, proteins, fats and minerals, which are beneficial for the growth and development of the child. The level of consumption of milk in Indonesia is still relatively low. Based on the Central Statistics Agency( BPS), Indonesia's per capita milk consumption is only 12.1 liters per year, far below the Finnish average of 361 liters. The National stunting rate (by height / age) of children aged 5-12 is 30.7% (12.3% very short, 18.4% short) the underweight rate in children aged 5-12 is 11.2%, of which 4.0% are very underweight and 7.2% are very underweight. It aims to determine the effect of milk intake on height and weight gain in school-age children. The experimental study of 20 subjects was divided into 10 control subjects. The treated subjects drank 250 ml of low-fat, high-calcium UHT milk per day for 60 days, while the controls did not eat. In this study, an Independent t-test was used to test the effect of milk on height, and the Mann- Whitney U-test was used to test the effect of milk on weight. P = 0.000 was obtained by independent T-test and P = 0.989 by Mann-Whitney U-test. The results of the study indicate that milk intake affects the growth of height, not weight in school-age children.