Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EDUKASI POSISI DAN PERLEKATAN PADA SAAT MENYUSUI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF Syajaratuddur Faiqah; Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 1 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i1.824

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) sudah menjadi salah satu program dari World Health Organization (WHO) bagi anak sejak dilahirkan sampai bayi mampu mencerna asupan lain setelah usia enam bulan. Zat-zat yang terkandung dalam ASI dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak, dan untuk kekebalan tubuh bayi terhadap beberapa penyakit serta mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya  Data Riset Kesehatan Dasar dijelaskan bahwa 67,5% ibu gagal memberikan ASI ekslusif kepada bayinya karena kurangnya pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar, sehingga puting susu sering lecet dan retak. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar. Indonesia menunjukkan persentase pemberian ASI saja dalam 24 jam terakhir semakin menurun seiring meningkatnya umur bayi dengan persentase terendah pada anak umur 6 bulan (30,2%). Adapun proses mulai menyusu pada anak 0-23 bulan pada tahun 2010 dan 2013 bahwa proses IMD (Inisiasi Menyusu Dini) kurang dari satu jam mengalami peningkatan dari 29,3 % (2010) menjadi 34,5 % (2013). Persentase nasional tahun 2013 proses mulai menyusu kurang dari satu jam (IMD) setelah bayi lahir adalah 34,5%, dengan persentase tertinggi di Nusa Tenggara Barat (52,9%) dan terendah di Papua Barat (21,7%). Sedangkan tahun 2018 proses IMD setelah bayi lahir adalah 58,2%, dengan persentase di Nusa Tenggara Barat (58%). Berdasarkan masalah tersebut diatas perlu diberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan Ibu Hamil Tentang Posisi Dan Perlekatan Pada Saat Menyusui dalam upaya Meningkatkan Keberhasilan Asi Eksklusif di Kelurahan Dasan Cermen. Sasaran adalah ibu- ibu hamil di kelurahan Dasan Cermen sebanyak 18  orang. Hasil kegiatan edukasi dan demonstrasi   tentang posisi dan perlekatan pada saat menyusui pada ibu hamil adanya respon positif dari peserta dengan bahwa yang berpengetahuan baik sebanyak 27,78 % saat dilakukan pre test menjadi 66,67 % pada saat post test. Sedangkan keterampilan baik pada saat pre test didapatkan 11,11%  menjadi 44,44% pada saat post test
The Effectiveness of the Monitoring Card on the Motivation of Pregnant Women with Chronic Energy Deficiency (CED) in Monitoring Pregnancy Development in West Lombok Regency Syajaratuddur Faiqah; Ati Sulianty; Mutiara Rachmawati Suseno; Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti
Jurnal Kesehatan Prima Vol 16, No 1 (2022): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v16i1.785

Abstract

Chronic Energy Deficiency (CED) is a condition in which a person's nutritional status is poor due to a lack of consumption of food sources of energy that contain macronutrients. The results of Basic Health Research 2013, showed that CED in pregnant women was 24.1%, decreased in 2018 by 17.3%, in West Lombok Regency in 2018, the prevalence of CED was 13.36%. , and increased in 2019 to 14.0%. This study aims to determine the effectiveness of the monitoring card on the motivation of pregnant women with CED in monitoring pregnancy development in the West Lombok Regency. This study is a quasi-experimental study with a total sample of 52 people, which were divided into an intervention group and a control group. The data collected were in the form of pregnancy development monitoring data, pre-test and post-test data on the motivation of pregnant women. The results of the Independent T-test statistic in the pre-test showed that there was no difference in the mean motivation of pregnant women with CED (p-value: 0.828; p > 0.05). While the post-test results obtained a P-value: 0.001 it can be concluded that there is a difference in the average motivation score between CED pregnant women who are given a monitoring card and CED pregnant women with the MCH Handbook. Based on the results of the study, it can be concluded that the monitoring card is effective in increasing the motivation of pregnant women with CED in monitoring the progress of the pregnancy.
Kartu Pantau ASI Eksklusif sebagai Sarana Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencegahan Stunting di Era Covid-19 Syajaratuddur Faiqah; Intan Gumilang; Fitra Arsy Nur Cory’ah
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 6 No. 01 (2022): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v6i01.1140

Abstract

Kasus COVID-19 dari waktu kewaktu semakin meningkat jumlahnya sehingga, diperlukan perhatian serta penanganan yang lebih dari seluruh pihak yang terkait. Upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 perlu dilakukan sedini mungkin, khususnya dalam penurunan Angka Kematian Bayi. Pendekatan secara sinergis dari seluruh pihak lintas program maupun sektoral, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan anak. Upaya pencegahan kesakitan pada bayi yaitu dengan meningkatkan imunitas tubuh, salah satunya dengan pemberian ASI Ekslusif. Di Propinsi NTB cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2016 yaitu 86,63%, selanjutnya mengalami penurunan di tahun 2017 yaitu 77,66%. Selanjutnya Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Babakan pada tahun 2017 sebesar 72,25 %, sedangkan pencapaian ASI Ekslusif di Puskesmas Babakan pada bulan Oktober tahun 2019 di Kelurahan Dasan Cermen 60%, masih dibawah cakupan Propinsi. Cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama keterbatasan tenaga konselor ASI Eksklusif, peraturan perundangan tentang pemberian ASI belum ada, kegiatan edukasi belum maksimal, kegiatan sosialisasi yang masih kurang terutama pemberian ASI maupun MP-ASI, begitu pula dengan kurangnya advokasi, ketersediaan sarana dan prasarana yang belum memadai, serta pembina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI yang belum optimal. Metode yang digunakan membentuk kelompok edukasi ASI Eksklusif berbasis masyarakat terdiri dari kader, melalui pertemuan rutin disetiap bulannya dengan bahasanan mengenai pengalaman pribadi, ide atau gagasan dari para kader, serta berbagi informasi mengenai kehamilan, persalinan dan menyusui. Tujuan kelompok ASI adalah agar kader bisa memberdayakan ibu dalam melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan memberikan ASI eksklusif secara lancar sehingga dapat mencegah terjadinya stunting.
Upaya Peningkatan Asi Ekslusif dengan Relaktasi melalui Media Booklet di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Intan Gumilang; Syajaratuddur Faiqah; Fitra Arsy Nur Cory'ah
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 7 No. 01 (2023): Abdimas Mahakam
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v7i01.1856

Abstract

Di Indonesia cakupan ASI eksklusif pada tahun 2021 adalah 69,7%, berdasarkan data dinas kesehatan Provinsi NTB menyampaikan bahwa cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Provinsi NTB tahun 2021 sebesar 85,4 %. Jika dibandingkan tahun 2020, capaian ASI Eksklusif tahun ini hampir sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 85,4 %. Rentang persentase capaian ASI Eksklusif antar kabupaten/kota cukup lebar. Capaian cakupan terendah terdapat di Kota Mataram sebesar 51,5 %. Angka tersebut belum memenuhi target cakupan ASI eksklusif yaitu sebesar 80%. Angka tersebut belum memenuhi target cakupan ASI eksklusif yaitu sebesar 80%. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Adanya perubahan pengetahuan dan sikap maka diharapkan mampu merubah perilaku ibu untuk relaktasi kembali, jangka panjang memberikan media edukasi booklet ini mampu meningkatkan cakupan ASI eksklusif di wilayah kerja Kota Mataram.Pengadian Kepada masyarakat ini dilakukan dengan tahap yaitu pre test kemudian memberikan edukasi berupa booklet kepada responden selanjutnya dilakukan post test untuk mengukur pengetahuan dan sikap responden. Sebagai tindak lanjut dari pegabiadn kepada masyarakt ini diharapkan dapat dilakukan intervensi sesuai dengan modul booklet yang sudah disusun maupun diseminasi hasil dari pengembangan program kepada masyarakat maupun pemegang kebijakan.
PENGARUH TERAPI RICE HEAT PACK TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA REMAJA DI DESA REPOK MASBAGIK LOMBOK TIMUR: THE EFFECT OF RICE HOT PACK THERAPY ON REDUCING OF DYSMENORRHEA PAIN AMONG ADOLESCENTS IN REPOK VILLAGE MASBAGIK EAST LOMBOK Mutiara Rachmawati Suseno Suseno; Wentika Putri Damayani; Ati Sulianty; Syajaratuddur Faiqah; Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i1.141

Abstract

Abstrak Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengatasi rasa tidak nyaman akibat dismenore. Secara farmakologi dilakukan dengan pemberian obat-obatan, sedangkan non farmakologi dilakukan dengan memberikan intervensi fisioterapi seperti heat pack. Ada ide praktis menggunakan heat pack yang menggunakan biji beras.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi hot pack berisi biji beras terhadap penurunan nyeri dismenore.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah remaja di Puskesmas Terpadu Remaja Lombok Timur. Dengan sampel sebanyak 30 remaja. Analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor nyeri dismenore pada responden yang mendapatkan terapi Rice Hot Pack mengalami penurunan dari 6,20 (nyeri sedang) menjadi 3,13 (nyeri ringan) dengan rerata perbedaan 3,17 Setelah dilakukan uji statistik menggunakan Wilcoxon dengan p- nilai <0,05.Terapi rice heat pack berpengaruh terhadap penurunan dismenore remaja. Rekomendasi : Informasi tentang manfaat pengobatan alternatif untuk mengurangi nyeri dismenore dengan rice heat packerlu dioptimalkan untuk pengetahuan yang luas bagi masyarakat agar masyarakat dapat merasakan manfaat alat sederhana. Abstract Several methods can be done to overcome the discomfort caused by dysmenorrhea. Pharmacologically it is done by administering drugs, while non-pharmacological is done by giving physiotherapy interventions such as hot packs. There is a practical idea in using a hot pack that uses rice seeds. This research aims to determine the effect of giving hot pack therapy containing rice seeds to reduce dysmenorrhea pain. This is a quasi-experimental study using a group pretest-posttest design. The population of this research study is adolescents at the Youth Integrated Healthcare Center in East Lombok. With a sample of 30 adolescents. Data analysis using Wilcoxon statistical test. The results showed that the average score of dysmenorrhea pain in respondents who received Rice Hot Pack therapy decreased from 6.20 (moderate pain) to 3.13 (mild pain) with a different mean of 3.17 After statistical tests were carried out using Wilcoxon with p-value< 0.05. Rice Hot Pack therapy affects reducing adolescents' dysmenorrhea. Information about the benefits of alternative treatment for reducing dysmenorrhea pain with hot rice packs needs to be optimized for broad knowledge for the community so that people can feel the benefits of simple tools
Perbandingan Metode Demonstrasi dan Video Terhadap Keterampilan Perawatan Payudara Ibu Hamil Trimester III Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti; Intan Gumilang Pratiwi; Ati Sulianty; Mutiara Rachmawati Suseno; Syajaratuddur Faiqah
Midwifery Care Journal Vol 5, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v5i2.11197

Abstract

Exclusive breastfeeding given to children from birth to 6 months of age with no supplementary foods and beverages. exclusive breastfeeding was one of the keys to reduce infant mortality rate (IMR). The coverage of babies receiving exclusive breast milk in 2019 was 67.74%. The low level of exclusive breastfeeding is influenced by many factors, one of which is the mother's lack of awareness of the importance of breastfeeding in the first 6 months after giving birth. Breasts need to be prepared during pregnancy, which impacts providing IMD (Early Initiation of Breastfeeding), which influences exclusive breastfeeding. Research aim was to compare the effectiveness between  media phantom and video regarding the Breast Care Skills of Pregnant Women in the Third Trimester. The research used quasi-experiment with a non-equivalent control group design. The research sample was obtained by purposive sampling of 60 people (30 intervention groups and 30 control groups). The results of data analysis used Mann-Whitney test. Results showed that p value p = 0.000, meaning p 0.05, stating that the demonstration using phantom media was more effective in improving breast care skills in third-trimester pregnant women. In conclusion, it is hoped that this guide can be used by stakeholders or service partners and motivate pregnant women to carry out breast care since pregnancy so that they can successfully provide exclusive breastfeeding until the baby reaches 6 months.