Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Bidan dalam Pemasangan KB IUD dengan menggunakan Teknologi Virtual Reality Gumilang, Intan; Hamidiyanti, Baiq Yuni Fitri; Ristrini , Ristrini; Putro, Gurendro; Bachtiar, Adang
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 2 (2021): JURNAL ABDIMAS MAHAKAM
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v5i2.1518

Abstract

Angka Fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) 2,6. Indonesia masih berada diatas rata-rata TFR Negara ASEAN yaitu 2,4.Pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI mengestimasi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2017 sejumlah 264 juta orang. Total Fertility Rate (TFR) di Propinsi NTB sebesar 2,8 anak, lebih tinggi jika dibandingkan dengan target nasional yaitu sebesar 2,36 anak. Program penguatan kapasitas tenaga untuk pelayanan KB dilakukan dengan berbagai macam pelatihan.Salah satunya adalah program CTU (Contraseptive Update) untuk tenaga bidan.Dalam pelatihan ini tenaga kesehatan khususnya bidan diberikan pelatihan untuk memberikan pelayanan alat kontrasepsi berupa implant dan IUD, namun pelatihan ini masih konvensional yaitu dengan metode ceramah tanya jawab, demonstrasi dan pratikum yang membutuhkan waktu serta tenaga professional.Teknologi VR di sekolah maupun bidang edukasi lainnya diharapkan dapat memotivasi belajar siswa dan meningkatkan pengalaman belajar. Pelatihan ini mampu meningkatkan keterampilan bidan dalam pemasangan KB IUD
Kemampuan Ibu Postpartum Primipara Remaja Dalam Menyusui Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Narmada Kabupaten Lombok Barat NTB 2017 Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jmu.v1i1.35

Abstract

Transisi menjadi orang tua akan sulit bagi orang tua yang masih remaja, ibu primipara remaja pada minggu pertama masih belum siap menerima tugas-tugas barunya sebagai ibu. Ibu Primipara remaja sering tmengalami perasaan tidak mahir dan tidak mampu dalam melakukan keterampilan perawatan bayi, misalnya memberikan ASI atau menyusui bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ibu postpartum primipara remaja dalam menyusui bayi baru lahir. Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian seluruh ibu postpartum primipara remaja bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Narmada bulan Mei sampai Juli 2017, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling jumlah sampel diperoleh sebanyak 40 responden. Uji statistik yang digunakan adalah Uji regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh kemampuan menyusui bayi baru lahir pada hari ke 3 dengan berat badan bayi pada hari ke 3, dengan p=0,000 atau p <0,05, dengan nilai koefisien regresi sebesar R= 0,576. Hasil pada hari ke 7 ada pengaruh kemampuan menyusui bayi baru lahir pada hari ke 7 dengan berat badan bayi pada hari ke 7, dengan p=0,000 atau p <0,05. Kesimpulan penelitian ada pengaruh yang signifikan kemampuan menyusui bayi baru lahir dengan perkembangan berat bada bayi baru lahir 
INTERVENSI TOKOH AGAMA DAN TOKOH ADAT PADA TRADISI MENIKAH SUKU SASAK DALAM RANGKA MENURUNKAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NTB Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti; Syajaratuddur Faiqah; Ati Sulanty; Ristrini Ristrini
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 21 No 3 (2018): Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.558 KB) | DOI: 10.22435/hsr.v21i3.166

Abstract

The high amount of early marriage in Lombok was caused by several factors namely social and cultural factors, as well as economic factors. The Sasak tribe has a culture of “Merarik” or Eloping. Higher pregnancies and births in adolescence can be prevented by delaying early marriage until healthy reproductive age by optimizing the role of figures who are considered as role models, so that the potential in society needs to be mobilized. This type of research is quasi experiment, with a pretest posttest design. Sample size 60 adolescents grouped into 2 groups with purposive sampling technique. Increased knowledge of adolescents about the effects of early marriage and changes in adolescent attitudes towards a better delay in early marriage. Formed rules (awek-awek) when married adolescents <20 years pay a custom fine and set in the rules of local custom. There is one young woman who wants to delay her marriage up to age> 20 years. Need further research parent participation and involvement of education as reinforcement of adolescent understanding. The involvement of parents and the education sector is needed to strengthen adolescent understanding. Abstrak Tingginya menikah usia dini di Lombok disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor sosial dan budaya, serta faktor ekonomi. Suku Sasak memiliki budaya “Merarik” atau Kawin Lari. Tingginya kehamilan dan kelahiran pada usia remaja bisa dicegah dengan menunda pernikahan usia dini sampai dengan usia reproduksi sehat dengan mengoptimalkan peran serta para tokoh yang dianggap sebagai panutan, sehingga potensi yang ada di masyarakat perlu digerakkan. Jenis penelitian ini quasi experiment, dengan rancangan pretest posttest design. Besar sampel 60 remaja dikelompokkan menjadi 2 kelompok, memiliki pacar (Kelompok I) dan belum memiliki pacar (kelompok II) dengan teknik purposive sampling. Terjadi peningkatan pengetahuan remaja terhadap dampak pernikahan dini dan perubahan sikap remaja ke arah yang lebih baik terhadap penundaan pernikahan usia dini. Terbentuk aturan (awek-awek) apabila remaja menikah < 20 tahun membayar denda adat dan tertuang dalam aturan adat setempat. Terdapat satu remaja putri yang ingin menunda pernikahannya sampai dengan usia > 20 tahun. Perlu pelibatan peran serta orang tua dan pihak pendidikan sebagai penguat pemahaman remaja.
PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PERNIKAHAN USIA DINI PADA REMAJA Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti; Intan Gumilang Pratiwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 1 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i1.775

Abstract

Praktik pernikahan remaja perempuan terjadi hampir di semua wilayah Indonesia, prevalensi pernikahan remaja perempuan usia 16 dan 17 tahun masih mengalami peningkatan secara konsisten. Pernikahan remaja memberikan beberapa efek pada ekonomi, kesehatan reproduksi, dan kesejahteraan remaja perempuan. Pernikahan remaja perempuan telah menghilangkan hak-hak dan membuat mereka memikul tanggung jawab sebelum waktunya dan rentan terhadap perceraian ataupun tindak kekerasan. Masalah kehamilan remaja menjadi semakin konkret jika dikaitkan dengan kecenderungan peningkatan angka kematian ibu. Pasalnya, hamil terlalu muda merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya angka kematian ibu. Hamil, melahirkan, dan memiliki bayi pada usia remaja merupkan risiko bagi ibu dan bayi sekaligus. Komplikasi diantaranya eklamsia, anemia, kelahiran prematur, perdarahan bahkan kematian ibu dan bayi. Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Kabaupaten Lombok Barat tahun 2018, jumlah perkawinan dibawah 20 tahun pada perempuan sebanyak 1.038 kasus dan laki-laki 357 kasus, dengan kasus pernikahan usia 15-18 tahun mencapai 60 kasus di Kecamatan Narmada. Tingginya kehamilan dan kelahiran pada usia remaja bisa dicegah dengan menunda pernikahan usia dini sampai dengan usia reproduksi sehat dengan mengoptimalkan peran teman terdekat.Metode yang digunakan focus group discussion (FGD), Ceramah, Penyuluhan, pendampingan pada remaja. Hasil pengabdian pengetahuan remaja pada kelompok intervensi meningkat pada post -tes 95 % remaja berpengetahuan baik setelah diberikan intervensi oleh teman sebaya. Kesimpulan yaitu ada pengaruh pendidikan kesehtan yang dilakukan oleh teman sebaya pada remaja kelompok intervesi. Saran perlunya advokasi kepada pihak terkait pada  kurikulum terintegrasi dengan mata pelajaran topik pendidikan kesehatan reproduksi dan pernikahan usia dini
EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KELUHAN FISIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI KELURAHAN DASAN CERMEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS BABAKAN KECAMATAN SANDUBAYA Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti; Intan Gumilang Pratiwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.166 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i2.474

Abstract

Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkanketidaknyamanan. Salah satu perawatan kehamilan pada trimester II dan III adalah olahraga berupa yoga. Tujuanuntuk mengetahui efektifitas prenatal yoga terhadap pengurangan keluhan fisik dan psikologis pada ibu hamiltrimester III. Jenis Intervensi pada prenatal yoga adalah gerakan kelas sunsalutation A selama 4 kali intervensidalam 4 minggu. Sampel sebanyak 15 ibu hamil trimester III, hasil simpulan penelitian bahwa prenatal yogaefektif terhadap pengurangan keluhan fisik ibu hamil trimester III. Hasil evaluasi gerakan yoga sunsalutation Amulai beradaptasi dengan tubuh ibu dan gerakan yoga sudah mulai ibu hamil kuasai sendiri tanpa bantuanfasilitator, keluhan seperti kram kaki, sakit punggung, kaki bengkak dan sembelit pada intervensi ke IV sudahtidak ada lagi dan pada tubuh ibu merasa lebih ringan dengan gerakan tersebut. Hasil uji statistic didapatkan nilaip = 0,005 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara keluhan ibu hamil sebelum dilakukanyoga antenatal dan setelah dilakukan yoga antenatal. Saran perlunya program prenatal gentle yoga inidilaksanakan dalam asuhan kebidanan khususnya pada kelas ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Babakansecara rutin sehingga ketidakyamanan ibu hamil selama kehamilan dapat teratasi
EDUKASI POSISI DAN PERLEKATAN PADA SAAT MENYUSUI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF Syajaratuddur Faiqah; Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 1 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i1.824

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) sudah menjadi salah satu program dari World Health Organization (WHO) bagi anak sejak dilahirkan sampai bayi mampu mencerna asupan lain setelah usia enam bulan. Zat-zat yang terkandung dalam ASI dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak, dan untuk kekebalan tubuh bayi terhadap beberapa penyakit serta mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya  Data Riset Kesehatan Dasar dijelaskan bahwa 67,5% ibu gagal memberikan ASI ekslusif kepada bayinya karena kurangnya pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar, sehingga puting susu sering lecet dan retak. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar. Indonesia menunjukkan persentase pemberian ASI saja dalam 24 jam terakhir semakin menurun seiring meningkatnya umur bayi dengan persentase terendah pada anak umur 6 bulan (30,2%). Adapun proses mulai menyusu pada anak 0-23 bulan pada tahun 2010 dan 2013 bahwa proses IMD (Inisiasi Menyusu Dini) kurang dari satu jam mengalami peningkatan dari 29,3 % (2010) menjadi 34,5 % (2013). Persentase nasional tahun 2013 proses mulai menyusu kurang dari satu jam (IMD) setelah bayi lahir adalah 34,5%, dengan persentase tertinggi di Nusa Tenggara Barat (52,9%) dan terendah di Papua Barat (21,7%). Sedangkan tahun 2018 proses IMD setelah bayi lahir adalah 58,2%, dengan persentase di Nusa Tenggara Barat (58%). Berdasarkan masalah tersebut diatas perlu diberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan Ibu Hamil Tentang Posisi Dan Perlekatan Pada Saat Menyusui dalam upaya Meningkatkan Keberhasilan Asi Eksklusif di Kelurahan Dasan Cermen. Sasaran adalah ibu- ibu hamil di kelurahan Dasan Cermen sebanyak 18  orang. Hasil kegiatan edukasi dan demonstrasi   tentang posisi dan perlekatan pada saat menyusui pada ibu hamil adanya respon positif dari peserta dengan bahwa yang berpengetahuan baik sebanyak 27,78 % saat dilakukan pre test menjadi 66,67 % pada saat post test. Sedangkan keterampilan baik pada saat pre test didapatkan 11,11%  menjadi 44,44% pada saat post test
Virtual Reality Improves The Knowledge of Midwives in IUD (Intra Uterine Device) Training Intan Gumilang Pratiwi; Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti; Achmad Arifin; Farid Husin; Rai Pandudita; Ristrini Ristrini; Adang Bachtiar; Gurendro Putro; Awan Dramawan; Maruni Wiwin Diarti
Jurnal Kesehatan Prima Vol 15, No 1 (2021): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v15i1.641

Abstract

IUD family planning users continue to decline from the 2012 IDHS as much as 4.9%, in 2017 IDHS data of 3.9%. The Total Fertility Rate (TFR) in NTB Province was 2.8 children higher than the national target of 2.36 children. This study aims to analyze the application of virtual reality technology to increase midwives' knowledge in installing IUD. The design of this research design is a quasi-experiment with a pre-post non-equivalent control group design. This research design uses two groups: the case group (the group that is given treatment or intervention using virtual reality) and the control group (the group that is not given treatment or not using virtual reality). The number of samples in this study was 30 respondents for each group (treatment and control). The results of this study that the average knowledge after the intervention group training has a higher average than the average in the control group with a p-value (0.000) <α (0.05).
THE ABILITY OF POSTPARTUM PRIMIPARA ADOLESCENT MOTHERS IN BREASTFEEDING NEWBORN BABY AT UPT BLUD PUSKESMAS NARMADA WEST LOMBOK, THE PROVINCE OF WEST NUSA TENGGARA IN 2017 Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti; Mutiara Rahmawati Suseno
Jurnal Kesehatan Prima Vol 12, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Prima
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v12i2.182

Abstract

Abstract: A transition become parents will be difficult for teenage parents, a teenage primipara mothers in the first week are still not ready to accept her new duties as a mother. Primipara mothers often have feelings of inadequacy and inability to perform baby care skills, such as breastfeeding or breastfeeding. This study aimed to determine the ability of postpartum primipara adolescent mothers in breastfeeding newborn baby. Type of observational study with cross sectional design. The study population was all postpartum primipara maternal adolescents at Puskesmas Narmada from May to July 2017, sampling technique used purposive sampling and the number of samples obtained as many as 40 respondents. The statistical test used is linear regression test. The results showed that there was influence of the ability to breastfeed newborns on third day with infant weight on third day, with p = 0.000 or p <0,05, with regression coefficient value equal to R = 0,576. Results on the seventh day was the effect of the ability to breastfeed newborns on seventh day with infant weight on seventh day, with p = 0.000 or p <0.05. The conclusion of the study there is a significant influence of the ability to breastfeed newborns with the growth of newborn weight.Keywords: Ability, Primipara Adolescent, Breastfeeding Newborn Baby.
The Effectiveness of the Monitoring Card on the Motivation of Pregnant Women with Chronic Energy Deficiency (CED) in Monitoring Pregnancy Development in West Lombok Regency Syajaratuddur Faiqah; Ati Sulianty; Mutiara Rachmawati Suseno; Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti
Jurnal Kesehatan Prima Vol 16, No 1 (2022): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v16i1.785

Abstract

Chronic Energy Deficiency (CED) is a condition in which a person's nutritional status is poor due to a lack of consumption of food sources of energy that contain macronutrients. The results of Basic Health Research 2013, showed that CED in pregnant women was 24.1%, decreased in 2018 by 17.3%, in West Lombok Regency in 2018, the prevalence of CED was 13.36%. , and increased in 2019 to 14.0%. This study aims to determine the effectiveness of the monitoring card on the motivation of pregnant women with CED in monitoring pregnancy development in the West Lombok Regency. This study is a quasi-experimental study with a total sample of 52 people, which were divided into an intervention group and a control group. The data collected were in the form of pregnancy development monitoring data, pre-test and post-test data on the motivation of pregnant women. The results of the Independent T-test statistic in the pre-test showed that there was no difference in the mean motivation of pregnant women with CED (p-value: 0.828; p > 0.05). While the post-test results obtained a P-value: 0.001 it can be concluded that there is a difference in the average motivation score between CED pregnant women who are given a monitoring card and CED pregnant women with the MCH Handbook. Based on the results of the study, it can be concluded that the monitoring card is effective in increasing the motivation of pregnant women with CED in monitoring the progress of the pregnancy.
Pelatihan Peningkatan Keterampilan Bidan dalam Pemasangan KB IUD dengan menggunakan Teknologi Virtual Reality Intan Gumilang Pratiwi; Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti; Ristrini Ristrini; Gurendro Putro; Adang Bachtiar
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 02 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Total Fertility Rate (TFR) di Propinsi NTB sebesar 2,8 anak, lebih tinggi jika dibandingkan dengan target nasional yaitu sebesar 2,36 anak. Program penguatan kapasitas tenaga untuk pelayanan KB dilakukan dengan berbagai macam pelatihan.Salah satunya adalah program CTU (Contraseptive Update) untuk tenaga bidan.Dalam pelatihan ini tenaga kesehatan khususnya bidan diberikan pelatihan untuk memberikan pelayanan alat kontrasepsi berupa implant dan IUD, namun pelatihan ini masih konvensional yaitu dengan metode ceramah tanya jawab, demonstrasi dan pratikum yang membutuhkan waktu serta tenaga professional.Teknologi VR di sekolah maupun bidang edukasi lainnya diharapkan dapat memotivasi belajar siswa dan meningkatkan pengalaman belajar. Pelatihan ini mampu meningkatkan keterampilan bidan dalam pemasangan KB IUD.