Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Penyuluhan kesehatan tentang penyakit tbc di gampong dayah baroh kecamatan delima kabupaten pidie Idawati; Yuliana
Lebah Vol. 17 No. 1 (2023): September: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi penyebab kematian terbesar kedua di dunia setelah Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immunodefiency Syndrome (AIDS). Jumlah penderita TB di Indonesia adalah sekitar 5,8 % dari total jumlah penderita TB dunia. Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terdapat 528.000 kasus TB baru dengan kematian sekitar 91.000 orang. Tujuan kegiatan edukasi pencegahan penyakit TBC ini diharapkan nantinya angka kejadian TBC di Gampong Dayah Baroh Kecamatan Delima Kabupaten Pidie mengalami penurunan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar mereka dapat melakukan tindakan pencegahan secara mandiri terkait penyakit TBC. Metode pengabdian kepada masyarakat dimulai dengan melakukan identifikasi masalah penyakit TBC yang terjadi di tengah-tengah masyarakat serta melakukan penyuluhan mengenai pencegahan penyakit TBC. Dari hasil pelaksanaan kegiatan PKM yang telah dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 14 November 2020 jam 09.00 WIB yang bertempat di Gampong Dayah Baroh Kecamatan Delima Kabupaten Pidie dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa acara berjalan sesuai dengan rencana dan berlangsung lancar. Peserta yang terdiri dari Kader dan sebagian besar warga masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini
Essensial Bedside Handover Dalam Menunjang Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit Umum Ibnu Sina Kabupaten Pidie Ismuntania; Kartika; Azhar Mualim; Nurlela; Idawati
Lebah Vol. 17 No. 1 (2023): September: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bedside handover merupakan bagian komunikasi efektif keperawatan yang berperan untuk meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan dan pasien safety. Pemahaman bedside handover yang tepat dapat diperoleh melalui penyuluhan pada perawat yang merupakan salah satu elemen penting dalam mendampingi proses perawatan pasien. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahamana perawat tentang pentingnya penerapan bedside handover dalam menunjang keselamatan pasien sehingga diharapkan adanya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku perawat yang lebih proaktif dalam melaksanakan bedside handover. Sasaran kegiatan Pengabdian ini adalah Perawat yang bekerja di Ruang Rawat Inap RSU Ibnu Sina Kabupaten Pidie yaitu sebanyak 214 orang. Pengabdian ini berupa penyuluhan tentang essensial bedside handover dan conference keperawatan. Hasil yang didapatkan adalah pengetahuan perawat semakin meningkat dan mampu menerapkan bedside handover sesuai dengan standar. Pelaksanaan bedside handover diharapkan dilakukan dengan konsisten dan kontiniu sehingga akan berimplikasi pada pengetahuan dan perawat dan dengan sendirinya akan meningkatkan keselamatan pasien
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUMPANG BARO KABUPATEN PIDIE 2020 Idawati Idawati; Yuliana Yuliana; Razali Razali
Jurnal Farmasindo Vol 4 No 1 (2020): Juni
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every year, around 1.5 million women experience pregnancy difficulties and more than half a million are accepted worldwide because of problems with pregnancy and childbirth. The purpose of this study was to study the Factors Associated with the Visit of Pregnant Women in Performing Antenatal Care. This study uses analytical research methods with Croossectional, with the technique of taking samples of 30 people. Univariate research results on obtaining respondents who visited antenatal care as many as 21 respondents (70.0%), respondents who have higher education are 19 respondents (63.3%), respondents who have sufficient income of 19 respondents (63.3%), respondents who received family support were 17 respondents (56.7%). The results of the bivariate study found that there was a significant relationship between education and antenatal care visits (P value = 0.008), there was a significant relationship between income and antenatal care visits (P Value = 0.001), there was a significant relationship between family support and antenatal care visits ( P value = 0.037). Conclusion there is a relationship of education with antenatal care visits, there is a relationship of income with antenatal care visits, there is a relationship of family support with antenatal care visits.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Pentingnya Program Keluarga Berencana di Desa Balee Ujong Rimba Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie Idawati Idawati; Yuliana Yuliana; Mirdha Rosalinda; Kartini Kartini
Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia Vol. 1 No. 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpni.v1i2.17

Abstract

Di Indonesia program KB mulai berkembang namun pada akhir-akhir ini mengalami degradasi (penurunan), sehingga perlu revitalisasi. Untuk melakukan revitalisasi tersebut perlu ditingkatkan peran serta kaum wanita. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2015, sebanyak 39% perempuan usia produktif tidak menggunakan kontrasepsi dengan sebaran 40% di perdesaan dan 37% di perkotaan. Perubahan pengelolahan program KB kearah desentralisasi ke Kabupaten/Kota ternyata membawa dampak menurunya intensitas pengelolaan program KB dilapangan. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan menjadi kendala dalam upaya-upaya penurunan fertilitas. Jumlah akseptor KB di Kabupaten Pidie yang paling banyak digunakan metode kontrasepsi PIL 36,28%, suntik 27,29%, IUD 15,64%, implant 8,78%, MOP/MOW 10,65%, kondom 1,36%. Pada tahun 2014 KB kontrasepsi mantap kurang diminati oleh pasangan usia subur dibandingkan dengan alat kontrasepsi PIL dan Suntik. Pelaksanaan program KB di Kecamatan Meurah Dua akseptor KB yang menggunakan metode kontrasepsi pil 45,20%, suntik 30,70%, Implant 5,64%, IUD 7,84%, kondom 3,17% dan MOW/MOP 7,44%. Oleh dengan adanya data tersebut diperlukan sebuah kegiatan dalam bentuk penyuluhan yang akan dilaksanakan di Desa Balee Ujong Rimba Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie guna memberikan informasi mengenai pentingnya program keluarga berencana. Selain itu melalui penyuluhan ini pemahaman dan pengetahuan mereka tentang keluarga berencana dapat bertambah dan menjadi acuan dalam pengaturan jumlah anak sebagai salah satu upaya mengatasi masalah ekonomi keluarga.
Demonstrasi Pijat Akupresure Pada Ibu Hamil Trimester I Sebagai Upaya Pencegahan Mual Muntah Selama Kehamilan Di Desa Mesjid Bungie Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie Ita Susanti; Idawati; Yuliana
TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Vol. 7 No. 1 (2024): May: Applied Research and Community Service
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mual dan muntah (morning sickness) merupakan suatu kondisi yang tidak nyaman dan paling sering terjadi pada kehamilan trimester pertama. Kondisi ini dapat berlangsung hingga empat bulan kehamilan. Ibu hamil umumnya sering mengabaikan kondisi tersebut, tanpa mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut. Mual muntah terjadi karena hormone estrogen dan progesterone tidak seimbang selama kehamilan. Namun kondisi mual muntah dapat diatasi dengan metode nonfarmakologi yaitu pijat akupresur. Akupresur merupakan salah satu pijat dengan menggunakan teknik akupuntur tanpa jarum, yaitu dengan melakukan pijat pada titik-titik tertentu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam melakukan pijat akupresue sebagai upaya pencegahan mual muntah selama kehamilan. Kegiatan ini dilakukan di Desa Mesjid Bungie Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie, dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang mual muntah dan demonstrasi pijat akupresur. Setelah diberikan penyuluhan, pengetahuan ibu meningkat menjadi baik sebanyak 68,75%, dibandingkan sebelum diberikan penyuluhan, dan ibu dapat mempraktekkan cara melakukan pijat akupresure secara mandiri
The Impact of Science-Based Education on Colostrum Provision Behavior Among Postpartum Mothers: A Case Study in Aceh Province, Indonesia Idawati Idawati; Yuliana Yuliana; Meliani Sukmadewi Harahap; Nurlaely Nurlaely
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 5 (2025): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i5.10998

Abstract

Maternal and toddler health issues are one of the main indicators of a nation's health; one way to reduce infant mortality is to provide the best food, namely breast milk (ASI), especially colostrum. Colostrum is the first milk from a yellowish liquid produced several days after birth. This study aimed to determine the effect of science education for postpartum mothers on providing colostrum to infants in the obstetrics room of Tgk. Chik Ditiro Regional Hospital, Aceh Pidie Regency. The methodology of this study is quantitative research with an analytical research design and a cross-sectional approach. The sample of this study was 30 mothers who gave birth in the obstetrics room. The research instrument used was a questionnaire/direct interview with respondents. Data were analyzed univariately and bivariate using the chi-square test. The study's results showed a relationship between knowledge, attitudes, practices, or actions and maternal behavior in terms of providing colostrum. Science education for postpartum mothers is very important to improve mothers' understanding of the importance of colostrum for babies. Based on several previous studies, it was found that science education in the form of counseling can significantly increase the knowledge and tendency of mothers to provide colostrum to their babies after birth. The study highlights the value of targeted science-based education in maternal health literacy, supporting science education integration into community health practices
Integrating Family-Based Science Education to Support Patient Resilience: A Study on Hemodialysis Patients in Pidie Regency Kartika Kartika; Idawati Idawati; Yuliana Yuliana; Ismuntania Ismuntania; Fakhryan Rakhman
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 5 (2025): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i5.11020

Abstract

Chronic kidney disease is one of the health problems that has been widespread and reaches 5-10% of the human population. According to data from the Basic Health Research (Riskesdas) in 2018, the prevalence of chronic kidney disease in Indonesia is around 0.2%, with the highest prevalence in Central Sulawesi at around 0.5%. The treatment procedure for kidney failure is a kidney transplant or hemodialysis therapy. However, due to the difficulty of finding a kidney donor, hemodialysis therapy is an option. This therapy is a dialysis therapy that is done twice a week. This makes patients have psychological disorders such as stress, depression, anxiety disorders, and even suicidal thoughts. This disorder will certainly affect the patient's level of resilience, so it is necessary to have science education provided by the families in the form of health literacy, treatment knowledge, and emotional support to increase the patient's self-resilience. The research method used is a quantitative method by using cross sectional, namely data observation is carried out at one time. The research data were obtained through a questionnaire consisting of a family science education questionnaire and patient resilience. The results showed that the existence of science education provided by families in the form of health literacy, treatment knowledge, and emotional support plays a critical role in enhancing patients’ resilience during hemodialysis. A good level of resilience in patients can improve the quality of life and physical activity of patients