Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

RESILIENSI STOK KARBON MANGROVE DENGAN PENDEKATAN SISTEM SOSIAL EKOLOGI DI PESISIR KABUPATEN MUNA BARAT Rahman, Rahman; Ratuluhain, Eva Susan; Sirajuddin, Nur Tasmiah; Fendjalang, Sophia N M; Rijoly, Stefanno M A
Jurnal Laut Pulau: Hasil Penelitian Kelautan Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Laut Pulau
Publisher : Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jlpvol1iss2pp1-11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi stok karbon di pesisir Kabupaten Muna Barat dengan pendekatan sosial ekologi. Resiliensi merupakan kemampaun untuk mengembalikan stok karbon mangrove pada waktu tertentu. Penelitian dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada para stakeholder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai resiliensi stok karbon dengan pendekatan sosial sebesar 0,75, terdapat enam indikator dengan nilai resieliensi terbaik (R = 1) yaitu tingkat pendidikan masyarakat, tidak adanya potensi konflik, kepatuhan terhadap peraturan, adanya mata pencaharian alternatif, tingkat pemanfaatan mangrove, dan ketergantungan terhadap layanan jasa ekosistem. Nilai resiliensi stok karbon dengan pendekatan ekologi sebesar 0,74. Indikator resiliensi ekologi berupa ketebalan mangrove, rasio produksi semai, dan laju pertumbuhan diameter pada masing stasiun memiliki nilai sebesar R = 0,75. Nilai resiliensi stok karbon dengan pendekatan sistem sosial ekologi sebesar 0,74. Nilai resiliensi tersebut, menunjukkan kemampuan ekosistem mangrove untuk merecovery stok karbon pada tegakan melalui produksi semai dan pertumbuhan diameter. Tekanan antropogenik berupa pembangunan berbagai infrastruktur merupakan tekanan berdampak besar namun tidak berkesinambunagn. Tekanan antropogenik berupa penebangan pohon merupakan tekanan kecil berkesinambungan. Kemampuan reproduksi dan laju pertumbuhan diameter mangrove cenderung mampu beradaptasi dengan penebangan pohon sehingga stok karbon dapat recovery dari waktu ke waktu.
Pembersihan Sampah dan Penanaman Kembali Mangrove di Pantai Poka Ambon Jamal, Endang; Fendjalang, Sophia N M; Pattinasarany, Agapery Y.
Mestaka: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v4i2.614

Abstract

Marine debris in the waters has become a significant environmental issue, threatening the balance and function of coastal and marine ecosystems, including mangrove ecosystems. Poka Beach in the inner Ambon Bay is facing the accumulation of waste from local activities and external currents. To address this issue, the Community Service Program from the Faculty of Fisheries and Marine Sciences at Pattimura University organised a coastal cleanup and mangrove rehabilitation at Poka Beach, involving students, the community, and related institutions. This program aims to raise awareness about the threat of marine debris and the role of mangroves in the sustainability of coastal and marine environments and ecosystems. The Community Service activities include site surveys, coordination with relevant parties, beach clean-up actions, and replanting mangrove seedlings. This activity successfully collected various marine debris accumulated at Poka Beach, such as bottles, food packaging, and household items. Amounting 180 kg of plastic waste was sent to the waste bank for recycling. As many as 150 mangrove seedlings were planted at a distance of 1 meter along the 200-meter stretch of Poka Beach. The sustainability of similar programs through education, conservation, community empowerment, and cross-sector collaboration must be carried out to change community behaviour in proper plastic waste management and create cleaner and healthier coastal and marine environments.
EDUKASI BUDIDAYA IKAN MELALUI FIELDTRIP SEKOLAH KRISTEN CARITAS AMBON DI MARINE SCIENCE STASION HILA Loupatty, Joice W.; Fendjalang, Sophia N. M.; Jamal, Endang; Pattinasarany, Agapery Y.; Pattiasina, Bethsy J.; Borut, Ruku R.
Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/balobe.4.1.1-8

Abstract

This community service program aims to introduce aquaculture activities to students of Sekolah Kristen Caritas Ambon through a fieldtrip method at the Field Station of Marine Science in Hila. The activity is a collaboration between the Aquaculture Department of Pattimura University and the school, employing an interactive educational approach. The delivered materials included the introduction of cultured fish species, fish anatomy, types of culture systems (floating net cages and tidal ponds), as well as post-harvest facilities such as cold storage. This exploratory activity is designed to increase students' interest and understanding of aquatic ecosystems and the importance of environmental sustainability from an early age. Evaluation was conducted through interactive Q&A sessions. The results indicated high enthusiasm from students, teachers, and parents, as well as the achievement of the educational objectives. This activity supports the implementation of the Tri Dharma of Higher Education in the form of environmental and aquaculture-based educational outreach.
DISEMINASI CEMARAN LOGAM BERAT DI PERAIRAN TELUK AMBON DAN POTENSI ANCAMANNYA BAGI KESEHATAN PERAIRAN DAN KEAMANAN SEAFOOD PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 AMBON Jamal, Endang; Fendjalang, Sophia N. M.; Pattinasarany, Agapert Y.
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 8 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i8.2823

Abstract

Teluk Ambon, sebagai pusat aktivitas perikanan dan permukiman, kini menghadapi ancaman serius akibat akumulasi logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg). Pencemaran ini bersumber dari aktivitas pertanian, industri, pertambangan, dan rumah tangga, serta berdampak buruk pada ekosistem laut dan kesehatan manusia, khususnya dalam konsumsi hasil laut. Dalam konteks ini, literasi lingkungan di kalangan pelajar menjadi penting untuk membangun kesadaran ekologis sejak dini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran siswa SMA Negeri 3 Ambon terhadap bahaya cemaran logam berat di perairan Teluk Ambon. Kegiatan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu persiapan materi, sosialisasi, serta evaluasi pengetahuan siswa menggunakan pre-test dan post-test. Materi disampaikan secara interaktif melalui infografis, diskusi, dan studi kasus lokal yang relevan dengan kondisi sekitar. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa; pemahaman terhadap definisi logam berat meningkat dari 43,3% menjadi 70%, dan pemahaman terhadap dampak lokal melonjak dari 3,3% menjadi 90%. Metode edukatif berbasis visual dan kontekstual ini terbukti efektif dalam membangun kesadaran siswa serta mendorong mereka menjadi komunikator lingkungan di komunitasnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa tanpa teknologi canggih, pendekatan transfer IPTEKS yang sederhana namun relevan dapat menjembatani dunia akademik dan masyarakat secara praktis. Transfer pengetahuan berbasis lokal dan visual terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran lingkungan siswa.
Lead (Pb) Concentration in Seagrass Enhalus acoroides, Water and Sediments at Kupa-Kupa Beach, North Halmahera Regency: Konsentrasi Timbal (Pb) pada Lamun Enhalus acoroides, Air dan Sedimen di Perairan Kupa-Kupa Kabupaten Halmahera Utara Fendjalang, Sophia N. M.; Loupatty, Joice W.; Pasanea, Krisye; Lelerang, Velani
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 26 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah AgriSains
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v26i1.2025.30-41

Abstract

Logam berat timbal (Pb) merupakan jenis bahan pencemar yang banyak ditemukan di perairan tawar maupun laut. Lamun berfungsi sebagai fitoremediator yang membersihkan air laut dengan menyerap logam terlarut. Perairan.Kupa-Kupa merupaka bagian wilayah pesisir yang mengalami tekanan yang signifikan dari berbagai aktivitas antropogenik. Oleh sebab itu, kajian untuk menganalisa konsentrasi Pb pada lamun, air dan sedimen pada lokasi tersebut penting untuk dilakukan sebagai salah satu cara untuk menilai kualitas dan kesehatan lingkungan perairan pesisir. Riset ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2023. Penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling di mana area riset dipetakan menjadi 5 stasiun. Penelitian yang dilakukan di Pantai Kupa-Kupa, menunjukkan bahwa meskipun parameter kualitas air meliputi suhu, salinitas, dan oksigen terlarut masih berada dalam kisaran optimal untuk mendukung kehidupan biota air tetapi konsentrasi timbal (Pb) di air laut telah melebihi ambang batas standar baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 dan SEPA 2000 yaitu 3,62-46,67 mg/l. Konsentrasi timbal pada sedimen masih berada dalam batas aman yaitu 3,81-10,05 mg/l, sedangkan konsentrasi pada lamun Enhalus acoroides menunjukkan akumulasi logam berat yang cukup signifikan dengan karakteristik bioakumulator pada beberapa lokasi penelitian yaitu sebesar 3,42-6,92 mg/l.
Profil Pembudidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio) dengan Sistem Minapadi di Kabupaten Toraja Utara Fendjalang, Sophia N. M.; Pasanea, Alberthus D.; Pasanea, Krisye; Rijoly, Stefanno M. A.
Indonesian Journal of Sustainable Aquaculture Vol 1 No 1 (2024): Indonesian Journal of Sustainable Aquaculture
Publisher : University of Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/aquaculture.1.1.1-9

Abstract

Fish farming is an activity that contributes to family income and welfare, where fishery commodities are produced in a controlled environment by utilizing the principles of aquatic ecosystems. Carp is the most popular freshwater fish commodity, so many of them are produced using the minapadi system. Therefore, this research aims to describe the profile of goldfish cultivators using the minapadi system and its potential in North Toraja Regency, South Sulawesi Province. This research was conducted in June 2023 in 5 sub-districts, namely Tikala, Rantepao, Sopai, Tondon, and Nanggala, North Toraja Regency, South Sulawesi Province. Data collection was carried out using respondent interview methods and field observations. Determining respondents was carried out using a purposive sampling method and the number of respondents was obtained using the snowball technique, where data was taken from 85 carp farmers using the minapadi system. The results of the research show that goldfish cultivators using the minapadi system in North Toraja Regency are predominantly aged 22-55 years, with a high school education, several family members of 1-9 people and 67.06% of cultivators have not/are not registered with KUSUKA status. For the potentian goldfish farms, farmers have their own land ownership status, farm area < 10,000 m2 to > 10,000 m2, minimum production of 20 kg/cycle to > 100 kg/cycle, and income of IDR. 1,000,000 to >Rp. 10,000,000 per year.
Proporsional alih fungsi lahan mangrove untuk kawasan budidaya dalam perspektif mitigasi perubahan iklim Rahman, Rahman; Fendjalang, Sophia N. M; Krisye, Krisye; Sirajuddin, Nur Tasmiah
Grouper Vol. 14 No. 2 (2023): Grouper: Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i2.158

Abstract

Pengelolaan ekosistem mangrove umumnya terdiri dari pengelolaan konservatif dan pengelolaan destruktif. Salah satu pengelolaan destruktif yang paling berpengaruh terhadap degradasi mangrove adalah alih fungsi lahan menjadi tambak. Penyerapan karbon mangrove menurun dan emisi gas rumah kaca meningkat seiring dengan konversi mangrove. Disisi lain, manfaat ekonomi dari kegiatan tambak sangat menjanjikan bagi pelaku usaha. Perdebatan antara mempertahankan ekologi atau mengutamakan keuntungan ekonomi terus bergulir. Analisis ini bertujuan untuk menentukan proporsional alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak dalam perspektif mitigasi perubahan iklim. Hasil analisis menunjukkan bahwa alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak pada proporsi tersebut dapat dilakukan pertimbangan keuntungan ekonomi dengan tetap menjaga optimasi fungsi penyerapan karbon. Stok karbon yang hilang akibat konversi dapat diperoleh melalui budidaya tambak udang. Kegiatan budidaya mampu menyerap CO2 hingga 25% dari serapan karbon mangrove melalui penyerapan fitoplankton. Selain itu, emisi gas CH4 yang dihasilkan tambak tradisional, semi intensif, dan intensif juga relatif rendah yaitu berkisar 0.0009 – 0.0264 mg m2 ha-1. Stok karbon mangrove yang dapat dikonversi menjadi tambak yang memiliki nilai karbon awal sebesar 261.9-490.12 Mg C ha-1 adalah 99.82-227.03 Mg C ha-1. Konversi tersebut dapat dilakukan untuk pembukaan lahan atau pengembangan kawasan budidaya. Namun apabila nilai stok karbon pada suatu ekosistem lebih rendah dari nilai stok karbon minimal (<261,9 Mg C ha-1) maka kegiatan budidaya dapat dilakukan pada lahan eksisting dan tidak melakukan konversi mangrove, sebaliknya harus dilakukan rehabilitasi mangrove sehingga stok karbon dapat meningkat. Jenis spesies mangrove yang direkomendasikan untuk direhabilitasi adalah R. stylosa, R. apiculata. dan R. mucronata. 
Literature study: The Efficiency of Aquaponic Systems in Fish and Crop Production: A Case Study in an Urban Environment Laimeheriwa, Bruri M; Sophia N. M. Fendjalang
Grouper Vol. 15 No. 2 (2024): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v15i2.232

Abstract

Aquaponics is a system that integrates fish cultivation with plant cultivation in a mutualistic symbiotic manner. This system uses wastewater from fish as nutrients for plants, while the plants clean the water through root filtration. This paper aims to analyze the efficiency of aquaponic systems in fish and plant production, with a focus on case studies conducted in urban environments. The analysis results show that the aquaponics system in fish and plant production in urban environments can achieve a high level of efficiency. This system is more efficient than conventional cultivation methods bein terms of water use cause water can be reused and not wasted. Efficiency in energy use is also visible because aquaponic systems reduce energy requirements for water circulation and environmental maintenance of plants. In addition, analysis of the nutritional efficiency of the aquaponic system shows that nutrients from fish waste can be utilized optimally by plants so that the use of additional fertilizer can be reduced. This has positive implications in terms of cost savings and reduced environmental impact. This case study shows that aquaponic systems are a potential solution to increase the efficiency of fish and plant production, especially in urban environments where land and resources are limited. Apart from production efficiency, this system also has additional benefits, such as local food production, reduction of organic waste, and development of sustainable agriculture.
PENGENALAN BUDIDAYA IKAN DENGAN WADAH KARAMBA JARING APUNG BAGI SISWA KELAS IX SMP KRISTEN REHOBOTH AMBON Fendjalang, Sophia N. M.; Rijoly, Stefanno M. A; Pattinasarany, Agapery Y; Pattipeilohy, Christian E.
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 3 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i3.1802

Abstract

The cultivation of fish has a charm that attracts the attention of students in class IX of SMP Kristen Rehoboth. This is evident in the students' enthusiasm to learn about fish cultivation using KJA containers, as well as practical ways to raise fish. Therefore, one of the holistic educations currently being developed at SMP Kristen Rehoboth is practical education about fish cultivation. Introducing freshwater cultivation to the students of SMP Kristen Rehoboth plays an important role in environmental education and practical learning. It allows students to understand directly the sustainability of aquatic biota, the importance of maintaining the balance of aquatic ecosystems, the role of fish in ecosystems, and the impact of human activities on aquatic environments. This activity is expected to have a positive impact on the understanding of SMP Kristen Rehoboth students regarding aquatic environments, and fish cultivation activities using floating net cages as fish farming containers. The activity consists of several stages, including preparation, implementation, and evaluation. In the implementation, the material presented includes: Understanding KJA and its differences from other fish cultivation containers; identifying the parts and functions of the KJA equipment components; and evaluating fish cultivation practices in KJA containers based on the results of practice. The post-test results show that 76.92% of students understand the material explained about KJA, and 70.77% of students have a good understanding of the material presented. These results indicate that students can understand the material given even though the delivery of the material is done simply. The enthusiasm of the students in class IX of SMP Kristen Rehoboth Ambon in participating in the introduction of fish cultivation using KJA shows that students are interested in learning about fish cultivation using floating net cages.
Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) pada Sedimen di Perairan Pantai Kupa-Kupa Kabupaten Halmahera Utara Fendjalang, Sophia N.M.; Krisye, Krisye; Rupilu, Krisostomus
Journal of Coastal and Deep Sea Vol 1 No 1 (2023): Journal of Coastal and Deep Sea
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jcds.v1i1.11196

Abstract

Logam berat memiliki sifat yang mudah mengikat dan mengendap di dasar perairan kemudian terakumulasi dalam sedimen. Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat non esensial yang sering ditemukan di perairan dan bersifat toksik. Perairan Pantai Kupa-Kupa yang berada di Kecamatan Tobelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara merupakan salah satu daerah pesisir yang memiliki tekanan lingkungan cukup besar akibat aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa konsentrasi timbal pada sedimen di perairan Pantai Kupa Kupa. Penentuan titik sampling menggunakan metode Purposive sampling berdasarkan pertimbangan tertentu oleh peneliti, dimana lokasi penelitian dibagi menjadi 5 stasiun. Sampel sedimen yang digunakan untuk analisa diambil dengan menggunakan sediment core kemudian dimasukkan ke dalam wadah plastik. Sampel sedimen dipreparasi sebelum dianalisis di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Alat Kesehatan Provinsi Maluku. Konsentrasi logam berat timbal di perairan Pantai Kupa-Kupa yang terdapat pada sedimen berikisar antara 3,81 mg/kg sampai 10,05 mg/kg, dimana menurut PP No. 22 Tahun 2021 konsentrasi ini termasuk dalam kategori aman.