Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENDAMPINGAN BUDAYA LITERASI DI ERA COVID 19 PADA ANAK-ANAK DI RUMAH SINGGAH AL-MA’UN KOTA BENGKULU Yanti Paulina; St Asiyah; Jelita Zakaria; Ira Yuniati
Darmabakti: Jurnal Inovasi Pengabdian dalam Penerbangan Vol. 1 No. 2 (2021): Darmabakti: Jurnal Inovasi Pengabdian dalam Penerbangan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Penerbangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.013 KB) | DOI: 10.52989/darmabakti.v1i2.24

Abstract

The implementation of the Tridarma of Higher Education in the field of Community Service can be carried out by establishing cooperation between universities and certain agencies, both public and private. One form of activity that can be carried out is to provide counseling to children at the Al-Maun shelter, Bengkulu City. This activity is carried out in order to foster a culture of literacy in Indonesian children. The method used in this service is a community approach method, by inviting or motivating children to be able to improve literacy culture, especially reading and writing culture in children's daily lives. The activity steps include: 1) planning; 2) preparing extension materials; and 3) delivering materials with a view to motivating and cultivating a culture of literacy in children at the Al-Maun shelter in Bengkulu City. From the implementation of these activities, it can be concluded that: 1) children get information/knowledge about the importance of literacy culture, especially reading and writing culture and 2) children are motivated to apply Literacy culture in their daily lives.
KATA SAPAAN DALAM BAHASA REJANG DIALEK LEBONG yanti - paulina
Lateralisasi Vol. 7 No. 1 (2019): Lateralisasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v7i1.198

Abstract

Bahasa merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia  terlebih lagi karena manusia yang merupakan mahkluk sosial yang saling berkomunikasi  dan berinteraksi satu sama lain.Zaman yang semakin maju, sehingga dikhawatirkan  bahasa daerah perlahan akan menghilang, terkhusus dengan kata sapaan bahasa rejang dialek Lebong.  Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah bentuk-bentuk kata sapaan dalam bahasa Rejang dialek Lebong..Metode yang digunakan dalam penelitian dengan metode deskriptif.Data dalam penelitian ini adalahbentuk-bentuk kata sapaan yang digunakan oleh penutur bahasa Rejang dialek Lebong. Teknik pengumpulan data denganmenggunakan : 1) Wawancara, 2)rekamaan. Dari hasil penelitian tentang kata sapaan bahasa Rejang dialek Lebong, maka  dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: bentuk-bentuk kata sapaan bahasa Rejang dialek Lebong dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu: a )Kata sapaan berdasarkan hubungan darah terdapat Sembilan yaitu; 1) Nik/Nek Bong (Kakek), 2) Sbei/ Nek Bei (Nenek), 3) Bak (Ayah/Bapak), 4) Mak/Mnami/Inok (Ibu), 5) Mamak/ Tamang (Paman), 6) Upik/Bibik (Bibi), 7) Kakok/Kak+nama (Kakak laki-laki), dan 9) Asuak/Gen (Adik).b )Kata sapaan terbentuknya karena terjadinya tali perkawinan terdapat enam, yaitu; 1) Gen/Tiak diikuti nama anak (Suami), 2) Gen/Inok diikuti nama anak (Istri), 3) Stuang (Mertua), 4) Bisan (Besan), 5) Kakek/kuyung (kakak ipar), 6) kaken /upik (Adik ipar).C)Kata sapaan bukan kerabat terdapat empat, yaitu; 1) Tiak Ana (Bapak Ana), 2) Inok Ade (Ibu Ade), 3) Pak Camat (Pak/Pak Camat), Pak lurah (Pak, Pak lurah).
PERGESERAN DAN SIKAP BAHASA PADA ANAK DARI KELUARGA SUKU SERAWAI-SERAWAI DI KOTA BENGKULU Yanti Paulina; Reni Kusmiarti
Lateralisasi Vol. 7 No. 2 (2019): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v7i2.560

Abstract

Bahasa Serawai masih banyak dipakai oleh masyarakat yang tinggal di kabupaten Bengkulu selatan. Meskipun bahasa serawai adalah bahasa yang masih banyak penuturnya, ada kekhawatiran akan makin berkurangnya pemakai bahasa ini. Kekhawatiran itu bukan hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti pengaruh bahasa Indonesia melainkan juga oleh faktor internal, seperti adanya undak usuk bahasa yang menyebabkan banyak keluarga yang tidak mau lagi menggunakan bahasa Serawai di dalam keluarganya, bahkan termasuk keluarga suami dari suku Serawai dan Istri dari suku Serawai juga ( selanjutnya disebut Keluarga Serawai-Serawai).Keluarga yang sudah tidak setia lagi dengan bahasa Serawai ini kemudian beralih kebahasa Indonesia dengan berbagai alasan. Dengan demikian telah terjadi pergeseran bahasa ( language shifting).Masalah dalam penelitian ini adalah:1) Apakah telah terjadi pergeseran bahasa pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu? 2) Jika benar telah terjadi pergeseran bahasa seberapa besar pergeseren bahasa telah terjadi? 3) Bagaimana sikap bahasa terhadap bahasa serawai pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota BengkuluTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan  : 1) Pergeseran bahasa pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu 2) Seberapa besar pergeseren bahasa telah terjadi 3) Sikap bahasa terhadap  bahasa serawai pada keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu.Metode penelitian dalam penelitian ini dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Angket ( kuesioner) yang diberikan kepada keluarga yang suami dan istrinya berasal dari suku serawai yang tinggal di kota Bengkulu.Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah :1)Telah terjadi pergeseran bahasa pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu. Pergeseran bahasa terlihat dari hasil perunutan dari generasi pertama (kakek)100 % menguasai bahasa Serawai, lalu generasi ke dua (orang tua) 84 dan 70 % menguasai bahasa Serawai, kemudian  generasi  ketiga (anak) memperlihatkan penurunan angka  tinggal 20 % menguasai bahasa Serawai. 2) Sikap bahasa terhadap bahasa serawai pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu adalah kurang (Negatif), karena dari hasil presentase yang diperoleh jumlah hasil  sikap bahasa pada keluarga suku Serawai-Serawai adalah 20 %. Apabila merujuk pada tabel skala sikap berada pada rentang 20-39 dengan kreteria kurang (negatip),berarti keluarga suku serawai-serawai kurang memiliki rasa kebanggaan atau kesetiaan lagi terhadap bahasa serawai.
KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 13 KOTA BENGKULU St. Asiyah - St. Asiyah; Yanti - Paulina; Tiara Rescha Lestari
Lateralisasi Vol. 8 No. 2 (2020): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v8i2.1244

Abstract

Abstrak Teks eksposisi merupakan teks yang mengungkapkan pikiran, perasaan atau pendapat penulis untuk diketahui orang lain. Teks eksposisi berusaha menjelaskan suatu prosedur atau proses, memberikan definisi, menerangkan, menjelaskan, menafsirkan gagasan, menerangkan bagan atau tabel, dan mengulas sesuatu. Rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Kota Bengkulu ? Tujuan penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan kemampuan mengidentifikasi teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Kota Bengkulu.. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : Sebagai masukan bagi guru bahasa Indonesia, yaitu memperbaiki pembelajaran mengidentifikasi teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.  Subjek penelitian ini siswa kelas VIII B SMP 13 Bengkulu jumlahnya 30 siswa. Teknik Pengumpulan Data menggunakan Teks. Hasil penelitian ini dengan Rata-rata aspek pernyataan pendapat (tesis) siswa kelas VIII B di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu Presentase skor 72.5 %. Rata-rata kemampuan aspek argumen-arumen siswa kelas VIII B di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu Presentase skor 76 %.  Karena jawaban test pada siswa dalam aspek argumen-argumen menunjukkan kurang terorganisasi (Argumen-argumen), tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak  lengkap. Rata-rata kemampuan penegasan ulang pendapat siswa kelas VIII B di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu Presentase skor  75.2 %. Karena jawaban test pada siswa dalam aspek penegasan ulang pendapat menunjukkan pemanfaatan kata cukup canggih, pilihan kata dan ungkapan sesekali kurang tepat tetapi tidak mengganggu. Rata-rata kemampuan mengidentifikasi teks eksposisi siswa kelas VIII  B SMP Negeri 13 Kota Bengkulu adalah Nilai rata-rata presentase 74.58 %.Kata Kunci : Kemampuan, Teks Eksposisi
PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHAFAL DI DESA KUTOREJO KABUPATEN KEPAHIANG Jelita - Zakaria; Yanti - Paulina
Lateralisasi Vol. 8 No. 2 (2020): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v8i2.1248

Abstract

AbstrakBahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi setiap orang. Melalui penguasaan kosa kata seseorang atau anak dapat mengembangkan interaksi dengan orang lain. Penguasaan kosakata Bahasa Indonesia yang dimiliki anak TK Bustanul Athafal Desa Kutorejo rendah dibanding dengan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia di sekolah TK lainnya. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak di sekolah Taman Kanak-kanak Bustanul Athafal Desa Kutorejo tersebut. Rumusan Masalah penelitian ini adalah bagaimana penguasaan kosakata bahasa Indonesia anak usia 4-6 tahun di  Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athafal Desa Kutorejo Kabupaten Kepahiang. Tujuan peneitian mendeskripsikan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia anak 4-6 tahun yang sedang belajar dan berinteraksi di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik mengolah data yaitu dengan cara editing, coding/pengkodean, tabulasi dan menghitung presentase rata-rata. Hasil penelitian menunjukan  kosakata bahasa Indonesia  yang dikuasai oleh anak usia 4-6 tahun di TK Asisiah Bustanul Athfal Desa Koto Rejo Kabupaten Kepahiyang adalah: 1) Berdasarkan klarifikasi kosa kata,  kata benda lebih dominan, disusul dengan kata sifat, kata kerja, kata keterangan, kata bilangan, kata ganti, kata seru, kata depan, kata hubung, dan kata sandang tidak ditemukan dalam penelitian ini. 2) Berdasarkan umur, penguasaan kosakata anak umur 6 tahun lebih banyak daripada anak usia 5 dan 4 tahun. 3) Berdasarkan jenis kelamin, anak perempuan lebih banyak menguasai kosakata daripada anak laki-laki. 4) Berdasarkan pekerjaan orang tua, terlihat pada hasil penelitian bahwa anak yang orang tuanya bekerja sebagai guru berbeda penguasaan kosakatanya dengan anak yang orang tuanya bekerja sebagai petani, pedagang dan buruh. 5) Berdasarkan sosial ekonomi, terlihat bahwa anak yang memiliki sosial ekonomi bagus  penguasaan kosakatanya lebih  tinggi, sebaliknya anak yang memiliki sosial ekonomi kurang bagus penguasaan kosakatany  rendah.Kata Kunci: Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak
KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN TEKNIK SCANNING MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU yanti - paulina; Dinda Rike Handayani; Jelita - Zakaria
Lateralisasi Vol. 9 No. 1 (2021): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v9i1.1714

Abstract

AbstrakMasalah penelitian ini adalah bagaimanakah Kemampuan Membaca Cepat Mahasiswa Semester II Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Bengkulu dengan Teknik Scanning. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pendeskripsian kemampuan membaca cepat mahasiswa semester 2 program studi bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Bengkulu dengan teknik scanning. Metode yang digunakan adalah metode metode deskriftip kuantitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik tes. Teknik analisis data adalah (1) Menghitung kecepatan membaca, (2) Menghitung presentase pemahaman isi bacaan, (3) Menghitung rata rata kemampuan membaca. Hasil penelitian ini adalah (1) kecepatan membaca mahasiswa semester 2 program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Bengkulu dengan teknik scanning  adalah 6 orang mahasiswa masuk ke dalam kategori kurang,  21 orang mahasiswa masuk ke dalam kategori cukup, dan 38 orang mahasiswa masuk ke dalam kategori Baik. Secara keseluruhan jumlah kecepatan membaca adalah 200 kpm masuk ke dalam kategori baik., (2) Kemampuan pemahaman mahasiswa semester 2 program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Bengkulu dengan teknik scanning dalam memperoleh isi bacaan yang telah dihitung dan dimasukkan ke dalam rumus persentase pemahaman isi bacaan, diperoleh hasil sebanyak 5 orang  mahasiswa dapat menjawab dengan benar 10 soal dari 10 soal dengn persentase 100%. Selanjutnya 25 orang mahasiswa dapat menjawab dengan benar  soal dengan persentase 80%. Berikutnya adalah sebanyak 18 orang mahasiswa dapat menjawab 3 soal dengan persentase 60%. Kemudian sebanyak  12 orang mahasiswa dapat menjawab  soal dengan persentase 40%, dan yang terakhir sebanyak  5 orang mahasiswa dapat menjawab  soal dengan persentase 20%. Maka persentase pemahaman mahasiswa secara keseluruhan yaitu 63% masuk ke dalam kategori cukup, (3) Kemampuan rata-rata membaca cepat mahasiswa semester 2 program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Bengkulu dengan teknik scanning adalah 64,2% masuk dalam kategori cukup. Diharapkan hasil penelitian dijadikan bahan informasi dan masukan bagi pembaca guna memperluas pengetahuan dan kemampuan  nahasiswa  tentang  membaca  scanning  untuk menemukan informasi secara cepat.
PERGESERAN BAHASA REJANG PADA MASYARAKAT DI DESA WONOHARJO KECAMATAN GIRI MULYA BENGKULU UTARA Yanti - Paulina; Erni - Haryati
Lateralisasi Vol. 9 No. 2 (2021): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v9i2.2888

Abstract

                                                                            AbstrakPermasalahan dalam penelitian ini adalah Apa penyebab terjadinya pergeseran bahasa Rejang di Desa Wonoharjo Kecamatan Giri Mulya Bengkulu Utara? Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan penyebab terjadinya pergeseran bahasa Rejang di Desa Wonoharjo Kecamatan Giri Mulya Bengkulu. Manfaat penelitian ini adalah, (1) Dapat membuktikan salah satu penyebab pergeseran bahasa Rejang, (2) Dapat berguna untuk membantu usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Rejang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Tempat penelitian terletak di Desa Wonoharjo Kecamatan Giri Mulya Bengkulu Utara. Data dalam penelitian ini adalah berupa pergeseran bahasa Rejang, sedangkan sumber datanya adalah informan masyarakat transmigrasi di Desa Wonoharjo Kecamatan Giri Mulya Bengkulu Utara, ciri-ciri informan yangdipilih peneliti yaitu: 1) berjenis kelamin pria atau wanita, 2) berusia 25-65 tahun, 3) Pendidikan maksimal SD-SLTP, 4) dapat berbahasa Indonesia, 5) sehat jasmani dan rohani. Pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, teknik catat. Teknik Keabsahan Data yaitu: 1) perpanjang keikutsertaan, 2) Ketekunan Pengamatan, 3) Trianggulasi, 4) Kecukupan Referensial, 5) Auditing Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan sebagai berikut; 1). Pergeseran bahasa terjadi akibat adanya proses transmigrasi atau perpindahan penduduk yang dilakukan suku Jawa kedaerah desa Wonoharjo. 2). Pergeseran bahasa juga terjadi karena jumlah penduduk suku Jawa yang jauh lebih banyak dibandingkan suku Rejang, sehingga untuk berkomunikasi digunakan bahasa Jawa, karena itulah bahasa Rejang perlahan mengalami pergeseran bahasa. Penulis menyadarai bahwa dalam penyusunan Penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan pada penelitian selanjutnya terhadap pergeseran bahasa Rejang akibat perpindahan penduduk pada aspek yang lain seperti dialek, tindak tutur dan lain-lain perlu penelitian yang relavan agar penelitian selanjutnya dapat dijadikan sebagai referensi.
PENGGUNAAN APLIKASI CHATTING WHATSAPP SEBAGAI PERILAKU DALAM UPAYA PEMERTAHANAN BAHASA MELAYU BENGKULU Yanti - Paulina; Wahyu Kemala Putri; Reni Kusmiarti
Lateralisasi Vol. 10 No. 01 (2022): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v10i01.3448

Abstract

Abstrak Bahasa adalah alat ucap yang dimiliki manusia yang memiliki makna untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi menyampaikan informasi.Secara umum pemertahanan bahasa adalah sebuah keputusan untuk tetap menggunakan bahasa secara kolektif oleh suatu komunitas yang telah menggunakan bahasa itu sebelumnya.Upaya pemertahanan bahasa adalah suatu usaha yang dilakukan untuk tetap mempertahankan bahasa. Dari hasil penelitian ini, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa perilaku peserta WhatsApp grup Alumni 12 iis4 SMANTI dalam upaya pemertahanan bahasa Melayu Bengkulu yang dominan menggunakan bahasa Melayu Bengkulu sesuai dengan kaidah atau norma yang ada,artinya sikap yang baik dalam penggunaan bahasa secara cermat, benar, santun dalam memakai bahasa sendiri, yaitu sebuah perilaku yang berpegang teguh untuk memelihara, menjaga,melestarikan bahasa daerah secara baik dan mencegah masuknya bahasa lain.
MENINGKATKAN MINAT MEMBACA MELALUI GERAKAN LITERASI AYO MEMBACA DI SD NEGERI 38 KOTA BENGKULU Rensiani Septian; Mahdijaya Mahdijaya; Yanti Paulina; Septina Lisdayanti; Loliek Kania Atmaja
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan meningkatkan minat membaca melalui gerakan literasi ayo membaca di SD Negeri 38 Kota Bengkulu. Penelitian ini berusaha untuk menumbuhkan minat baca siswa melalui penerapan gerakan literasi ayo membaca. Metode penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus dan subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan Orang tua. Data 1 “ saya senang bercerita kembali setelah membaca buku cerita yang saya baca”. Data 2 “ saya senang membaca apalagi bukunya ada gambarnya”. Data 3 “ saya senang dengan kegiatan ini karena bukunya bagus dan bergambar”. Data 4 “ saya lebih suka membaca komik karena banyak gambarnya”. Data 1 sampai 4 menunjukan bahwa para siswa merasa senang dan tertarik dengan kegiatan 30 menit membaca. Hal ini menunjukan bahwa perlu mengoptimalkan kegiatan 30 Menit Membaca yang sudah diterapkan. Dengan kegiatan 30 menit membaca, program Gerakan Literasi Ayo Membaca dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan bagian atau komponen dari komunikasi tulis. Dalam komunikasi tulis, lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambang-lambang tulis atau huruf- huruf, Harianto (2020). Menurut Rohman (2017) minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam diserta dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauan sendiri, tanpa harus di paksa. Menurut Moleong dikutif dalam Pritandhari (2016) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
NEGASI BAHASA JAWA PADA MASYARAKAT SUKU JAWA DI DESA LUBUK GILANG KECAMATAN AIR PERIUKAN KABUPATEN SELUMA PROPINSI BENGKULU Yanti - Paulina; Jelita Zakaria; Reni Kusmiarti
Lateralisasi Vol. 11 No. 01 (2023): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v11i01.5482

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana wujud pengungkapan negasi, posisi dan cakupan negasi dalam bahasa jawa pada masyarakat suku jawa di desa lubuk gilang kecamatan air periukan kabupaten seluma propinsi Bengkulu. Tujuan penulis meneliti negasi bahasa jawa di desa lubuk gilang kecamatan air periukan kabupaten seluma propinsi Bengkulu adalah untuk mendeskripsikan wujud, posisi dan cakupan pengungkapan negasi dalam bahasa Jawa pada masyarakat suku Jawa di desa lubuk gilang kecamatan air periukan kabupaten Seluma provinsi Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Tehnik yang  digunakan untuk mengumpulkan data adalah (1) teknik simak, (2) teknik catat, dan (3) teknik rekam. Berdasarkan hasil penelitian  bahwa wujud pengungkapan negasi dalam bahasa jawa masyarakat suku jawa di desa lubuk gilang kecamatan air periukan kabupaten seluma propinsi Bengkulu ditemukan ada 17 wujud negasi  yang berupa morfem bebas ada 7 negasi yaitu :gak,ora, durung, dudu, emoh,mosok, ojo, mboh, dan morfem terikat ada 10 negasi,yaitu: gak ah,  gak ono, gak bakal, gak ngono, gak oleh, mosok sih,mosok iyo,gak mungkin,,gak usah,ojo oleh. Adapun Posisi dan cakupan pengungkapan negasi dalam bahasa Jawa, posisi negasi yang berupa morfem bebas biasanya berbentuk kalimat tunggal yang posisinya dalam kalimat terletak di sebelah kiri predikat atau berperan sebagai predikat,sedangkan negasi yang berupa morfem terikat berfungsi hanya menegatifkan kata disebelah kanannya saja, yang berarti memiliki posisi penegasian pada kata disebelah kanannya yang berupa Verba,Nomina atau Adjektiva.Cakupan pengungkapan negasi dalam bahasa jawa pada masyarakat jawa yang ada di propinsi Bengkulu,hanya  berupa kalimat tunggal yang berpola:1) S - P. 2) S - P - O, 3) S - P - O - K. Kata Kunci:     Negasi Bahasa Jawa, Masyarakat suku Jawa, Propinsi Bengkulu