Claim Missing Document
Check
Articles

Afiksasi Bahasa Rejang Dialek Kepahiang kusmiarti, reni
Lateralisasi Vol 7, No 1 (2019): Lateralisasi
Publisher : Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v7i1.199

Abstract

Abstrak  Afiks merupakan bentukan linguistik.Kehadiran afiks dalam bahasa Indonesia sangat berpengaruh pada pembentukan kata-kata baru.Bahasa daerah mengalami proses afiksasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja jenis afiks Bahasa Rejang dialek Kepahiang, bagaimana proses afiksasi Bahasa Rejang dialek Kepahiang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis afiks  dan proses afiksasi yang terdapat pada bahasa Rejang dialek Kepahiang. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik simak libat cakap ( SLC), teknik  simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data penelitian ini adalah membuat transkripsi data afiksasi bahasa Rejang yang diperoleh dalam  penelitian lapangan, mengidentifikasi data berdasarkan jenis dan proses afiksasi bahasa Rejang dialek Kepahiang, mengklasifikasi data, menganalisis afiks bahasa Rejang yang diperoleh dari informan dengan cara menguraikan data yang didapati melalui data yang diambil di lapangan, menginterprestasikan data, dan  membuat kesimpulan. Hasil penelitian  ditemukan jenis afiks dan proses afiksasi bahasa Rejang dialek Kepahiang adalah : 1) Terdapat empat jenis afiks yaitu (1)prefiks terdiri atas enam macam yaitu /me-/, /be-/, /ne-/, /de-/, /ng-/, dan /te-/prefiks, ,(2) Infiks terdiri dua macam yaitu /-em-/ dan /-en-/. (3) Sufiks ada satu macam yaitu /ne-/, dan (4) konfiks yaitu /se-ne/. Proses afiksasi bahasa Rejang dialek Kepahiang yaitu prefiksasi, infiksasi, sufiksasi dan konfiksasi.Kata Kunci: Afiksasi, afik, proses Afiksasi
Peningkatan Budaya Membaca ( Literasi ) Dalam Masyarakat Di Kelurahan Sumber Jaya Kota Bengkulu Milla, Hilyati; Kusmiarti, Reni; Helmarini, Helmarini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.919 KB) | DOI: 10.36085/jpmbr.v2i1.291

Abstract

Perkembangan tehnologi dan komunikasi mengakibatkan kebiasaan membaca masyarakat terhadap suatu bacaan semakin berkurang  Diperlukan sebuah kegiatan yang  bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat  tentang manfaat kebiasaan membaca dalam keluarga, Program ini dilakukan di desa Sumber Jaya,  Kampung Melayu Kota Bengkulu Program kegiaatan ini dilakukan atas beberapa tahapan yaitu (1 ) sosialisasi tentang manfaat membaca dalam keluarga , ( 2 ) Pengadaan bahan bacaan  dan membentuk pojok baca di sekolah dan rumah warga. ( 3 ) Mengevaluasi tingkat pemahaman masyarakat dalam membudayakan kebiasaan membaca . Hasil kegiatan ini   sangat bervariasi yaitu : (1 ) Adanya kelompok masyarakat yang sudah menyadari tentang pentingnya dan manfaat membaca  dan  orang tua menyediakan bahan bacaan ( 2) Kelompok masyarakat yang mampu untuk menyediakan bahan bacaan atau pojok baca dirumah mereka tapi mereka tidak peduli tentang menumbuhkan minat baca pada anggota keluarga mereka (3 )Kelompok masyarakat yang menyadari manfaat membaca tapi belum mempunyai kemampuan untuk menyediakan bahan bacaan ( 4 ) Kelompok masyarakat yang belum melaksanakan program kebiasaan membaca  karena  ketidakmampuan mereka menyediakan bahan bacaan dan juga tidak peduli dalam meningkatkan minat baca pada keluarga merekaKeyword :Budaya Membaca , Literasi, Keluarga . Pemahaman
PERGESERAN DAN SIKAP BAHASA PADA ANAK DARI KELUARGA SUKU SERAWAI-SERAWAI DI KOTA BENGKULU Paulina, Yanti; Kusmiarti, Reni
Lateralisasi Vol 7, No 2 (2019): LATERALISASI
Publisher : Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v7i2.560

Abstract

Bahasa Serawai masih banyak dipakai oleh masyarakat yang tinggal di kabupaten Bengkulu selatan. Meskipun bahasa serawai adalah bahasa yang masih banyak penuturnya, ada kekhawatiran akan makin berkurangnya pemakai bahasa ini. Kekhawatiran itu bukan hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti pengaruh bahasa Indonesia melainkan juga oleh faktor internal, seperti adanya undak usuk bahasa yang menyebabkan banyak keluarga yang tidak mau lagi menggunakan bahasa Serawai di dalam keluarganya, bahkan termasuk keluarga suami dari suku Serawai dan Istri dari suku Serawai juga ( selanjutnya disebut Keluarga Serawai-Serawai).Keluarga yang sudah tidak setia lagi dengan bahasa Serawai ini kemudian beralih kebahasa Indonesia dengan berbagai alasan. Dengan demikian telah terjadi pergeseran bahasa ( language shifting).Masalah dalam penelitian ini adalah:1) Apakah telah terjadi pergeseran bahasa pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu? 2) Jika benar telah terjadi pergeseran bahasa seberapa besar pergeseren bahasa telah terjadi? 3) Bagaimana sikap bahasa terhadap bahasa serawai pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota BengkuluTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan  : 1) Pergeseran bahasa pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu 2) Seberapa besar pergeseren bahasa telah terjadi 3) Sikap bahasa terhadap  bahasa serawai pada keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu.Metode penelitian dalam penelitian ini dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Angket ( kuesioner) yang diberikan kepada keluarga yang suami dan istrinya berasal dari suku serawai yang tinggal di kota Bengkulu.Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah :1)Telah terjadi pergeseran bahasa pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu. Pergeseran bahasa terlihat dari hasil perunutan dari generasi pertama (kakek)100 % menguasai bahasa Serawai, lalu generasi ke dua (orang tua) 84 dan 70 % menguasai bahasa Serawai, kemudian  generasi  ketiga (anak) memperlihatkan penurunan angka  tinggal 20 % menguasai bahasa Serawai. 2) Sikap bahasa terhadap bahasa serawai pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu adalah kurang (Negatif), karena dari hasil presentase yang diperoleh jumlah hasil  sikap bahasa pada keluarga suku Serawai-Serawai adalah 20 %. Apabila merujuk pada tabel skala sikap berada pada rentang 20-39 dengan kreteria kurang (negatip),berarti keluarga suku serawai-serawai kurang memiliki rasa kebanggaan atau kesetiaan lagi terhadap bahasa serawai.
NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA DALAM NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA Yuniati, Ira -; Kusmiarti, Reni; Putri, Wellsi Yolanda; Pramita, Widi Inda
Lateralisasi Vol 8, No 1 (2020): Lateralisasi
Publisher : Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v8i1.813

Abstract

AbstrakPermasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk-bentuk karakter bangsa dalam novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata? Metode penelitian ini adalah deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah 1) membaca novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata secara keseluruhan, (2) membaca ulang novel sambil menandai bagian karya yang berhubungan dengan masalah penelitian yaitu unsur intrinsik dan bentuk-bentuk karakter bangsa, dan (3) mengumpulkan seluruh kutipan unsur intrinsik novel dan bentuk-bentuk karakter bangsa yang sudah ditandai pada teks novel ke dalam daftar pengumpulan data. Teknik analisis data adalah 1) kutipan-kutipan karakter bangsa yang sama dikelompokan menjadi satu kelompok, (2) masing-masing klasifikasi bentuk-bentuk karakter bangsa yang baik dan yang buruk dianalisis lebih lanjut untuk dideskripsikan, (3) interprestasikan lebih lanjut bentuk-bentuk karakter bangsa dalam novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata, dan (4) menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian (1) unsur intrinsik meliputi (a) tema adalah cinta tanah air, (b) amanat adalah teruslah berjuang dengan semangat dan kerja keras dalam mencapai cita-cita dan jadikan pengalaman masa lalu sebagai motivasi diri untuk berusaha lebih baik kedepannya, (c) tokoh utama adalah Ikal dan tokoh tambahan adalah Ayah Ikal, Pemburu Tua, Pelatih Amin, Pelatih Toharun, Ibu, Adriana, dan Nyonya Vargas, (d) alur adalah mundur dan maju, (e) latar meliputi latar waktu, latar tempat, dan latar suasana, (f) sudut pandang menggunakan orang pertama “aku”, dan (g) gaya bahasa meliputi gaya bahasa smile dan hiperbola. (2) Bentuk karakter bangsa yang ditemukan meliputi kerjasama, kebahagian, kerendahatian, kasih sayang, tanggung jawab, kesederhanaan, dan persatuan. Bentuk karakter bangsa yang paling dominan adalah kebahagian dan karakter bangsa yang paling sedikit adalah kesederhanaan. Saran pembaca dan pemerhati karya sastra terutama mahasiswa hendaknya lebih memperdalam pengkajian karya sastra khususnya mengenai nilai-nilai karakter bangsa dalam karya fiksi.Kata Kunci: Karakter Bangsa, Novel, Pendekatan Struktural
Penguatan Kapasitas Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah Titi Darmi; Reni Kusmiarti; Ira Yuaniati
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 4 No. 1 (2020): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v4i1.779

Abstract

Upaya meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada. Guru merupakan sumberdaya yang pertama dan utama dalam peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan ditentukan bagaimana  proses belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas dapat terlaksana dengan efektif dan efisein. Agar pelaksanaan proses belajar mengajar berdaya guna untuk menghasilkan luaran yang baik. Maka, guru penting melakukan evaluasi dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan PTK kekurangan atau kelemahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar dapat teridentifikasi dan terdeteksi, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya. Hasil PTK tersebut, guru dapat membuat karya ilmiah dan menyebarkan informasi hasil penelitian ke dalam jurnal yang baik. Kegiatan Pelatihan PTK dan penulisan Karya ilmiah bagi guru SDN 76 Kota Bengkulu, telah melakukan berbagai tahapan diantaranya : 1) telah berkonsultasi, merancang dan mensepakati program kegiatan ini bersama mitra; 2) telah melakukan sosialisasi kegiatan; 3) telah melakukan pelatihan PTK dan Penulisan Karya Ilmiah; 4) telah melakukan klinik proposal bagi guru yang membuat proposal PTK. Kegiatan ini masih banyak kekuranganya, mengingat sulitnya memotivasi para guru yang hampir 64% akan menghadapi masa pensiun, dilain pihak ada 36% guru yang memiliki potensi dan memiliki kebermanfaatan yang tinggi terhadap hasil PTK dan Penulisan karya Ilmiah, memiliki kesibukan yang sangat tinggi. Ketersediaan waktu untuk melakukan klinik hanya pada hari sabtu, sedangkan sabtu banyak kegiatan social yang sudah terjadwal. 
Kesantunan Deklaratif: Kajian Sosiopragmatik Kasus di Kecamatan Luas Kabupaten Kaur Reni Kusmiarti; Ira Yuniati; Reva Junita Sari
Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran) Vol 3 No 1 (2019): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v3i1.835

Abstract

The aim is to describe declarative politeness (Sociopragmatic Study of Cases in District of Kaur Regency). The method used in this research is descriptive qualitative method. The data in this study were declarative actions of the Kaur community which contained the politeness of various situations and various speech partners which contained politeness in language. The source of data in this study is the community in the Kecamatan Kecamatan Kaur Regency. Data collection techniques using the technique of recording, recording, see competent involvement (SBLC), see competent involvement (SLC). Data analysis techniques, namely transcribing recorded data, identifying data, classifying data, analyzing, interpreting, concluding. The results showed that declarative acts were found to fulfill politeness based on the principle of politeness, namely 1) maxim of wisdom, 2) maxim of generosity, 3) maxim of appreciation, 4) maxim of simplicity, 5) maxim of consensus, and 6) maxim of sympathy. Conclusion, declarative speech acts of society have fulfilled politeness based on the principle of politeness. Keywords: Sociopragmatics, Politeness, Declarative Politeness
Implikatur dalam Wacana Kampanye Pemilihan Legislatif 2019 Ira Yuniati; Reni Kusmiarti; Abdi Kanizar; Hasmi Suyuthi
Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) Vol 3 No 2 (2020): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.201 KB) | DOI: 10.31539/kibasp.v3i2.1249

Abstract

The purpose of this study is to describe a precise, detailed and in-depth understanding of the implicature in the campaign discourse in the 2019 legislative elections. The research method is a descriptive method. The data collection techniques of this research are, (1) collecting political discourse of the Legislative Candidates in print media such as advertisements, billboards, leaflets, banners, posters displayed on the roadside and public places, (2) reading political discourse in the media print such as advertisements, billboards, leaflets, banners, posters as a whole to get a general picture, (3) reread political discourse in print media such as advertisements, billboards, leaflets, banners, posters as well as mark the parts contained implicature, (4) collect the marked part into the data list. Data analysis techniques are (1) the data that has been identified and then classified based on the form of the implicature, (2) describes the data that has been classified, (3) the implicature data that has been described is then analyzed, (4) based on the results of the implicature analysis then provides interpretation, (5) ) draw conclusions of research. Based on the results of research and discussion on the language implicatures in the 2019 legislative election campaign discourse, it can be concluded that the implications in the 2019 legislative election campaign discourse found 36 data that include (1) conventional implications, 19 data found and (2) conversational / nonconventional implications found, 36 implicative data including (1) conventional implications, 19 data and (2) conversational / nonconventional implications; as many as 17 data. The dominant implicature that was found was conventional data as much as 19 data. The implication used by campaigners in attracting the attention of the public to choose them by means of speech is delivered in a certain setting and purpose, the information said tends to be different from what is intended. Keywords: Implicature, Campaign Discourse, Legislative Elections
Struktur Bahasa pada Toponimi Jalan di Kota Bengkulu Eli Rustinar; Reni Kusmiarti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v7i1.615

Abstract

Toponimi atau penamaan (naming) menarik dikaji dari sisi linguistik dan budaya karena dengan adanya toponimi misal toponimi suatu tempat dapat menghasilkan cerita sejarah penamaan karena suatu nama tempat dari suatu budaya akan menghasilkan cerita dan sejarah masa lampau dan mengandung lapisan makna. Berlandaskan hipotesis Sapir-Worf bahwa penggunaan bahasa mempengaruhi cara seseorang berpikir dan berperilaku yang salah satunya pada penggunaan struktur bahasa karena dari struktur bahasa yang digunakan terus menerus dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir dan berperilaku sehingga akan ditemukan cara pandang dan budaya masyarakat setempat. Tujuan penelitian adalah diperolehnya deskripsi struktur bahasa toponimi jalan di Kota Bengkulu. Metode penelitian deskirptif. Data dan sumber data bersumber dari dokumentasi hasil penelitian toponimi nama-nama jalan di Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik catat dan introspeksi. Analisis data menggunakan teknik pilah. Hasil penelitian adalah terdapat tujuh belas toponimi nama jalan di kota Bengkulu, struktur bahasa yang digunakan berbentuk kata dan majemuk dengan kecenderungan menggunakan kata majemuk.
Afiksasi Bahasa Rejang Dialek Kepahiang reni kusmiarti
Lateralisasi Vol. 7 No. 1 (2019): Lateralisasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v7i1.199

Abstract

Abstrak  Afiks merupakan bentukan linguistik.Kehadiran afiks dalam bahasa Indonesia sangat berpengaruh pada pembentukan kata-kata baru.Bahasa daerah mengalami proses afiksasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja jenis afiks Bahasa Rejang dialek Kepahiang, bagaimana proses afiksasi Bahasa Rejang dialek Kepahiang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis afiks  dan proses afiksasi yang terdapat pada bahasa Rejang dialek Kepahiang. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik simak libat cakap ( SLC), teknik  simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data penelitian ini adalah membuat transkripsi data afiksasi bahasa Rejang yang diperoleh dalam  penelitian lapangan, mengidentifikasi data berdasarkan jenis dan proses afiksasi bahasa Rejang dialek Kepahiang, mengklasifikasi data, menganalisis afiks bahasa Rejang yang diperoleh dari informan dengan cara menguraikan data yang didapati melalui data yang diambil di lapangan, menginterprestasikan data, dan  membuat kesimpulan. Hasil penelitian  ditemukan jenis afiks dan proses afiksasi bahasa Rejang dialek Kepahiang adalah : 1) Terdapat empat jenis afiks yaitu (1)prefiks terdiri atas enam macam yaitu /me-/, /be-/, /ne-/, /de-/, /ng-/, dan /te-/prefiks, ,(2) Infiks terdiri dua macam yaitu /-em-/ dan /-en-/. (3) Sufiks ada satu macam yaitu /ne-/, dan (4) konfiks yaitu /se-ne/. Proses afiksasi bahasa Rejang dialek Kepahiang yaitu prefiksasi, infiksasi, sufiksasi dan konfiksasi.Kata Kunci: Afiksasi, afik, proses Afiksasi
PERGESERAN DAN SIKAP BAHASA PADA ANAK DARI KELUARGA SUKU SERAWAI-SERAWAI DI KOTA BENGKULU Yanti Paulina; Reni Kusmiarti
Lateralisasi Vol. 7 No. 2 (2019): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v7i2.560

Abstract

Bahasa Serawai masih banyak dipakai oleh masyarakat yang tinggal di kabupaten Bengkulu selatan. Meskipun bahasa serawai adalah bahasa yang masih banyak penuturnya, ada kekhawatiran akan makin berkurangnya pemakai bahasa ini. Kekhawatiran itu bukan hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti pengaruh bahasa Indonesia melainkan juga oleh faktor internal, seperti adanya undak usuk bahasa yang menyebabkan banyak keluarga yang tidak mau lagi menggunakan bahasa Serawai di dalam keluarganya, bahkan termasuk keluarga suami dari suku Serawai dan Istri dari suku Serawai juga ( selanjutnya disebut Keluarga Serawai-Serawai).Keluarga yang sudah tidak setia lagi dengan bahasa Serawai ini kemudian beralih kebahasa Indonesia dengan berbagai alasan. Dengan demikian telah terjadi pergeseran bahasa ( language shifting).Masalah dalam penelitian ini adalah:1) Apakah telah terjadi pergeseran bahasa pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu? 2) Jika benar telah terjadi pergeseran bahasa seberapa besar pergeseren bahasa telah terjadi? 3) Bagaimana sikap bahasa terhadap bahasa serawai pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota BengkuluTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan  : 1) Pergeseran bahasa pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu 2) Seberapa besar pergeseren bahasa telah terjadi 3) Sikap bahasa terhadap  bahasa serawai pada keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu.Metode penelitian dalam penelitian ini dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Angket ( kuesioner) yang diberikan kepada keluarga yang suami dan istrinya berasal dari suku serawai yang tinggal di kota Bengkulu.Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah :1)Telah terjadi pergeseran bahasa pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu. Pergeseran bahasa terlihat dari hasil perunutan dari generasi pertama (kakek)100 % menguasai bahasa Serawai, lalu generasi ke dua (orang tua) 84 dan 70 % menguasai bahasa Serawai, kemudian  generasi  ketiga (anak) memperlihatkan penurunan angka  tinggal 20 % menguasai bahasa Serawai. 2) Sikap bahasa terhadap bahasa serawai pada  keluarga suku Serawai-Serawai di Kota Bengkulu adalah kurang (Negatif), karena dari hasil presentase yang diperoleh jumlah hasil  sikap bahasa pada keluarga suku Serawai-Serawai adalah 20 %. Apabila merujuk pada tabel skala sikap berada pada rentang 20-39 dengan kreteria kurang (negatip),berarti keluarga suku serawai-serawai kurang memiliki rasa kebanggaan atau kesetiaan lagi terhadap bahasa serawai.
Co-Authors Abdi Kanizar Adinda Nrmalita Sari Adinda Nurmalita Sari Agung Hardi Pranata Agustina, Manila Akbar, Dandi Ali Ibrahim Alisha Putri Setiani Alisha Putri Setiani Amerza, Rezki Ami Bunga Wulandari Amin, Imam Ahmad Angraini, Atika Ledia Antini, Melia Anugrah, Raffli Dwi Anugrah, Trisna Ar, Rosmita Arumningrum, Bunga Darma Asmara, Adi Boyke Nugroho Bunga Wulandari, Ami Candika Candika Deka Darsi Dewi Kusumaningsih Dhari Nabila Putri, Widyah Edhar, Zeter Eli Rustinar Eli Rustinar Elintia Hanifah Eloudia, Rinse Elyusra Elyusra Elyusra Elyusra Elyusra Endah Nur Hasanah Ervan Husean Florentina, Vitria Elva Frastio Adi Nugroho Gunawan, Hafiz Hakim, Man Hakim, Man Hasbullah, Ahmad Hasibuan, Anim Hasmi Suyuthi Helmarini Helmarini Helmarini, Helmarini Heryanti, Justya Hidayat, Tomi Hildayani Hilyati Milla Indah Ayu Fransiska Intan Oktapioni Ira Yuaniati Ira Yuniati Ira Yuniati Jelita Zakaria Justya Heryanti Kartika, Cindy Kirani, Indah Krisnando Nathanael, Garcia Lisdayanti, Septina Loliek Kania Atmaja Lorezki Lorezki Mahdijaya, Mahdijaya - Mamnun, Hairo Man Hakim Manjato, Ajat Maya, Yestri Mella Endah Sepdiana Meri Susanti Metri Siska Ananda Putri Minanda, Tania Mustika, Milla Natalia, Nela Novita Sari, Elisa Paulina, Yanti Pramita, Widi Inda Puspita Sari, Intan Putri, Dwi Adesi Putri, Qikka Anisya Ade Putri, Wellsi Yolanda Rahmawati, Febiana Reva Junita Sari Ririn Rahmayanti Risti Yuni Rudi Hardianto Rusmawati, Amik Rustinar, Eli Rustinar, Eli Sadjijo, Priyono Sahputra, Eka Sahrullah, Sahrull Sakroni Sakroni Sari, Idha Sari, Jeni Padila Nopita Septina Lisdayanti Setiani, Alisha Putri Sindy Monika, Sindy Monika Subandrio, Subandrio Subianto Tienezia Friska Hamidah Titi Darmi Vivi RK Wahyu Kemala Putri Wellsi Yolanda Putri Widi Inda Pramita Wihnata, Andre Wulandari Wulandari Wulandari, Ami Bunga Wulandari, Yetri Yanti Paulina Yanti Paulina Yinka Kerina Yuentie Sova Puspidalia, Yuentie Sova Yuniarti, Ira Yuniati, Ira Yuniati, Ira -