Perdarahan merupakan penyebab pertama kematian ibu pada saat setelah persalinan. Penyebab perdarahan salah satunya karena Atonia Uteri. Atonia Uteri adalah kondisi tidak berkontraksinya otot uterus setelah plasenta lahir. Uterus yang tidak berkontraksi menyebabkan pembuluh darah terbuka di bekas penempelan plasenta tidak tertutup. Atonia disebabkan karena fungsi organ reproduksi tidak maksimal. Umur reproduksi sehat sekitar 20-35 tahun, sehingga ibu nifas pada usia berisiko yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun berisiko terjadi atonia uteri. Jarak kehamilan yang terlalu dekat juga menyebabkan pemulihan organ reproduksi belum maksimal. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan umur dan jarak kehamilan terhadap kejadian perdarahan akibat atonia uteri. Mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian perdarahan karena atonia uteri. Metode penelitian adalah survey kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, populasi adalah ibu yang nifas di RSUD margono tahun 2014. Ibu nifas dengan perdarahan karena atonia uteri 459 kasus. Besar sampel 156 responden. Analisis bivariat menggunakan chi square dan multivariate menggunakan regresi logistic.Hasil penelitian umur ibu berisiko sebanyak 35.9%. Jarak kehamilan berisiko sebanyak 33.3%. Ada hubungan antara umur dan jarak kehamilan terhadap perdarahan karena atonia uteri (p value 0.045 dan 0.007). Analisis multivariate menunjukkan bahwa adanya pengaruh jarak kehamilan (p value 0.011 dan exp B 2.47). Kesimpulan ada hubungan antara umur dan jarak kehamilan terhadap perdarahan karena atonia uteri. Responden dengan jarak kehamilan berisiko memiliki risiko 2.47 kali lebih besar untuk mengalami perdarahan karena atonia uteri.Kata kunci : Atonia Uteri; Jarak Kehamilan; Umur