Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Inovasi Model Problem Besed Learning Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa STT Real Batam Vitari Yunita Tarigan; Selvyen Sophia; Daniel Agustin; Yusak Hentrias Ferry; Ferdinandes Petrus Bunthu
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 1: Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.513 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v1i1.100

Abstract

A fun teaching and learning process is very important in increasing interest in learning so as to encourage learning outcomes to increase. To create a pleasant learning atmosphere, teachers need to have various kinds of learning skills, one of which is related to their ability to apply appropriate learning models. Of the many existing learning models, one of which is the problem-based learning model. This model aims to create an atmosphere of the teaching and learning process that triggers students to be active so that they are able to develop changing their character and increase their self-potential. This research uses descriptive qualitative research methods. learning if applied properly is very significant in improving student learning outcomes. Therefore the authors encourage educators to use this learning model in the teaching and learning process. AbstrakProses belajar mengajar yang menyenangkan merupakan hal yang sangat penting dalam meninggkatkan minat belajar sehingga mendorong hasil belajar meningkat.Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, maka guru perlu memiliki berbagai macam keterampilan pembelajaran, salah satunya adalah berkaitan dengan kemampuannya dalam mengapliksaikan model pembelajaran yang tepat guna.Dari sekian banyak model pembelajaran yang ada salah satunya adalah model problem besed learning.Model ini bertujuan mewujudkan suasana proses belajar mengajar yang memicu siswa keaktifan peserta didik sehingga mampu mengembangkan mengubah karakternya dan menaikkan potensi diri.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.Model problem besed learning jika diterapkan dengan baik sangat signifikan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh sebab itu penulis mendorong para pendidik untuk menggunakan model pembelajaran ini. Dalam proses belajar mengajar.
Pemuridan Warga Gereja dalam Membentuk Penatalayanan Gereja Misi di BCM Ipoh - Perak Joni Manumpak Parulian Gultom; Timotius Togatorop; Candra Gunawan Simanjuntak; Alexander Djuang Papay; Daniel Agustin; Irfan Feriando Simanjuntak
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2: September 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.369 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v2i2.124

Abstract

The stewardship of mission churches abroad is urgent and cannot be waiting. BCM Perak as a Local Church in Malaysia stands as a form of outreach to the souls of the Indonesian Migrant Workers who work there, requiring servants of God and leaders who can be relied on them. That is related to the limited number of ministers and leaders of the local church who can speak Indonesian. However, the local congregation, mostly Indonesian workers, does not have sufficient capacity and capability to serve and lead. The local mission church lacks ministers in almost all of its existing ministries. Discipleship is a strategic step to give birth to new Christian ministers and leaders with strategies for discipleship and mentoring of local churches. So that the church does not experience service stagnation and can still be a forum for continuous congregational faith development. This research is using the descriptive qualitative method. The purpose of this paper is to provide encouragement and longing for church members to take burdened in taking part in the stewardship of the local church maximally and continuously. The results obtained are an increase in the general number of God's servants as much as 45% of the existing number by looking at the effectiveness and efficiency of stewardship in the local church. AbstrakPenatalayan gereja misi di luar negeri adalah sangat urgen dan tidak dapat ditunda. BCM Perak sebagai Gereja Lokal di Malaysia berdiri sebagai bentuk penjangkauan jiwa jiwa dari Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di sana memerlukan para pelayan Tuhan dan pemimpin pemimpin yang bisa di andalkan. Hal ini berkaitan dengan sangat terbatasnya sekali para pelayan dan pemimpin dari gereja lokal yang memang bisa berbahasa Indonesia. Namun warga gereja yang sebagian besar di isi oleh tenaga kerja Indonesia yang bekerja tidak cukup mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang memadai untuk bisa melayani dan juga memimpin. Gereja misi lokal kekurangan pelayan Tuhan hampir diseluruh bagian penatalayan yang ada. Pemuridan adalah menjadi langkah yang strategis untuk dapat melahirkan pelayan dan pemimpin Kristen yang baru strategi pemuridan dan mentoring gereja lokal sehingga gereja tidak mengalami stagnasi pelayanan dan tetap dapat menjadi wadah untuk pembinaan iman jemaat secara kontinyu. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Tujuan dari paper ini adalah untuk memberikan dorongan dan kerinduan bagi warga gereja untuk terbeban dalam mengambil bagian dari penatalayanan gereja lokal secara maksimal dan terus berlangsung secara kontinyu. Hasil yang sudah dapat dilihat adalah terjadi peningkatan secara umum jumlah pelayanan Tuhan sebanyak 45% dari jumlah yang ada dengan melihat efektifitas dan efisiensi penatalayanan yang ada dalam gereja lokal. 
Keterlibatan Guru dalam Pelayanan Ibadah Sekolah Minggu: Upaya Membentuk Karakter Anak Melalui Metode Bermain di Pulau Teluk Nipah Rismag Dalena Florentina Monica Br Manurung; Jenri Prada Sibarani; Betaria Siahaan; Sylvia Natalia; Ivan Ivan; Yunardi Kristian Zega; Daniel Agustin
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2: September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2610.953 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v4i2.148

Abstract

The purpose of this Community Service is to encourage Sunday school teachers on the island of Teluk Nipah to be involved in shaping the character of the children being taught. This is because, in reality on the island of Teluk Nipah, the involvement of Sunday school teachers in the formation of the character of the children being taught is still very low, this can be seen from the Sunday school worship activities that have been carried out. The method used in this Community Service activity is worship services by making games that can foster children's enthusiasm to learn God's word. The result of this activity is that there are as many as 87% of children who are enthusiastically present when participating in a series of worship service activities with games. The involvement of Sunday school teachers in this activity, including: opening the hearts of children to come to worship, diligently reading God's word, and children can apply cooperation, honesty, and togetherness.Keywords: Teacher, Character, Sunday school, Played, Nipah Bay Island AbstrakTujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk mendorong para guru sekolah minggu di pulau Teluk Nipah agar terlibat dalam pembentukan karakter anak-anak yang diajar. Pada realitanya di pulau Teluk Nipah keterlibatan guru sekolah minggu dalam pembentukan karakter anak-anak yang diajar masih sangat kurang, hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan ibadah sekolah minggu yang telah dilaksanakan. Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah pelayanan ibadah dengan membuat permainan yang dapat menumbuhkan semangat anak-anak agar belajar firman Tuhan. Hasil dari kegiatan ini adalah ada sebanyak 87% anak-anak yang antusias hadir saat mengikuti rangkaian kegiatan pelayanan ibadah dengan permainan. Adapun keterlibatan guru sekolah minggu dalam kegiatan ini, di antaranya: kegiatan bermain tebak lagu, tebak gambar, dan UNO.Kata kunci: Guru, Karakter, Sekolah Minggu, Bermain, Pulau Teluk Nipah 
Guru sebagai Garda Terdepan: Membentuk Generasi Moderat dalam Pendidikan Agama Kristen Folind Zega, David; Talizaro Tafonao; Agiana Her Visnhu Ditakristi; Rita Evimalinda; Daniel Agustin
Educatum: Jurnal Dunia Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah (LPPI), Yayasan Yuta Pendidikan Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62282/je.v1i2.139-156

Abstract

Indonesia menjadi suatu bangsa yang terdiri dari ribuan pulau, berbagai macam ras, etnis, bahasa, suku, dan budaya yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Ancaman akan terjadinya konflik menjadi lebih besar. Terdapat tindakan-tindakan yang mengarah pada radikalisme, ekstremisme, kebencian terhadap pihak tertentu, kekerasan, dan vandalisme dapat menjadi faktor penghancur persatuan. Kurangnya kesadaran menghargai keberagaman akan mengarah pada sikap yang menganggap kelompoknya paling benar, sehingga berpotensi terjadinya gejolak serta fenomena-fenomena yang memunculkan kurangnya keharmonisan dalam bermasyarakat. Uraian dalam penelitian ini tentu memperlihatkan bahwa peranan guru Pendidikan Agama Kristen sangat menentukan terciptanya peserta didik yang dewasa dalam bermasyarakat. Guru Pendidikan Agama Kristen harus menanamkan niali-nilai moderasi berdasarkan dari kisah-kisah Alkitab yang seperti Yesus ajarkan. Guru pendidikan agama Kristen merupakan agen keteladanan harus mampu memberikan contoh melalui sikap perbuatan maupun tutur katanya. Selain itu guru Pendidikan Agama Kristen melaksanakan inovasi atau mengembangkam kurikulum pembelajaran dengan mencantumkan nilai-nilai moderasi. Artikel ini akan membahas mengenai peran guru sebagai Garda terdepan dalam upaya membentuk moderasi beragama di sekolah.