Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Inovasi Model Problem Besed Learning Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa STT Real Batam Vitari Yunita Tarigan; Selvyen Sophia; Daniel Agustin; Yusak Hentrias Ferry; Ferdinandes Petrus Bunthu
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 1: Maret 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.513 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v1i1.100

Abstract

A fun teaching and learning process is very important in increasing interest in learning so as to encourage learning outcomes to increase. To create a pleasant learning atmosphere, teachers need to have various kinds of learning skills, one of which is related to their ability to apply appropriate learning models. Of the many existing learning models, one of which is the problem-based learning model. This model aims to create an atmosphere of the teaching and learning process that triggers students to be active so that they are able to develop changing their character and increase their self-potential. This research uses descriptive qualitative research methods. learning if applied properly is very significant in improving student learning outcomes. Therefore the authors encourage educators to use this learning model in the teaching and learning process. AbstrakProses belajar mengajar yang menyenangkan merupakan hal yang sangat penting dalam meninggkatkan minat belajar sehingga mendorong hasil belajar meningkat.Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, maka guru perlu memiliki berbagai macam keterampilan pembelajaran, salah satunya adalah berkaitan dengan kemampuannya dalam mengapliksaikan model pembelajaran yang tepat guna.Dari sekian banyak model pembelajaran yang ada salah satunya adalah model problem besed learning.Model ini bertujuan mewujudkan suasana proses belajar mengajar yang memicu siswa keaktifan peserta didik sehingga mampu mengembangkan mengubah karakternya dan menaikkan potensi diri.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.Model problem besed learning jika diterapkan dengan baik sangat signifikan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh sebab itu penulis mendorong para pendidik untuk menggunakan model pembelajaran ini. Dalam proses belajar mengajar.
Pendampingan dan Strategi Guru dalam Menumbuhkan Semangat Belajar Anak Sekolah Minggu Melalui Metode Bermain dan Bernyanyi di Pulau Teluk Nipah Selvyen Sophia; Rini Sumanti Sapalakkai; Dewi Lidya S; Irfan Feriando Simanjuntak; Septerianus Waruwu
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 1: Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4359.636 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v5i1.168

Abstract

The Sunday school teacher is God's partner in educating Sunday school children, regarding Christian Religious Education for which he has a responsibility, to seek the salvation of the souls of every student in his class. For this reason, Sunday school teachers need to foster children's enthusiasm in learning God's Word, so that the children's spiritual growth process is well accommodated. But often what happens is the lack of attention from the children so that it becomes an obstacle in conveying God's Word. So Sunday school teachers need to do a strategy for this. One of the Sunday school teacher strategies to foster children's enthusiasm in learning God's Word used in this article, is by playing and singing methods. The purpose of this service is to foster children's enthusiasm for learning by bringing children to know Jesus as Savior, and making children able to have noble character according to the teachings of Christ. By teaching songs, making games, and giving gift packages to children, it is hoped that children can participate in these learning activities and can absorb every story of God's Word that is preached by the Sunday school teacher.Keywords: learning; played; sing; Sunday school teacher; strategy; Nipah Bay Island AbstrakGuru sekolah minggu merupakan mitra Allah dalam mendidik anak sekolah minggu, mengenai Pendidikan Agama Kristen yang mana ia memiliki tanggungjawab, untuk mengusahakan keselamatan jiwa setiap murid yang ada di dalam kelasnya. Untuk itulah, guru sekolah minggu perlu menumbuhkan semangat anak dalam belajar Firman Tuhan, dengan begitu proses pertumbuhan rohani anak-anak terakomodasi dengan baik. Namun seringkali yang terjadi adalah kurangnya perhatian dari anak-anak sehingga menjadi penghambat dalam menyampaikan Firman Tuhan. Maka guru sekolah minggu perlu melakukan strategi akan hal tersebut. Salah satu strategi guru sekolah minggu untuk menumbuhkan semangat anak dalam belajar Firman Tuhan yang dipakai dalam artikel ini, yaitu dengan metode bermain dan bernyanyi. Tujuan dari pengabdian ini adalah menumbuhkan semangat anak belajar dengan membawa anak-anak mengenal Yesus sebagai Juruselamat, serta menjadikan anak-anak dapat berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Kristus. Dengan mengajarkan lagu, membuat games, dan pemberian paket hadiah kepada anak, diharapkan anak dapat berpartisipasi dalam kegiatan belajar tersebut serta dapat menyerap setiap cerita Firman Tuhan yang diberitakan oleh guru sekolah minggu.Kata kunci: belajar; bermain; bernyanyi; guru sekolah minggu; strategi; pulau Teluk Nipah 
Sosialisasi Dan Edukasi Tentang Gerakan 3M Dalam Memutuskan Mata Rantai Penyebaran Covid 19 Di Desa Mentengah Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga Fransiskus Irwan Widjaja; Talizaro Tafonao; Sabar Manahan Hutagalung; Selvyen Sophia; Mangiring Tua Togatorop; Roi Ganda Panggabean; Alfian Paskah Wayoi
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1: Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.46 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v4i1.98

Abstract

The purpose of this service activity is to increase public understanding in Mentengah Lingga Village, Lingga District, Lingga Regency about preventing the spread of Covid-19. Covid-19 is a virus that damages the human health system and not only affects health but also affects the economy, politics and social order in society. This activity was carried out by the team/lecturer based on the problems experienced by the community/partners during observations where the community in the village did not follow the health protocols as stipulated by the government. The method of implementing this community service is socialization and education and counselling to partners as well as simulations in carrying out every activity about the 3M movement (wearing masks, keeping distance and washing hands). After this activity is carried out, the results obtained are that the community can carry out and apply it 95% as explained in this article. This can be seen in the appreciation from the entire community and government when the team/lecturer carries out this activity. AbstrakTujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di Desa Mentengah Lingga Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga tentang pencegah penyebaran Covid-19. Covid-19 ini merupakan virus yang merusak sistem kesehatan manusia dan tidak hanya mempengaruhi dari segi kesehatan saja namun juga mempengaruhi ekonomi, politik dan tatanan sosial di dalam masyarakat. Kegiatan ini lakukan oleh tim/dosen didasarkan pada masalah yang dialami oleh masyarakat/mitra pada saat melakukan observasi dimana masyarakat di Desa tersebut tidak mengikuti protokol kesehatan sebagaimana aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yakni sosialisasi dan edukasi dan penyeluhan kepada mitra serta simulasi dalam melaksanakan setiap kegiatan tentang gerekan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Setelah kegiatan ini dilakukan, hasil yang dapatkan adalah masyarakat dapat melakukan dan menerapkannya 95% sebagaimana penjelasan dalam artikel ini. Hal ini nampak pada apresiasi dari seluruh masyarakat dan pemerintah pada saat tim/dosen melaksanakan kegiatan ini.
Peran Guru sebagai Fasilitator dan Katalisator Melalui Teori Konstruktivisme dalam Model Pembelajaran Kontekstual Pendidikan Agama Kristen Zakharia Victor Harefa; Talizaro Tafonao; Desetina Harefa; Rini Sumanti Sapalakkai; Selvyen Sophia
KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta Vol 4, No 2: Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47167/kharis.v4i2.128

Abstract

The purpose of this research is to see the extent to which the role of Christian religious teachers through constructivism theory in the contextual teaching-learning model. One of the main problems found in this paper by the author is the undeveloped proper contextual teaching-learning model. This paper used a qualitative research method to examine the teacher's role as a facilitator and catalyst through constructivism theory in the contextual teaching-learning models of Christian religious education. The analysis process used in this paper is using various source literature, both journal articles, books, and other trusted reference material to support the author’s analysis. The results found in the study indicate that the theory of constructivism in the contextual learning model can be applied by understanding the nature of the contextual learning model, the theory of constructivism, the basic concepts of contextual learning for Christian religious education, and the role of Christian religious education teachers as facilitators and catalysts. Thus, the development of constructivism theory in the contextual learning model of Christian religious education can provide new insights to teachers in carrying out their duties as professional educators. AbstrakTujuan penelitian ini adalah melihat sejauh mana peran guru agama Kristen melalui teori kostruktivisme dalam model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning). Salah pokok permasalah yang ditemukan oleh penulis dalam tulisan ini adalah pengembangan model pembelajaran yang bersifat kontekstual (Contextual Teaching Learning) belum dikembangkan dengan baik. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian kualitatif dengan mengkaji bagaimana peran guru sebagai fasilitator dan katalisator melalui teori konstruktivisme dalam model pembelajaran kontekstual pendidikan agama Kristen. Proses analisis yang digunakan dalam tulisan ini adalah menggunakan berbagai sumber literatur baik artikel jurnal, buku dan bahan referensi lainnya yang terpercaya untuk mendukung analisis penulis. Hasil yang ditemukan dalam kajian ini menunjukkan bahwa teori konstruktivisme dalam model pembelajaran kontekstual dapat diterapkan dengan memahami hakikat model pembelajaran kontekstual, teori konstruktivisme, konsep dasar pembelajaran kontekstual pendidikan agama Kristen dan peran guru pendidikan agama Kristen sebagai fasilitator dan katalisator.Dengan demikian, pengembangan teori konstruktivismedalam model pembelajaran kontekstual pendidikan agama Kristen dapat memberi wawasan baru kepada guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik yang profesional.
Kedudukan Bapa Rohani dalam Penggembalaan Generasi Digital menurut 1 Korintus 4:14-21 Joni Manumpak Parulian Gultom; Selvyen Sophia
JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO Vol 4, No 2: Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46929/graciadeo.v4i2.92

Abstract

Special attention was paid to the church as a New Testament divine institution with a pastor's role as a spiritual father who was the key in shepherding the digital generation to find an entire Christian life. It did not happen because of discontinuity in functions such as motivational factors, world pressures, and the wrong mentality of the shepherd. They should be maximized the part of the shepherd as a spiritual father in the digital era. The question was, what is the role and function of the spiritual father according to Paul in 1 Corinthians 4:14-21? And what is the strategy for developing the quality of spiritual fathers in existing pastoral leadership? The purpose of this study is [1] to explain the role and function of spiritual fathers as spiritual fathers referred to by Paul in 1 Corinthians 4:14-21, [2] to define strategies in developing the quality of spiritual fathers in maximum shepherding. This study concludes that the role and function of spiritual fathers in the digital era is [1] Disciplining and teaching the digital generation as loved children (v14). [2] Gospel-centered ministry is a key in character building (v15). [3] The spiritual father has the maximum life in exemplary (v16). [4] Creating and preparing new leaders from the digital generation to the future (v17).
PELAYANAN DAN BAKTI SOSIAL PASCA BANJIR DI KOTA TANJUNGPINANG: SEBAGAI WUJUD RASA KEMANUSIAAN Fransiskus Irwan Widjaja; Talizaro Tafonao; Benteng Martua Mahuraja Purba; Sabar Manahan Hutagalung; Candra Gunawan Marisi; Fredy Simanjuntak; Selvyen Sophia; Efvi Noyita
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v2i1.198

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah memberi dorongan secara moral dan psikologi lewat pelayanan dan bakti sosial kepada masyarakat yang sedang mengalami musibah. Pelayanan dan bakti sosial yang dilakukan oleh tim didasarkan pada rasa kepedulian terhadap masalah yang dialami oleh masyarakat/mitra. Situasi masyarakat saat itu masih dalam kondisi bingung dan takut karena situasi yang masih mencekam. Tetapi dengan hadirnya para tim pengabdian di lapangan/lokasi sangat membawa pengaruh positif kepada masyarakat melalui aktifitas yang dilakukan. Artinya bahwa masyarakat yang sedang mengalami musibah sangat perlu ditolong dan diperhatikan sebagaimana ulasan dalam artikel ini. Bentuk dan metode kegiatan yang dilakukan adalah pelayanan dan bakti sosial dengan pendekatan sosiologis secara humanis. Hasil dari kegiatan ini dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar 85%. Hal ini nampak pada aktifitas yang telah dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat serta apresiasi dari seluruh masyarakat dan pemerintah berdasarkan penjelasan dan uraian dalam tulisan ini.
Implementasi Pemahaman Kristologi dalam Pendidikan Agama Kristen di Sekolah pada Era Industri 4.0 Yupe Usiel; Vicky BGD Paat; Maywan Sinaga; Rosnita Temba Kagu; Selvyen Sophia
REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Vol 2, No 2: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2237.079 KB) | DOI: 10.53547/rdj.v2i2.193

Abstract

There is a lot of understanding about Christology in various literatures and social media. Therefore, every believer should select the source so as not to cause misunderstanding. It cannot be denied that society in this modern era greatly influences the issue and development of Christological understanding. In this paper, the researcher uses a descriptive qualitative method with a literature study approach to analyze the documents that are the focus of the research discussion. The results of this study are Christian Religious Education in schools in the Industrial 4.0 era can provide Christology teaching to students through schools from primary sources, namely the Bible through digital technology without eliminating the essence of biblical truth based on accountable sources, as well as conducting coaching and maintenance faith. Essentially, Christian Religious Education exists to facilitate students to experience encounters with God personally, both through the presence of educators and in their independence. Thus, the continued understanding of Christology and the inheritance of Christian values will give birth to a generation that is strong, militant, tough, and wise in facing the developments and changes of the times that have disrupted all areas of life.Keywords: industrial era 4.0; implementation; christology; Christian educationAbstrakPemahaman tentang Kristologi sangat banyak di berbagai literatur maupun media sosial. Oleh karena itu, setiap orang percaya seharusnya menyeleksi sumber tersebut sehingga tidak menimbulkan pemahaman yang keliru. Hal ini tidak bisa dibantah bahwa masyarakat yang berada dalam era modern ini sangat mempengaruhi isu dan perkembangan pemahaman Kristologi. Dalam tulisan ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan untuk menganalisis dokumen yang menjadi fokus bahasan penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah Pendidikan Agama Kristen di sekolah pada era Industri 4.0 dapat memberikan pengajaran Kristologi kepada peserta didik melalui sekolah dari sumber primer yaitu Alkitab melalui teknologi digital tanpa menghilangkan esensi kebenaran yang Alkitabiah berdasarkan sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, serta melakukan pembinaan dan pemeliharaan iman. Hakekatnya Pendidikan Agama Kristen ada untuk memfasilitasi peserta didik supaya mengalami perjumpaan dengan Allah secara pribadi, baik melalui kehadiran pendidik maupun dalam kemandiriannya. Dengan demikian, kelangsungan pemahaman akan Kristologi dan pewarisan nilai-nilai Kristen akan melahirkan generasi yang kuat, militan, tangguh, serta berhikmat dalam menghadapi perkembangan dan perubahan zaman yang telah mendisrupsi segala bidang kehidupan.                                                Kata kunci: era industri 4.0; implementasi; kristologi; pendidikan agama kristen
Penguatan Integritas Gembala di Era Digital: Antara Institusi Gereja dan Intuisi Ilahi Joni Manumpak Parulian Gultom; Selvyen Sophia; Rosnita Temba Kagu
Jurnal Teologi Gracia Deo Vol 6, No 1: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46929/graciadeo.v6i1.153

Abstract

Kemajuan teknologi informasi dengan pendidikan sekuler telah menempatkan pelayanan spiritual gembala terdesak dan cenderung di tinggalkan. Integritas gembala dan institusi gereja sebagai platform utama Alkitabiah dalam pembentukan karakter spiritual manusia sedang terkendala. Kemiskinan intuisi Ilahi menghambat lahirnya Visi dan misi baru dalam era digital yang memanjakan logika dan perhitungan matematika. Integritas gembala merupakan bentuk kolaborasi yang tinggi antara tugas yang diemban sebagai pemimpin institusi gereja, namun tidak melepaskan intuisi Ilahi dalam  karya Roh Kudus untuk sebuah visi dan misi gereja yang update  dan menjadi kebutuhan umat di era kekinian. Pertanyaannya bagaimana mengembangkan integritas gembala sebagai pemimpin dari institusi gereja yang mengalami koreksi karena perubahan zaman dan intuisi ilahi dari pemberdayaan Roh Kudus yang sering diremehkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era digital? Tujuan penelitian adalah pertama untuk mendeskripsikan kembali integritas gembala yang Alkitabiah. Kedua adalah merumuskan strategi gembala sebagai pemimpin institusi gereja dan pengembangan intuisi Ilahi dalam era digital. Kontribusi penelitian ini agar para gembala dapat menjaga integritas diri dengan mengupgrade kepemimpinan diri dan intuisis Ilahi dalam menjalankan tugas sesuai dengan kompleksitas pergumulan jemaat dalam era digital
Teologi Pengelolaan Uang sebagai Bentuk Manajemen Keuangan Pribadi Menggunakan Analisis Iceberg di Kalangan Mahasiswa Panuntun, Daniel Fajar; Oddeng, Zulkifli; Sophia, Selvyen; Sembiring, Raharja; Katu, Jefri Hina Remi
Misioner Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v4i1.184

Abstract

Abstract: This study aimed to formulate a Theology of Money Management. The theory employed in developing money management was based on the iceberg analysis methodology. Effective personal financial management was crucial for students, particularly those at the Jakarta Theological Seminary (STFT), to prevent multiple short-term, medium-term, and long-term financial difficulties. The employed approach is a qualitative methodology involving surveys and literature reviews. The collected data was then examined using the iceberg theory and subjected to U-Process analysis. The paper's findings introduce a Money Management Theology variant that was clarified in the concept definition. This variant involves reconsidering, restructuring, and recontextualization of the subject matter. Keywords: Iceberg; Management; Money; Student; Theology. Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk menyusun sebuah Teologi Pengelolaan Uang. Teori yang dipakai dalam merumuskan pengelolaan uang didasarkan pada pendekatan analisis iceberg. Manajemen keuangan pribadi perlu bagi mahasiswa terkhusus pada Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT) agar dapat terhindar dari berbagai masalah keuangan yang bersifat jangka pendek, menengah, maupun panjang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan studi literatur yang dianalisis dengan teori iceberg yang dilanjutkan dengan analisis U-Process. Hasil dari tulisan ini menyajikan sebuah bentuk Teologi Pengelolaan Uang yang diuraikan dalam deskripsi konsep yang meliputi rethinking, redesigning, dan reframing. Kata-kata Kunci: Keuangan; Iceberg; Mahasiswa; Manajemen; Teologi.