Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI KARANG TARUNA DUSUN MALANGJIWAN Reni Puspita Sari; Uji Utami
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 5, No 1 (2021): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.579 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v5i1.819

Abstract

COVID-19 has been declared a world pandemic by WHO. The knowledge that the community should have will be very influential in preventing the transmission of Covid-19, becauseknowledge is one of the domains of behavior besides attitudes and actions or practices(Bloom, 1908 in Notoatmodjo, 2014). With the incessant provision of information related toCovid-19 and health protocols by the government either directly or through mass media orsocial media, it is hoped that it can change people’s attitudes and behavior to be aware andalways comply with health protocols required by the government. The purpose of this study wasto analyze the relationship between knowledge and attitudes in the implementation of healthprotocols at Karangtaruna in Malangjiwan Hamlet. The research method used was analytic observational with cross sectional approach. The research was conducted at Karangtaruna Dusun Malangjiwan in February 2021. The population of this study were all teenagers whocame to the Karangtaruna meeting as many as 47 people. Data on knowledge and attitudesin the respondents’ health protocol presentation were collected using a questionnaire andanalyzed using the Spearman test. The results showed that the knowledge of respondents inthe health protocol presentation was mostly in the medium category, namely as many as 29respondents (62%). Most of the respondents’ attitudes in the health protocol presentation werein the negative category, namely as many as 29 respondents (62%). The Spearman test of therespondents’ knowledge and attitudes showed p value = 0.001 (p 0.05). From these results itcan be concluded that there is a relationship between the level of knowledge and attitudes in theapplication of health protocols during the Covid-19 pandemic.Keywords: Knowledge, Attitude, Application of Health ProtocolsABSTRAKCOVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO. Pengetahuan yang seharusnya dimiliki masyarakat akan sangat berpengaruh dalam tindakan pencegahan penularan Covid-19,karena pengetahuan merupakan salah satu ranah perilaku selain sikap dan tindakan atau praktik(Bloom, 1908 dalam Notoatmodjo, 2014). Dengan gencarnya pemberian informasi terkait dengan Covid-19 dan protocol kesehatan oleh pemerintah baik secara langsung ataupun melalui media masa atau social media diharapkan dapat merubah sikap dan perilaku masyarakat untuk sadar danselalu mematuhi protocol kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dalam penerapan protokolkesehatan pada Karangtaruna di Dusun Malangjiwan. Metode penelitian yang digunakan adalahobservasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di KarangtarunaDusun Malangjiwan pada bulan Februari 2021. Populasi dari penelitian ini adalah semua remajayang datang pada pertemuan Karangtaruna sebanyak 47 orang. Data pengetahuan dan sikapdalam penerapan protokol kesehatan responden dikumpulkan menggunakan kuesioner dan 1dianalisis dengan uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan respondendalam penerapan protokol kesehatan sebagian besar dalam kategori sedang yaitu sebanyak 29responden (62%). sikap responden dalam penerapan protokol kesehatan sebagian besar dalamkategori negatif yaitu sebanyak 29 responden (62%). Uji spearman terhadap pengetahuandan sikap responden menunjukkan nilai p value = 0,001 (p0,05). Dari hasil tersebut dapatdisimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap dalam penerapanprotokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, penerapan protokol kesehatan
PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTRI PADA SAAT MENSTRUASI DI SMP N 1 MASARAN Uji Utami; Yeni Anggraini
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Ilmiah Maternal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1517.21 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v2i3.640

Abstract

Menstruasi merupakan kejadian fisiologis bagi perempuan dimana terjadi perubahan kritis di kehidupan normal mereka (Mythili, 2007; Parvin et al., 2015).  Menurut House, Mahon, dan Cavill (2012), para remaja putri perlu memerhatikan kebersihan organ reproduksi mereka terutama saat menstruasi karena bila tidak dikelola dengan baik maka akan menghasilkan masalah kesehatan reproduksi, salah satunya adalah keputihan, infeksi bahkan dapat memicu terjadinya kanker serviks. Tujuan dari perawatan selama menstruasi adalah untuk pemeliharaan kebersihan dan kesehtan individu yang dilakukan selama masa menstruasi sehingga mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikis serta dapat meningkatkan derajat kesehatan seseorang (Patricia, 2005). Menurut Pujiastuti (2003), kesalahan yang sering dilakukan saat pemakaian pembalut: membuka dan memasang pembalut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, menyimpan pembalut ditempat lembab seperti kamar mandi, menggunakan pembalut yang telah kadarluarsa, pemilihan pembalut tanpa mempertimbangkan kualitas pembalut, memakai pembalut yang mengandung bahan penghilang bau, serta pemakaian pembalut yang terlalu lama. Dari study pendahuluan yang dilakukan di SMP N 1 Masaran didapatkan 3 dari 5 siswi yang sudah mengalami menstruasi belum mengetahui tentang hygiene saat menstruasi yang benar, seperti kurang tepatnya dalam memilih celana dalam dan pembalut, cara cebok yang benar, pemakaian pembalut yang benar saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku personal hygiene remaja putrid pada saat menstruasi di SMP N I Masaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional diskriptif  dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di SMP N I Masaran pada bulan September 2017 – Februari 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII sebanyak 159 siswi, sampel sebanyak 36 siswi dengan teknik sampel accidental sampling. Hasil univariat menunjukkan hasil perilaku personal hygiene remaja putri pada saat menstruasi dari responden yang diteliti sebagian besar yaitu cukup sebanyak 18 orang (51,4%) dan sebagian kecil kurang sebanyak 8 orang (22,9%) Kata kunci : Perilaku, Personal Hygiene, Menstruasi ABSTRACT Menstruation is a physiological occurrence for women where the critical changes in their normal life (Mythili, 2007; Parvin et al., 2015). According to House, Mahon, and Cavill (2012), the young women need to look at the cleanliness of their reproductive organs especially during menstruation because when not managed properly then it will generate the reproductive health problems, one of them is leucorrhoea, infection can even trigger the occurrence of cervical cancer. The purpose of treatment during menstruation is to maintain the hygiene and personal health of individuals who performed during menstruation so as to get physical and psychological well-being and can improve the health status (Patricia, 2005). According to Pujiastuti (2003), errors are often made when wearing pads: opening and installing pads without washing hands first, storing sanitary napkins in damp places such as bathrooms, use pads that have been expired, choosing pads without considering the quality of pads, wearing pads containing materials deodorizing, as well as the use of bandages that are too long. From the preliminary study conducted at SMP N 1 Masaran obtained 3 of 5 students who have experienced menstruation not knowing about the correct hygiene during menstruation, such as less precisely in choosing panties and bandages, the correct way wash genital or anus with water after defecating or urinating, the correct way to wear pads during menstruation.  The aim of this study is to determine the behavior of teenage teenage hygiene during menstruation at SMP N I Masaran. The type of research used is descriptive observasional with cross sectional approach. The research was conducted at SMP N I Masaran in September 2017 - February 2018. The population in this research is student in VII class as much as 159 students, 36 students sample with accidental sampling technique. The univariate result showed personal hygiene behavior of adolescent girls during menstruation from the respondents most of which have enough behavior as many as 18 people (51,4%) and some have less behavior as much as 8 people (22,9%).Key words: Behavior, Personal Hygiene, Menstruation
PENGARUH PERAN KADER TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI DESA KRAGILAN Uji Utami; Kurnia Agustin
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 3, No 1 (2019): MATERNAL (Jurnal Ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.766 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v3i1.734

Abstract

ABSTRAKProsentase lansia di Indonesia tahun 2015, Jawa Tengah menduduki peringkat ketiga untuk jumlah lansia terbanyak di Indonesia yaitu sebanyak 11,8 % dari total jumlah lansia diseluruh Indonesia (Datin, 2016). Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 139 menyebutkan bahwa pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis, oleh karena itu diperlukan upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia dengan membentuk pos pelayanan terpadu usia lanjut. Survei yang telah dilakukan pada bulan November 2018 di Posyandu Lansia Di Desa Kragilan terjadi penurunan kunjungan posyandu lansia dari 60 lansia hanya 44 lansia yang aktif mengikuti posyandu lansia setiap bulannya, dan dari 44 lansia tersebut hanya 45% lansia yang tahu tentang manfaat posyandu lansia bagi kehidupan lansia.Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan rancangan penelitian observasional analitik. Penelitian dilakukan di Posyandu Lansia Desa Kragilan, pada bulan November s/d Desember 2018. Populasi dari penelitian ini adalah semua lansia aktif yang ada di Posyandu Lansia Desa Kragilan sebanyak 44 lansia, Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling dengan kriteria lansia yang hadir pada saat pelaksanaan posyandu lansia dan bersedia menjadi responden. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah peran kader. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemanfaatan posyandu lansia. Data yang telah terkumpul akan dilakukan analisis Chi-Square.Hasil penelitian dan pembahasan tentang pemanfaatan Posyandu Lansia Desa Kragilan Tahun 2018 dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut peran kader mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia di desa kragilan dengan nilai p-value sebesar 0,045 (p0,05) dan nilai Exp (B) = 0,080. Kata kunci: kader, posyandu, lansia ABSTRACTThe percentage of elderliesis in Indonesia in 2015, Central Java was ranked third for the largest number of elderly population in Indonesia, which amounted to 11.8% of the total number of elderliesis throughout Indonesia (Datin, 2016). Law No. 36 of 2009 concerning Health Article 139 states that the government is obliged to guarantee the availability of health service facilities and facilitate the elderly to be able to live independently and productively socially and economically, therefore efforts for health services are needed for the elderly by forming neighborhood health centers (Posyandu) for elderliesis. The survey conducted in November 2018 at the Posyandu for elderliesis in Kragilan village has seen a decline in posyanduvisiting  throughout 2018, out of 60 elderliesis, only 44 are actively participating in the posyandu each month, and of the 44 elderly only 45% know about benefits of elderly posyandu for the life of the elderly.The research used was quantitative research with cross sectional approach with analytic observational research design. The study was conducted at the Posyandu for elderliesis in Kragilan, in November to December 2018. The population of this study were all active elderly in the Posyandu as many as 44 elderly. The sampling technique used was purposive sampling with the criteria of the elderly who were present at implementation of posyandu for the elderly and willing to become respondents. The independent variable in this study is the role of cadres. The dependent variable in this study is the use of elderly posyandu. The collected data will be analyzed by Chi-Square.The results of the study and discussion on the utilization of the Kragilan Village Elderly Posyandu in 2018 can be concluded as follows: the role of cadres affects the utilization of the elderly posyandu in the rural village with a p-value of 0.045 (p 0.05) and Exp value (B) = 0.080. Keywords: cadres, posyandu, elderly
Efektivitas Posyandu Lansia Terhadap Kemampuan Deteksi Dini Penyakit Degenerative di Posyandu Lansia GBI Colomadu Uji Utami; Fitria Hayu Palupi
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 2, No 1 (2017): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.475 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v2i1.579

Abstract

ABSTRACT Degenerative diseases, according to Notoadmojo, 2010 was a difficult disease repaired as well as the disease is influenced by a person's lifestyle. A healthy lifestyle will show an effort or activity a person to maintain and improve the status of his health. The numbers are in pain of elderly residents by 2014, 25.05% meaning that of every 100 elderly people there are 25 of them suffered caused by degenerative diseases (Datin, 2016).  Results Riskesdas 2013, most diseases in the elderly is not an Infectious Disease (Degenerative), among others, hypertension, artris, stroke, chronic obstructive pulmonary disease (COPD) and Diabetes Mellitus (DM). To realize the healthy elderly, self-sufficient and productive to do coaching as early as possible having regard to the factor of risk to be avoided and the protective factors that can be done to improve the health of seniors through Posyandu Elderly/Posbindu (Datin, 2016). This research aims to know the effectiveness of Posyandu Elderly in the early detection of Diseases in Elderly Degenerative Posyandu GBI Colomadu. The type of research that used pseudo or quasi experiment is the experiment design. With one group pretest-posttest. Research conducted at the Posyandu Elderly GBI Colomadu.  The population in this research is Elderly to visit Elderly Posyandu GBI Colomadu. as many as 20 respondents. The results of the analysis of the test data with the paired t test showed an increase in the average of the values of pre test post test values of 2.25 and the value of the Sig (2-tailed) 0.00 α (0.05), meaning there are influences between posyandu elderly towards early detection of degenerative diseases in Elderly Posyandu GBI Colomadu. The correlation value is 0,652 posyandu elderly influence very tightly against the ability of early detection of the disease deneratif ABSTRAKPenyakit degeneratif menurut Notoadmojo, 2010 merupakan penyakit yang sulit diperbaiki serta merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Gaya hidup orang yang sehat akan memperlihatkan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan serta meningkatkan status kesehatannya. Angka kesakitan penduduk lansia tahun 2014 sebesar 25,05% artinya bahwa  dari setiap 100 orang lansia terdapat 25 orang di antaranya mengalami yang disebabkan oleh penyakit degenerative (Datin, 2016) .  Hasil  Riskesdas 2013, penyakit terbanyak pada lanjut usia adalah Penyakit Tidak Menular (Degeneratif) antara lain hipertensi, artris, stroke, Penyakit Paru Obstruktif  Kronik ( PPOK )  dan Diabetes Mellitus (DM). Untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri dan produktif harus dilakukan pembinaan sedini mungkin dengan memperhatikan factor resiko yang harus dihindari dan factor protektif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia melalui Posyandu Lansia/Posbindu (Datin, 2016).. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Posyandu Lansia Dalam Deteksi Dini Penyakit Degenerative di Posyandu Lansia GBI Colomadu. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu atau quasi experiment design. Dengan rancangan one group pretest-posttest. Penelitian dilakukan di Posyandu Lansia GBI Colomadu.  Populasi dalam penelitian ini adalah Lansia yang berkunjung ke Posyandu Lansia GBI Colomadu. sebanyak 20 responden. Hasil analisis data dengan uji paired t test menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata dari nilai pre test ke nilai post test sebesar 2,25 dan nilai Sig.(2-tailed) 0,00 α (0,05) yang artinya ada pengaruh antara posyandu lansia terhadap deteksi dini penyakit degeneratif di Posyandu Lansia GBI Colomadu. Nilai korelasi 0, 652 menunjukkan bahwa posyandu lansia mempunyai pengaruh yang sangat erat terhadap kemampuan deteksi dini penyakit deneratif. Kata kunci : Efektivitas, Posyandu Lansia, Deteksi dini penyakit degeneratif
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR Uji Utami; Mutik Mahmudah
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 3, No 2 (2019): MATERNAL (JURNAL ILMIAH)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.543 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v3i2.761

Abstract

ABSTRACT Anemia is a nutritional problem in the world, especially in developing countries including Indonesia. The criterion of anemiais the hemoglobin (Hb) in the blood less than 13 gram% for men and for women. The iron deficiency anemia rate in Indonesia is 72.3% (Burner, 2012).According to the Indonesia Demographic Health Survey (SDKI) (2012), the prevalence of anemia is as much as 75.9% in female adolescents. Iron deficiency anemia may cause some health problem among adolescents such asloweringimmune systemwhich make them susceptible to infection and disease, decreased physical activity and learning achievement. Female adolescents who suffer from anemia will also decrease their vitality which limit their sports performance and productivity. As adolescence is a period of very rapid growth, the iron deficiency anemia during this period will result in not achieving optimal height (Sulistyoningsih, 2011). The incidents of anemia can be caused by the wrong diet, irregular, and inadequate nutritional intake needed by the body including energy, protein, carbohydrate, fat, vitamin C and especially the lack of food sources that contain iron, and folic acid. One of the efforts to overcome the problem of anemia among adolescents is associated with intake of foodcontaining iron (Fitriani, 2014). This study aims to determine the relationship between eating patterns and the incidence of anemia among female adolescents in Muhammadiyah 1 KaranganyarHigh School. This type of research is a quantitative experiment with a cross sectional approach. The study was conducted at Muhammadiyah 1Karanganyar High School. The population in this study were female adolescents in Muhammadiyah 1 Karanganyar High School with sampling technique using purposive sampling with inclusion criteria such as were present at the time of data collection and willing to be the respondents as many as 38 respondents. The results of data analysis with the Chi-Square test showed a significance value of 0.023 (p 0.05). This indicates Ha was accepted and Ho was rejected. Itis concluded that there is a significant relationship between eating pattern and the incidence of anemia among female adolescents. ABSTRAK Anemia merupakan masalah gizi di dunia, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Angka anemia gizi besi di Indonesia sebanyak 72,3% (Burner, 2012). Anemia kekurangan zat besi dapat menimbulkan berbagai dampak pada remaja putri antara lain menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit, menurunnya aktivitas dan prestasi belajar. Disamping itu remaja putri yang menderita anemia kebugarannya juga akan menurun, sehingga menghambat prestasi olahraga dan produktivitasnya. Selain itu masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang sangat cepat, kekurangan zat besi pada masa ini akan mengakibatkan tidak tercapainya tinggi badan optimal (Sulistyoningsih, 2011). Timbulnya anemia dapat disebabkan oleh asupan pola makan yang salah, tidak teratur dan tidak seimbang dengan kecukupan sumber gizi yang dibutuhkan tubuh diantaranya adalah asupan energi, asupan protein, asupan karbohidrat, asupan lemak, vitamin C dan yang terutama kurangnya sumber makanan yang mengandung zat besi, dan asam folat. Upaya penanggulangan masalah anemia pada remaja berkaitan dengan asupan makanan yang mengandung zat besi (Fitriani, 2014). Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) (2012), prevalensi penyakit anemia sebanyak 75,9% pada remaja putri. Kriteria lain orang terkena anemia apabila hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 13 g% untuk pria dan untuk wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Populasi dalam penelitian ini adalah Remaja Putri di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar, dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan Keywords: Nutrition, Diet, Anemia, Adolescents MATERNAL VOL. III NO. 2 - OKTOBER 2019 P-ISSN: 2541-3120 E-ISSN: 2541-5085 83 kriteria remaja putri yang hadir pada saat pengambilan data dan bersedia menjadi responden sebanyak 38 responden. Hasil analisis data dengan uji Chi-Square menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,023 (p0,05) Hal ini berarti mengidentifikasi Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia pada remaja putri Kata kunci: Hubungan, Pola Makan, Kejadian Anemia
HUBUNGAN KETEPATAN PEMBERIAN MP-ASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA BATITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS TASIKMADU Kurnia Agustin; Uji Utami
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 2, No 2 (2017): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.924 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v2i2.566

Abstract

 ABSTRACT Age 1 up to 3 year represent the all important age from entire/all growth step. It was re- ferred by golden age period which  physical, motorik, intellectual, emotional, Ianguage, and social growth very quickly. This age child own the very big potency, but the potency will emerge if getting food treatment, health, attention, adequate education and affection. Nervous system brain of child which grow normally reach 80% from weight of adult brain before age 3 year (Vilda, 2012). Malnutrition which anaemia of iron deficiencies give the big impact inclusive of degrading capacities work, degrading hot regulation, trouble of body impenetrability, trouble of digestion channel, and degrade the cognate ability. Child which less gizi experience of the resistance in growth motoric, that way also the child with  anaemia of iron deficiencies(Olney, et al., 2007). This research aim to to analyse the relation between the giving complementary foods of breast milk accuracy with the anaemia occurence of Age 1 up to 3 year child (batita) in integrated service post at The Tasikmadu Public Health Care. Research used by is analytic observational with the cross sectional approach. Research conducted in integrated service post at The Tasikmadu Public Health Care. Research took time since February up to July 2017. Population in this research is entire all incoming batita to integrated service post at The Tasik- madu Public Health Care at February up to April 2017 as much 79 batita. Technique of intake sample used is Random Sampling with the respondent as much 62 batita. Analyse the data use the Chi Square Test. Result of research show the accuracy of giving breast milk complemen- tary food  as much 37 people ( 59,7%) and some of minimizing imprecise as much 25 people (40,3%). Accurate by respondent most that isn’t amemia as much 37 people ( 59,7%) and some of minimizing the anaemia as much 25 people ( 40,3%). From 62 respondents, most which don’t experience of the anaemia as much 37 one who consisted of by 1 because of inaccurate of giv- ing breast milk complementary foods and 36 correct of giving breast milk complementary foods. research result obtained that there is significant relation between the giving complementary foods of breast milk accuracy with the anaemia occurence seen by Pearson Chi Square Asimp. Sig equal to 0,00 ( Asimp.Sig 0,00 0,05). Keywords: complementary foods of breast milk, anaemia, age 1 up 3 year child  ABSTRAK Usia 1 sampai dengan 3 tahun merupakan usia terpenting dari seluruh tahapan perkem-bangan. Sehingga disebut golden age period (periode usia emas) dimana perkembangan fisik,motorik, intelektual, emosional, bahasa, dan sosial sangat cepat. Anak usia ini memiliki potensi yang sangat besar, tetapi potensi tersebut akan muncul apabila mendapatkan perawatan ma- kanan, kesehatan, perhatian, kasih sayang dan pendidikan yang memadai. Jaringan otak anak yang tumbuh dengan normal mencapai 80% dari berat otak orang dewasa sebelum umur 3 tahun. (Vilda, 2012). Malnutrisi dalam wujud anemia defisensi besi memberikan dampak yang besar termasuk menurunkan kapasitas kerja, menurunkan regulasi panas, gangguan kekebalan tubuh, gangguan saluran pencernaan, dan menurunkan kemampuan kognitif. Anak yang kurang gizi mengalami hambatan dalam perkembangan motorik, demikian pula dengan anak yang ane- mia defisiensi besi. (Olney, et al., 2007). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan ketepatan pemberian MP-ASI dengan kejadian anemia pada batita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Tasikmadu. Jenis penelitian yang digunakan adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Tasik- madu. Waktu penelitiannya adalah bulan Februari sampai dengan Juli 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh batita yang datang ke Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Tasik- madu pada bulan Februari sampai dengan April 2017 sebanyak 79 batita. Teknik pengambi- lan sampel yang digunakan adalah Random Sampling dengan responden sebanyak 62 batita. Analisis data menggunakan Chi Square Test. Hasil penelitian menunjukkan ketepatan pembe- rian MPASI dari responden  yang diteliti sebanyak 37 orang (59,7%) dan sebagian kecil tidak tepat sebanyak 25 orang (40,3%). Responden  yang diteliti sebagian besar yaitu tidak amemia sebanyak 37 orang (59,7%) dan sebagian kecil anemia sebanyak 25 orang (40,3%). Dari 62 responden, sebagian besar yang tidak mengalami anemia sebanyak 37 orang yang terdiri dari 1 dikarenakan ketidaktepatan pemberian MPASI dan 36 pada batita yang tepat dalam pemberian MP-ASI. Simpulan yang didapat dari hasil penelitian diperoleh Ada hubungan yang signifikan antara ketepatan pemberian MP-ASI dengan kejadian anemia terlihat Asimp. Sig Pearson Chi Square sebesar 0,00 (Asimp.Sig 0,00 0,05). Kata Kunci: MP-ASI, Anemia, Batita 
STUDI ANALISIS TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN POSYANDU DI MASA PANDEMI COVID 19 Reni Puspita Sari; Uji Utami
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 4, No 2 (2020): Maternal (Jurnal Ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.212 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v4i2.800

Abstract

ABSTRACTCoronavirus is a type of common virus that infects humans, typically leading to an upper respiratory infection. According to data released by the Task Force for the Acceleration of Handling of COVID-19 of the Republic of Indonesia, the number of confirmed positive cases as of June 2, 2020, is 26,940 people with a death toll of 1,641 people (the case fatality rate is around 6.1%). In the early the Covid-19 pandemic, Posyandu, or Integrated Services Post that provide monitoring the child growth and development had stopped nationally because people were anxious and fearful of the spreading COVID-19 infection. Based on the evaluation of the COVID-19 status of every region, some villages considered to be a low-risk region resume the providing Integrated Services Posts. The study aimed to analyze the relationship between the level of anxiety and compliance of mothers of toddlers to the Posyandu visit. The method used was observational analytic with the cross-sectional approach. The study conducted in Posyandu Malangjiwan Village in August - September 2020. The sample of this research was mothers who came to Posyandu and agreed to be respondents with a total of 47 respondents. The data analysis used was a bivariate test analysis with Chi-square statistical test. The study results X2 value of 8.354 while the X2 table was 3.841 so that X2 valueX2 table and P-value 0.05. It concludes that there is a relationship between anxiety levels and compliance to Posyandu visits during the COVID-19 pandemic.Keywords: Anxiety level, visit compliance, Posyandu ABSTRAKCorona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 2 Juni 2020 adalah 26.940 orang dengan jumlah kematian 1.641 orang. Dari kedua angka ini dapat disimpulkan bahwa case fatality rate atau tingkat kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar 6,1%. Pada masa pandemic Covid-19 ini pelayanan posyandu sempat terhenti dan pelaksanaan pemantauan tumbuh kembang balita, pelayanan posyandu dilakukan secara mandiri dengan model pelaksanaannya diserahkan pada masing-masing daerah sesuai dengan kondisi atau zona covid masing-masing daerah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara Tingkat kecemasan dengan Kepatuhan kunjungan posyandu balita. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian ini adalah di Posyandu Desa Malangjiwan pada bulan Agustus – September 2020.Sampel penelitian ini adalah ibu yang datang ke posyandu dan bersedia menjadi responden penelitian sebanyak 47 responden. Analisi data yang digunakan menggunakan analisis uji bivariate dengan chi square (X2). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kepatuhan kunjungan posyandu dengan nilai X2hitung sebesar 8.354asedangkan X2 tabel sebesar 3,841 sehingga X2 hitung X2 tabel dan bila dilihat berdasarkan nilai P 0.05. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan kepatuhan kunjungan posyandu selama masa pandemic Covid-19 Kata Kunci :Tingkat kecemasan, kepatuhan kunjungan, Posyandu
DETERMINAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BALITA DI POSYANDU ANGGREK TROWANGSAN COLOMADU Yeni Anggraini; Reni Puspita Sari; Uji Utami
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 4, No 1 (2020): MATERNAL (JURNAL ILMIAH)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.961 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v4i1.773

Abstract

ABSTRACTExclusive breastfeeding can prevent infant mortality by 13%. The success of exclusive breastfeeding is influenced by the education, work, knowledge and support of the husband. This study uses a cross sectional approach to the type of observational analytic research. Data is collected by distributing questionnaires to respondents. The population in this study is the mother of children under five in Posyandu Anggrek. The sampling technique is purposive sampling. Based on the bivariate analysis between the level of education and exclusive breastfeeding, the p-value of 0.003 (p 0.05) was obtained, so that a significant relationship was concluded. Based on the bivariate analysis between employment status and exclusive breastfeeding, p-value of 0.035 (p 0.05) was obtained, so that a significant relationship was concluded. Based on the analysis of the level of knowledge with exclusive breastfeeding obtained p-value of 0.027 (p 0.05), so it was concluded that there was a significant relationship. Based on bivariate analysis between husband support and exclusive breastfeeding, p-value of 0.007 (p 0.05) was obtained, so it was concluded that there was a significant relationship.Keywords: Exclusive breastfeeding, Education Level, Employment Status, Knowledge Level, Husband's Support ABSTRAK Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah kematian balita sebanyak 13%. Keberhasilan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan dukungan suami. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan jenis penelitian observasional analitik. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita di Posyandu Anggrek. Tehnik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Berdasakan analisis bivariat antara tingkat pendidikan dan pemberian ASI Eksklusif didapatkan p-value sebesar 0,003 (p0,05), sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna. Berdasakan analisis bivariat antara status pekerjaan dan pemberian ASI Eksklusif didapatkan p-value sebesar 0,035 (p0,05), sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna. Berdasarkan analisis tingkat pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif didapatkan p-value sebesar 0,027  (p0,05), sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna. Berdasarkan analisis bivariat antara dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif didapatkan p-value sebesar 0,007  (p0,05), sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna. Kata Kunci : ASI Eksklusif, Tingkat Pendidikan, Status Pekerjaan, Tingkat Pengetahuan, Dukungan Suami 
IDENTIFIKASI KEJADIAN PRE EKLAMSI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RB NGUDI SARAS DENGAN METODE KROMATOGRAFI Uji Utami; Siskana Dewi Rosita
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 1, No 01 (2016): MATERNAL II
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.455 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v1i01.603

Abstract

ABSTRACTThe causes of maternal mortality rate in Indonesia are bleeding 60-70%, infection of 10-20%, pre-eclampsia and eclampsia 20-30% (Manuaba, 2008). According to the Ministry of Health or MOH (2010), the causes of mortality in Indonesia are hemorrhage 38.24% (111.2 per 100,000 live births), infection of 5.88% (17.09 per 100,000 live births), pre-eclampsia and eclampsia 10-20 (30.7 per 100,000). Pre eclampsia is a multisystem disorder with a complex etiology that typically occurs during pregnancy. Pre eclampsia is usually defined as increased blood pressure and protein urine occurring after 20 weeks gestation (Milne, et al., 2005). This study aimed to identify the incidence of pre-eclampsia in pregnant women in the third trimester RB Ngudi Saras Chromatography Method. This type of research is descriptive quantitative with cross sectional approach. The study was conducted in RB Ngudi Saras Karanganyar. The population in this study is the third trimester pregnant women who visited RB Ngudi Saras, the sampling technique used is Non-Probability Sampling with accidental sampling technique as much as 35 pregnant women. The results showed as many as 26 respondents do not develop pre eclampsia (negative urine protein), 3 respondents have protein urine levels +1 (mild pre- eclampsia), 4 respondents have +2 protein urine levels (mild pre-eclampsia) and 2 had higher levels of urinary protein +3 (severe pre-eclampsia). The conclusions derived from the research results in the identification of pre-eclampsia in RB Ngudi Saras most respondents did not develop pre eclampsia (26 respondents or 74.3%). ABSTRAKPenyebab terjadinya angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 60 – 70%, infeksi 10 – 20%, pre eklampsia dan eklampsia 20 – 30% (Manuaba, 2008). Menurut Depkes RI (2010), penyebab angka kematian di Indonesia adalah perdarahan 38,24% (111,2 per100.000 kelahiran hidup), infeksi 5,88% (17,09 per 100.000 kelahiran hidup), pre eklampsia dan eklampsia 10 – 20 (30,7 per 100.000). Pre eklamsi adalah gangguan multisystem dengan etiologi kompleks yang khusus terjadi selama kehamilan. Pre eklamsi biasanya didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah dan protein uria yang terjadi setelah usia kehamilan20 minggu (Milne, et al. 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian pre eklamsi pada ibu hamil trimester III di RB Ngudi Saras Dengan Metode Kromatografi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RB Ngudi Saras Karanganyar. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu hamil Trimester III yang berkunjung ke RB Ngudi Saras, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan teknik accidental sampling sebanyak35 ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 26 orang tidak mengalami pre eklamsi (protein urine negative),  3 orang mempunyai kadar protein urine +1 (pre eklamsi ringan), 4 orang mempunyai kadar protein urine +2 (pre eklmasi ringan) dan 2 orang mempunyai kadar protein urine +3 (pre eklamsi berat). Simpulan yang didapat dari hasil penelitian diperoleh hasil identifikasi kejadian pre eklamsi di RB Ngudi Saras sebagian besar responden tidak mengalami pre eklamsi yaitu sebanyak 26 orang (74.3%). Kata kunci : kejadian Pre Eklamsi, ibu hamil trimester III, Metode Kromatografi
HUBUNGAN KECEMASAN dan KEPATUHAN dalam PELAKSANAAN PROTOKOL KESEHATAN di POSYANDU MALANGJIWAN COLOMADU Reni Puspita Sari; Uji Utami
Jurnal Stethoscope Vol 1, No 2 (2020): STETHOSCOPE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1897.844 KB) | DOI: 10.54877/stethoscope.v1i2.811

Abstract

ABSTRAKSelama masa pandemi, publik akan mengalami kepanikan dan kece­masan yang tinggi yang akan mempengaruhi pe­rilaku publik, khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Ada beberapa perilaku kesehatan yang me­ningkat seperti kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M; memakai mas­ker, mencuci tangan, dan menja­ga jarak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara ke­ce­masan dan kepatuhan pene­rapan protokol kesehatan pada ibu-ibu peserta posyandu di Dusun Malangjiwan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan  di Posyandu Desa Malangjiwan pada bulan September sampai dengan Oktober 2020. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu yang mem­punyai balita yang ada datang ke Posyandu sebanyak 105 ibu. Sampel penelitian ini adalah ibu yang datang ke posyandu dan bersedia menjadi responden penelitian sebanyak 47 responden dengan teknik pengambilan sample yang digunakan adalah simple random sam­pling. Analisi data yang digunakan menggunakan analisis uji bivariate dengan chi square (X2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang siginifikan antara tingkat kecemasan dengan kepatuhan kunjungan posyandu (p. value = 0.002 0.05), semakin merasa terancamnya sese­orang saat berada pada suatu kon­disi tertentu; maka seseorang tersebut akan mencari jalan keluar agar bisa merasa aman, terlebih disaat masa pandemi. Rasa cemas akan di­ra­sakan oleh semua orang, terlebih pe­ra­saan cemas terinfeksi Covid-19, de­ngan rasa takut/cemas tersebut ma­ka masyarakat akan lebih mematuhi pro­to­kol kese­hatan yang diwajibkan oleh pe­me­rintah. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan kepatuhan pe­ne­rapan protokol kesehatan selama ma­sa pandemi Covid-19.  Kata kunci: kecemasan, kepatuhan, protocol kesehatan     RELATIONSHIP OF ANXIETY TO COMPLIANCE ON THE IMPLEMENTATION OF HEALTH PROTOCOLS AT POSYANDU MALANGJIWAN COLOMADU ABSTRACT During the pandemic, public will experience panic attack and high anxiety that will affect public behavior, especially the behavior related to health. There are several health behaviors that increase such as compliance to 3M health protocol; wear mask, wash hands, and keep the distance. Aim of the study is to determine the relationship between anxiety and compliance in implementing health protocol on women participating at Posyandu (integrated service center for pre and postnatal health care and information for women and children under five) in Malangjiwa viillage. Analytic observational with cross sectional approach was used as the research method. Research was conducted at Posyandu in Malangjiwan village from September to October 2020. The population of this study was mother with toddler who comes to Posyandu as many as 105 persons. The sample of the research were mothers who come to Posyandu and willing to be respondent as many as 47 respondents taken by employing simple random sampling technique. Bivariate test analysis with chi square (X2) was used to analyze the data. Research result shows that there is a significant relationship between the level of anxiety and compliance with Posyandu visit (p. value = 0.002 0.05), the more threatened someone felt when she was in a certain condition; she would find a way out in order to feel safe, especially during a pandemic condition. Everyone will feel anxious; especially feeling anxious about being infected with Covid-19, due to this fear / anxiety, the public will comply with health protocols required by the government better. It can be concluded that there is a relationship between the levels of anxiety to the compliance in implementing health protocols during the Covid-19 pandemic. Keyword: anxiety, compliance, health protocol