Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI BIDAN DALAM PENATALAKSANAAN PERDARAHAN POSTPARTUM MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN M.Nur Dewi Kartikasari; Angesti Nugraheni; Siti Munawaroh; Sri Anggarini Parwatiningsih
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 1, No 01 (2016): MATERNAL II
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.438 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v1i01.608

Abstract

 ABSTRACTUterine atonia is one of the causes of postpartum hemorrhage with 90% of these events can cause death to the mother within 24 hours after birth, thus giving a significant effect on the percentage of maternal mortality. Midwives as a primary care provider on delivery process are required to perform the initial management of emergency cases quickly to prevent complications until death. In the case of Uterine atonia, uterine tamponade with gauze insert an easy way with effectiveness up to 97%. But this gauze tampons cause trauma and infection. The latest updates technique are using balloon tamponade by a condom that filled with fluid. In addition to high effectiveness, the condom catheters reduces the incidence of infection and trauma because the condom material is elastic and sterile. Condom catheter technique is still relatively new and not many midwives who can do it quickly and accurately so that the necessary training and assistance in the management of Uterine atonia midwife current through a condom catheter.Training was held for two days through the stages of lectures and discussions. The lecture was also using audiovisual media in a video recording, and then demonstration directly with one of midwives tried in front of the podium and the last is to provide guidance to midwives one by one to perform the installation of condom catheter and provides tips in order to install skillfully. Participants are midwives in Surakarta and keynote speakers is a obstetrician of Dr Moewardi Hospital which have become national’s speaker for cases - maternal emergency cases.The training activities took place on 24-25 August 2016 at the regional public hospital of Surakarta. Target number of 30 participants received a certificate recognized midwife by IBI. Based on the results obtained by the average pretest knowledge midwife at 77.23 and the mean motivation midwife at 57.96, while after the training and mentoring the results mean knowledge of midwives has risen by 84.00 and the mean motivation midwife at 77.33. The result can be concluded that the training and mentoring enhance the knowledge and motivation of midwives in the management of postpartum hemorrhage with a condom catheter. Keywords: Training and Mentoring, Postpartum Hemorrhage Condom Catheter  ABSTRAKAtonia uteri merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan postpartum dimana90%  kejadian  ini  dapat  menyebabkan  kematian  pada  ibu  dalam  waktu  24  jam  setelah kelahiran bayi sehingga memberi pengaruh yang signifikan terhadap besarnya persentaseangka kematian ibu. Bidan sebagai tenaga kesehatan pertama yang membantu persalinan pada pelayanan kesehatan primer dituntut dapat melakukan penatalaksanaan awal kasus kegawatdaruratan dengan cepat untuk mencegah komplikasi sampai kematian. Pada kasus atonia uteri, tamponade uterus dengan memasukkan kassa merupakan cara mudah dengan efektivitas hingga 97%. Namun tampon kassa ini menyebabkan trauma dan infeksi. Teknik yang update dan terkini untuk tamponade ini menggunakan balon berupa kondom berisi cairan yang dimasukkan kedalam uterus. Selain efektivitas tinggi, kondom kateter ini mengurangi kejadian infeksi dan trauma karena bahan kondom yang elastis dan juga steril. Teknik kondom kateter ini masih tergolong baru dan belum banyak bidan yang dapat melakukannya dengan cepat dan tepat sehingga diperlukan pelatihan dan pendampingan bidan dalam penatalaksanaan atonia uteri terkini melalui kondom kateter. Pelatihan diselenggarakan selama 2 hari melalui tahapan pemberian materi melalui ceramah dan tanya jawab, pemberian pelatihan dengan media audiovisual berupa rekaman video, lalu demonstrasi secara langsung dan salah satu bidan mencoba didepan podium dan terakhir adalah dengan melakukan pendampingan kepada bidan satu persatu untuk melakukan pemasangan kondom kateter dan memberikan tips agar dapat memasang dengan terampil. Peserta adalah bidan Puskesmas di wilayah Kota Surakarta dengan narasumber yaitu Doter Spesialis Obstetri dan Gynekologi dari RSUD Dr Moewardi Surakarta yang telah menjadi narasumber Nasional untuk kasus – kasus kegawatdaruratan maternal. Kegiatan pelatihan berlangsung pada tanggal 24-25 Agustus 2016 di RSUD Kota Surakarta. Jumlah target sasaran 30 peserta bidan mendapatkan sertifikat yang diakui oleh profesi IBI. Berdasarkan hasil pretest diperoleh rerata pengetahuan bidan sebesar 77.23 dan rerata motivasi bidan sebesar 57.96, sedangkan setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan hasil rerata pengetahuan bidan mengalami peningkatan yaitu sebesar 84.00 dan rerata motivasi bidan sebesar 77.33. Hasilnya tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan dan pendampingan meningkatkan pengetahuan dan motivasi bidan dalam penatalaksanaan perdarahan postpartum dengan kondom kateter. Kata kunci: Pelatihan dan Pendampingan, perdarahan postpartum, Kondom Kateter
PENGARUH PENDAMPINGAN TOILET TRAINING TERHADAP PENGETAHUAN PENGASUH ANAK RETARDASI MENTAL Sri Anggarini Parwatiningsih; M. Nur Dewi Kartikasari; Maharani Ulfah
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 3, No 2 (2019): MATERNAL (JURNAL ILMIAH)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.61 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v3i2.757

Abstract

ABSTRACT Self-help skills such as urinating and defecating in children must be mastered early on because these skills will be used for life. In normal children, this ability can be achieved at the age of toddler (1-3 years), but in children with mental retardation will experience obstacles, this is because their intelligence capacity is below average but it can also be caused by sensory problems so they are difficult to communicating their needs. The role of caregivers to practice toilet and defecation (toilet training) skills in children with mental retardation is needed so that children can be independent and accepted in the community. The purpose of this study was to determine the effect of toilet training assistance on the knowledge of childcare providers with mental retardation. Samples taken were 30 mentally retarded child caregivers at SLB B-C Hamong Putro Jombor Sukoharjo. Data collection techniques were carried out by filling out the toilet training knowledge questionnaire conducted before and after the intervention. Statistical test results with paired t-test p0,000 0.05, so it can be concluded that there is an effect of toilet training assistance on the caregivers of children with mental retardation in SLB-B-C Hamong Putro Jombor, Sukoharjo. Keywords: Toilet Training, Knowledge, Mental Retardation. ABSTRAK Keterampilan bantu diri seperti buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) pada anak harus di- kuasai sejak dini karena keterampilan tersebut akan digunakan seumur hidup. Pada anak normal kemampuan tersebut dapat dicapai saat usia toddler (1-3 tahun), namun pada anak dengan retardasi mental akan meng- alami hambatan, hal ini dikarenakan kapasitas kecerdasan mereka di bawah rata-rata selain itu juga dapat disebabkan oleh masalah sensori sehingga mereka sulit untuk mengkomunikasikan kebutuhan mereka. Peran pengasuh untuk melatih keterampilan BAK dan BAB (toilet training) pada anak dengan retardasi mental sangat dibutuhkan agar anak dapat mandiri dan diterima dalam lingkungan masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengatahui pengaruh pendampingan toilet training pada pengetahuan pengasuh anak dengan retardasi mental. Sampel yang diambil adalah 30 orang pengasuh anak retardasi mental di SLB B-C Hamong Putro Jombor Sukoharjo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner pengetahuan toilet training yang dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil uji statistik dengan paired t-test p0,000 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pelatihan pendampingan toilet training pada pengetahuan pengasuh anak dengan retardasi mental di SLB- B-C Hamong Putro Jombor, Sukoharjo. Kata Kunci: Toilet Training, Pengetahuan, Retardasi Mental
KOMPETENSI MOTORIK ANAK USIA DINI: KETERKAITANNYA DENGAN KOGNITIF, AFEKTIF DAN KESEHATAN Munif; Adriani Rahma Pudyaningtyas; Sri Anggarini Parwatiningsih
Jurnal Ilmiah Visi Vol 14 No 2 (2019): VISI : Jurnal Ilmiah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal
Publisher : Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.142 KB) | DOI: 10.21009/JIV.1402.5

Abstract

Penelitian ini memprediksikan kompetensi motorik (kasar dan halus) terhadap aspek kognitif, afektif dan kesehatan untuk anak usia dini. Pengukuran kompetensi motorik, kognitif dan kesehatan menggunakan tes dan pengukuran afektif menggunakan skala. Partisipan yang dilibatkan adalah anak-anak yang berusia tiga sampai enam tahun (N=30) dinyatakan sehat secara fisik dan mental dan mendapat persetujuan dari orang tua/keluarga diambil dari taman kanak-kanak di Solo dan Yogyakarta. Data yang sudah terkumpul dianalisis menggunakan regresi untuk mengetahui sebab akibat dari masing-masing variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi motorik yang baik berdampak pada aspek kognitif, afektif dan kesehatan anak usia dini. Anak-anak dengan kognitif yang baik ditandai dengan keterampilan pemecahan masalah dengan mengedepankan prososial dalam setiap interaksi. Anak-anak dengan afektif yang tinggi ditandai dengan rasa simpati kepada kawan yang lain dalam bentuk kepedulian. Anak-anak dengan kesehatan yang baik ditandai dengan berkurangnya rasa mengeluh dan aktivitas fisik normal.
Implementation of the SMart-Punakawan Covid-19 (Sebelas Maret-Pendampingan UNtuk mAsyarakat dan KeluargA melaWAN Covid-19) in Surakarta Eti Poncorini Pamungkasari; Bulan Kakanita Hermasari; Sri Anggarini Parwatiningsih; Sri Mulyani; Hartono Hartono; Lely Tri Pangesti
Journal of Community Empowerment for Health Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jcoemph.71397

Abstract

The Covid 19 pandemic cannot be predicted when it will end. In June 2021, there has been very significant increase in new cases. The government has tried to control transmission by launching the 5M propaganda, consists of wearing masks, maintaining distance, washing hands with soap, avoiding crowds and reducing mobility. However, there are still problems existing related to community compliance in preventing the transmission of Covid 19, for example the use of masks and avoiding crowds. The aim of this project is develop and implement health education media related to Five M and Covid-19 vaccination.This project begins with development education media considering cultural wisdom, in order to easily accepted by the community. The term SMart-Punakawan Covid-19 (Sebelas Maret-Pendampingan UNtuk mAsyarakat dan KeluargA melaWAN Covid-19) was chosen to named this media. Punakawan is a puppet character,  the "servant" of the knights but has an important role as an advisor, so it is very suitable to represent health workers. There are several media used to convey the SMart-Punakawan  including videos, banners, brochures and its implemented to the community either face to face and online (youtube, whatsapp group) in order to reach wider community. The effectivity of this project measured quantitatively using instruments to measure knowledge about Five M and Covid-19 vaccination before and after implementation. We use Wilxocon test because the data wasnot normally distributed. As the result, there is significant differences on respondent knowledge before and after implementation (p<0.001). The SMart-Punakawan is effective in improving people’s knowledge related Five M and Covid-19 vaccination. However, further exploration is  still needed to know impact of the SMart-Punakawan in changing people’s behaviour.
PENGARUH ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE TERHADAP KEJADIAN DEPRESI POST PARTUM DI SURAKARTA Sri Anggarini Parwatiningsih; Anis Laela Megasari; Rizka Adela Fatsena; Cahyaning Setyo Hutomo; M. Nur Dewi Kartikasari
Avicenna : Journal of Health Research Vol 6, No 1 (2023): MARET
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v6i1.819

Abstract