Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR Rumpaka, Jasmine Salabeela; Sopyan, Taupik; Romansyah, Romdah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v11i2.1917

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Penguasaan Konsep dan Aktivitas belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Baregbeg, adapun sampel yang digunakan yaitu kelas XI IPA2 sebanyak 22 siswa.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode penelitian ini yaitu metode pre-eksperimental design. Instrumen yang digunakan adalah test penguasaan konsep yang terdiri 20 soal dengan pokok bahasan Sistem Indera dan  lembar observasi aktivitas belajar siswa. Teknik analisis yang digunakan adalah uji z. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berpengaruh signifikan terhadap penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa.Kata kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Penguasaan Konsep Siswa, Aktivitas Belajar Siswa
ANALISIS PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA DAN ALTERNATIF PRAKTIKUM IPA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMP NEGERI 1 CIAMIS Setiawati, Eli; Sopyan, Taupik; Maladona, Adi
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.142 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i3.6290

Abstract

 Laboratorium merupakan salah satu sarana dalam menunjang pembelajaran berbasis praktikum terutama dari segi pengelolaan yang perlu diperhatikan. Pada masa pandemi Covid-19 ini SMPN 1 Ciamis memiliki alternatif dalam pelaksanan praktikum yang menarik untuk diketahui. Metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Populasi penelitian adalah Kepala sekolah, Kepala Laboratorium, Guru IPA yang sekaligus pengelola Laboratorium, dan siswa 8 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Snawball sampling. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa perencanaan telah disusun dengan kebutuhan guru dan pengelola laboratorium, pengorganisasian belum sesuai dengan standar pada permendiknas No 26 Tahun 2008 namun dapat mengelola dengan baik, pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan dan kebutuhan tim MGMP IPA, pengawasan dilakukan secara formal dan non formal dengan memperhatikan substansi supervisi kemudian dibahas dalam rapat sekolah. Guru IPA memiliki alternatif praktikum mandiri berupa eksperimen dan demonstrasi dengan menggunakan alat dan bahan sederhana yang mudah ditemui siswa.Kata kunci: Pengelolaan, Laboratorium IPA, Alternatif Praktikum. 
ANALISIS SIKAP SISWA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SECARA DARING Sri Sulastri; Taupik sopyan; Yoyon Sutresna
Bioed : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 9, No 2 (2021): BIOED : Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.906 KB) | DOI: 10.25157/jpb.v9i2.6384

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap siswa terhadap model pembelajaran Discovery Learning secara daring. Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas.. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif . Instrumen yang digunakan adalah angket untuk mengukur sikap siswa terhadap model pembelajaran Discovery Learning secara daring yang terdiri dari 20 pernyataan .Data yang diperoleh dari angket adalah data ordinal. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi ordinal. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap siswa dalam merespon model pembelajaran Discovery Learning secara daring memiliki kriteria baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan model pembelajaran Discovery Learning secara daring , baik digunakan pada pembelajaran biologi. Kata Kunci : Discovery Learning , pembelajaran daring, sikap siswa
PENGARUH AIR SULING DAUN KEMANGI (Ocimum americanum) DAN SELASIH (Ocimum basilicum) TERHADAP KETERTARIKAN LALAT BUAH BACTROCERA SP (TEPHRITIDAE) DI PERKEBUNAN BUAH MANGGA DESA SIDAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA Jeti Rachmawati; Taupik Sopyan; Romdah Romansyah; Feri Bakhtiar Rinaldi
Bioed : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 10, No 1 (2022): Bioed : Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jpb.v10i1.7348

Abstract

Salah satu kendala dalam pengembangan pertanaman mangga adalah serangan lalat buah. Upaya pengendalian serangan lalat buah dengan teknik sederhana seperti pembungkusan buah dan pengasapan dirasakan kurang berhasil sehingga petani menggunakan insektisida sintetik. Penggunaan insektisida sintetik yang tidak sesuai aturan dapat memunculkan masalah lain berupa pencemaran pangan dan lingkungan. Upaya pengendalian lalat buah yang berwawasan lingkungan, salah satunya dengan menggunakan atraktan nabati berupa senyawa metil eugenol yang terdapat pada daun Ocimum americanum, dan Ocimum basilicum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun selasih dan daun kemangi terhadap ketertarikan hama lalat buah di pertanaman mangga.  Penelitian dilakukan di perkebunan mangga desa Sidamukti Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menggunakan metode  eksperimen yang disusun dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Bahan yang digunakan adalah air suling daun kemangi dan selasih yang diteteskan pada kapas dan diletakkan pada perangkap model vertikal Parameter yang diamati adalah jumlah lalat buah yang masuk kedalam perangkap.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa air suling daun kemangi dan selasih memberikan pengaruh yang berbeda terhadap ketertarikan hama lalat buah. Jumlah lalat buah yang tertarik pada air suling daun selasih lebih tinggi dibanding dengan air suling daun kemangi. Kata Kunci: Atraktan, Bactrocera sp, Ocimum americanum, Ocimum basilicum
PERBEDAAN WAKTU AKTIVITAS LALAT BUAH TERHADAP ATRAKTAN EKSTRAK DAUN KEMANGI ( Ocimum americana L.) DI KEBUN MANGGA KABUPATEN MAJALENGKA Ineu Yuantika; Jeti Rachmawati; Taupik Sopyan
Bioed : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 9, No 2 (2021): BIOED : Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.678 KB) | DOI: 10.25157/jpb.v9i2.6301

Abstract

Lalat buah merupakan salah satu  hama utama yang merugikan bagi petani sekaligus mengancam sentra produksi buah yang dapat menyerang tanaman salah satunya mangga. Penelitian ini bertujuan mengetahui waktu aktivitas lalat buah terhadap atraktan ekstrak daun kemangi dengan ekstrak daun cengkeh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016 di kebun mangga Desa Sidamukti Kabupaten Majalengka. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen desain penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas tiga perlakuan dan 10 kali ulangan. Sampel lalat buah ditangkap dengan menggunakan perangkap Steiner (botol bekas air mineral) yang diberi zat pemikat metil eugenol dari ekstrak daun kemangi dengan cengkeh. Pengamatan untuk kajian waktu aktivitas harian dilakukan  pada pagi hari (06.00 – 08.00 WIB), siang hari (11.00 – 13.00 WIB), dan sore hari (16.00 – 18.00 WIB) selama 18 hari. Parameter penelitian adalah jumlah lalat buah yang terperangkap pada pagi, siang, dan sore. Analisis data menggunakan ANAVA dilanjutkan uji Duncan dengan taraf nyata 5% dan 1%. Hasil penelitian  menunjukkan lalat buah lebih aktif pada siang hari pukul 11.00 – 13.00 WIB. Faktor klimatik yang paling berpengaruh terhadap aktivitas lalat buah adalah cahaya. Kata kunci: Waktu aktivitas, Mangga, ekstrak daun kemangi, lalat buah.
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI WHATSAPP GROUP DAN GOOGLE CLASSROOM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA Fina Aenilah; Yoyon Sutresna; Taupik Sopyan
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.576 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i3.6179

Abstract

Proses pembelajaran biasanya dilakukan secara aktif dan efektif disekolah. Kini, akibat pandemic covid-19 pembelajaran terhambat dan tidak terlaksana sepenuhnya. Dengan demikian proses pembelajaran beralih ke sistem pembelajaran jarak jauh. Selama proses pelaksanaan pembelajaran, diperlukan aplikasi belajar yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran dengan benar dan efektif. Adapun aplikasi yang dirasa cocok adalah whatsapp dan google classroom. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi whatsapp dan google classroom terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2021. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sukadana. Sampel yang digunakan adalah 21 orang siswa kelas XI IPA 1. Desain penelitian menggunakan one group pretest posttest desaign. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah quasy experimental. Instrumen yang digunakan adalah angket yang terdiri atas 12 item pernyataan dan soal yang terdiri 20 item pertanyaan pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan pendekatan statistik dengan rumus uji wiloxcon untuk motivasi dan uji z untuk hasil belajar kognitif siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi whatsapp dan google classroom tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran biologi.Kata kunci : google classroom, hasil belajar, motivasi, whatsapp
Pengaruh Model Discovery Learning Berbasis Concept Mapping Terhadap Hasil Belajar Kognitif Nunuy Nur Awaliah; Adun Rusyana; Taupik Sopyan
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.99 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i2.5244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning berbasis concept mapping terhadap hasil belajar kognitif siswa pada sub materi pencemaran lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi-Experiment) dan desain penelitian yang digunakan One Group Pretest Postest dengan populasi nya adalah seluruh siswa-siswi kelas X IPA MAN 2 Ciamis tahun ajaran 2019/2020 dengan sampel yaitu kelas X IPA 5 sebanyak 27 siswa. Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda sebanyak 20 soal. Data yang diperoleh dengan soal diolah secara statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Zhitung 3,125 ≥ Ztabel 2,33. Disimpulkan bahwa penggunaan model discovery learning berbasis concept mapping berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa pada sub materi pencemaran lingkungan dengan tingkat peningkatan tinggi yaitu sebesar 0,80. Kata Kunci: Discovery Learning, Concept Mapping, Hasil Belajar Kognitif.
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI FUNGI (DI SMAN 1 CIHAURBEUTI) Yuyu Rahayu; Euis Erlin; Taupik Sopyan
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.318 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i3.6103

Abstract

Self efficacy merupakan faktor psikologis dalam diri siswa yang memiliki peran untuk mempengaruhi hasil belajar kognitifnya. Siswa yang memiliki self efficacy tinggi akan mencapai hasil belajar kognitif yang tinggi pula begitupun sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan hasil belajar kognitif siswa pada materi fungi. Waktu penelitian dari bulan Februari sampai bulan Juli 2021. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMAN 1 Cihaurbeuti. Sampel yang digunakan siswa kelas X MIPA 1 yang berjumlah 36 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Instrumen yang digunakan angket self efficacy dan dokumentasi hasil penilaian kognitif materi fungi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan hasil belajar kognitif siswa pada materi fungi. Hal ini ditunjukan dengan nilai korelasi sebesar 0,864 yang artinya berkorelasi sangat tinggi dan thitung ≥ ttabel, yaitu 10,07 ≥ 2,04 pada taraf signifikansi 5%, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan.Kata kunci: self efficacy, hasil belajar kognitif, fungi
ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM LINTAS MINAT PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN GOOGLE MEET Aulia Maghfirotul Salsabila; Adun Rusyana; Taupik Sopyan
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 3 (2022): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i3.8652

Abstract

Selama pandemi Covid-19 pembelajaran yang berlangsung, baik guru dan siswa sama-sama belajar beradaptasi dengan cara pembelajaran daring. Akan tetapi tidak sedikit siswa yang mengalami kejenuhan, akibatnya minat belajar siswa menurun dan tidak mengikuti pembelajaran dengan baik. Guru berinovasi dalam model pembelajaran selama daring dengan menggunakan media e-learning yaitu google meet. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh minat belajar siswa kelas x program lintas minat pada mata pelajaran biologi dengan menggunakan google meet. Waktu penelitian minggu keempat bulan Mei 2022. Populasi penelitian ini adalah kelas X IPS di SMA N 1 Singaparna. Sampel yang digunakan kelas X IPS 4 sebanyak 31 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan angket dan wawancara. Data yang diperoleh dengan angket dideskripsikan, sedangkan hasil wawancara untuk mendukung data kuantitatif setelah dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukan 67,16% tergolong kriteria yang tinggi. Sehingga terdapat pengaruh pada minat belajar siswa kelas x program lintas minat pada mata pelajaran biologi dengan menggunakan google meet. Kata Kunci:  E-Learning, Minat Belajar
POTENSI TANAMAN TRANSGENIK SEBAGAI SALAH SATU TEKNOLOGI DALAM PENGELOLAAN HAMA TERPADU Jeti Rachmawati; Taupik Sopyan
Bioed : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 11, No 1 (2023): Bioed : Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jpb.v11i1.10203

Abstract

Berbagai teknologi yang diterapkan dalam pengelolaan hama, memiliki beberapa kelemahan yang harus diantisipasi. Oleh karena itu maka perlu adanya integrasi atau pemaduan antar teknologi untuk memaksimalkan hasilnya dalam bentuk pengelolaan hama terpadu (PHT). Pengelolaan hama terpadu merupakan langkah yang sangat strategis dalam kerangka tuntutan masyarakat dunia terhadap berbagai produk yang aman dikonsumsi, menjaga kelestarian lingkungan, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan yang memberikan manfaat antar waktu dan antar generasi. Salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam PHT adalah pengendalian dengan tanaman inang yang tahan hama menggunakan kultivar-kultivar tanaman yang resisten terhadap hama, yang dikenal sebagai tanaman transgenik. Tanaman transgenik memiliki potensi untuk menjadi komponen integral dari PHT, karena memilki beberapa peluang untuk menghindari resiko terjadinya peledakan hama sekunder dan resistensi hama dengan memasukan tanaman refugia. Dengan berkembangnya teknologi rekombinan DNA telah membuka peluang untuk merakit tanaman tahan hama dengan rekayasa genetika, akan tetapi teknologi ini mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan terhadap lingkungan. Oleh karena itu apabila penggunaan tanaman transgenik dikombinasikan dengan teknologi lain dalam pengelolaan hama, maka kemungkinan faktor-faktor negatif akibat dari tanaman transgenik dapat diminimalisir, sehingga tanaman transgenik dapat digunakan sebagai salah satu teknologi dalam  pengelolaan hama terpadu. Kata Kunci: Pengelolaan hama terpadu, tanaman transgenik, teknologi