Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Potensi Pati Umbi Tire (Amorphopallus onchopyllus) Pregelatinasi Paut Silang Sebagai Bahan Tambahan Tablet Kempa Langsung Haeria Haeria Haeria; Nur Syamsi Dhuha; A Rahmi Azhariani
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v1i1.3133

Abstract

Telah dilakukan penelitian karakterisasi pati umbi tire (Amorphopallus onchopyllus) pregelatinasi dan pati umbi tire pregelatinasi paut silang. Untuk memperoleh kualitas produk yang diinginkan, karakteristik pati umbi tire dapat dimodifikasi, metode modifikasi yang digunakan adalah cross-linking. Prinsip modifikasi ini yaitu mensubstitusi gugus fosfat dengan gugus hidroksil pada pati. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik pati umbi tire yang mengalami modifikasi secara cross-linking terhadap pati yang tidak dimodifikasi. Untuk mencapai tujuan, penelitian ini melalui 3 tahapan : (1) Tahap karakterisasi pati umbi tire, (2) Tahap modifikasi pati umbi tire dengan metode cross-linking untuk merubah sifat pati umbi tire sesuai dengan spesifikasi yang memenuhi syarat sebagai bahan tambahan sediaan farmasi, (3) Tahap uji karakterisasi pati umbi tire yang telah dimodifikasi berdasarkan uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH dan uji viskositas. Pati pregelatinasi dibuat dengan pemanasan di atas suhu gelatinasi pati, kemudian difosfolirasi dengan mereaksikan pati pregelatinasi dengan Na2HPO4. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik dari pati umbi tire yang mengalami modifikasi cross-linking lebih baik dibandingkan dengan pati umbi tire yang tidak mengalami modifikasi dan pati umbi tire pregelatinasi paut silang dapat dijadikan sebagai bahan tambahan tablet kempa langsung.
DETERMINATION OF ETHANOL EXTRACT SUNSCREEN POTENTIAL OF RAMBUTAN RIND (Nephelium lappaceum L.) Surya Ningsi; Nur Syamsi Dhuha; UL Miftahurrahmah
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 3 No 4 (2015): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v3i4.2260

Abstract

A sunscreen research to Determine the potential of rambutan rind (Nephelium lappaceum L.) ethanol extract has been conducted. This study aims to Determine the SPF value, percent transmission of erythema (% Te), and percent transmission of pigmentation (% Tp) of rambutan rind (Nephelium lappaceum L.) ethanol extract by using UV-VIS spectrophotometer.Sunscreen potential determination of rambutan rind extract is done based on the SPF value measured at a wavelength of 290-400 nm, the calculation method% of% Te and Tp at a wavelength 292.5 to 372.5 nm at concentration 10, 20, 40, 80, and 160 ppm by using a UV-VIS spectrophotometer.The results Showed that the SPF value of the extract at concentration of 10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm, and 160 ppm respectively were 1.12; 1.23; 1.56; 2,37; and 5.32.The value of% Te at concentration of 10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm, and 160 ppm respectively were 77.21; 62.87; 38.86; 16.18 and 3.10. The value of% Tp at concentration of 10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm, and 160 ppm respectively were 88.01; 81.62; 68.41; 49.65 and 25.16. Obtained from the values, rambutan rind extract at concentration of 80 ppm has an SPF value of 2:37 the which means it has the potential for a minimum of sunscreen protection while at a concentration of 160 ppm, it has an SPF value of 5:32 the which means it has the potential of middle sunscreen protection. Rambutan rind extract at concentration of 80 ppm has a potential to protect against UV rays in suntan category with the value of percent tranmission erythema (% Te) by 16.18 and percent transmission of pigmentation (% Tp) by 49.65. At concentration of 160 ppm, it has a potential to protect against UV rays in extra protection category with the value of percent tranmission erythema (% Te) by 36.18 and percent transmission of pigmentation (% Tp) by 25.16 roomates includes in total blocks category.
POTENSI FRAKSI KULIT BUAH DURIAN (Durio zibethinus M) TERHADAP BAKTERI Escherhicia coli dan Staphylococcus aureus Nur Syamsi Dhuha; Haeria Haeria; Wa Sinta
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Farmasi Volume 7 Nomor 1
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v7i1.9630

Abstract

Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan dunia yang belum terpecahkan. Untuk itu pencarian antibakteri baru terus dilakukan. Salah satu usaha penemuan antibakteri adalah eksplorasi berbagai jenis tanaman, utamanya tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia. Salah satu tanaman dengan jumlah produksi paling besar adalah Durian (Durio zibethinus M). Kulit durian sebagai limbah dan menjadi bagian terbesar dari buah durian diteliti untuk mengetahui aktivitas penghambatannya terhadap bakteri Escherhicia coli dan bakteri Staphylococcus aureus. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Selanjutnya masing-masing ekstrak diuji aktivitas antibakterinya. Ektrak yang paling aktif kemudian difraksinasi dengan menggunakan 14 variasi kepolaran eluen (campuran etil asetat dan methanol). Selanjutnya fraksi kemudian diujikan kembali aktivitas antibakterinya dengan metode KLT-Bioautografi. Fraksi aktif kemudian diuji identifikasi golongan senyawanya. Hasil penelitian daya hambat ekstrak etil asetat, dan methanol secara berturut turut untuk bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus adalah 17,13 mm; 7,34 mm; 15,11 mm; dan 11,45 mm. Fraksi 2 ekstrak metanol memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus yaitu 9,96 mm yang berarti sedang. Hasil identifikasi golongan senyawa Fraksi 2 ekstrak metanol menunjukkan positif golongan Flavonoid.
Evaluasi Kualitas Hidup Pasien Rawat Inap Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Kabupaten Larantuka NTT Nurshalati Tahar; Afrisusnawati Rauf; Nur Syamsi Dhuha; Fatima Abdurrahman
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Farmasi Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v12i2.51045

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Penderita penyakit kronis khususnya penyakit diabetes melitus tipe 2 cenderung menggalami penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup diharapkan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan fisik, status psikologik, tingkat kebebasan, hubungan sosial, dan lingkungan yang mereka tempati. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kualitas hidup penderita DM tipe 2 rawat inap di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Kabupaten Larantuka. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment, dengan mengisi kuesioner Diabetes Quality of Life Clinical Trial Quesionnaire (DQLCTQ). Sampel yang digunakan 34 pasien dengan teknik Consecutive Sampling. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 26. Hasil: Dari hasil penelitian ini diperoleh skor rata-rata dari masing-masing aspek kualitas hidup penderita pasien rawat inap penyakit diabetes melitus RSUD dr. Hendrikus Fernandez sebagian besar dapat dikatakan memiliki kualitas hidup yang baik dan buruk dilihat dari bebrapa aspek untuk kualitas hidup yang baik yaitu kepuasan pengobatan dengan kategori puas sebanyak 34 orang (34%), kesehatan mental puas dengan hubungan pribadi dan keluarga sebanyak 24 orang (24%) dan kepuasan diet kategori tidak pernah memakan maknan yang tidak seharusnya sebanyak 19 orang (19%). Adapun kualitas hidup yang buruk yaitu aspek kesehatan fisik dengan kategori penyakit diabetes selalu mempengaruhi aktifitas dan sosial sebanyak 26 orang (26%), ketahanan fisik dengan kategori penyakit diabetes selalu membatasi kegiatan sebanyak 25 orang (25%), kesehatan umum dengan kategori kesehatan responden kurang sebanyak 23 orang (23%), gejala penyakit dengan kategori selalu merasa haus, lapar, dan buang air kecil sebanyak 25 orang (25%), kekhawatiran keuangan dengan kategori mahal biaya pengobatan penyakit dm tipe 2 sebanyak 24 orang (24%). Kesimpulan: Kualitas hidup pasien rawat inap dengan diabetes melitus di RSUD dr. Hendrikus Fernandez sebagian besar dapat dianggap baik berdasarkan beberapa aspek, termasuk kepuasan terhadap pengobatan, kesehatan mental, kepuasan terhadap hubungan pribadi dan keluarga, serta kepuasan terhadap pola makan (menunjukkan bahwa mereka tidak pernah mengonsumsi makanan yang tidak sesuai). Faktor-faktor yang memengaruhi kualitas hidup pasien diabetes tipe 2 meliputi kesehatan fisik, daya tahan fisik, kesehatan umum, kepuasan terhadap pengobatan, gejala penyakit, kekhawatiran finansial, kesehatan mental, dan kepuasan terhadap pola makan. Kata kunci: Diabetes Mellitus; Kualitas Hidup, Quality of Life Clinical Trial Quesionnaire (DQLCTQ)