Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KETOPROFEN ETHOSOME PERCUTANEOUS PENETRATION TESTING IN IN-VITRO WITH VARIATIONS IN FORM BASE GEL PREPARATIONS Isriany Ismail; Haeria Haeria; Shabran Hadiq
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v3i1.2174

Abstract

It has done research on percutaneous penetration test ethosome ketoprofen in vitro by variations in dosage forms a gel base. This study aims to determine the effect of the type of base gel penetration ability ethosome ketoprofen gel in vitro to produce a good flux. Ethosome ketoprofen gel prepared in dosage forms using two different types of bases, namely using hydrophilic gel base (formula 1) and lipophilic gel base (formula 2). Percutaneous penetration test performed by using Franz diffusion cells with human skin membranes (human cadaver skin) as a diffusion membrane. Ketoprofen assay that penetrate across the skin done for 12 hours. Receptor compartment fluid consisted of phosphate buffer solution pH 7.4, footage was analyzed using UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 308 nm. The test results showed that ketoprofen across the membrane to the formula 1 as 9701.062 μg.cm-2 with 14.10 μg.cm-2.menit-1 speed across the membrane (r=0.995), and the formula 2 as 1209.766 mg.cm-2 with 1,727 μg.cm-2.menit-1 speed across the membrane (r=0.991). Of the two types of base gel is used, it is known that by using a hydrophilic gel base has the ability to penetrate the best drug. It can be concluded that the formulation of ketoprofen gel ethosome can be used transdermally. 
STUDI FARMAKOFOR DAN DOCKING MOLEKUL RESEPTOR σ2 SEBAGAI TARGET PENGOBATAN KANKER PAYUDARA Nursalam Hamzah; Haeria Haeria; Kamsia Dg Paewa
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v3i1.2175

Abstract

The σ2 receptor is an important target for the development of molecules in oncology because of its density (density) is ten-fold in proliferating tumor cells compared with tumor cells silence/benign (quiescent tumor cells) and also because of the observation that the σ2 receptor agonists are able to kill tumor cells through the mechanism of apoptosis and non-apoptotic. The purpose of this study is the Find features farmakofor compounds responsible for the activity and selectivity of σ2 receptor agonist. The procedure begins with the determination of farmakofor using MOE, 2009 to obtain the interaction between ligand and amino acids. Then performed molecular docking. Molecular docking also use MOE 2009 using thousands of compounds in a database downloaded from zinc. Results indicate amino acids that are important in the interaction with the ligand in the protein code is Gln725 and Asn719 (polar amino acids), and Arg766 (basic amino acids). The query farmakofor that play a role in the interaction of ligand-receptor features a group of donor and proton acceptor (F1: Don & Acc), group proton acceptor (F2: Acc), group proton donor (F3: Don) and the aromatic group (F4: Aro). The compounds that have potential as σ2 agonist activity based on the results of the virtual screening contained 10 compounds with ΔG = -19.6319 kkal/mol, -20.9598 kkal/mol, -19.2058 kkal/mol, -17.4499 kkal/mol, -22.4364 kkal/mol, -18.0056 kkal/mol, -5.5653 kkal/mol, -9.5687kkal/mol, and -9.8045 kkal/mol.
QSAR DAN MOLECULAR DOCKING SENYAWA DERIVAT LUMIRACOXIB, INHIBITOR OKSIGENASI 2-AG PADA TERAPI INFLAMASI Nursalam Hamzah; Haeria Haeria; Nurul Muhlisa Mus
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v3i2.2202

Abstract

Cyclooxygenase-2 (COX-2) is a molecular target that is widely studied and has a crucial role in the last decade. The high contribution of COX-2 in inflammation and inhibiting function of 2-AG oxygenation by COX-2 inhibitors in inflammatory, open a new chapter dealing with the research on inhibition of COX-2. The purpose of this study is to determine the physical-chemical properties that play an important role in the activity of lumiracoxib derivates based QSAR equation and look from the interaction of ligand-receptor through docking simulations. Statistical analysis was calculated by multilinear regression analysis using SPSS Statistics 17.0. Leave One Out cross validation, Pearson correlation, and the relationship of IC50 experiments and IC50 predictions curve are used to obtain QSAR equation with significantly statistic criteria. Molecular docking to study ligand-receptor interactions, performed using MOE 2009.10. Hydrogen bonds with amino acid residues on the receptor 4OTY include Ser A530 and Tyr A385 with the best scoring value in compound 8 is -8.0976 and the receptor 3HS6 include Ser A530, Tyr A385, Tyr A355 with the best scoring value in compound 1 is -6.34934. QSAR models show the best QSAR equation: Log (1/IC50) = -92.2384 + 0.5327 AM1_dipole + (-0.00049) AM1_E + 13.3123 log S + 35.7654 mr + (-0.5770 VSA).
IMUNOSTIMULAN FRAKSI DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. MERR.) TERHADAP AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS) Afrisusnawati Rauf; Haeria Haeria; Dina Dhaifina Anas
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v4i1.2239

Abstract

Salah satu herbal yang digunakan sebagai imunostimulan adalah daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr.). Salah satu kandungan kimia dalam daun katuk yaitu  flavanoid yang dapat meningkatkan kerja sistem imun (imunostimulan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pada pemberian fraksi daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr.) memiliki efek imunostimulan pada mencit (Mus musculus) jantan terhadap aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag. Pada penelitian ini digunakan lima belas ekor mencit dibagi ke dalam lima kelompok dan diaklimatisasi selama tujuh hari sebelum perlakuan. Kelompok pertama diberikan Imboost force® sebagai kontrol positif, kelompok kedua diberikan Na-CMC 1% sebagai kontrol negatif dan kelompok ketiga diberikan fraksi 0,5%, kelompok keempat diberikan fraksi 1% dan kelompok kelima diberikan fraksi 2%. Selanjutnya masing-masing konsentrasi diinduksikan ke mencit selama tujuh hari dan pada hari ke delapan diinduksikan bakteri Staphylococcus aureus pada peritoneum mencit, lalu dibedah dan diambil cairan peritoneum dan diamati di bawah mikroskop menggunakan hemositometer. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa fraksi daun katuk dapat memberikan efek sebagai imunostimulan pada konsentrasi yang paling berpengaruh yaitu 2% yang tidak berbeda nyata (< LSD 0,05 dan 0,01).
POTENSI PEMANFAATAN EKSTRAK SABUT KELAPA (Cocos nucifera Linn.) SEBAGAI ANTISEPTIK DALAM BENTUK SEDIAAN GEL Isriany Ismail; Haeria Haeria; Fitriani Fajri Ahmad
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 4 No 4 (2016): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v4i4.2251

Abstract

Limbah sabut kelapa yang selama ini lebih dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tali, memiliki nilai jual yang mulai menurun. Sebagai bagian dari produk alami, komponen dalam sabut kelapa juga mengandung banyak senyawa metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk-produk kesehatan alami. Sebagai upaya untuk memperkaya sumber bahan baku produk antiseptik alami, telah dilakukan penelitian tentang potensi pemanfaatan ekstrak sabut kelapa (Cocos nucifera) sebagai antiseptik dalam bentuk sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimum ekstrak sabut kelapa (Cocos nucifera) dalam berbagai formulasi gel yang efektif menghambat bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella thypi, Shigella dysenteriae, Staphylococcus aureus, Vibrio sp. Ekstrak sabut kelapa diperoleh dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Konsentrasi optimum ekstrak sabut kelapa yang dapat menghambat bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella thypi, Shigella dysenteriae, Staphylococcus aureus, dan Vibrio sp dilakukan dengan metode difusi agar. Formulasi gel antiseptik dengan menggunakan basis karbopol 940 dengan konsentrasi 0.5 sd 2%. Uji karakteristik sediaan ditentukan berdasarkan parameter organoleptik, pH,  dan viskositas. Uji efektifitas antiseptik sediaan gel menggunakan metode replika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan gel dengan gelling agent Karbopol 940 1,5% dan mengandung ekstrak sabut kelapa 1,6% efektif menghambat bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella thypi, Shigella dysenteriae, Staphylococcus aureus, dan Vibrio sp.
IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTIBAKTERI FRAKSI POLAR DAN NON POLAR KULIT BATANG KEMIRI (Aleurites moluccana L. Willd) DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI KONTAK Mukhriani Mukhriani; Asrul Ismail; Haeria Haeria; Syamsuri Syakri; Nurfitra Fadiyah
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v6i1.5272

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai identifikasi golongan senyawa antibakteri fraksi polar dan non polar kulit batang kemiri (Aleurites moluccana L. Willd) dengan metode bioautografi kontak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi yang memiliki aktivitas antibakteri dan golongan senyawa dari kulit batang kemiri yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut metanol kemudian dilakukan partisi dengan menggunakan pelarut n-hexan. Ekstrak yang diperoleh kemudian dilakukan skrining aktivitas antibakteri hingga diketahui jika partisi tidak larut n-hexan mempunyai aktivitas antibakteri tertinggi kemudian dilanjutkan ke fraksinasi. Fraksinasi dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Cair Vakum. Hasil fraksinasi yang diperoleh kemudian diuji kembali aktivitas antibakterinya dengan menggunakan berbagai konsentrasi yaitu 1000, 750, 500, dan 250 ppm. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa fraksi II merupakan fraksi teraktif yang memiliki aktivitas antibakteri paling baik pada konsentrasi 1000 ppm. Fraksi teraktif diuji kembali menggunakan KLT-Bioautografi dan diidentifikasi golongan senyawanya. Dari pengujian diperoleh fraksi dari partisi tidak larut n-hexan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli, Salmonella thypi, dan Vibrio colera dimana senyawa flavonoid dari kulit batang kemiri yang berperan sebagai antibakteri.
STUDI POTENSI SENYAWA TURUNAN KUMARIN-KALKON-UREA SEBAGAI ANTI-KANKER HATI SECARA IN SILICO: PENELUSURAN FARMAKOFOR, SKRINING VIRTUAL, DAN PENTAUTAN MOLEKUL Nur Syamsi Dhuha; Haeria Haeria; Alfiana Dwi Puspita
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v6i2.7055

Abstract

Kanker hati (HCC) merupakan penyakit karsinoma mematikan kedua setelah karsinoma pankreas. Hal ini berkaitan dengan sulitnya diagnosis awal serta sifat asimptomatik penyakit ini yang menyebabkan HCC terdiagnosa setelah pasien ada di stadium lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan senyawa baru sebagai calon obat berdasarkan kajian farmakofor dari turunan kumarin-kalkon-urea secara in silico. Prosedur dilakukan dengan melakukan pemodelan tiga dimensi senyawa dan optimasi geometri oleh HyperChem 8.0. Selanjutnya, penelusuran farmakofor, skrining virtual dari Zinc Database, serta pentautan molekul dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MOE 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa dengan kode ZINC12138892 merupakan senyawa yang memilki potensi sebagai calon obat kanker hati berdasarkan analisis kesesuaian pada farmakofor reseptor protein serta pentautan molekul
POTENSI FRAKSI KULIT BUAH DURIAN (Durio zibethinus M) TERHADAP BAKTERI Escherhicia coli dan Staphylococcus aureus Nur Syamsi Dhuha; Haeria Haeria; Wa Sinta
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Farmasi Volume 7 Nomor 1
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v7i1.9630

Abstract

Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan dunia yang belum terpecahkan. Untuk itu pencarian antibakteri baru terus dilakukan. Salah satu usaha penemuan antibakteri adalah eksplorasi berbagai jenis tanaman, utamanya tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia. Salah satu tanaman dengan jumlah produksi paling besar adalah Durian (Durio zibethinus M). Kulit durian sebagai limbah dan menjadi bagian terbesar dari buah durian diteliti untuk mengetahui aktivitas penghambatannya terhadap bakteri Escherhicia coli dan bakteri Staphylococcus aureus. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Selanjutnya masing-masing ekstrak diuji aktivitas antibakterinya. Ektrak yang paling aktif kemudian difraksinasi dengan menggunakan 14 variasi kepolaran eluen (campuran etil asetat dan methanol). Selanjutnya fraksi kemudian diujikan kembali aktivitas antibakterinya dengan metode KLT-Bioautografi. Fraksi aktif kemudian diuji identifikasi golongan senyawanya. Hasil penelitian daya hambat ekstrak etil asetat, dan methanol secara berturut turut untuk bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus adalah 17,13 mm; 7,34 mm; 15,11 mm; dan 11,45 mm. Fraksi 2 ekstrak metanol memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus yaitu 9,96 mm yang berarti sedang. Hasil identifikasi golongan senyawa Fraksi 2 ekstrak metanol menunjukkan positif golongan Flavonoid.
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L.) berdasarkan Gambaran Morfologi dan Histologi Hati Mencit Nur Syamsi Dhuha; Haeria Haeria; Hardiyanti Eka Putri
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.92 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.6706

Abstract

Daun bidara (Ziziphus spina-christi L.) digunakan sebagai obat tradisional. Daun Bidara memiliki khasiat antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antifungi dan mencegah timbulnya tumor. Penggunaan daun bidara berkhasiat berdasarkan bukti empiris, tetapi belum diteliti keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas toksisitas ekstrak etanol daun bidara berdasarkan gambaran morfologi dan histologi hati mencit. Prosedur dimulai dengan ekstraksi simplisia daun bidara secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Mencit sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok I (kontrol) yang hanya diberi Na-CMC 1%. Kelompok II, III, IV, dan V adalah kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol daun bidara dengan dosis berturut-turut 60, 200, 600, dan 2000 mg/kgBb. Pemberian ekstrak dilakukan per oral selama 14 hari kemudian pada hari ke-15, toksisitas diamati. Toksisitas diamati dari preparat histologi hati mencit berdasarkan nilai kerusakan parenkimatosa, hidropik dan nekrosis. Ekstrak etanol daun bidara memberi pengaruh pada gambaran morfologi yaitu pada warna dan berat basah hati mencit serta adanya kerusakan histopatologi. Batas toksisitas diamati pada dosis 600 mg/kgBB. Kata kunci: Daun bidara, toksisitas, morfologi, histologi.
Aktivitas Antibakteri Fraksi-Fraksi Daun Bidara (Ziziphus mauritiana) Haeria Haeria; Nursyamsi Dhuha; Risnawati Habra
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.167 KB) | DOI: 10.24252/djps.v1i2.11460

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas antibakteri fraksi-fraksi daun Bidara (Ziziphus Mauritiana) terhadap bakteri Staphilococus aureus dan Eschericia coli. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri  dari fraksi daun bidara, fraksi yang paling aktif sebagai antibakteri serta golongan senyawa dalam fraksi yang memiliki aktivitas antibakteri. Sampel diekstraksi dengan methanol dan dipartisi dengan pelarut etil asetat Fraksinasi daun Bidara menggunakan metode Kromatografi Cair Vakum dalam berbagai perbandingan eluen. Fraksinasi ini menghasilkan 5 gabungan fraksi A, B, C, D dan E. Ekstrak dan Fraksi diuji aktivitasnya sebagai antibakteri. Ekstrak metanol membentuk zona hambat bening yang diamati di sekitar paper disk yaitu 8,93 mm - 9,5 mm. Fraksi-fraksi daun Bidara memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan zona hambat yaitu 12,4 mm – 14,1 mm pada konsentrasi 3000 ppm. Fraksi B memberikan aktivitas antibakteri yang terbaik, sehingga diuji lanjutan dengan KLT-bioautografi dan identifikasi golongan senyawa. Hasil identifikasi golongan senyawa, aktif antibakteri dari fraksi daun bidara menunjukkan adanya senyawa steroid, senyawa organik, dan flavonoid.