Anton Rahmadi
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENDAMPINGAN PENERAPAN SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL PADA UMKM OMAH KUE UTI ATIK DI KOTA BALIKPAPAN Hidayat, Khansa Fitria Latifa; Rahmadi, Anton; Marwati, Marwati; Rohmah, Miftakhur
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): JIPAM : Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : STAI Darul Qalam Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55883/jipam.v2i3.71

Abstract

Indonesia requires halal certification which is regulated in Law Number 33 of 2014 concerning Guaranteed Halal Products. Making halal certificates for micro and small businesses can be done in two ways, namely through the regular mechanism and the self-declare mechanism. This activity aims to increase empathy and concern for students, so that they can contribute to developing Omah Kue Uti Atik UMKM in Balikpapan City through socialization so that the quality of the products produced is guaranteed and can survive among the many similar products being traded. The implementation method used in this activity has three stages, namely the preparation stage by conducting a survey of the conditions and needs of MSMEs. The implementation stage, namely by conducting outreach to MSMEs by providing information and education. The implementation stage, namely by assisting in the preparation of SJPH documents and the process of registering a Self-Declared halal certificate. From the results of the service, MSME actors know the importance of producing halal products, fulfilling certification criteria and obtaining halal certificates through self-declaring
Aplikasi bakteri asam laktat (BAL) untuk meningkatkan keamanan mikrobiologis terhadap Staphylococcus aureus pada proses olah minimal buah apel Malang (Malus sylvestris Mill.) Rahmadi, Anton
Journal of Tropical AgriFood Vol 1, No 1 (2005): JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Universitas Mulawarman
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minimally processed apple usually came from partially-broken apple with some parts are still in very good condition. Minimally processed fruits are perishable foods due to quality degradation caused by microorganism activity. Main purpose of this research was to study the application of LAB culture in minimally processed apple fruit of Malang in order to increase safety against Staphylococcus aureus. Malang apple was used in this research while age of ripe 4.5 months and weight of around 90-100 grams. Lactic acid bacteria used were Lactobacillus brevis, and three strains of L. plantarum. Steps of this research are selection of potential LAB strains using well diffusion method, determining LAB concentration and soaking time, study of minimally processed apple shelf life and total acid titration. pH and total LAB colonies (Total Plate Count) in MRS agar medium, as well as total Staphylococcus aureus. Best inhibition-zone of S. aureus are was resulted from strain of L. brevis AE 1.6 (14.33mm). Optimum concentration to inhibit pathogenic bacteria is 10^6 cfu per mL with 30 minutes of soaking. Pathogenic bacteria life colonies decreased for 1 to 2 of log unit following soaking in optimal LAB concentration. LAB application in minimally processed apple did succeeded to increase safety against pathogens specially S. aureus. Shelf life could be extended up to 12 days with S. aureus life colonies not more than 100 cfu per g.
Characterization of Mandai Powder Encapsulants: A Comprehensive Analysis of Chemical Composition and Morphological Changes Rohmah, Miftakhur; Apriyadi, Rimbawan; Rahmadi, Anton
Indonesian Food Science and Technology Journal Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8. Number 2, July 2025 |IFSTJ|
Publisher : Department of Technology of Agricultural product (THP) Jambi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/ifstj.v8i2.36983

Abstract

Abstract— Potential: Mandai cempedak powder, rich in phenolic compounds and lactic acid, is encapsulated using a spray drying technique to maintain its unique content. This research aims to authenticate the final encapsulant product of Mandai powder by comparing it with raw materials (cempedak powder, Mandai powder) and the pre-encapsulation process. The analysis involves ATR FTIR, GC-MS techniques, morphological characteristics, and amino acid content. FTIR results identified lactic acid in the form of a carboxylic acid (-COOH) functional group and phenolic compounds with aromatic rings stretching carbon-carbon (C-C) bonds in starch and protein-based matrices, GC-MS analysis showed changes in volatile composition such as the appearance of the compound paromomycin, and Ethyl 9-hexadecenoic in mandai powder encapsulant products. Morphological characteristics also showed changes in structure from cempedak powder to mandai powder encapsulant. Apart from that, the amino acid content analysis in the encapsulant still detected relatively high levels of aspartic acid, glutamate, and arginine. In conclusion, this study discusses the successful encapsulation of mandai powder and provides information about changes in chemical composition during the encapsulation process.
Pengaruh metode pengeringan oven gas dan rumah pengering terhadap laju pengeringan dan kualitas daun katuk (Sauropus androgynus) Romadoni, Jeri Yandi; Rahmadi, Anton; Emmawati, Aswita
Journal of Tropical AgriFood Volume 6 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.6.1.2024.10055.9-16

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengembangan rumah pengering yang memanfaatkan sinar matahari sebagai alternatif pengeringan konvensional (tanpa rumah). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model laju pengeringan daun katuk dengan dua kondisi, yaitu dengan dan tanpa pra-perlakuan blanching. Laju pengeringan yang digunakan adalah persamaan model Lewis dan Page. Sebagai perbandingan dilakukan percobaan secara paralel menggunakan pengering oven dengan membuat percobaan faktorial 2x3. Faktor pertama adalah pra-perlakuan pada bahan (blanching dan non-blanching), sedangkan faktor kedua adalah suhu pengeringan (60,70,dan 80oC). Percobaan ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati adalah yield dan kualitas daun katuk kering. Data yang diperoleh dari percobaan dengan pengering oven dianalisis dengan ANOVA, kemudian dibandingkan secara deskriptif dengan data dari percobaan menggunakan rumah pengering. Hasil penelitian menunjukkan kinerja rumah pengering (3 hari) untuk pengeringan daun katuk berada dalam kisaran kinerja pengering oven yang bekerja pada suhu 60-80 C (4 jam). Pra-perlakuan blanching memberikan yield dan kualitas daun katuk kering yang lebih baik pada proses pengeringan dengan bahan tanpa blanching. Desain rumah pengering yang digunakan pada penelitian ini direkomendasikan untuk dipergunakan pada pengeringan bahan daun-daunan.
Rekayasa alat pengering lada sisten rotary dengan pengontrol suhu untuk perbaikan mutu bubuk lada Sirait, Jantri; Saragih, Bernatal; Rahmadi, Anton
Journal of Tropical AgriFood Volume 5, Nomor 2, Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.5.2.2023.8901.80-88

Abstract

Rekayasa alat pengering lada sistem rotary (P, L dan T, 86, 59 dan 72 cm) dengan pengontrol suhu untuk perbaikan mutu bubuk Lada Borneo Samboja (LBS) bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pengolahan lada dengan mempersingkat waktu proses pengeringan.. Bahan rangka alat besi siku 4x4 cm, tabung alat pengering berbahan stainless steel diameter 70 cm panjang 50 cm dan pengaduk lada AS stainless steel. Menggunakan motor penggerak 1.380 rpm HP, 220/380 V. Sumber panas adalah LPG menggunakan pasir sebagai media transfer panas. Unjuk kerja mesin pengering rotari dicobakan pada suhu 40, 50 dan 60oC, putaran mesin 12,5; 13,0; 13,5 Hz, dan waktu pengeringan 6, 7 dan 8 jam. Kadar air lada kering 13,54% dan kadar piperin bubuk lada 6,6% sesuai dengan mutu bubuk lada hitam SNI 0005:2013 dengan waktu pengeringan 8 jam bekerja pada suhu 60oC dan putaran mesin 13,5 Hz. Asumsi proyeksi mesin pengering lada berproduksi 16 jam/hari, 15 hari kerja/bln, 20 kg/hari input lada basah dan output lada kering 17 kg/hari dengan harga lada/sachet (4 gram) Rp1.000, dan harga lada/kg Rp250.000. Investasi berdasarkan nilai Payback Period (PP) dinyatakan layak karena nilai PP (2 tahun 10 bulan 6 hari) lebih kecil dari umur ekonomis alat (10 tahun). Net Present Value (NPV) pengering lada dinyatakan layak (positif). Profitability Index (PI) pengering lada 7,01 lebih besar dari 1. Internal Rate of Return (IRR) pengering lada 61,08% lebih besar dari bunga pinjaman (14%). Dan nilai Accounting Rate of Return (ARR) pengering lada sebesar 140,85%.
Penerapan CPPB-IRT dan sistem jaminan produk halal sebagai upaya peningkatan mutu dan kehalalan produk UMKM Putri, Annisa Ananda; Rohmah, Miftakhur; Emmawati, Aswita; Andriyani, Yulian; Rahmadi, Anton
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v6i2.19633

Abstract

Keamanan pangan merupakan hal penting dalam suatu produk agar tidak membahayakan kesehatan konsumen. Salah satu upaya untuk meningkatkan keamanan mutu dan kehalalan produk yaitu dengan menerapkan Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga dan Sistem Jaminan Produk Halal. Pendampingan ini bertujuan untuk membantu UMKM Amplang Belida Gina dalam memenuhi syarat izin edar P-IRT dan Sertifikat Halal dengan menggunakan metode: (1) observasi dan wawancara; (2) identifikasi gap pemenuhan aspek CPPB-IRT dan Sistem Jaminan Produk Halal; (3) pendampingan  penerapan CPPB-IRT dan SJPH; (4) penyiapan dokumen persyaratan dan proses pendaftaran SPP-IRT dan Sertifikat Halal kategori self declare. Hasil pendampingan  UMKM telah melakukan implementasi CPPB-IRT dan SJPH sehingga telah mendapatkan sertifikat P-IRT sebagai izin edar dan Sertifikat Halal sebagai pengakuan kehalalan produk. Tindak lanjut yang dapat dilakukan yaitu melalui monitoring dan evaluasi sebagai penilaian akhir dari proses pendampingan agar pelaku usaha melakukan implementasi secara konsisten dari kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga jika ditemukan ketidaksesuaian maka pelaku usaha harus melakukan tindakan perbaikan kembali.