Muhammad Nurdin
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

INVENTARISASI JAMUR-JAMUR PATOGEN PADA BUAH JERUK (CITRUS sp.) DI BEBERAPA PASAR DI BANDAR LAMPUNG Deciana Deciana; Muhammad Nurdin; Tri Maryono; Suskandini Ratih D.
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.506 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2083

Abstract

Salah satu masalah mendasar dari rendahnya mutu buah jeruk yang dihasilkan di dalam negeri adalah serangan patogen. Patogen yang banyak menyerang buah jeruk adalah jamur. Aktivitas jamur selama pertumbuhannya pada komoditi pangan dapat menyebabkan kerugian dan penurunan kualitas pangan sehingga produk pangan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi dan diperdagangkan. Inventarisasi merupakan suatu langkah awal dalam studi penyakit guna menentukan langkah langkah selanjutnya. Penelitian ini berupa survei terhadap buah jeruk yang berasal dari beberapa pasar tradisional dan beberapa pasar modern di Bandar Lampung. Sampel buah jeruk yang diambil adalah jeruk lokal, yaitu jeruk medan. Setiap pasar diambil dua kali sampel buah, sehingga total pengambilan sebanyak empat kali. Dari hasil identifikasi, sampel buah jeruk yang didapat dari pasar tradisional maupun pasar modern ditemukan 5 jenis jamur, yaitu jamur Aspergillus sp., Colletrotrichum sp., Fusarium sp., Geotrichum sp., dan Penicillium sp. dengan rerata persentase pemunculan jamur di pasar tradisional masing-masing 32,27%, 26,38%, 28,80%, 10,07%, dan 2,5%, sedangkan di pasar modern yaitu jamur Colletrotrichum sp. 36,45% , Aspergillus sp. 23,40%, Fusarium sp. 14,40%, dan Geotrichum sp. 25,74%.
PENGARUH KITOSAN DAN Trichoderma sp. TERHADAP KEPARAHAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum capsici (Syd.) Butl. et Bisby) PADA BUAH CABAI (Capsicum annuum L.) Edy Sarwono; Muhammad Nurdin; Joko Prasetyo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.249 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i3.2061

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kitosan dan Trichoderma sp. terhadap keparahan penyakit antraknosa (C. capsici) pada buah cabai (C. annuum L.). Hipotesis yang diajukan ialah bahwa aplikasi kitosan dan Trichoderma sp. dapat menekan keparahan penyakit antraknosa pada buah cabai, terdapat perbedaan pengaruh antara perlakuan kitosan, dan Trichoderma sp. terhadap keparahan penyakit antraknosa pada buah cabai, dan kitosan tidak berbeda jauh dengan fungisida berbahan aktif kaptan dalam menekan keparahan penyakit antraknosa pada buah cabai. Penelitian inidilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Mei hingga Agustus 2012. Percobaan ini terdiri atas 5 perlakuan, yaitu kontrol (P1), kitosan (P2), kitosan+Trichoderma sp. (P3), Trichoderma sp. (P4), dan fungisida berbahan aktif kaptan (P5). Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan masing-masing perlakuan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam kemudian untuk melihat perbedaan antar perlakuan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan, kitosan+Trichoderma sp. dan fungisida sintetis berbahan aktif kaptan dapat menekan keparahan penyakit antraknosa pada buah cabai. Trichoderma sp. saja tidak dapat menekan keparahan penyakit antraknosa pada buah cabai, dan pengaruh kitosan dalam menekan keparahan penyakit antraknosa pada buah cabai sebanding dengan fungisida sintetis berbahan aktif kaptan.
PENGARUH BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Paenibacillus polymixa TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT HAWAR UPIH SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG HIBRIDA P27 Andi Irwansyah; Suskandini Ratih Dirmawati; Muhammad Nurdin; Cipta Ginting Ginting
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.414 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i1.2985

Abstract

Jagung merupakan tanaman pangan penting di Indonesia, salah satu kendala dalam budidaya tanaman jagung adalah serangan penyakit hawar upih yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bakteri Pseudomonas fluorescens dan Paenibacillus polymixa terhadap intensitas penyakit hawar upih dan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2017 sampai bulan Agustus 2017, di Desa Rantau Minyak, Kecamatan Candipuro, Kabupaten lampung selatan. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiriatas (1) P0 kontrol berupa tanaman jagung yang tidak diberi perlakuan fungisida serta bakteri P. polymixa dan bakteri P. fluorescens (2) P1 perendaman benih pada suspensi bakteri P. polymixa pada benihjagung selama 12 jam (3) P2 perendaman benih pada suspensi bakteri P. fluorescens pada benih jagung, selama 12 jam (4) P3 perendaman benih jagung pada suspensi bakteri P. polymixa dan bakteri P. fluorescens, selama 12 jam dan, (5) P4 perendaman benih jagung pada fungisida propineb 70 % selama 12 jam. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan bakteri Pseudomonasfluorescens dan Paenibacillus polymixa tunggal dan campuran tidak berpengaruh terhadap penurunan intensita spenyakit hawar upih. Perlakuan menggunakan bakteri P. fluorescens dan P. polymixa secara tunggal memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman dan hasil produksi jika dibandingkan dengan perlakuan control dan perlakuan menggunakan fungisida Propineb 70%
PENGGUNAAN Trichoderma sp. SEBAGAI AGENSIA PENGENDALIAN TERHADAP Pyricularia oryzae Cav. PENYEBAB BLAS PADA PADI Yulida Sarif Hidayat; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih D
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.502 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2071

Abstract

Salah satu kendala dalam budidaya tanaman padi adalah penyakit blas padi yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae Cav. Salah satu cara pengendalian yang dapat dilakukan adalah penggunaan agensia hayati ramah lingkungan. Penelitian inibertujuan mengetahui keefektifan Trichoderma sp. untuk menghambat pertumbuhan Pyricularia oryzae Cav. in vitro. dan mengetahui keefektifan Trichoderma sp.untuk mengurangi keparahan penyakit blas pada tanaman padi di lapangan. Penelitianini terdiri dari dua sub percobaan, pertama yaitu sub percobaan secara in vitro untuk menguji antagonisme Trichoderma sp. terhadap Pyricularia oryzae serta sub percobaan yang kedua yaitu menguji kefektifan Trichoderma sp. mengurangi keparahan penyakit blas pada tanaman padi di lapangan. Pada sub percobaan kedua disusun dalam rancangan acak lengkap dengan dua perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan terdiri atas perlakuan benih disertai dengan penyemprotan suspensi konidia Trichoderma sp. terhadap padi kultivar Ciherang (T1) dan kontrol tanpa pemberian Trichoderma sp. (T0). Data keparahan penyakit yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Anova), dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5% atau 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma sp. mampu menghambat pertumbuhan Pyricularia oryzae secarain vitro dan perlakuan perendaman benih serta penyemprotan menggunakan suspensi konidia Trichoderma sp. mengurangikeparahan penyakit blas pada tanaman padi.
PEMANFAATAN KITOSAN DAN Trichoderma sp. Rifai. UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum gloeosporioides Penz.) PADA BUAH PISANG CAVENDISH Fikriyah Shofiah Mawaddah; Joko Prasetyo; Muhammad Nurdin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.307 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2087

Abstract

Antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit pascapanen penting pada buahbuahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kitosan dan Trichoderma sp. dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur C. gloeosporioides secara in vitro dan mengetahui efektifitas kitosan dan Trichoderma sp. terhadap intensitas penyakit antraknosa yang disebabkan oleh C. gloeosporioides pada buah pisang cavendish. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Mei 2013 sampai dengan September 2013. Percobaan ini disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas lima perlakuan dan lima ulangan, yaitu kontrol (P0), kitosan (P1), Trichoderma sp. (P2), kombinasi kitosan dan Trichoderma sp. (P3) dan fungisida mankozeb (P4). C. gloeosporioides diperoleh dari isolasi buah pisang yang bergejala antraknosa. Pengujian secara in vitro, perlakuan kitosan konsentrasi 0,75% dicampurkan ke dalam media potato sukrose agar, perlakuan Trichoderma sp. (dual culture method), perlakuan kombinasi kitosan dan Trichoderma sp. dengan mencampurkan kitosan pada media dan dikombinasikan dengan Trichoderma sp. (dual culture method) serta perlakuan fungisida mankozeb konsentrasi 0,1% dicampurkan ke dalam media. Metode tersebut juga digunakan untuk pengujian secara in vivo pada buah pisang. Hasil pengujian secara in vitro, perlakuan kitosan, Trichoderma sp. dan kombinasi kitosan dan Trichoderma sp. efektif menghambat pertumbuhan koloni jamur C. gloeosporioides. Pada uji in vivo, masing-masing perlakuan tidak efektif menghambat intensitas penyakit antraknosa.
PENGARUH Paenibacillus polymyxa DAN Pseudomonas fluorescens DALAM MOLASE TERHADAP KETERJADIAN PENYAKIT BULAI ( Peronosclerospora maydis L.) PADA TANAMAN JAGUNG MANIS Hardy Muhammad Ridwan; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih D
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.21 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1990

Abstract

Salah satu kendala yang dihadapi dalam budidaya jagung manis yaitu penyakit bulai.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Paenibacillus polymyxa atau Pseudomonas fluorescens dalam molase terhadap keterjadian penyakit bulai (Peronosclerospora maydis), pertumbuhan dan produksi jagung manis. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga jumlah unit percobaan yaitu 20.  Perlakuan yang diujikan adalah Paenibacillus polymyxa yang diformulasikan dalam molase, Pseudomonas fluorescens yang diformulasikan dalam molase, tanpa bakteri, dan fungisida berbahan aktif metalaksil. Setiap ulangan terdapat 4 tanaman.  Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan  uji BNT dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P. Polymyxa dalam molase lebih efektif dalam menekan keterjadian penyakit, meningkatkan tinggi tanaman dan bobot tongkol dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
INVENTARISASI JAMUR PADA BENIH BEBERAPA VARIETAS KEDELAI [Glycine max (L.) Merril] YANG BERADA DI SEKITAR BANDAR LAMPUNG Reny Destya Angrum; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih; Hasriadi Mat Akin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2077

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jamur yang terdapat pada beberapa varietas benih kedelai [ Glycine max (L.) Merril ] yang berada di sekitar Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, UniversitasLampung dari Mei 2013 sampai dengan Agustus 2013. Penelitian ini menggunakan kedelai varieta Burangrang, Kaba, Argomulyo, Tanggamus dan Grobogan. Benih-benih tersebut diinkubasi menggunakan metode blotter test dan agar plate test dengan dua perlakuan, yaitu kontrol (tanpa NaOCl) dan dengan menggunakan NaOCl. Jamur-jamur yang tumbuh dari benih yang diinkubasi diidentifikasi dengan cara diamati dan difoto, selanjutnya dicocokkan dengan bubu-buku referensi tentang penyakit- penyakit kedelai. Selain itu juga dilakukan penghitungan persentase kemunculan jamur dari benih yang diinkubasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan dengan perlakuan desinfeksi maupun tanpa desinfeksi ditemukan jenis jamur yang berasal dari lapang (Fusarium sp., Cercospora sp., Sclerotium sp., Phomopsis sp., Rhizoctonia sp., dan Colletotrichum sp.) dan jenis jamur yang berasal dari gudang penyimpanan (Trichoderma sp., Aspergillus sp., Penicillium sp., dan Rhizopus sp.). Benih yang diberikan perlakuan desinfeksi dapat mengurangi tumbuhnya jamur yang berasal dari gudang/tempat penyimpanan (kontaminan) tetapi tidak menghilangkan jenis jamur yang menginfeksi di dalam benih (jamur yang berasal dari lapang). Pada varietas Grobogan Rhizoctonia sp. memiliki persentase kemunculan jamur yang lebih tinggi dibandingkan dengan jamur lainnya yaitu sebesar 60,56%. Pada benih dengan perlakuan tanpa desinfeksi persentase kemunculan Aspergillus sp. pada varietas Kaba dan Tanggamus lebih tinggi dibandingkan dengan jamur lainnya sebesar 63,33%. Pada media perlakuan desinfeksi dengan menggunakan media kertas saring persentase kemunculan jamur pada varietas Kaba Cercospora sp. memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan dengan jamur lainnya sebesar 30%. Pada media perlakuan tanpa desinfeksidengan menggunakan media kertas saring, Trichoderma sp. pada varietas Kaba memiliki persentase kemunculan jamur lebih tinggi dibandingkan dengan jamur lainnya, dengan persentase kemunculan masing-masing sebesar 77,23%.
UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI TERHADAP VIRUS TUNGRO Devita Sari; Muhammad Nurdin; Titik Nur Aeny
Jurnal Agrotek Tropika Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.908 KB) | DOI: 10.23960/jat.v1i3.2060

Abstract

Penelitian untuk mengetahui ketahanan tujuh varietas padi terhadap virus tungro telah dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Evaluasi ketahanan dilakukan dengan penularan buatan terhadap stadia bibit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tujuh perlakuan (varietas) dan empat ulangan. Ketujuh varietas (Cigelis, Cilamaya Muncul, Inpari 13, Inpago 3, IR 64, Juita, Situbagendit) ditanam dalam gelas plastik berdiameter 8 cm dan tinggi 12 cm masing-masing dua benih per gelas. Setiap gelas dimasukkan ke dalam kurungan yang berbeda. Sebagai varietas pembanding tahan adalah varietas Cigelis dan pembanding peka varietas Inpago 3. Sumber inokulum berupa tanaman padi bergejala tungro diambil dari lapangan. Infeksi buatan dilakukan dengan cara melepaskan wereng hijau pada tanaman padi selama 24 jam kemudian diambil dan diinfestasikan pada padi dalam kurungan, masing-masing dua ekor tiap kurungan selama tiga hari. Pengamatan ketahanan varietas terhadap tungro dilakukan pada umur padi 2, 4, 6, dan 8 mst. Pengamatan keparahan penyakit dilakukan terhadap tipe gejala yang muncul dan tinggi tanaman. Tingkat keparahan gejala tungro dievaluasi sesuai dengan Standard Evaluation System for Rice, IRRI. Data hasil pengamatan indeks penyakit dan tinggi tanaman dianalisis menggunakan sidik ragam pada taraf nyata 5% dan selanjutnya nilai tengah diuji dengan uji Duncan pada taraf yang sama. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa lima varietas (Cigelis, Cilamaya Muncul, Inpari 13, Juita, Situbagendit) dapat digolongkan tahan, satu varietas (Inpago 3) agak tahan, dan satu varietas (IR 64) tergolong rentan.
INVENTARISASI JAMUR DAN BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN BENIH PADI (Oryza Sativa L. ) DI LAMPUNG Yuktika Yuktika; Muhammad Nurdin; Suskandini Ratih D
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.912 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i3.2078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genus jamur dan bakteri terbawa benih padi yang berasal dari Lampung. Pengambilan sampel benih padi menggunakan sampel acak dengan gulungan kertas yaitu Lampung Utara, Lampung Selatan, Lampung Tengah dan Lampung Timur. Petani yang memiliki produksi padi lebih unggul dan areal tanaman padi yang terluas dijadikan sebagai tempat pengambilan sampel benih padi. Benih-benih diuji dengan metode pemeriksaan benih kering dan metode inkubasi pada media Potato Sucrose Agar. Benih yang telah direndam selama 2 menit dalam aquades dikeringkan dengan menggunakan kertas tisu. Kemudian benih tersebut diinkubasi didalam media PSA selama 3-5 hari. Setiap cawan petri berisi 15 butir benih padi. Pada saat inkubasi diberi perlakuan gelap dan terang, masing-masing selama 12 jam secara bergantian, perlakuan ini ditujukan untuk merangsang sporulasi jamur terbawa benih. Pengamatan dilakukan pada hari ketiga dengan membuat preparat untuk diamati dibawah mikroskop majemuk. Hasil penelitian menunjukkan adanya jamur yang berasosiasi dengan benih padi yang berasal dari empat kabupaten. Lima genus jamur yang ditemukan secara berurutan dari yang paling sering muncul sampai yang jarang muncul adalah Aspergillus (37,9 %), Mucor (33,6 %), Trichoderma (6,3 %), Penicillium (3,9 %) dan Rhizopus (0,6 %).
INVENTARISASI PATOGEN DI PERTANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) VARIETAS QUEEN DI DESA ASTOMULYO, KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Maya Gustina; Suskandini Ratih; Muhammad Nurdin; Radix Suharjo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.249 KB) | DOI: 10.23960/jat.v4i3.1853

Abstract

Nanas merupakan salah satu komoditas sumber devisa negara Indonesia dari sektor pertanian. Produksi nanas di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun, namun peningkatan tersebut akan mengalami gangguan dengan adanya seranganpatogen. Patogen yang menyerang harus dideteksi lebih dini agar mengetahui cara pengendaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi patogen dan menghitung intensitas penyakit pada berbagai umur nanas varietas Queen di arealperkebunan nanas rakyat di Punggur, Lampung tengah. Penelitian dilakukan di Desa Astomulyo, Punggur, Lampung Tengah dan Laboratorium Penyakit Tanaman, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, yang berlangsung dari bulan Agustus - Oktober 2015. Penelitian ini diawali dengan pengamatan lahan dan pengambil sampel untuk diidentifikasi sampai tingkat genus di laboratorium serta menghitung intensitas penyakit (metode Townsend dan Heuberger). Hasil penelitianberupa beberapa jamur yang ditemukan pada tanaman yang bergejala. Jamur – jamur tersebut adalah Curvularia sp., Thielaviopsis sp., Fusarium sp. Selain itu ditemukan gejala yang diduga akibat serangan virus PMWaV pada nanas. Selainpertanaman, Isolasi dari tanah ditemukan jamur Penicillium sp., dan Trichoderma sp. Jamur Culvularia sp. menyerang tanaman nanas di umur 5-7 bulan setelah tanam (bst), 8 – 11 bst, dan 12 bst dengan tingkat keparahan penyakit berturut – turutsebesar 8,4%, 8,8%, dan 7,6%. Jamur Thielaviopsis sp. menyerang tanaman nanas berumur 5 – 7 bst, 8 – 11 bst dan 12 bst dengan tingkat keparahan penyakit sebesar 7,2 %, 15% dan 9,3%. Jamur Fusarium sp. tidak menyerang nanas berumur 5 – 7 bst, tetapi menyerang tanaman nanas berumur 8 – 11 bst dan 12 bst dengan tingkat keparahan penyakit sebesar 5% dan 9%.