Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi Eksplorasi Agroklimat Tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora) Kabupaten Tanggamus, Lampung Dimas Prakoswo Widiyani; Joko S. S Hartono
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 5, No 1 (2021): MARCH
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v5i1.1523

Abstract

Coffee is one of the important commodities in Indonesia. The coffee commodity has strategic potential in the development of the community's economy. Over time coffee production in Indonesia has decreased, the average productivity of coffee in Indonesia is only around 600 kg/ha, while the potential for coffee production per hectare can reach 1000 kg/ha. One of the largest coffee-producing regions is Tanggamus Regency in Lampung. This region’s climate plays an essential part in plant production, even more than soil in determining plant growth and development. Climate elements such as air temperature, solar radiation, and humidity support and play an important role in crop production. Meanwhile physical, chemical, and biological properties of soil are directly related to plant productivity. This research was conducted in 2 sub-districts, namely Sumberejo and Ulubelu Districts from July to October 2020. Based on the results of observations and analysis, it was found that the agro-climatic suitability of some of the Sumberejo and Ulubelu areas was included in the S1 conformity class category, but there is one limiting factor, namely slope. Efforts to modify the environment based on the value of the suitability class are needed. It is recommended to make a terrace to handle the limiting factors. Kopi adalah salah satu komoditas penting yang ada di Indonesia. Komoditas kopi memiliki potensi strategis dalam perkembangan perekonomian masyarakat. Seiring waktu produksi kopi di Indonesia semakin menurun, produktivitas rata-rata kopi di Indonesia hanya berkisar 600 kg/ha, sedangkan potensi produksi kopi tiap hektar bisa mencapai 1000 kg/ha. Salah satu daerah atau kabupaten penghasil kopi terbesar di Lampung adalah Kabupaten Tanggamus. Kabupaten Tanggamus memiliki luas lahan perkebunan kopi sebesar 41.512 ha dengan produksi total sebesar 33.482 ton Salah satu pengaruh lingkungan yang paling esensial adalah iklim. Iklim tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan tanaman, tetapi iklim juga dipengaruhi oleh tanaman. Iklim dapat menjadi faktor yang lebih penting dari pada tanah dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur-unsur iklim seperti suhu udara, radiasi matahari, dan kelembaban mendukung dan berperanan penting secara langsung dalam kegiatan budidaya tanaman. Iklim juga mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah secara tidak langsung. Penelitian ini dilaksanakan di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Sumberejo dan Ulubelu pada bulan Juli-Oktober 2020. Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang telah didapatkan bahwa kesesuaian agroklimat sebagian kawasan Sumberejo dan Ulubelu masuk kategori kelas kesesuaian S1 atau sesuai namun terdapat satu unsur faktor pembatas yaitu kelerengan. Upaya modifikasi lingkungan berdasarkan nilai kelas kesesuaian maka dianjurkan dalam pembuatan teras agar faktor pembatas dapat ditangani.
Identifikasi Beberapa Unsur Iklim Mikro pada Perbedaan Umur Tanaman Karet ( Hevea brasiliensis) Kresna Shifa Usodri; Dimas Prakoswo Widiyani; Dedi Supriyatdi
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2021.006.2.3

Abstract

Lampung merupakan salah satu provinsi penghasil lateks di Indonesia yang memiliki pola iklim yang berbeda. Perbedaan iklim mikro tersebut terutama terdapat pada besaran unsur iklim mikro pada beberapa wilayah. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui iklim mikro pada suatu areal atau lingkungan pertanaman untuk menjadi acuan dalam proses budidaya dalam mengoptimalkan pertumbuhan serta produksi tanaman. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 sampai Maret 2020 di PTPN 7 Unit Usaha Way Berulu, Afdeling 1. Desain percobaan menggunakan perlakuan tunggal dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan yang terdiri dari beberapa umur tanaman:15 tahun setelah penanaman; 14 tahun setelah penanaman; 13 tahun setelah penanaman; 12 tahun setelah penanaman serta diulang sebanyak tiga kali. Data hasil pengamatan akan dianalisis dengan uji F pada taraf α=5%. Jika hasil analisis ragam nyata maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf α=5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan umur tanaman pada klon karet Pb260 menghasilkan variasi iklim mikro pada setiap bulan pengamatan.
PENGOLAHAN DAN DIGITAL MARKETING GULA KELAPA BAGI KELOMPOK WANITA TANI KECAMATAN KETAPANG LAMPUNG SELATAN Annisa Fitri; Zukryandry Zukryandry; Kusmaria Kusmaria; Dewi Ermaya; Depita Anggraini; Lihan Rini Puspo Wijaya; Oki Arifin; Dimas Prakoswo Widiyani
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 2 No 2 (2021): Edisi Agustus 2021
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v2i2.820

Abstract

Pengembangan produk unggulan dapat dilakukan melalui diversifikasi produk dan pemasaran. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah dengan pengolahan gula kelapa menjadi gula semut dan menjual produk melalui online. Metode yang dunakan melalui penyuluhan dan demonstrasi.Pada saat pelaksanaan berjalan dengan sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme para peserta kelompok wanita tani dalam mengikuti kegiatan dan hasil nilai postest yang mengalami peningkatan. Dengan demikian kelompok wanita tani termotivasi untuk dapat mengembangkan usaha gula semut didaerahnya, sehingga pendapatan mengalami peningkatan.
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) ABNORMAL AKIBAT TERSERANG PENYAKIT BERCAK DAUN SETELAH APLIKASI PEMUPUKAN DI MAIN-NURSERY Kresna Shifa Usodri; Bambang Utoyo; Dimas Prakoswo Widiyani; Jiyan Saputri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.5444

Abstract

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pemulihan pertumbuhan pasca terserang penyakit bercak daun adalah dengan penerapan kombinasi pemupukan yang sesuai untuk mengoptimalkan laju tumbuh tanaman pasca serangan penyakit bercak daun.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh komposisi dan frekuensi pemupukan NPK dan KNO3 terbaik dalam mengoptimalkan pertumbuhan bibit kelapa sawit yang terserang penyakit bercak daun di main-nursery. Penelitian dilaksanakan pada Juni sampai dengan November 2021 di Unit Usaha Pembibitan Kelapa Sawit Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama adalah pupuk (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu NPK majemuk 5g ; KNO3 4% dan NPK 2,5 g ; dan KNO3 4% dan NPK 5 g yang dilakukan pada hari yang berbeda antara pupuk KNO3 dan NPK majemuk per polibag. Faktor ke dua adalah frekuensi (W) yang terdiri dari 2 taraf yaitu pemupukan 1 minggu sekali dan 2 minggu sekali. Pengamatan dilakukan pada variabel tinggi bibit, dimater bibit, tingkat kehijauan daun, jumlah pelepah dan luas anak daun. Data dianalisis dengan uji F pada taraf α=5%. Jika hasil analisis ragam nyata maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan KNO3 4% + NPK 5 g dengan frekuensi pemberian 1 minggul sekali menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi jika di bandingkan dengan perlakuan lainnya pada seluruh variabel yang diamati.
ANALISIS VEGETASI GULMA PADA BERBAGAI TEGAKAN TANAMAN PERKEBUNAN Dimas Prakoswo Widiyani; Kresna Shifa Usodri; Sismita Sari; Sri Nurmayanti
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i1.6045

Abstract

Tanaman perkebunan merupakan jenis tanaman idustri yang sangat berpotensi di Indonesia. Tidak optimalnya perkembangan serta produksi tanaman perkebunan dipengaruhi dari banyak hal seperti kondisi perubahan iklim , teknis budidaya serta keadaan teknologi yang kurang.  Dengan kondisi tanaman yang berbeda-beda serta tajuk tanaman yang berbeda maka akan membuat iklim mikro yang bervariatif. Iklim mikro selain mempengaruhi tanaman budidaya juga akan mempengaruhi lngkungan disekitar tanaman budidaya, salah satunya adalah keadaan sebaran gulma di kawasan tersebut.  Gulma merupakan tumbuhan yang tidak dikehendaki keberadaanya karena mengganggu pertumbuhan dan juga produksi tanaman budidaya. Kehadiran gulma pada pertanaman akan menimbulkan kompetisi yang sangat serius dalam mendapatkan air, hara, cahaya matahari dan tempat tumbuh, dampaknya hasil tanaman tidak mampu menunjukkan potensi yang sebenarnya.  Penelitian ini dilaksanakan di berbagai tegakan tanaman perkebunan di kebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, pada bulan April sampai dengan Juni 2022.  Parameter yang diamati adalah unsur iklim mikro (suhu, kelembaban, cahaya dan curah hujan) sedangkan parameter gulma adalah menghitung nilai SDR dan Koefisien Komunitas.  Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan diperoleh masing-masing penggunaan lahan memiliki dominansi gulma yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan vegetasi yang secara tidak langsung mempengaruhi vegetasi disekitarnya dalam hal ini gulma.