Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penggunaan Lingkaran Nama-Nama Hari untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Matematika Kelas 1 SDABC Gunung Sitoli [The Use of the Names of the Days as a Teaching Aid to Increase Mathematics Cognitive Achievement of Grade 1 Students at ABC Elementary School in Gunungsitoli] Beti Lamba; Widiastuti Widiastuti
Polyglot Vol 12, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v12i1.385

Abstract

The outcome of cognitive learning is a measurement of the students’ success during the learning process. The students’ learning outcome in putting the names of the days in order is considered in the low range. This is because the students misunderstood the concept of putting the names of the days in order and so the names of the days teaching aid is needed. The aim of this research is to improve the students’ cognitive learning outcomes using the names of the days teaching aid. The method of this research is Classroom Action Research (CAR) using four steps: planning, action, observation, and reflection, which is then analyzed using a descriptive analysis technique. The subject of this research is Grade 1 students of ABC Gunungsitoli elementary school. The instruments used in this research are observation sheet, check list, worksheet, student questionnaire sheet, mentor’s feedback sheet, reflection, and interview. Every cycle done is based on all the pre-planned lessons created by the researcher.  According to the result of the research using the name of the days teaching aid, there were 26 students out of 28 students who improved their cognitive learning outcome by as much as 93%, which resulted in achieving the KKM standard (the standard is 65). This improvement was achieved by giving the students the names of the days teaching aid. Finally, it is concluded that using the names of the days teaching aid can improve the students’ learning outcomes in mathematic lessons in grade 1 at ABC elementary school in Gunungsitoli.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Hasil belajar kognitif merupakan suatu pengukuran untuk melihat keberhasilan siswa selama proses belajar. Hasil belajar mengurutkan nama-nama hari tentang sebelum dan sesudah, terbilang cukup rendah. Hal ini dikarenakan pemahaman konsep dari ilmu pengetahuan siswa yang salah dalam mengurutkan nama-nama hari. Oleh karenanya, dibutuhkan alat peraga lingkaran nama-nama hari. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa melalui penggunaan alat peraga lingkaran nama-nama hari. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas menggunakan empat tahapan yaitu; perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dianalisis secara deskriptif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD yang dilakukan pada salah satu sekolah ABC Gunungsitoli. Penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi, lembar daftar cek (Check List), Lembar tes, lembar angket siswa, lembar umpan balik guru mentor, refleksi, dan wawancara. Setiap siklusnya dilakukan sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan alat peraga lingkaran nama-nama hari, didapatkan 26 siswa dari 28 siswa hasil belajar kognitif meningkat yaitu 93% yang mencapai nilai standar KKM 65. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara memberikan alat peraga lingkaran nama-nama hari kepada setiap siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga lingkaran nama-nama hari dapat meningkatkan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran Matematika siswa kelas 1 SD ABC Gunungsitoli.
MENGATASI PERMASALAHAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN BELAJAR SIGMA [OVERCOMING STUDENTS' LEARNING MOTIVATION PROBLEMS IN SIGMA LEARNING HOUSE] Tanti Listiani; Melda Jaya Saragih; Oce Datu Appulembang; Widiastuti Widiastuti
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 6, No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i1.5122

Abstract

SIGMA tutoring is conducted in a church, namely the HKBP Binong Permai Tangerang. Because of the pandemic of COVID-19 in 2021, parents of church congregations have complaints about learning difficulties experienced by their children while online learning. The problem arises because the material studied by their children is quite difficult for their parents to guide. A solution is needed to overcome these problems, namely through Sigma tutoring. Sigma tutoring is implemented online by providing individual guidance for students. Online tutoring is being implemented currently according to government recommendations, it is prohibited to conduct face-to-face meetings between individuals. Even though by online learning, Sigma tutoring has a positive impact, namely that students/tutees feel helped by their learning difficulties, and tutors who are students can further hone their teaching skills through this Sigma tutoring. BAHASA INDONESIA ABASTRACT: Bimbingan belajar SIGMA dilaksanakan di sebuah gereja yakni HKBP Binong Permai Tangerang. Akibat Pandemi akibat COVID-19 pada tahun 2021 ini, orang tua dari jemaat gereja memiliki keluhan atas kesulitan belajar yang dialami anak-anaknya saat belajar online. Permasalahan muncul karena materi yang dipelajari oleh anak-anaknya cukup sulit untuk  dibimbing oleh orang tua mereka. Dibutuhkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yakni melalui bimbingan belajar Sigma. Bimbingan belajar Sigma adalah bimbingan belajar yang dilaksanakan secara online, dengan memberikan bimbingan per individu untuk peserta didik. Bimbingan belajar secara online sedang marak dilaksanakan karena saat ini sesuai anjuran pemerintah melarang untuk melakukan pertemuan  tatap muka antar personal. Meskipun  dilakukan secara online, bimbingan belajar Sigma memberikan dampak positif yakni peserta didik/tutee merasa terbantu kesulitan belajarnya serta Tutor yang adalah mahasiswa dapat semakin mengasah kemampuan mengajarnya melalui bimbingan belajar Sigma ini.
Studi Eksplorasi Program Edunation dalam Mempersiapkan Fasilitator Belajar di Yayasan Emmanuel Yubali Ani; Ashiong Parhehean Munthe; Widiastuti Widiastuti
Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 1 (2019): The Journal of Innovation in Elementary Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.158 KB) | DOI: 10.22236/jipd.v5i1.88

Abstract

The Edunation Program at Emmanuel Foundation is a program that prepares the learning facilitators (instructors) who are sitting at the high school level to be able to teach elementary students in the surrounding environment. The purpose of this study was to explore: (1) the activities that needed to prepare learning facilitators at Emmanuel Foundation; (2) the implementation of the Edunation program in preparing this learning facilitator; (3) material provided in preparing learning facilitators; (4) benefits obtained by learning facilitators, Emmanuel Foundation, and students taught through this program; and (5) obstacles faced in implementing the Edu-nation program in preparing facilitators. The research method was descriptive qualitative research exploration methods. Research subject was 20 students. The research was conducted from March-June 2018. Data collection techniques were interviews and observation. The results of this research included: 1) training, direct practice, visited to the place of teaching facilitators, making teaching aids, varied games; 2) there were eight time sessions for one semester; 3) the material provided was pedagogy, basic content (read-write-calculate), class management, and self-recognition; 4) learning facilitators became more concerned with school-age students in their environment, Emmanuel Foundation achieved the expected vision of each student, and students become more enthusiastic in learning; 5) the constraints faced were the time involved with school activities from one of the participating schools.
Penerapan Rules and Procedures Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Lina Lumbantoruan; Widiastuti Widiastuti; Wiyun Philipus Tangkin
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 2 (2021): April-June
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v7i2.1084

Abstract

Kedisiplinan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, namun kenyataannya masih banyak siswa yang menunjukkan sikap tidak disiplin. Berdasarkan hasil observasi di beberapa kelas di salah satu Sekolah Menengah Pertama Kristen di Medan, di dapati bahawa masih terdapat siswa yang tidak mengumpulkan tugasnya lebih banyak disbanding yang mengumpulkan. Oleh karena itu, diperlukan pernerapan rules and procedures. Tujuan dari karya tulis ini untuk memaparkan tentang penerapan rules and procedures untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa guru sebagai penuntun dalam penerapan rules and procedures berperan sebagai pribadi yang berotoritas untuk mengelola kelas serta mengajarkan siswa bertanggung jawab. Siswa yang melanggar rules menerima konsekuensi logis sedangkan siswa yang melanggar procedures akan dinasihati dan dimotivasi. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, sebelum penerapan rule and prosedur tingkat kedisiplinan siswa di bawah 50 % tetapi sesudah penerapan rules and procedures didukung pemberian konsekuensi logis, nasihat dan motivasi kedisiplinan siswa meningkat di atas 50 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan rules and procedures dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. Adapun saran kedepannya adalah penerapan rules and procedures akan lebih baik dijelaskan secara tatap muka (synchronous) saat pembelajaran online agar siswa lebih mudah memahami penjelasan dari guru.
Penerapan Strategi Komunikasi Instruksional Dalam Pemberian Instruksi Siswa TK Selama Pembelajaran Online Esther Natalia Sihombing; Widiastuti Widiastuti
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 4 (2021): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v7i4.1685

Abstract

Pemberian instruksi yang jelas sangat penting dalam proses pembelajaran, terlebih pada saat pembelajaran online, dimana interaksi antara guru dan siswa sangat terbatas. Instruksi yang jelas membantu siswa dalam memahami hal-hal yang harus dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada salah satu Taman Kanak-Kanak (TK) di Medan, ditemukan siswa mengalami kesalahpahaman terhadap instruksi yang diberikan guru. Hal ini disebabkan instruksi yang diberikan guru kurang jelas sehingga siswa sulit memahami instruksi yang harus dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemberian instruksional untuk mengatasi permasalahan tersebut. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan strategi komunikasi instruksional dalam pemberian instruksi siswa TK selama pembelajaran online. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi komunikasi instruksional dalam pemberian instruksi pada siswa TK selama pembelajaran online perlu memperhatikan karakteristik siswa dan tahap perkembangan siswa. Dalam penerapannya, instruksi dapat diberikan secara berulang-ulang dan konsisten. Pemberian instruksi juga perlu memperhatikan artikulasi yang lamban dan sistematis. Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam instruksi juga harus sederhana. Instruksi diberikan secara lisan dan tertulis serta dalam memberikan instruksi dalam lembar kerja siswa (LKS) disertai contoh kongkrit dan langkah-langkah pengerjaannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi komunikasi instruksional dapat membantu siswa dalam memahami instruksi selama pembelajaran berlangsung, dalam mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.
Pelatihan Fasilitator Belajar Untuk Tingkat Sma Tahun Ajaran 2019 Yubali Ani; Ashiong Parhehean Munthe; Widiastuti Widiastuti
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.983 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.305

Abstract

This activity is a continuation of the 2018-2019 FY training, with the training of high school students from class X and XI as a participant. All students involved were foster children from the Emmanuel Foundation. Compensation from scholarships, high school students are required to assist in learning to read and write for children of primary and early school age around their homes. The high school students certainly do not have the ability to teach, because they are not teachers. Therefore, the Emmanuel Foundation equips these high school students with training for learning facilitators. The purpose of this activity is that students are able to present a learning exhibition about: 1) the ability to spell and read; 2) basic mathematics; 3) making mind mapping; 4) telling stories through story books; 5) explain simple games; and 6) explain the procedure. This training activity was held on Saturday as many as eight meetings for one semester in the Sentul area. Saturday schedule for activities, at 09.00-15.00 and carried out in January-June 2019. The training activities went well, the students in the group were able to present each lesson that was made in accordance with the assessment rubric. Keywords: training, facilitator, learning, mind mapping, class procedures
Pemberdayaan Fasilitator Belajar Siswa Sma Pada Level Menengah Yubali Ani; Ashiong Munthe; Widiastuti Widiastuti
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.591 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.766

Abstract

Kegiatan pemberdayaan fasilitator belajar yang dilakukan kepada siswa SMA level menengah (dua) adalah untuk memperlengkapi para peserta di dalam menjawab kebutuhan yang ada di lapangan. Kegiatan pemberdayaan ini diperuntukkan kepada siswa/I SMA yang sudah lulus mengikuti pemberdayaan level dasar (satu). Tujuannya adalah adalah agar para fasilitator belajar mampu merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian dengan baik terhadap kegiatan belajar dan mengajar yang mereka lakukan di lingkungan masing-masing. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pemberian materi, latihan mandiri dan kelompok, diskusi, tanya jawab, mentoring, dan presentasi. Kegiatan dilakukan setiap hari Sabtu 2x dalam sebulan, bertempat di daerah Sentul. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini, tidak berjalan sesuai dengan rencana dengan maksimal dikarenakan Pandemi Covid-19. Para peserta lebih dilatih untuk terbiasa menggunakan perangkat HP dan aplikasi yang ada didalamnya. Hal ini dikarenakan keterbatasan perangkat yang dimiliki oleh para peserta. Oleh karena itu, kegiatan ini kami beri nama “Pra-kegiatan” dimana para peserta dipersiapkan untuk dapat mengikuti kegiatan selanjutnya di semester depan dengan terbiasa menggunakan perangkat baik Hp maupun Laptop.
Penyuluhan Orang Tua Dalam Mendukung Pendidikan Anak Sebagai Fasilitator Belajar Widiastuti Widiastuti; Yubali Ani; Ashiong Munthe
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.659 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.777

Abstract

Berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan progam Edunation selama dua tahun terakhir, bahwa masih terdapat beberapa fasilitator belajar yang mengundurkan diri di tengah-tengah berlangsungnya pelatihan fasilitator belajar. Hal ini dikarenakan kurangnya dukungan dari orang tua mereka, beberapa orang tua beranggapan bahwa program Edunation ini tidak penting dan membuang waktu sehingga anak tidak bisa membantu orang tua bekerja mencari uang. Pada hal, program ini merupakan salah satu bentuk kompensasi beasiswa yang sudah mereka terima dari Yayasan Emmanuel. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan bagi orang tua yang anaknya ikut serta dalam pelatihan fasilitator belajar. Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang manfaat program Edunation dan peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak. Metode kegiatan dilakukan dengan menganalisis situasi terlebih dahulu, kemudian menyusun materi yang dibutuhkan, menyusun rencana pelaksanaan penyuluhan dan terakhir melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan. Adapun hasil dari kegiatan penyuluhan tersebut adalah 1.) Orang tua mengetahui pentingnya pendidikan bagi masa depan anak; 2.) Orang tua memiliki pengetahuan bagaimana mendukung anak dalam menjalankan pendidikan; 3.) Orang tua mengetahui tujuan dan manfaat dari anak mengikuti pelatihan fasilitator belajar; 4.) Orang tua mengetahui dampak dari anak menjadi fasilitator belajar di lingkungan mereka; 5.) Orang tua memberikan dukungan terhadap anaknya dalam mengikuti pelatihan sebagai fasilitator belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan orang tua efektif untuk memberikan gambaran bagi para orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi anak dan manfaat program Edunation.
Bimbingan Belajar Online Dalam Membantu Kebutuhan Belajar Siswa Melda Jaya Saragih; Oce Datu Appulembang; Siane Indriani; Tanti Listiani; Widiastuti Widiastuti
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat Vol 2, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.854 KB) | DOI: 10.54314/jpstm.v2i2.1109

Abstract

Selama pandemi, kebutuhan belajar siswa beralih menjadi online. Pembelajaran secara online juga membawa beberapa dampak dalam pembelajaran, ditemuai banyak kehilangan pembelajaran, sehingga tidak heran banyak ditemui kesulitan belajar sehingga perlu pendampingan bagi siswa pada saat belajar. Adanya kebutuhan pendampingan belajar bagi anak-anak jemaat di HKBP Binong, bimbingan belajar SIGMA menyediakan pelayanan les gratis secara online bagi warga jemaat HKBP Binong Permai khususnya anak-anak dari bangku SD sampai SMA, namun kegiatan bimbel ini juga terbuka untuk banyak siswa diberbagai daerah dan tidak terbatasi tempat, karena dilakukan secara online. Kegiatan bimbel dilakukan secara online setiap sabtu selama 2 jam, tujuannya agar siswa dapat terbantu untuk memahami pembelajaran di sekolah dan siswa juga dapat semakin termotivasi untuk belajar. Setelah dilaksanakan bimbingan belajar kemudian dievaluasi pelaksanaannya. Terlihat siswa semakin bertambah pengetahuannya dan juga ada siswa yang antusias mengikuti bimbel dimana siswa antusias siswa menanyakan pelajaran diluar jadwal bimbel, namun tidak dipungkiri juga bahwa ada siswa yang malas. Orang tua juga antusias mendorong anaknya untuk mengikuti bimbel, terlihat dari ada orang tua yang meminta PPT ketika anaknya lupa mencatat, mengingatkan anaknya jadwal les, duduk disamping anaknya selama les