Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUKUAN DI UKM SUMPIA CHANTIKA DEWI CIMINDI CIMAHI Nurhayati Nurhayati; Ida Hindarsah
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2018: 4. Penguatan Inovasi Ekonomi dan UMKM Bagi Pemerintah Daerah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.444 KB)

Abstract

Nurhayati, UNPAS , Jl. Lengkong Besar 68 Bandung Email: noey_alya@yahoo.com ABSTRAK Masalah utama yang sering dihadapi oleh para pelaku usaha diantaranya adalah belum adanya kesadaran untuk melakukan pencatatan keuangan usaha karena minimnya pengetahuan tentang pembukuan keuangan, berakibat pada sistem keuangan usaha yang tidak dapat membedakan antara keuntungan usaha dan kas pribadi serta menurunnya motivasi jika dihadapkan dengan permasalahan usaha sehingga berdampak pada rendahnya dalam melakukan inovasi-inovasi baru. Untuk menentukan persoalan yang dihadapi oleh mitra, maka justifikasi kami Tim Pengusul memfasilitasi pelatihan pembukuan serta manajemen keuangan. Metodologi pelaksanaan dalam pengabdian pada masyarakat ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu tahap awal, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Pada tahap awal dilaksanakan observasi, dan wawancara secara langsung dengan mitra, Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan berupa: Pelatihan pembukuan keuangan sederhana yang dapat diaplikasikan oleh pelaku usaha Tahap yang terakhir adalah tahap monitoring. Pada tahap ini, dilakukan metode coaching, dimana pemilik UMKM menunjukkan hasil pencatatan keuangannya dengan menceritakan hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam melakukan proses pencatatan. Diharapkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu pelaku usaha dapat mengelola pembukuan keuangan usahanya dengan baik dan sistematis, sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan seusai dengan standar yang berlaku, sehingga dapat membantu kelancaran bantuan dari pihak ketiga (misalnya Bank) yang pada akhirnya dapat membangun kekuatan UMKM sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat Indonesia secara adil dan merata.Selain itu, penerapan pembukuan sederhana juga dapat menciptakan budaya disiplin di dalam perusahaan.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA UMKM DI KABUPATEN BANDUNG Yayan M Mulyana; Abdul Rosid; Nurhayati Nurhayati
Business Preneur: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 2 No 2 (2020): Vol. 2 No. 2 September 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/bp.v2i2.3504

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan kredit usaha rakyat untuk meningkatkan kinerja umkm di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil penelitian terdapat permasalahan kinerja UMKM yang rendah ,terlihat dari Kemampuan (knowledge + skill). pengetahuan dan pemahaman para pemilik usaha dalam mendapatkan informasi program KUR. , karena minimnya komunikasi sosialisasi pihak pemerintah melalui perbankan. Selanjutnya rendahnya motivasi pelaku UMKM/karyawan dikaitkan dengan program KUR Mikro dapat membebani pengeluaran usaha. Permasalahan tersebut disebabkan oleh implementasi kebijakan KUR belum optimal, dalam hal komunikasi serta struktur birokrasi dalam pengurusan/adminstrasi yang sulit dan berat. Metode penelitian menggunakan kualitatif-deskriftif. Berdasarkan analisis kualitatif mendapatkan hasil bahwa program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro sudah cukup siap untuk diimplementasikan, walaupun masih terdapat aspek-aspek yang belum layak yakni masih rendahnya komunikasi dan struktur birokrasi, untuk itu diperlukan peningkatan komunikasi yang efektif dan struktur birokrasi yang sederhana, sehingga cukup untuk menangani penyebab masalah yang terjadi dalam implementasi kebijakan KUR sehingga kinerja UMKM meningkat. Luaran yang ditargetkan bahwa empat aspek mulai komunikasi, sumberdaya, disposisi/sikap pelaksana, serta struktur birokrasi (mekanismen kerja) program KUR dapat tercapai, sehingga berdampak terhadap peningkatan kinerja UMKM.
Pemberdayaan Pengelolaan Keuangan Dalam Meningkatkan Kemampuan Manajerial Bagi Pelaku Usaha Di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Nurhayati Nurhayati; Yayan Mulyana; Heri Erlangga
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v2i2.2067

Abstract

Di  Desa Warnasari terdapat 3 dusun yang mana masing-masing dusun mempunyai unggulan masing-masing . Dusun 1 mempunyai pengelolaan sampah, Taman Bacaan dan kopi, Dusun 2 unggulannya adalah makanan ringan dan peternakan sedangkan dusun 3 yaitu petani, wisata, peternakan dan anyaman. Di setiap dusun pelaku usahanya tidak banyak hanya beberapa saja yang sudah start up yaitu usaha pengolahan susu dan kerupuk kentang karena  sudah ada koperasi yang menampung hasil produksinya, sedangkan wisatanya berupa arung jeram situ Cileunca yang dikelola oleh Karang Taruna setempat.Metodologi pelaksanaan dalam pengabdian pada masyarakat ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu tahap awal yaitu Observasi dan wawancara langsung dengan mitra. Tahap pelaksanaan berupa: Pelatihan pembukuan keuangan sederhana yang dapat diaplikasikan oleh pelaku usaha.  Tahap yang terakhir adalah tahap monitoring. Dengan melakukan metode coaching, dimana pemilik UMKM menunjukkan hasil pencatatan keuangannya dengan menceritakan hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam melakukan proses pencatatan.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada pelaku usaha Di Desa Warnasari mendapat respon yang positif. Pelaku usaha mendapatkan wawasan baru, mengetahui dan termotivasi dalam menjalankan usahanya baik melalui pembukuan / pencatatan keuangan sederhana yang mudah diaplikasikan serta memupuk motivasi kewirausahaan.Pembelajaran yang dapat diambil adalah dalam pengelolaan perusahaan, membutuhkan sistem yang terintegrasi yang saling terkait satu dengan yang lainnya.Artinya, dalam menjalankan usaha dibutuhkan komitmen yang tinggi dari pemilik usaha agar perusahaan untuk menjalankan sistem tersebut.Pembukuan keuangan sederhana tidak akan berjalan secara optimal tanpa adanya komitmen dari pelaku usaha untuk menjalankan sistem keuangan tersebut.Saran nya adalah sebaiknya pelaku usaha meningkatkan kreativitas dan inovasi dengan memperluas jaringan usaha agar semakin meningkatkan penjualan dan pendapatan
Peningkatan Kapasitas Usaha Mikro Moikafood Melalui Digital Marketing Dan Aplikasi Akuntansi Untuk Meningkatkan Penjualan Di Kota Cimahi Heri Erlangga; Nurhayati Nurhayati; Neng Syifa; Raihan Ayu Teddy Putri
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Vol 5, No 1 (2022): JPDL (Jurnal Pengabdian Dharma Laksana)
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.pdl.v5i1.23446

Abstract

Pandemi Covid-19 yang menyambangi Indonesia sejak tahun lalu memberikan dampak besar bagi perekonomian. Salah satunya bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM di Kota Cimahi, banyak yang gulung tikar karena tak mampu bertahan. Berdiri sejak 2017, Moikafood adalah usaha rumahan asal Kota Cimahi, Jawa Barat, yang menawarkan makanan beku (frozen food) berbahan dasar aci seperti baso aci, cireng (aci goreng), basreng, dan menu-menu lainnya. Dalam menjalankan usahanya tentu tidak terlepas juga dari permasalahan yang dihadapi oleh MoikaFood diantaranya adalah :1. Pencatatan dilakukan masih manual walaupun sudah menggunakan Komputer , belum menggunakan aplikasi keuangan seperti MYOB atau Accurate karena keterbatasan pengetahuan admin dalam melakukan aplikasi tersebut. 2. Perlunya pelatihan digital marketing karena diperlukannya promosi yang efektif dengan mengikuti trend yang terjadi pada saat ini di dunia digital. Tujuan dan maksud dilaksanakannya Pengabdian Kepada masyarakat ini adalah dapat meningkatkan pendapatan mitra sehingga dapat mengembangkan usahanya, serta dengan diberikannya pelatihan digital marketing dapat menambah pengetahuan membuat konten yang menarik, promosi bisa dilakukan dengan cepat dan jangkauan yang luas. Pelatihan aplikasi akuntansi program accurate dapat memberikan keakuratan perhitungan kuantitas barang, dapat mengelompokan laporan keuangan dan laporan rugi laba serta fitur-fitur yang dapat mempermudah membuat laporan keuangan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Pada tahap awal dilaksanakan observasi, dan wawancara, Pelatihan. Pada tahapan ini meliputi pelatihan digital marketing dan pelatihan program aplikasi Akuntansi (Accurate). Pendampingan. Metode ini bertujuan untuk mentransfer IPTEK kepada mitra agar mitra mampu mempraktekkan hasil dari Bimbingan Teknis dan hasil pelatihan yang diberikan oleh Tim. Luaran yang dihasilkan akan dipublikasikan di jurnal nasional dan media massa (Pikiran Rakyat).
STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN PADA MASA PANDEMI DI MOIKAFOOD CIMAHI Nurhayati Nurhayati; Abdul Rosid; Yayan Mulyana; Restia Suci Nur Rahmani; Reja Agung Diana
Business Preneur: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol. 5 No. 1 (2023): Vol. 5 No. 1 Maret 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 adalah wabah virus global yang berdampak sangat signifikan pada melemahnya pertumbuhan ekonomi, khusunya pada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Namun di tengah masa pandemi, banyak para pelaku UMKM yang berusaha untuk bertahan ditengah krisis ekonomi yang terjadi pada masa pandemi ini. Moika Food merupakan salah satu UMKM yang masih bertahan ditengah turunnya daya beli masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19. Kegiatan usaha UMKM MoikaFood mengalami penurunan pada aspek keuangan dan belum tersedianya laporan keuangan secara terpisah karena keterbatasan pengetahuan dari pemilik usaha atau bagian administrasi sehingga pendapatan atau hasil penjualan menjadi menyatu dengan operasional rumah tangga. Dalam penelitian ini merupakan sebuah jenis penelitian dengan menggunakan Metode Survei (Field Study) yang mana peneliti melakukan pengamatan langsung untuk mendapatkan informasi secara akurat dengan berdasarkan kepada informasi serta data yang ada dalam sampel melakukan wawancara sesuai dengan pedoman wawancara kepada pemilik usaha. Sehingga hasil penelitian menunjukan bahwa Moika Food tetap berusaha untuk membuat perencanaan dana dengan mengalokasikan modalnya untuk kebutuhan operasional usaha, meskipun Pelaku usaha belum bisa memisahakan antara keuntungan pribadi maupun keuntungan usaha karena keterbatasan modal dan keuntungan yang dihasilkan.
Implementation of supply chain management using the ERP system at XYZ Company Indonesia Yulia Segarwati; Nurhayati Nurhayati; Trisa Nurkania; Yuyun Yuniarti; Maun Jamaludin
Research Horizon Vol. 2 No. 6 (2022)
Publisher : LifeSciFi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.356 KB) | DOI: 10.54518/rh.2.6.2022.561-567

Abstract

Supply Chain Management (SCM) is a network of companies working to create and deliver a product to the end user. These companies include suppliers, factories, distributors, shops or retail, as well as supporting companies such as logistics services. The company is integrated with an ERP or enterprise resource planning system that combines each department into one database to save time in its use. In this study, researchers implemented supply chain management and this ERP system at XYZ Company Indonesia. A company engaged in the marketing and distributing various goods for consumption, including toiletries, body care, cosmetics, and cooking spices, which of course, gives an advantage if it can implement this supply chain management and ERP system.
Pendampingan Peningkatan H.A.S Farm Cigugur Girang Kecamatan Parompong Melalui Pengembangan Bisnis Dalam Meningkatkan Daya Saing Muhammad Fikri Maulana; Nurhayati Nurhayati
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 3 (2023): September
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.3.669-676.2023

Abstract

Pariwisata merupakan industri yang berperan penting dalam perekonomian peningkatan pendapatan. Indonesia adalah negara yang memiliki keindahan alam dan keragaman budaya, sehingga sangat penting dalam industri pariwisata. Hal ini karena pariwisata adalah di sektor-sektor yang dianggap menguntungkan dan memiliki potensi besar dikembangkan sebagai salah satu aset yang digunakan sebagai sumber daya produk bagi masyarakat dan negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancong, turisme. Pariwisata adalah elemen yang terkait dengan keseluruhan, seperti turis, daerah Tujuan wista, perjalanan Pariwisata, Industri dll. Pengembangan tempat yang dijadikan daerah wisata ini diharapkan dapat digunakan sebagai kawasan wisata menjadi sumber kegiatan ekonomi potensial yang dapat diandalkan dapat merangsang kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan sektor lainnya, dengan demikian lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah. Wisata pertanian atau agrowisata merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan dan menggali potensi ekonomi petani kecil dan masyarakat pedesaan. Saat ini, wisata pertanian semakin dikembangkan sebagai bentuk perlindungan lingkungan dan sumber daya lahan pertanian. Selain perkebunan merupakan industri yang dikembangkan untuk kepentingan masyarakat, perkebunan juga dapat menjadi tujuan wisata bagi wisatawan. Wisatawan tidak hanya dapat melihat skala perkebunan, tetapi juga dapat melihat proses hortikultura para petani setempat. HAS Farmhouse merupakan wisata agrowisata yang terletak di Kecamatan Parongpong, yang sudah berdiri dari tahun 2000 dengan pendirinya adalah Haji Acep Sasmita yang sekaligus sebagai pemilik usaha, yang merupakan calon mitra. Usaha ini mulai berkembang pada tahun 2000 karena semakin luasnya dan populernya agrowisata, mitra berkeinginan meningkatkan citra dan saya saing Agrowisata dari HAS Farm.
MARKETING COMPETENCIES OF TRADITIONAL TRADERS IN THE PANORAMA LEMBANG MARKET BANDUNG BARAT DISTRICT Yanti Purwanti; Nurhayati Nurhayati; Teddy Hikmat Fauzi
JEES: Journal of Economic Empowerment Strategy Vol. 4 No. 1 (2021): Volume 4 Number 1, February 2021
Publisher : Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jess.v4i1.4904

Abstract

The marketing environment is developing very dynamically, has influenced the existence of traditional markets in Indonesia. This rapid and dynamic environmental change, such as the increasing number of modern shops / retails / minimarkets, has an impact on the existence of traditional markets. Traditional markets as a source of economy for the people in Indonesia, which have unique characteristics with bargaining transactions, are also faced with the classic market problems that are identical with smell, muddy, dirty, are demanded to continue to make changes to be able to compete with modern shops. Market revitalization efforts, changes in consumer behavior, as well as market management professionalism need to be improved so that traditional markets can compete with modern shops and have a positive image in society. In this study, it tries to offer a strategy in developing traditional markets, through the concept of marketing within the framework of marketing competence of traditional market traders, especially in Pasar Panorama Lembang, West Bandung Regency. The research method was carried out through survey techniques, by conducting interviews, distributing questionnaires and collecting secondary data through searching journals, documentation and other sources. The questionnaire was distributed to traders using accidental sampling techniques of several types of commodities sold in the market. Based on the results of the research, the competence of Trader Marketing in Panorama Lembang Traditional Market, West Bandung Regency shows that the knowledge, understanding, attitudes, and skills of traders based on product, price, promotion and distribution elements have different competencies based on the types of commodities sold by traders. . Marketing competence of merchants who sell fashion has a level of marketing competence above traders who sell basic food commodities. That includes individual competences of traders such as knowledge, attitudes, skills, understanding and values. The marketing competence of traders in the traditional market Panorama Lembang, West Bandung Regency, does not yet fully know and understand the concept of marketing in their merchandise marketing activities. Marketing competence needs to be given strengthening related to product, price, promotion, and distribution elements to traders to improve the existence of traditional markets that are competitive and adaptive to market changes, towards a market that is safe, clean, comfortable, and continues to be of interest to the public to shop at the market. traditional.
THE STOCK PURCHASE STRATEGY DURING THE COVID-19 PANDEMIC Teddy Hikmat Fauzi; Nurhayati Nurhayati; Andry Moch Ramdan; Muhammad Adnan Mushoddaq
JEES: Journal of Economic Empowerment Strategy Vol. 5 No. 1 (2022): Volume 5 Number 1, February 2022
Publisher : Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jess.v5i1.4928

Abstract

Since the COVID-19 pandemic throughout 2020, the Composite Stock Price Index (JCI) has decreased by minus 18.3% (idx.channel.okezone.com) and this is almost completely evenly distributed across several trading floors in the world. The urgency (priority) of this research is to be able to add a new perspective on the business environment analysis model as an investment strategy in determining and determining stock purchase decisions appropriately while considering internal and external business environmental factors that are able to dynamically influence investors' perceptions in minimizing losses on their portfolio of shares. This research method is a qualitative descriptive method. The key informants in this study were the manager of mutual securities in Bandung, the manager of UOB Kay Han Securities in the Bandung branch, and the manager of the securities in the Bandung branch. The Indonesia Stock Exchange (IDX) noted that the stock investor base, which incidentally is the millennial generation, has reached 60% of the total stock investors on the IDX. However, the results of a New Harris poll through the Stash application as quoted from the Financial Services Authority (OJK), almost 80% of young people do not even look at investing in the stock market. As many as 34% of the younger generation stated that they were reluctant to invest in stocks because the working system in the stock market was too difficult to learn or understand. Yes, you know, there are many terms in the capital market, especially stocks, such as bullish, bearish, and many others. Based on an interview with the Manager of Danareksa Sekuritas Branch Bandung as an informant, starting a stock investment is very easy. Capital for investment is currently starting from Rp. 100 thousand. No need to deposit millions of rupiah, just learn stock on the website, join trainings or enter capital market school. Self-taught learning can also be done by asking friends who have already entered the capital market or reading books and finding out on the internet. For stock investment, you must understand the basic knowledge first. Starting from learning to read the movement of the Composite Stock Price Index (JCI), when is the right time to buy or sell shares, to learning strategies and mitigating the risk of loss. To analyze and choose a strategy for buying shares during the COVID-19 pandemic, there are two basic approaches, namely : Fundamental Analysis Strategy and Technical Analysis Strategy.
Analysis of Receivables Turnover at PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk Bandung 2019-2021 Period Luthfiana Adinda; Nurhayati
JEES: Journal of Economic Empowerment Strategy Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 Number 1, February 2024
Publisher : Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jees.v7i1.12496

Abstract

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk Bandung, a company specializing in the production and marketing of sports/casual footwear, has faced fluctuations in receivables and an annual increase in provisions for the impairment of receivables during the period 2019-2020. This indicates challenges in receivables management and an escalation of the risk of payment failure by debtors. The objective of this research is to analyze receivables turnover and identify obstacles as well as efforts made by PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk Bandung in addressing receivables turnover issues. This research utilizes a descriptive quantitative approach to analyze data by illustrating situations using numerical figures, which are subsequently analyzed to present research findings in the form of a research report. Data collection methods involve non-participant observation and interviews. Data analysis techniques use receivables turnover ratios and average collection periods, applying evaluation standards based on Kasmir's theory. Based on the research findings, it is revealed that receivables turnover from 2019 to 2021 is below the evaluation standard set by Kasmir's theory, stating that the ideal receivables turnover is around 15 times.