Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PKM Pelaku Usaha Pengolahan Kopi Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Mulyana, Yayan; Rosid, Abdul; Dinihayati, Erti
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 2, April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.595 KB) | DOI: 10.23917/warta.v24i2.12340

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Desa Warnasari yang berdasarkan observasi tersebut mempunyai potensi di sektor perkebunan kopi. Mitra pelaku usaha pengolahan kopi menghasilkan biji kopi (cery) yang diolah secara basah. Permasalahan yang ditemukan terbatasnya jumlah peralatan dalam proses produksi (mesin pengolah kopi), jenis produk terbatas, pengolahan sampai dengan biji kopi (cery), terbatasnya skill pegawai dalam pemanfaatan dan penggunaan peralatan proses produksi, tidak memiliki dan tidak memahami penyusunan laporan keuangan, serta keterbatasan memasarkan produk kopi (konsumen langsung). Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha (wirausaha) khususnya di Desa Warnasari dengan berbagai permasalahan di atas. Metode dalam PKM ini terbagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu tahap awal melalui observasi serta wawancara langsung. Tahap kedua yaitu Pelaksanaan, melalui pelatihan sesuai kebutuhan. Tahap terakhir, melalui coaching yang menunjukkan hasil dari pelatihan. Hasil dan pembahasan memperoleh bantuan peralatan, mitra sudah mulai mencoba usaha tambahan ke pengolahan kopi bubuk, serta pengembangan produk (teh kopi). Saran sebaiknya sering mengikuti kegiatan pelatihan agar diketahui kemampuan atau kemauan pegawai. Mitra sebaiknya mempunyai pegawai khusus yang menangani keuangan, memasarkan produk ke daerah luar kota dengan sistem online dan offline.
PKM Pelaku Usaha Pengolahan Kopi Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Yayan Mulyana; Abdul Rosid; Erti Dinihayati
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 2, April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i2.12340

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Desa Warnasari yang berdasarkan observasi tersebut mempunyai potensi di sektor perkebunan kopi. Mitra pelaku usaha pengolahan kopi menghasilkan biji kopi (cery) yang diolah secara basah. Permasalahan yang ditemukan terbatasnya jumlah peralatan dalam proses produksi (mesin pengolah kopi), jenis produk terbatas, pengolahan sampai dengan biji kopi (cery), terbatasnya skill pegawai dalam pemanfaatan dan penggunaan peralatan proses produksi, tidak memiliki dan tidak memahami penyusunan laporan keuangan, serta keterbatasan memasarkan produk kopi (konsumen langsung). Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha (wirausaha) khususnya di Desa Warnasari dengan berbagai permasalahan di atas. Metode dalam PKM ini terbagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu tahap awal melalui observasi serta wawancara langsung. Tahap kedua yaitu Pelaksanaan, melalui pelatihan sesuai kebutuhan. Tahap terakhir, melalui coaching yang menunjukkan hasil dari pelatihan. Hasil dan pembahasan memperoleh bantuan peralatan, mitra sudah mulai mencoba usaha tambahan ke pengolahan kopi bubuk, serta pengembangan produk (teh kopi). Saran sebaiknya sering mengikuti kegiatan pelatihan agar diketahui kemampuan atau kemauan pegawai. Mitra sebaiknya mempunyai pegawai khusus yang menangani keuangan, memasarkan produk ke daerah luar kota dengan sistem online dan offline.
CAPACITY BUILDING OF STATE ELEMENTARY SCHOOL 206 TEACHER GROUPS IN IMPLEMENTING THE BANDUNG MASAGI PILAR LOVE FOR THE ENVIRONMENT PROGRAM IN THE CITY OF BANDUNG Imas Sumiati; Hari Busthomi Ariffin; Yayan Mulyana
Pasundan International of Community Services Journal (PICS-J) Vol 3 No 2 (2021): Volume 03 Number 02 December 2021
Publisher : LPM Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/pics-j.v3i2.4965

Abstract

The existence of partners who will be selected by the implementing team are teachers who teach at STATE ELEMENTARY SCHOOL (SDN) 206 Putraco Indah Bandung. Partners were chosen because they have not fully implemented the Bandung city government program, namely "Bandung Masagi Pillar of Love for the Environment" as an effort to reforest and organize the environment in every school in the city. The problem faced by partners is that there are no funds to carry out the program and the environmental arrangement is not yet complete, especially the back of the school, then teachers have difficulty finding methods to educate students because almost 75% of the students are Children with Special Needs to thoroughly instill knowledge about Environmental Education ( PLH). The students not only memorize theories, but also implement their knowledge in daily behavior and self character. So that the solution that will be carried out is by providing guidance on making preparation plans for environmental thematic learning then school greening practices which include improving hygiene facilities such as toilets, sinks, and empowering teacher-students in maintaining gardens, composters and waste banks as well as environmental stewardship that is representative. The training providers are a combination of experts from BPLH and PGSD UNPAS. The activities that will be carried out are providing training in making environmental thematic lesson plans, then carrying out school greening and cleaning school facilities. The results of monitoring can be scientific publications in ISSN journals/Proceedings and publications in print/online/repocitory mass media. From this assistance, it is hoped that the teacher's ability to develop PLH RPP for elementary school students will increase so that it is more attractive and becomes good behavior for aspects of environmental protection. In addition, teachers are expected to be able to make modules for learning PLH that are interesting and increase the attractiveness of the environment to students' daily lives. In addition to these two elementary schools, they also have problems with environmental hygiene and sanitation facilities that do not meet health standards. This PKM will provide solutions by improving cleaning facilities such as toilets, sinks, improving the environment, and empowering teachers and students in maintaining gardens, composters and waste banks. The activity of making lesson plans (RPP) for Elementary School (SD) teachers must be thematic. So that the arrangement of the school environment can create a beautiful, cool, clean, healthy atmosphere and can support the process of implementing KBM. A conducive school environment is needed in producing a comfortable learning process. A conducive school environment will contribute to the realization of a quality lifestyle which is currently very much needed in increasing educational productivity.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA UMKM DI KABUPATEN BANDUNG Yayan M Mulyana; Abdul Rosid; Nurhayati Nurhayati
Business Preneur: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 2 No 2 (2020): Vol. 2 No. 2 September 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/bp.v2i2.3504

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan kredit usaha rakyat untuk meningkatkan kinerja umkm di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil penelitian terdapat permasalahan kinerja UMKM yang rendah ,terlihat dari Kemampuan (knowledge + skill). pengetahuan dan pemahaman para pemilik usaha dalam mendapatkan informasi program KUR. , karena minimnya komunikasi sosialisasi pihak pemerintah melalui perbankan. Selanjutnya rendahnya motivasi pelaku UMKM/karyawan dikaitkan dengan program KUR Mikro dapat membebani pengeluaran usaha. Permasalahan tersebut disebabkan oleh implementasi kebijakan KUR belum optimal, dalam hal komunikasi serta struktur birokrasi dalam pengurusan/adminstrasi yang sulit dan berat. Metode penelitian menggunakan kualitatif-deskriftif. Berdasarkan analisis kualitatif mendapatkan hasil bahwa program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro sudah cukup siap untuk diimplementasikan, walaupun masih terdapat aspek-aspek yang belum layak yakni masih rendahnya komunikasi dan struktur birokrasi, untuk itu diperlukan peningkatan komunikasi yang efektif dan struktur birokrasi yang sederhana, sehingga cukup untuk menangani penyebab masalah yang terjadi dalam implementasi kebijakan KUR sehingga kinerja UMKM meningkat. Luaran yang ditargetkan bahwa empat aspek mulai komunikasi, sumberdaya, disposisi/sikap pelaksana, serta struktur birokrasi (mekanismen kerja) program KUR dapat tercapai, sehingga berdampak terhadap peningkatan kinerja UMKM.
Pemberdayaan Pengelolaan Keuangan Dalam Meningkatkan Kemampuan Manajerial Bagi Pelaku Usaha Di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Nurhayati Nurhayati; Yayan Mulyana; Heri Erlangga
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v2i2.2067

Abstract

Di  Desa Warnasari terdapat 3 dusun yang mana masing-masing dusun mempunyai unggulan masing-masing . Dusun 1 mempunyai pengelolaan sampah, Taman Bacaan dan kopi, Dusun 2 unggulannya adalah makanan ringan dan peternakan sedangkan dusun 3 yaitu petani, wisata, peternakan dan anyaman. Di setiap dusun pelaku usahanya tidak banyak hanya beberapa saja yang sudah start up yaitu usaha pengolahan susu dan kerupuk kentang karena  sudah ada koperasi yang menampung hasil produksinya, sedangkan wisatanya berupa arung jeram situ Cileunca yang dikelola oleh Karang Taruna setempat.Metodologi pelaksanaan dalam pengabdian pada masyarakat ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu tahap awal yaitu Observasi dan wawancara langsung dengan mitra. Tahap pelaksanaan berupa: Pelatihan pembukuan keuangan sederhana yang dapat diaplikasikan oleh pelaku usaha.  Tahap yang terakhir adalah tahap monitoring. Dengan melakukan metode coaching, dimana pemilik UMKM menunjukkan hasil pencatatan keuangannya dengan menceritakan hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam melakukan proses pencatatan.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada pelaku usaha Di Desa Warnasari mendapat respon yang positif. Pelaku usaha mendapatkan wawasan baru, mengetahui dan termotivasi dalam menjalankan usahanya baik melalui pembukuan / pencatatan keuangan sederhana yang mudah diaplikasikan serta memupuk motivasi kewirausahaan.Pembelajaran yang dapat diambil adalah dalam pengelolaan perusahaan, membutuhkan sistem yang terintegrasi yang saling terkait satu dengan yang lainnya.Artinya, dalam menjalankan usaha dibutuhkan komitmen yang tinggi dari pemilik usaha agar perusahaan untuk menjalankan sistem tersebut.Pembukuan keuangan sederhana tidak akan berjalan secara optimal tanpa adanya komitmen dari pelaku usaha untuk menjalankan sistem keuangan tersebut.Saran nya adalah sebaiknya pelaku usaha meningkatkan kreativitas dan inovasi dengan memperluas jaringan usaha agar semakin meningkatkan penjualan dan pendapatan
ANALISIS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PRESENSI DALAM PRESPEKTIF BUDAYA KERJA DI KOTA BANDUNG Imas Sumiati; Tine Ratna Poerwantika; Yayan Mulyan
Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik Vol 3 No 01 (2020): Jurnal Academia Praja
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jap.v3i01.155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi administrsai presensi, melengkapi kebijakan yang sudah ada menjadi lebih optimal,dalam meningkatan budaya kerja ASN yang lebih kondusif dan menghargai waktu serta menyadarkan semua pekerjaan adalak kewajiban dan betuk dari ibadah. menemukan solusi dari masalah yang ditemui dilokasi penelitian terkait sistem informasi administrasi presensi. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode penelitian kombinasi dengan menggunakan Model Sequantial Explanatory, dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu metode dengan metode lainnya. Metode ini dikatakan Sequantial Explanatory karena penggunaan metode kombinasi secara berurutan, dicirikan dengan analisis data kuantitatif pada tahap pertama dan diikuti dengan analisis data kualitatif pada tahap kedua. Berikut ini tahapan sequantial explanatory design sebagai berikut : 1. Proses Analisis Data Kuantitatif, 2. Proses Analisis Data Kualitatif. Dari hasil analisis data menunjukan bahwa Analisis sistem adminsitrasi persensi merupakan sistem informasi yang dapat memepengaruhi pegawai dalam menjalankan kewajibannya dalam peningkatan kinerja dan beban kerjanya, dalam masalah ini dari setiap unit analisis telah sesuai dilakukan dan dijalankan terutama masalah kinerjanya, sistem informasi administrasi presensi berpengaruh terhadap perubahan kinerja ASN kota bandung yang mewakili kewilayahan kecamatan buah batu, yang mewakili instansi otonom dinas koperasi usaha kecil menengah dan untuk lembaga teknis Kesbangpol dan BKPP, terlihat berpengaruh tetapi hanya sebatas pengaruh dari ASN tanggungjawab terkait takut dipotong tunjangannya belum pada perubahan karakter dalam bekerja merupakan suatu kewajiban.
Transformasi Semangat Kewirausahaan Dalam Mengembangkan Wisata Berkuda di Desa Legok Jawa Kabupaten Pangandaran Heri Erlangga; Yayan Mulyana; Dini Amanah Tayusani; Dika Priliana
Jurnal Ekonomi Efektif Vol 5, No 2 (2023): JURNAL EKONOMI EFEKTIF
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/JEE.v5i2.27570

Abstract

Tujuan penelitian yang dapat dijadikan sebagai arah penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna transformasi jiwa kewirausahaan dalam mengembangkan wisata berkuda di desa Legok Jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode ini didasarkan pada penghayatan perilaku manusia secara holistik dan utuh. Dari hasil analisis lingkungan strategis dapat diketahui kekuatan dan kelemahan yang berasal dari lingkungan internal organisasi serta peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal organisasi. Peluang dan kekuatan merupakan faktor pendukung sedangkan ancaman dan kelemahan merupakan faktor penghambat pengembangan pariwisata.
Peningkatan Kapasitas Aktivitas Pemasaran Digital Usaha Kecil Online Ayam Sijagur dan Gow Juice di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung: Digital Marketing Abdul Rosid; Andry Mochamad Ramdan; Yayan Mulyana
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.961 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i1.3651

Abstract

Abstract Bandung, the capital city of the province of West Java, is very much known for the development of the creative economy (Ekraf), especially in the culinary industry. Many of the culinary products that came originally from Bandung are very well known in Indonesia, or even for some are known worldwide. Therefore, the city of Bandung is known as one of the centers of Indonesian culinary trends. With the online platform and the Covid-19 pandemic, many culinary entrepreneurs have finally adopted the concept of online food delivery with minimal capital and facilities. The activists of the online culinary industry are trying to survive through the rigors of market battles in the city of Bandung. Most of the problems that occured are the lack of information technology infrastructure facilities and the lack of understanding of online marketing strategies in order to maximize the business potential of online culinary entrepreneurs. The method of implementing activities is carried out through the provision of digital marketing technical guidance, mentoring and business facilitation. The results of the implementation show that there are significant changes after being given training, guidance and assistance regarding digital marketing, as well as facilitating the provision of Devices provided by the Team to Partners. Keywords: Capacity; Improvement; SME; Small Business. Abstrak Kota Bandung, Ibukota provinsi Jawa Barat ini sangat dikenal dengan perkembangan ekonomi kreatif (Ekraf) terutama di industri kuliner. Begitu banyak produk kuliner asal Kota Bandung yang dikenal di Indonesia atau bahkan beberapa ada yang dikenal mendunia. Oleh sebab itu Kota Bandung dikenal sebagai salah satu pusat trend kuliner Indonesia. Dengan adanya platform online serta adanya pandemic covid-19 tidak sedikit pada akhirnya pengusaha kuliner yang mengusung konsep online food delivery dengan modal dan fasilitas yang minim seadanya. Para pegiat industri kuliner online mencoba bertahan mengarungi kerasnya pertarungan market di Kota Bandung. Permasalahan yang terjadi kebanyakan adalah minimnya fasilitas infrastuktur teknologi informasi dan kurangnya pemahaman strategi pemasaran online agar bisa memaksimalkan potensi bisnis para pengusaha kuliner online. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pemberian bimbingan teknis pemasaran digital, pendampingan dan fasilitasi usaha. Hasil pelaksanaan menunjukkan terdapat perubahan signifikan setelah diberikan pelatihan, bimbingan dan pendampingan mengenai pemasaran digital, serta fasilitasi pemberian device yang diberikan tim kepada mitra, nantinya diharapkan jika bisnis skala kecil berhasil terdigitalisasi maka akan terjadi akselerasi percepatan skala usaha bisnis kuliner online. Kata Kunci: Kapasitas; Peningkatan; UKM; Usaha Kecil.
STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN PADA MASA PANDEMI DI MOIKAFOOD CIMAHI Nurhayati Nurhayati; Abdul Rosid; Yayan Mulyana; Restia Suci Nur Rahmani; Reja Agung Diana
Business Preneur: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol. 5 No. 1 (2023): Vol. 5 No. 1 Maret 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 adalah wabah virus global yang berdampak sangat signifikan pada melemahnya pertumbuhan ekonomi, khusunya pada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Namun di tengah masa pandemi, banyak para pelaku UMKM yang berusaha untuk bertahan ditengah krisis ekonomi yang terjadi pada masa pandemi ini. Moika Food merupakan salah satu UMKM yang masih bertahan ditengah turunnya daya beli masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19. Kegiatan usaha UMKM MoikaFood mengalami penurunan pada aspek keuangan dan belum tersedianya laporan keuangan secara terpisah karena keterbatasan pengetahuan dari pemilik usaha atau bagian administrasi sehingga pendapatan atau hasil penjualan menjadi menyatu dengan operasional rumah tangga. Dalam penelitian ini merupakan sebuah jenis penelitian dengan menggunakan Metode Survei (Field Study) yang mana peneliti melakukan pengamatan langsung untuk mendapatkan informasi secara akurat dengan berdasarkan kepada informasi serta data yang ada dalam sampel melakukan wawancara sesuai dengan pedoman wawancara kepada pemilik usaha. Sehingga hasil penelitian menunjukan bahwa Moika Food tetap berusaha untuk membuat perencanaan dana dengan mengalokasikan modalnya untuk kebutuhan operasional usaha, meskipun Pelaku usaha belum bisa memisahakan antara keuntungan pribadi maupun keuntungan usaha karena keterbatasan modal dan keuntungan yang dihasilkan.
Peningkatan Kapasitas Aktivitas Pemasaran Digital Usaha Kecil Online Ayam Sijagur dan Gow Juice di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung: Digital Marketing Abdul Rosid; Andry Mochamad Ramdan; Yayan Mulyana
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.3651

Abstract

Abstract Bandung, the capital city of the province of West Java, is very much known for the development of the creative economy (Ekraf), especially in the culinary industry. Many of the culinary products that came originally from Bandung are very well known in Indonesia, or even for some are known worldwide. Therefore, the city of Bandung is known as one of the centers of Indonesian culinary trends. With the online platform and the Covid-19 pandemic, many culinary entrepreneurs have finally adopted the concept of online food delivery with minimal capital and facilities. The activists of the online culinary industry are trying to survive through the rigors of market battles in the city of Bandung. Most of the problems that occured are the lack of information technology infrastructure facilities and the lack of understanding of online marketing strategies in order to maximize the business potential of online culinary entrepreneurs. The method of implementing activities is carried out through the provision of digital marketing technical guidance, mentoring and business facilitation. The results of the implementation show that there are significant changes after being given training, guidance and assistance regarding digital marketing, as well as facilitating the provision of Devices provided by the Team to Partners. Keywords: Capacity; Improvement; SME; Small Business. Abstrak Kota Bandung, Ibukota provinsi Jawa Barat ini sangat dikenal dengan perkembangan ekonomi kreatif (Ekraf) terutama di industri kuliner. Begitu banyak produk kuliner asal Kota Bandung yang dikenal di Indonesia atau bahkan beberapa ada yang dikenal mendunia. Oleh sebab itu Kota Bandung dikenal sebagai salah satu pusat trend kuliner Indonesia. Dengan adanya platform online serta adanya pandemic covid-19 tidak sedikit pada akhirnya pengusaha kuliner yang mengusung konsep online food delivery dengan modal dan fasilitas yang minim seadanya. Para pegiat industri kuliner online mencoba bertahan mengarungi kerasnya pertarungan market di Kota Bandung. Permasalahan yang terjadi kebanyakan adalah minimnya fasilitas infrastuktur teknologi informasi dan kurangnya pemahaman strategi pemasaran online agar bisa memaksimalkan potensi bisnis para pengusaha kuliner online. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pemberian bimbingan teknis pemasaran digital, pendampingan dan fasilitasi usaha. Hasil pelaksanaan menunjukkan terdapat perubahan signifikan setelah diberikan pelatihan, bimbingan dan pendampingan mengenai pemasaran digital, serta fasilitasi pemberian device yang diberikan tim kepada mitra, nantinya diharapkan jika bisnis skala kecil berhasil terdigitalisasi maka akan terjadi akselerasi percepatan skala usaha bisnis kuliner online. Kata Kunci: Kapasitas; Peningkatan; UKM; Usaha Kecil.