Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Environmental Improvement Drainage To Prevent Chikungunya Mosquito Nests In Rw 01 Kelurahan Nagasarari, Cipedes District, Tasikmalaya City Indra Mahdi; Oka Agus Kurniawan Shavab; Empung Empung; Hendra Hendra; Albi Muhammad Fauzi; Taufik Ibrahim; Suci Panatagama Setiawan
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.542 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.1034

Abstract

The objectives of this service activity are as follows: 1). Increase public understanding of the dangers of chikungunya mosquitoes and their solutions, 2). They were suppressing the spread of chikungunya mosquitoes through fogging and implementing the recommendations for the Eradication of Mosquito Nests (PSN) in the surrounding environment, 3). They are creating a drainage prototype to prevent chikungunya mosquito nests which can be used as examples for making the next prototype, 4). Increase community participation in suppressing chikungunya mosquito nests through the construction of drainage channels, 5). Improve a clean culture in maintaining the cleanliness of the drainage in the surrounding environment. The planned activities to be carried out are in collaboration with the local health center, and the Tasikmalaya city health office to reduce the number of chikungunya mosquito nests and, together with the community, build good drainage channels. The method of activity used is by bringing in experts from puskesmas, health offices, and unsil academics. Next, an approach is taken in solving problems through the 5W 1H strategy, which is solving problems from the questions: what, who, where, when, why, how. The solutions to the problems found in the field are as follows: 1). Provide a stimulus with the construction of a drainage system in accordance with the rules of the Public Works Department, 2). Cooperating with the Cigeureung Health Center by providing chemicals for fogging, 3). Counseling with the Health Center and the Tasikmalaya City Health Office regarding the dangers and solutions of diseases originating from chikungunya
Planning Of Septic Tank And Involvement For Household Waste Treatment For The Community In Nagarasari Kelurahan, Cipedes District, Tasikmalaya City Oka Agus Kurniawan Shavab; Indra Mahdi; Empung Empung; Hendra Hendra; Albi Muhammad Fauzi; Taufik Ibrahim; Suci Panatagama Setiawan
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.246 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.1748

Abstract

This service aims to increase public understanding of septic tank and infiltration planning for proper household waste treatment and in accordance with community needs. The problems found in the field are the capacity of the septic tank, the length, width and depth of the tank are not in accordance with the requirements, the slope of the bottom of the tank is not enough and with only one mud chamber, when sucking the mud it will smell because what is sucked in is mud that has not decomposed completely, and the lack of information about environmental diseases caused by poor handling of household waste. The implementation method in this service is carried out in a 5 W 1H way, namely solving problems from the questions: what, who, where, when, why, how. The planned activities that will be carried out are in collaboration with local health centers to carry out socialization and together with the community to build a septic tank design that is in accordance with the Indonesian National Standard (SNI). The solution to the problems found in the field is the provision of a stimulus in the form of repairing septic tanks and infiltration in partner areas, collaborating with the Cigeureung Health Center in the field of public health to disseminate public health regarding environmental health in household waste disposal, and collaborating with partners in the community service area. make a model of a septic tank in accordance with SNI.
Analisa Penerapan Metode Pert Dan Crashing Pada Perencanaan Jadwal Proyek (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Sarana Diklat BKPSDM Kabupaten Ciamis) Herianto Herianto; Indra Mahdi; Muhamad Asif
Akselerasi Vol 1, No 2 (2020): Februari
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i2.1498

Abstract

AbstrakProyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan suatu bangunan dan infrastruktur dalam waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya proyek yang terbatas. Meski dengan keterbatasan tersebut, terdapat tiga hal yang harus dipenuhi dalam pembangunan suatu proyek konstruksi yaitu waktu, biaya dan mutu. Akan tetapi, kenyataan di lapangan sering terjadi pembengkakan biaya akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Sehingga diperlukan manajemen proyek yang terstruktur guna memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.Pada Proyek Pembangunan Gedung Sarana DIKLAT BKPSDM kabupaten Ciamis sebagai studi kasus dalam penelitian ini akan diterapkan metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) dalam penjadwalan proyeknya, dimana pada metode PERT digunakan tiga estimasi waktu untuk menentukan durasi kegiatan serta hubungan antar kegiatan dalam menyusun diagram jaringan kerja sehingga didapat jadwal penyelesaian proyek yang optimal beserta dengan probabilitas penyelesaian proyek tersebut.Dari hasil analisis dengan menggunakan metode PERT, penyelesaian proyek dengan durasi kerja rencana selama 180 hari memiliki persentase kemungkinan terselesaikannya proyek sebesar 55,57%. Sementara persentase penyelesaian proyek tertinggi sebesar 99,88%, dimana durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek adalah 201 hari. Pada penelitian ini pula diterapkan metode crashing (percepatan durasi proyek) berupa sistem shift, hal ini dikarenakan berdasarkan data di lapangan dalam pelaksanaannya proyek mengalami keterlambatan sehingga memerlukan waktu selama 216 hari untuk menyelesaikan proyek dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 7.750.273.365,58. Dari data yang didapat kemudian dianalisis, durasi penyelesaian proyek dapat dipercepat menjadi 176 hari kerja dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 7.712.936.763,73. Kata kunci : Jaringan Kerja, Manajemen Proyek, PERT.
Tinjauan Kekuatan Struktur Gedung Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Bogor Askia Esa Aulia; Empung Empung; Indra Mahdi
Akselerasi Vol 1, No 1 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i1.834

Abstract

Gedung Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Bogor adalah gedung yang memiliki 5 lantai dengan luas bangunan 489,375 . Gedung ini beralamatkan di Jalan raya padjajaran desa babakan kecamatan bogor utara. Tujuan pembangunan bank ini adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbungan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat, sehingga diperlukan prasarana yang baik.Analisis perhitungan yang digunakan yaitu mengacu kepada SNI 2847-2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Elemen-elemen struktur yang dianalisa meliputi pelat, balok, kolom, core wall dan pondasi bored pile.Hasil analisis menghasilkan dimensi balok 350x700 mm dengan diameter tulangan 19mm. Dimensi kolom 650x650 mm dengan diameter tulangan 19mm. Tebal pelat 120mm dengan tulangan D10-150. Dimensi pile cap 2250x2250mm dengan tulangan D19-200. Dimensi core wall (2x2600x150mm)+(2100x150mm) dengan tulangan D10-150. Diameter bore pile 500mm dengan tulangan D19-100. Hasil analisa struktur gedung bank menunjukan bahwa kapasitas momen yang dimiliki lebih besar dari pada gaya-gaya luar yang bekerja. Kata kunci: Balanced,  Corewall, Over Reinforced, Under Reinforced 
Pengaruh Penambahan Pyrophyllite Terhadap Kuat Tekan Beton Asep Kurnia Hidayat; Indra Mahdi; Apriani Fuji Rahayu
Akselerasi Vol 1, No 2 (2020): Februari
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v1i2.1500

Abstract

AbstrakBeton merupakan konstruksi yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Bangunan di dirikan dengan menggunakan beton sebagai bahan konstruksi utama, baik bangunan gedung, bangunan air, bangunan sarana transportasi dan bangunan-bangunan yang lainnya. Dalam beberapa kasus, campuran beton memerlukan bahan tambah untuk menunjang kinerjanya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian kuat tekan beton untuk penambahan 0%, 7%, 12%, 17%, dan 25% pyrophyllite,mengamati beton pada umur 7,14 dan 28 hari serta menganalisa perbandingan nilai ekonomis pada beton normal dengan bahan tambah pyrophyllite.Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan cara studi pustaka dan eksperimental. Eksperimental ini dilakukan dengan cara pengamatan terhadap hasil pengujian sejauh mana mutu beton dengan meggunakan tambahan pyrophyllite sebagai campuran beton. Dari hasil penelitian terlihat bahwa penambahan variasi penambahan pyrophyllite 7% kuat tekan yang didapat adalah 27,78 MPa, sedangkan penambahan pyrophyllite 12% mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari beton normal yaitu 31,67 MPa. Untuk penambahan pyrophyllite 17% kuat tekan yang didapat adalah 28,33 Mpa serta penambahan pyrophyllite 25% mengalami penurunan dari beton normal yaitu 23,89 Mpa. Dari hasil pengujuan kuat tekan beton umur 28 hari dapat disimpulkan bahwa penambahan pyrophyllite 12% mengalami kenaikan sebesar ± 26,67% dari beton normal.  Kata Kunci : Beton, kuat tekan, pyrophyllite
Identifikasi Kondisi Eksisting Situ Cidanti untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bagi Masyarakat di Desa Gunung Sari Sari, Novia Komala; Nursani, Rosi; Mahdi, Indra; Handiman, Iman
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 5 No 3 (2024): Jurnal Abdimas Kartika Wijaya Kusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v5i3.452

Abstract

Air merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia. Pemanfaatan air secara maksimal dapat dilakukan terutama ketika musim kemarau. Oleh karena itu dibutuhkan bangunan air untuk menyimpan air ketika musim hujan. Bangunan air seperti situ dapat difungsikan sebagai reservoir untuk menampung air sehingga dapat dimanfaatkan pada musim kemarau. Situ Cidanti berada di desa Gunung Sari kecamatan Cikatomas. Sumber air situ Cidanti berasal dari air hujan dan aliran air tanah. Situ dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku oleh masyarakat desa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Gunung Sari bertujuan untuk melakukan identifikasi kondisi eksisting Situ Cidanti. Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam rangka mengoptimalkan fungsi Situ Cidanti. Investigasi lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting Situ Cidanti. Hasil diskusi dan sosialisasi yang dilakukan di kantor Kepala Desa diperoleh gambaran bahwa Situ Cidanti dimanfaatkan untuk keperluan irigasi, perikanan, peternakan, dan kebutuhan air baku bagi masyarakat Desa Gunung Sari. Hasil investigasi lapangan menunjukan kerusakan pada Situ Cidanti terutama pada bagian outlet work, pipa distribusi masih belum lengkap, situ tidak dilengkapi dengan spillways, dan akses jalan belum ada perkerasan.
ANALISIS PENGARUH EKSTRAKSI PERKUATAN GALIAN SEMENTARA PADA JALUR PIPA GAS BAWAH PERMUKAAN Gusnadi, Zakwan; Handiman, Iman; Mahdi, Indra
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, November 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i4.30483

Abstract

The gas pipeline constructed below the surface requires a reinforcement system to prevent excavation collapse during the construction process. The reinforcement system used can be either permanent or temporary. Temporary reinforcement is used so that after the pipeline work is completed, the excavation area is backfilled, and the reinforcement system is then removed. During excavation and pipeline construction, critical conditions occur at the end of the excavation period; hence, the stability of the excavation and its impact on the surrounding area must be reviewed. Additionally, the effect of backfilling on the installed gas pipeline must also be considered. This study examines the stability conditions of the slope at the end of construction and the effect of backfilling to control stability behavior and its impact on the gas pipeline. The excavation construction modeling uses a two-dimensional finite element method. Excavation reinforcement using SSP-II steel sheet piles and H-Beam struts has proven effective in maintaining slope stability during construction. The safety factor at the end of construction is 1.87 with a maximum sheet pile deflection of 4.74 cm. The maximum ground settlement around the excavation area is 29.8 mm at a distance of 6 m from the reinforcement wall, and the settlement around the excavation affects up to a radius of 35 m. The ratio of maximum wall deflection to excavation depth is 0.37%, and the ratio of maximum settlement to excavation depth is 0.23. Abstrak Jalur pipa gas yang dikonstruksi di bawah permukaan memerlukan suatu sistem perkuatan untuk menjaga agar tidak terjadi keruntuhan galian pada saat konstruksi berlangsung. Sistem perkuatan yang digunakan dapat berupa perkuatan permanen ataupun perkuatan sementara. Sistem pekuatan sementara merupakan perkuatan yang digunakan setelah pekerjaan pipa dilakukan maka area galian ditimbun kembali dan sistem perkuatan kemudian dilepas. Dalam pekerjaan galian dan konstruksi pipa kondisi kritis terjadi pada saat akhir masa galian, sehingga harus ditinjau kondisi stabilitas galian dan juga pengaruhnya terhadap area sekitar. Selain itu juga harus diperhitungkan pengaruh penimbunan kembali terhadap pipa gas yang telah terpasang. Penelitian ini meninjau kondisi kestabilan lereng tersebut saat akhir konstruksi dan pengaruh penimbunan kembali agar dapat dikontrol perilaku stabilitas dan pengaruhnya terhadap pipa gas. Pemodelan konstruksi galian menggunakan metode elemen hingga 2 dimensi. Perkuatan galian dengan menggunakan sheet pile baja SSP-II dan strut H-Beam terbukti efektif menjaga kestabilan lereng selama konstruksi. Faktor keamanan pada akhir konstruksi sebesar 1,87 dengan defleksi maksimum sheet pile 4,74 cm. Penurunan tanah disekitar area galian maksimum 29,8 mm pada jarak 6 m dari dinding perkuatan, serta penurunan disekitar galian terdampak hingga radius 35 m. Rasio defleksi maksimum dinding terhadap kedalaman galian sebesar 0,37% dan rasio antara penurunan maksimum terhadap kedalaman galian sebesar 0,23%.
Rancangan Pengembangan Masjid An Nimah di Perumahan Bumi Endah Residence Kota Tasikmalaya Hendra, Hendra; Hidayanto, Hidayanto; Gusnadi, Zakwan; Sarifah, Fitriana; Hidayat, Asep Kurnia; Empung, Empung; Mahdi, Indra; Pertiwi, Yayi Pilar; Naeli, Ayu; Agustina, Ervina Lunawati; Syibul Huda, Amer Munbaits
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 16, No 3 (2025): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v16i3.20726

Abstract

Masjid merupakan pusat kegiatan ibadah dan tempat bersosialisasi bagi umat Muslim. Dalam menjalankan perannya, Masjid memerlukan pembaruan dan pengembangan fasilitas untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Urgensi pengabdian ini dilakukan dikarenakan kondisi di Masjid An Nimah sekarang belum dapat menampung jumlah masyarakat dan belum bisa memfasilitasi secara maksimal pelayanan kepada masyarakat sekitar, sehingga perlu dilakukan perencanaan untuk pengembangan Masjid An Nimah. Pengabdian ini bertujuan untuk membuat perencanaan pengembangan pembangunan Masjid An Nimah, di mana beberapa fasilitas yang dibuat perencanaannya antara lain perencanaan tempat wudhu dan toilet, perencanaan penambahan area sholat, perencanaan kantor dan garasi ambulans, perencanaan menara Masjid. Selain perencanaan desain, akan di buat juga rencana anggaran biaya (RAB). Metode pendekatan penyelesaian masalah mitra dimulai dengan tahapan studi pustaka dan melakukan survei lapangan dan diskusi dengan mitra. Kemudian dilanjutkan pembuatan dokumen perencanaan yang dilakukan tim pengabdian. Dokumen perencanaan yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan juga kondisi lahan yang tersedia. Setelah dokumen perencanaan selesai kemudian dilakukan sosialisasi hasil dan penyerahan dokumen perencanaan kepada pengurus masjid sebagai perwakilan masyarakat sekitar.