Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Penerapan Konsumsi Sari Kacang Hijau Untuk Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Nifas Dhenara Madumeta; K Kusumastuti; Hastin Ika Indriyastuti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencapaian ASI eksklusif di wilayah Buluspesantren tahun 2021 yaitu 72,9%. Salah satu penyebab tidak diberikannya ASI eksklusif untuk bayi usia dibawah enam bulan yaitu produksi dari ASI ibu nifas yang terhambat atau tidak lancar di masa awal setelah bersalin bahkan lebih dari tiga hari setelah bersalin. Dampak dari tidak diberikan ASI eksklusif sampai usia bayi enam bulan yaitu kurangnya tumbuh kembang anak secara baik. Sari kacang hijau dapat sebagai alternative ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, karena didalam kacang hijau terkandung vitamin B1 (thiamin) yang dapat mengubah karbohidrat menjadi energi, memperkuat system saraf dan juga untuk memproduksi ASI. Penerapan konsumsi sari kacang hijau pada ibu nifas untuk meningkatkan jumlah produksi ASI. Penelitian ini merupakan jenis studi kasus. Partisipan dalam penelitian yaitu 3 ibu nifas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Penerapan dilakukan selama 8 hari sejak 6 jam setelah bersalin, partisipan mengkonsumsi sari kacang hijau 150 ml setiap kali minum dengan frekuensi waktu pagi dan sore hari. Setelah dilakukan penerapan konsumsi sari kacang hijau selama 8 hari dengan frekuensi konsumsi 2x sehari terjadi peningkatan produksi ASI dengan kategori baik pada ketiga partisipan. Saat sebelum diberikan penerapan, produksi ASI ketiga partisipan dengan kategori kurang baik
Faktor Risiko Asfiksia Neonatorum Di Rumah Sakit Soedirman Kebumen S Sumarni; K Kusumastuti; Dyah Puji Astuti; Fitria Prabandari; Yusronisa Nur Hikmah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir (neonatus) tidak dapat memulai bernafas spontas saat setelah lahir. Beberapa faktor yang menyebabkanasfiksia neonatorum antara lain faktor ibu, bayi, dan tali pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi asfiksia pada bayi baru lahir di Dr. Soedirman Kebemen. Jenis penelitian yang digunakan yakni observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi pada penelitian ini adalah bayi baru lahir yang di rawat di Ruang perinatal Dr. Soedirman Kebemen pada periode Januari- Desember 2021 sebanyak 834. Besar sampel untuk tiap kelompok adalah 156. Analisisdata menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menyatakan bahwa persalinan prematur (p=0.777), persalinan lama (p=0,581), dan pre eklamsia berat (p=0.276) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap asfiksia. Sedangkan plasenta previa (p=0.032) dan ketuban pecah dini (p=,010) berpengaruh secara signifikan terhadap asfiksia yang Kesimpulan; Plasenta previa dan ketuban pecah dini berpengaruh secara signifikan terhadap asfiksia yang dialami oleh bayi baru lahir, sedangkan persalinan lama, persalinan prematur, pre eklamsia berat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap asfiksia yang dialami oleh bayi baru lahir.
Efforts to Increase Knowledge about Adolescent Reproductive Health through Counseling at the Bejiruyung Healthy Youth Forum (Fresh Beji) in Bejiruyung Village, Sempor District, Kebumen Regency Wulan Rahmadhani; Siti Mutoharoh; K Kusumastuti; Adinda Putri Sari Dewi
Urecol Journal. Part F: Community Development Vol. 1 No. 2 (2021): August-Dec
Publisher : Konsorsium LPPM Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53017/ujcd.89

Abstract

15% of the total population in Indonesia were teenagers. Adolescent is a critical period which is changed from childhood to adulthood. There are many problems in this periode included reproductive health problem releted to sexual behaviour. The problem happened cause of the curiosity of something to big. The aimed of this activity was to increase adolescent knowledge about reproductive health properly. Method in this study was counseling and meansuring tool used a questionnaire that will be filles ouy by adolescent before and after counseling. 25 adolescents were selected became respondents. Result in this study was the knowledge of adolescent about reproductive health was increase. Respondents were enthusiastic which was indicated by the number of questions during the questions and answer session. Adolescent periode was the most rapid development in the course of his life. Therefore, efforts are needed to improve or educate related toreproduktif helath to prevent wrong behavior on adolescent.
Providing Education for Mothers with Stunting Toddlers through Healthy Toddler Class Adinda Putri Sari Dewi; K Kusumastuti; Siti Mutoharoh; Wulan Rahmadani
Urecol Journal. Part F: Community Development Vol. 2 No. 1 (2022): January-June
Publisher : Konsorsium LPPM Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53017/ujcd.146

Abstract

Stunting is a state of malnutrition associated with insufficient nutrition so that it can be chronic. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge of mothers with stunting toddlers. This activity was carried out in Selokerto Village, Sempor District, Kebumen Regency with 18 participants. The method used in this activity starts from the preparation stage, screening, giving mastery on stunting and complementary feeding, Tuina Massage and Evaluation. The activity assessment was carried out by analyzing the results of the pre-test and post-test questionnaires. The assessment from mothers with stunting toddlers is that most participants in the class for mothers with healthy toddlers experienced an increase in tests. This activity succeeded in increasing the knowledge of mothers with stunting toddlers in Selokerto Village, Sempor District, Kebumen Regency.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI PURING Eni Indrayani; Siti mutoharoh; Kusumastuti Kusumastuti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

"Latarbelakang: Pijat bayi adalah gerakan usapan lambat dan lembut pada seluruh tubuh bayi yang dimulai dari kaki, kemudian ke perut, dada, wajah, tangan dan punggung bayi. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk menghilangkan ketegangan dan gelisah, karena pijatan lembut akan membantu mengendurkan otot-ototnya sehingga bayi menjadi tenang dan tertidur. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk menerapkan pijat bayi sehingga kualitas tidur bayi dapat meningkat. Tujuan:Menerapkan pijat bayi pada bayi usia 3-6 bulan untuk meningkatkan kualitas tidur bayi. Metode:Menggunakan metode deskriptif analitik jenis studi kasus. Data didapatkan melalui pemeriksaan, pemberian asuhan dan pengkajian yang didokumentasikan. Hasil: Setelah dilakukan penerapan pijat bayi terhadap 5 bayi usia 3-6 bulan didapatkan hasil bahwa pijat bayi dapat meningkatkan kualitas tidur bayi. Kesimpulan: Penerapan pijat bayi terbukti dapat meningkatkan kualitas tidur bayi. "
Hypnobreasfeeding and Massage Effluarge with Clary Sage Oil to Increase Breast Milk Production for Public Mothers: Hypnobreasfeeding dan Massage Effluarge dengan Clary Sage Oil untuk Meningkatkan Produksi Asi Ibu Nifas Anisa Nur Hamidah; K Kusumastuti; Fitria Prabandari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 18th University Research Colloquium 2023: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: The achievement of exclusive breastfeeding in Kebumen Regency in 2021 is 87.67%. One of the causes of not giving exclusive breastfeeding for babies under six months of age is the production of breast milk for postpartum mothers, which is hampered or not smooth in the early days after giving birth. The impact of not exclusive breastfeeding until the baby is six months old is the lack of proper child growth and development. Hypnobreasfeeding and Massage Effluarge can be an alternative for breastfeeding mothers to increase milk production because relaxation techniques can relax and calm so that the release of the hormone oxytocin occurs so that breast milk becomes smooth. Purpose: To increase milk production, implementing Hypnobreasfeeding and efflurge massage for postpartum mothers. Results: The application was carried out for six days from 6 hours after giving birth; participants were given Hypnobreasfeeding and massage effleurage every day. After implementing Hypnobreasfeeding and massage effleurage for six days, there was an increase in milk production with the category fulfilled for the five participants. Before being given the application, the milk production of the five participants was in the unfulfilled category. Conclusion: The application of hypnobreasfeeding and effleurage massage has an effect on facilitating breasfeeding in postpartum mothers.
Comparison on the Effectiveness of Postpartum Exercise And Oxytocin Massage for Uterine Involution of Postpartum Women in Kebumen, Indonesia Kusumastuti Kusumastuti; Siti Mutoharoh; Wulan Rahmadhani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.953 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.647

Abstract

Maternal mortality rates are caused by several factors, including bleeding. During postpartum, bleeding can be caused by a failure of uterine involution which can cause subinvolution. Oxytocin plays an important role in the uterine involution process. This study aims to compare the effectiveness of postpartum exercise and oxytocin massage for the uterine involution of postpartum women in the Kebumen. This study applied a quasi-experimental design for comparing two treatments. It involved a total of 534 respondents with 267 respondents in each group. Each group received 10 minutes of intervention per day for 9 days. The data were collected through observation sheets. The univariate analysis used frequency distribution and bivariate analysis used an independent t-test. The statistics show that the p-value (0.002) was lower than (0.05) meaning that the postpartum exercise and oxytocin massage provide different uterine involution times. The mean of uterine involution for the postpartum exercise group decreases by 137.60 hours compared to the oxytocin massage group by 159.06 hours. Postpartum exercise can be applied in post-natal care as it can make uterine involution faster. Abstrak: Kematian ibu di sebabkan beberapa factor termasuk perdarahan. Selama postpartum perdarahan di sebabkan oleh kegagalan involusi uterus yang di sebabkan oleh subinvolusi. Oxitosin memaikan peran yang sangat penting dalam proses involusi uteri. Penelitian ini bertujuan adalah untuk membandingkan efektifitas dari senam nifas dan pijat oksitosin terhadap proses involusi uteri paa ibu postpartum di wilayah kerja Kebumen. Metode quasi experiment di gunakan dalam penelitian ini dengan membandingkan dua treatment. Sampel pada penelitian ini berjumlah 534 dengan masing-masing 267 respondent pada masing-masing kelompok. Analisis univariate menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariate menggunakan independent t-test. Hasil pada penelitian ini di temukan bahwa p-value (0.002) kurang dari 0.05 yang mana terddapat perbedaan antara senam nifas dan pijat oksitosin terhadap perubahan involusi uteri. Mean dari involusi uteri pada grup senam nidas menurun menjadi 137.60 jam di banding dengan pijat oksitosin grup dengan 159.06 jam. Senam nifas bisa di jadikan atau di aplikasikan dalam perawatan pascapersalinan karena dar hasil dapat membuat dan membantu involusi uteri lebih cepat pada ibu nifas.
Status Kesehatan Psikososial dengan Risiko Depresi pada Wanita Hamil pada Masa Pandemi Covid-19 di Kebumen Wulan Rahmadhani; Siti Mutoharoh; Kusumastuti Kusumastuti
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 1: March, 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.754 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i1.774

Abstract

Pregnancy involved physiological and social changes, which mothers are expected to adapt to biopsychosocial changes. Failure to make such an adoption would be accompanied by an increased risk of prenatal depression in pregnant mothers. This research was to determine the relationship between psychosocial health and the risk of depression in pregnant mothers. This descriptive-analytic study was carried out on 540 pregnant (39 respondents in the first, 320 in the second, and 181 respondents third trimesters, respectively). The pregnant mother who attended the outpatient clinic and met the inclusion criteria were selected using haphazard sampling, as a non-probability sampling method. The data were collected through a researcher-made questionnaire, the Pregnancy Psychosocial Health Assessment Scale (PPHAS), and the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Data analysis was performed in SPSS using descriptive statistics, Mann-Whitney U test, and Kruskal Wallis test. The pregnant mother had a depression risk of 27.8% and a mean depression score of 9.99±2.81. The total mean score of PPHAS was obtained as 4.05±0.45. The risk of depression showed a statistically negative relationship with the total and sub-dimension mean scores of PPHAS, as well as the mean EPDS score (p less than 0.001). A pregnant mother with lower psychosocial health status was more likely to have a risk of depression. On another hand, the risk of depression in pregnant women was influenced by many factors that determine by their psychosocial health.Abstrak: Kehamilan melibatkan perubahan fisiologis, psikologis, dan sosial dimana wanita hamil diharapkan untuk beradaptasi dengan perubahan biopsikososial. Kegagalan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut akan disertai dengan peningkatan risiko depresi prenatal pada wanita hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status kesehatan psikososial dengan risiko depresi pada wanita hamil. Penelitian deskriptif-analitik ini melibatkan 540 wanita hamil (masing-masing 39, 320, dan 181 kasus pada trimester pertama, kedua, dan ketiga) di Kebumen. Wanita hamil yang berobat jalan di poliklinik dan memenuhi kriteria inklusi dipilih dengan menggunakan metode non-probability random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan Pregnancy Psychosocial Health Assessment Scale (PPHAS) dan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Kemudian, data dianalisis dengan software SPSS menggunakan statistik deskriptif yaitu uji Mann-Whitney U dan uji Kruskal Wallis. Wanita hamil memiliki risiko depresi mencapai 28,2% dan rerata skor depresi sebesar 9,41±4,8. Total skor rata-rata PPHAS mencapai 4,05 ± 0,45. Risiko depresi menunjukkan hubungan negatif secara statistik dengan skor rata-rata total dan subdimensi PPHAS, serta skor rata-rata EPDS (p kurang dari 0,001). Wanita hamil dengan status kesehatan psikososial rendah lebih berisiko mengalami depresi. Dengan kata lain, risiko depresi pada wanita hamil dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menentukan kesehatan psikososial mereka.
The Effect of Service Quality on Patient Satisfaction in Obstetrics and Gynecology Polyclinic of PKU Muhammadiyah Gombong Hospital, Kebumen District During the Covid-19 Pandemic Wulan Rahmadhani; K Kusumastuti; Phan Trieu Phu MD
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.377 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.642

Abstract

Health is one of the indicators of community welfare, so the community needs quality health services to meet their basic needs. To improve services and increase patient satisfaction, hospitals need to apply the Covid-19 policy in screening and service flows which are predicted to affect patient satisfaction. The aim of this study was to determine the effect of service quality on patient satisfaction during the COVID-19 pandemic. The research method in this study used a cross-sectional approach. The population was outpatients at the obstetrics and gynaecology polyclinic. The sample was determined using the accidental sampling technique with a total of 360 patients. The data were analyzed to determine the most dominant factor by using a logistic regression test. Based on the results of multivariate analysis, the variables with the greatest influence on patient satisfaction are the assurance variable (95% CI 1.50-6.06 with a p-value of 0.012), empathy (95% CI 1.38-4.65 with a p-value of 0.006), and tangible (95% CI 1.04- 4.08 with a p-value of 0.001). Based on the results, it can be concluded that there is a relationship between the dimensions of service quality and patient satisfaction. The quality of service during the Covid-19 pandemic is considered good but needs to be optimized on the dimensions of assurance, empathy, and tangible.  Abstrak: Kesehatan adalah indikator kesejahteraan masyarakat yangpaling utama, dan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya masyarakat membutuhkan pelayanan yang bermutu. Rumah sakit berusaha meningkatkan pelayanan dan kepuasan pasien perlu adanya kebijakan mengatasi penularan Covid-19 berupa prosedur pelayanan, keharusan screening, serta alur proses pelayanan yang berubah diduga juga berpengaruh terhadap kepuasan pasien dan mutu pelayanan.  Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan terhadap kepuasan pasien dalam masa pandemic covid-19. Metode Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien rawat jalan di poliklinik kebidanan dan kandungan, Prosedur sampel Accidental Sampling sebanyak n=360. data hasil survey di analysis untuk mengetahui factor yang paling dominan dengan menggunakan uji regresi logistic.  Berdasarkan hasil analisis multivariate variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap kepuasan pasien adalah variabel Assurance dengan nilai 95%CI 1.50-6.06 dan p =0.012, Emphaty 95%CI 1.38-4.65 p=value 0.006 dan Tangiable dengan nilai 95%CI 1.04-4.08 dan p=value 0.001. Berdasarkan hasil pada penelitian ini dikatakan bahwa terdapat hubungan pada dimensi mutu pelayanan dengan kepuasan pasien. Mutu pelayanan yang terjadi selama masa pandemi Covid-19 dinilai mulai sudah baik, akan tetapi harus di tingkatkan da dioptimalkan pada dimensi jaminan, emphaty dan tangibles.
Effect of combining oketani and oxytocin massage towards breast milk production: a quasi-experimental study Dewi, Adinda Putri Sari; Kusumastuti, Kusumastuti
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 4: December 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i4.24609

Abstract

Challenges in achieving exclusive breastfeeding often emerge during the initial days when complete establishment of breast milk production may not occur. In this vulnerable period, infants might receive supplementary foods or drinks, creating barriers to exclusive breastfeeding. This study seeks to integrate oketani and oxytocin massage with a suggestive approach to evaluate their impact on breast milk production among mothers. Employing a quasi-experimental design with a pre-post-test control group, the research focuses on postpartum mothers at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital, with a sample size of 60 respondents chosen through purposive sampling. Demographic data and observation sheets were utilized to document breast milk production before and after the intervention. Data analysis involved Mann-Whitney and Wilcoxon tests. The study revealed a significant difference between pre- and post-intervention phases within the intervention group (p-value <0.005), indicating noteworthy changes following the implementation of oketani and oxytocin massages. The interventions demonstrated potential in enhancing breast softness, nipple and areola elasticity, and overall milk production, offering valuable insights into non-pharmacological approaches for supporting breastfeeding.