Mayasari, Diana
Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP PGRI Jombang

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PEMANFAATAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS RENDAH DI SEKOLAH DASAR Fauziddin, Mohammad; Mayasari, Diana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 2 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v2i2.88

Abstract

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar (SD) masih menjadi momok bagi siswa, utamanya di kelas rendah. Hal ini dikarenakan guru belum memiliki metode yang tepat untuk digunakan di dalam kelas dan pembelajaran belum bersifat realistik dan hanya sekedar penyampaian saja. Salah satu solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan penerapan metode pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran dimana siswa dituntut lebih aktif, inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran yang mengandalkan media gambar. Tujuan penelitian ini adalah pemanfaatan metode pembelajaran Picture and Picture untuk peningkatan hasil belajar siswa kelas rendah. Menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dan setiap siklus terdapat dua kali pertemuan. Penelitian ini bertempat di SDI Insan Kamil Bangkinang Kota Kabupaten Kampar. Hasil penelitian menunjukkan Metode Pembelajaran Picture and Picture terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas rendah. Peran guru dalam menerapkan metode pembelajaran Picture and Picture menjadi kunci utama. Kata Kunci : , ,
PERAN SOSIOLINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) Mayasari, Diana; Irwansyah, Irwansyah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 4 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v4i1.443

Abstract

Sosiolinguistik memiliki peran dalam pembelajaran bahasa,yakni adanya berbagai sumbangan terhadap pengajaran bahasa sebagai manifestasi sosiolinguistik dalam bidang linguistik terapan. Sosiolinguistik sebagai bagian dari linguistik makro tidak hanya membahas aspek-aspek yang sempit, namun juga berbagai aspek yang luas, seperti variasi bahasa yang digunakan dalam sekolah, interferensi sebagai bentuk penyimpangan bahasa, dan etnografi komunikasi sebagai wujud masyarakat yang beraneka budaya. Bahan atau materi di dalam pengajaran bahasa juga ditentukan oleh sosiolinguistik, yakni untuk menentukan variasi bahasa yang muncul di sekolah, adanya kesalahan bahasa karena pengaruh kontak bahasa sehingga muncul interferensi, serta adanya etnografi komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan kontribusi sosiolinguistik dalam penentuan variasi bahasa yang digunakan di sekolah, penentuan interferensi yang muncul pada komunikasi pembelajar sebagai suatu bentuk kesalahan bahasa, etnografi komunikasi dalam pengajaran bahasa Indonesia untuk pengguna bahasa asing, dan penyediaan bahan pengajaran bahasa dari sudut pandang sosiolinguistik. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan adanya peran dalam pembelajaran BIPA yakni untuk menentukan bahasa pengantar, materi pembelajaran dan perencanaan pembelajaran (silabus). Pemilihan variasi bahasa dengan menggunakan etnografi komunikasi dibutuhkan dalam pembelajaran untuk terwujudnya komunikasi yang dapat dipahami antarpartisipan yang memiliki perbedaan budaya, bahasa dan adat istiadat.
Upaya Pemertahanan Bahasa Masyarakat Manduro melalui Publikasi Kelas kata Tuturan Masyarakat Manduro Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Mayasari, Diana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i1.1064

Abstract

Kosakata dalam bahasa Indonesia terdiri dari sepuluh jenis kata, yakni kata benda, kata kerja, kata keterangan, kata sifat, kata ganti, kata depan, kata bilangan, kata sambung, kata seru, dan kata sandang. Keunikan kosakata yang digunakan oleh masyarakat tutur Manduro, yakni keberbedaannya dengan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar masyarakat sekitar. Fenomena tersebut menarik perhatian penulis untuk meneliti jenis kosakata yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis kosakata yang digunakan oleh masyarakat Manduro sebagai media pemertahanan bahasa. Dengan harapan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai publikasi bahasa agar terhindar dari perubahan, pergeseran dan kepunahan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah kalimat tuturan masyarakat Manduro dan data yang dipilih adalah kata-kata yang muncul dalam setiap tuturan masyarakat tersebut. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis induktif. Hasil penelitian ini ditemukan adanya sembilan jenis kata dalam tuturan masyarakat Manduro, yakni semua jenis kata yang terdapat dalam kosakata Bahasa Indonesia yakni kata benda, kata kerja, kata keterangan, kata sifat, kata ganti, kata depan, kata bilangan, kata sambung, kata seru sedangkan kata sandang tidak ditemukan.
Komposisi Nomina pada Tuturan Masyarakat Manduro di Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Mayasari, Diana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i2.1344

Abstract

Kecakapan bahasa merupakan aspek pendukung pembelajaran. Kecapakan tersebut dapat ditinjau melalui proses morfologi sebagai proses pembentukan kata. Proses morfologi meliputi afiksasi, reduplikasi dan komposisi untuk membentuk sebuah kosakata. Afiksasi meninjau pembentukan kata melalui proses pengimbuhan, reduplikasi merupakan pembentukan kata melalui pengulangan kata yang dibentuk. Sedangkan komposisi adalah pembentukan kata yang tidak tercover oleh pembentukan kata melalui afiksasi dan reduplikasi, yakni dengan cara menggabungkan dua morfem atau lebih untuk membentuk kosakata baru. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses komposisi yang akan menghasilkan kata majemuk pada tuturan masyarakat Manduro. Target khusus yang ingin dicapai adalah diperoleh gambaran umum proses pembentukan kata pada tuturan masyarakat Manduro, yakni adanya kesamaan atau perbedaan dengan kosakata Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan oleh masyarakat sekitarnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan instrument kunci adalah peneliti dibantu table identifikasi dan klasifikasi data penelitian. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dan wawancara terstruktur. Teknik analisis menggunakan teknik analisis induktif yakni mereduksi data penelitian yang sesuai dengan focus penelitian dan menarik simpulan secara induktif, yakni mengambil kesimpulan secara umum dari data-data analisis yang bersifat khusus. Hasil penelitian pada Pengembangan komposisi nomina yang ditemukan berupa bentuk kategori nomina+nomina dan nomina adjektiva. Pada kategori lainnya, seperti nomina+verba, dan adverbia +nomina belum ditemukan dalam penelitian. Pada aspek semantik, komposisi nomina tuturan masyarakat manduro memiliki makna yang beragam. Hal ini menunjukkan bahwa kosakata bahasa manduro yang terdapat di Desa Manduro memiliki kekayaan kosakata, sehingga hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan menelaah aspek pengembangan dan semantik komposisi nomina
Diftong dan Kluster pada Tuturan Masyarakat Manduro Mayasari, Diana; Sari, Endah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2763

Abstract

Tuturan masyarakat Manduro belum diketahui oleh masyarakat luas sehingga penutur tidak leluasa menggunakannya. Tujuan penelitian mempublikasikan struktur fonologi, yakni diftong dan kluster tuturan masyarakat Manduro sebagai upaya pemertahanan bahasa. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian. Subjek penelitian adalah masyarakat manduro. Sampel diambil dengan purposive sampling yakni perangkat dusun Desa Manduro. Peneliti merupakan instrumen utama dibantu dengan angket Swadesh Morris. Trianggulasi digunakan sebagai penguji keabsahan data. Peneliti menggunakan teknik analisis induktif. Hasil penelitian ditemukan diftong /ia/;/au/;/ea/;/ue/;/ie/;/ai/, kluster ditemukan perangkapan hanya pada suku pertama /kl/;/pr/;/kh/;/bl/. Berdasarkan hasil penelitian, struktur fonologi tuturan masyarakat Manduro memiliki keuniversalan dengan Struktur fonologi Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi dalam pengajaran fonologi dan sosiolinguistik serta pemerkaya kaidah bahasa di Indonesia.
SYNTAX STRUCTURE IN MANDUROS' UTTERANCE AS BASIC WRITING SKILL Diana Mayasari; Nanda Rizki Ardhana
ELite Journal : International Journal of Education, Language, and Literature Vol. 2 No. 2 (2022): ELite Journal (Volume 2 Number 2, April 2022)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/elitejournal.v2n2.p100-107

Abstract

Writing skills are important skills in the world of education. Linguistics is an inseparable part of these skills. The syntax is a language that studies syntactic functions, roles and categories as a basis for writing skills. This study aimed to describe the function, role, and syntactic categories of the Manduro community. The research method used is descriptive. Data collection techniques used are interviews and documentation. The analysis technique uses inductive techniques by checking the validity of the data using triangulation techniques. The results of the study found that syntactic functions consist of subject, predicate, object, description, and complement. The word category consists of nouns and noun phrases, verbs, adjectives and adverbial verbs and phrases, while roles have the role of doers and responders for the subject, actions for predicates, goals and results for objects. The study results are expected to be useful for developing syntactic courses, especially for students in Indonesia.
Representation of Islamic values in Asma’ Artho at Fathul Ulum Islamic Boarding School Kwagean Kediri Diana Mayasari; Rahmat Hidayat
BAHASTRA Vol. 45 No. 1 (2025): BAHASTRA
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/bs.v45i1.1335

Abstract

Islamic boarding schools are renowned for their robust religious culture. Fathul Ulum, a notable Islamic boarding school, conducts an activity known as Asma' Artho (AA) in conjunction with commemorating the Prophet's birthday. This activity is characterized by the integration of monetary benefits and wirid, which has led some to perceive it as contrary to Islamic values. This research aims to elucidate, through an anthropolinguistic lens, that AA embodies Islamic cultural values. By examining the structural patterns of Asma' Artho and its connections to the Al-Quran and Hadith, this study employs a descriptive qualitative method grounded in critical discourse analysis. The findings reveal a macro text structure centered on belief in God and the veneration of the Prophet Muhammad SAW. The text's superstructure includes an introductory tawassul, a core focused on the benefits of wirid, prayer, and sholawat related to wealth, concluding with Al Fatihah. The microstructure highlights semantic elements that request sustenance, wealth, authority, and intercession from the Prophet Muhammad. Co-textual elements reinforce the text's prayer function, supported by both material and non-material aspects, while the context encompasses the prayer leader, recitation, and etiquette. Consequently, AA reflects two cultural values: the practice of selected wirid for financial prosperity and the recitation of Diba’s and Barzanji prayers by the Al-Quran, Hadith, and authentic texts. The study's implications suggest that the wirid series in AA can serve as a prayer procedure for the broader community.