Lenna Maydianasari
Universitas Respati Yogyakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Factors of pregnant women’s interest in utilizing the provider-initiated testing and counseling (PITC) services Almira Gitta Novika; Lenna Maydianasari
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 13 No. 2 (2019): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v13i2.440

Abstract

HIV infection has become one of the complications of pregnancy that often occurs. Efforts to minimize this risk are HIV testing and counseling services on the initiative of health workers or Provider Initiated Testing and Counseling (PITC). This study analyzes the determinant factors of pregnant women's interest in utilizing PITC services. This research used a quantitative approach combined with a qualitative approach (Mixed Method). The research conducted in Depok II Public Health Center (PHC), Sleman Regency. Data analysis techniques were using Chi-Square, multiple logistic regression, and content analysis. This study shows that there is no correlation between the level of knowledge (p=0.214), stigma and discrimination against HIV/AIDS (p=0.536), the support of husband (p=0.092), and the support of health workers (p=0.161) with the interest of pregnant women in utilizing PITC services. There is a relationship between attitude (p=0.000), needs (p=0.002), and belief (p=0.004) with the interest of pregnant women in utilizing PITC services. The result of multiple logistic tests stated that attitude was the determines (p= 0.000, 95% CI= 0.036-0.393). The results of the quantitative data analysis showed that the majority of husband support was in a good category (56.6, and the majority of health workforce support was in a good category (77.1%). The attitude was the most determining factor of the interest of pregnant women in utilizing PITC services.
Cegah Stunting Pada Masa Pandemi Covid-19 dengan Pembentukan Srikandi PMBA Rahayu Widaryanti; Lenna Maydianasari; Melani Maranressy
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2021): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i4.5699

Abstract

Pada masa pandemic COVID-19 layanan kesehatan ibu dan anak khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) menjadi terhambat. Status kesehatan yang tidak dipantau dalam waktu yang lama dapat menimbulkan masalah baru pada ibu dan anak. Untuk itu pengabdi membentuk Srikandi PMBA yang merupakan kader kesehatan untuk kembali mengaktifkan posyandu sehingga pelayanan kesehatan di masyarakat kembali berjalan. Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan berupa partisipasi masyarakat yaitu pendidikan masyarakat, pembentukan srikandi PMBA, pendampingan, serta role play. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang pemberian makan bayi dan anak serta tehnik komunikasi dan konseling sebanyak 45 point. Kegiatan selanjutnya yaitu pemantauan tumbuh kembang menggunakan KPSP yang diikuti oleh 8 balita dengan hasil 75% sesuai dan 25 % meragukan. Selain pemeriksaan tumbuh kembang Srikandi PMBA juga melakukan edukasi PMBA dan menjadi motor gerakan kebun gizi dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam sayur untuk memenhi kebuthan ruumah tangga. Kegiatan ini penting dilakukan mengingat masih ada balita yang mengalami masalah gizi karena kurang nya pengetahuan tentang menu yang tepat untuk anak
Perancangan Media Animasi 2 Dimensi untuk Promosi Kesehatan Layanan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) Ester Ratnaningsih; Lenna Maydianasari; Dyan Avando Meliala
Jurnal SMART Kebidanan Vol 9, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v9i1.525

Abstract

ABSTRAKMinimnya informasi layanan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) bagi  ibu hamil, menyebabkan kasus HIV/AIDS cenderung meningkat setiap tahun. Media promosi kesehatan layanan  PITC bagi ibu hamil diperlukan dengan tujuan untuk mempermudah penyampaian informasi dan pemahaman ibu hamil. Janis media yang lebih mudah dipahami berbentuk audiovisual yaitu animasi. Media animasi 2 dimensi perlu dirancang sebagai media promosi kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang layanan PITC. Merancang media animasi 2 dimensi untuk promosi kesehatan layanan PITC. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode pengembangan multimedia terdiri dari tahap pra produksi, produksi dan  pasca produksi. Tahap pra produksi meliputi pembuatan ide, naskah, storyboard, dan disain karakter. Tahap produksi meliputi pembuatan Key Animasi, In Between, Background, Dubbing, dan Music. Tahap pasca produksi meliputi kegiatan compositing, editing, dan rendering. Hasil penelitian didapatkan fakta bahwa kelayakan media berdasarkan penilaian dari ahli materi dengan persentase yaitu 77,5% dengan kategori  layak, ahli media dengan persentase yaitu 96,4% dengan kategori sangat layak dan uji kelayakan pengguna dengan persentase yaitu 86,3 % dengan kategori sangat layak. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa animasi 2  dimensi promosi kesehatan layanan PITC  dapat dijadikan sebagai media  promosi bagi masyarakat luas. Kata Kunci: animasi; 2 dimensi; promosi; Provider Initiated Testing and Counseling  ABSTRACTThe lack of information about Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) services for pregnant women leads to an increase in HIV/AIDS cases every year. Health promotion media regarding PITC services for pregnant women is required with the aim of facilitating the delivery of information and increasing the understanding of pregnant women. Audiovisual media is found to be better in information delivery, for example in the form of animation. 2-dimensional animation media needs to be designed as a health promotion media in order to increase the knowledge of pregnant women about PITC services. This study was to design 2-dimensional animation media for health promotion of PITC services.  The approach implemented in this research was quantitative with descriptive type. Multimedia development methods consisted of pre-production, production and post-production stages. The pre-production stage involved the creation of ideas, scripts, storyboards, and character designs. The production stage involved the making of Key Animation, In Between, Background, Dubbing, and Music. The post-production stage involved compositing, editing, and rendering activities. It was obtained the fact that the feasibility of the media based on the assessment of material experts was 77,5 % which was involved in feasible category. Furthermore, based on media experts it was 96,4% which was involved in very feasible category. Based on the users, the feasibility was 86,3% which was involved in very feasible category. Based on the results of the study, it can be concluded that the 2-dimensional animation for health promotion of PITC services could be used as a promotional media in a wider community. Keywords: animation; 2 dimensions; promotion; PITC 
Pendidikan Kesehatan Tentang Akupresur Sebagai Upaya Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19 Nonik Ayu Wantini; Lenna Maydianasari; Silvia Dewi Styaningrum
Jurnal Kesehatan Global Vol 6, No 1 (2023): Edisi Januari
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v6i1.5469

Abstract

Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat Pandemi Covid-19 berdampak terhadap pelaksanaan layanan kesehatan di masyarakat termasuk Posyandu. Sementara, upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan anggota masyarakat menjadi prioritas pada masa ini. Oleh karena itu masyarakat perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan akupresur di dalam mengatasi masalah kesehatan ringan ataupun meningkatkan imunitas tubuh secara mandiri. Hasil studi pendahuluan di Dusun Setan, mayoritas (61,9%) masyarakat belum pernah mendengar tentang akupresur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang akupresur. Metode penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan one group pre test-post test. Adapun sampel berjumlah 21 orang anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dipilih dengan quota sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon test. Hasil penelitian menunjukkan nilai median sebelum pendidikan kesehatan (25), sesudah pendidikan kesehatan (80), 100% responden mengalami peningkatan pengetahuan setelah penkes, p-value = 0,000 (H0 ditolak, Ha diterima). Kesimpulannya adalah ada perbedaan antara pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang akupresur pada masa pandemi Covid-19 di Dusun Setan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY.
Rancang Bangun Aplikasi “PITC” untuk Meningkatkan Minat Ibu Hamil Melakukan Konseling dan Tes HIV Ester Ratnaningsih; Lenna Maydianasari; Dyan Avando Meliala
Jurnal SMART Kebidanan Vol 10, No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v10i1.788

Abstract

ABSTRAKKasus HIV pada ibu hamil di Kabupaten Sleman pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 23 kasus meningkat menjadi 75 kasus pada tahun 2019. Minimnya informasi serta pelayanan kesehatan yang kurang optimal menyebabkan kasus HIV/AIDS meningkat setiap tahun. Media promosi kesehatan diperlukan dengan tujuan untuk mempermudah penyampaian informasi dan pemahaman ibu hamil. Dunia saat ini sudah memasuki era 4.0 dimana terjadinya perkembangan teknologi yang semakin canggih berdampak kepada perkembangan media promosi kesehatan. Salah satunya adalah dengan menggunakan media aplikasi “PITC” berbasis android. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan Aplikasi “PITC” Berbasis Android Sebagai Media Promosi Kesehatan Layanan  Provider  Initiated  Testing And Counseling Bagi Ibu Hamil. Metode penelitian research  and  development dengan  model pengembangan ADDIE dengan tahap analisis kebutuhan, perancangan konsep, dan pengembangan aplikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian berdasarkan uji kelayakan media berdasarkan penilaian dari 2 ahli praktisi dengan persentase yaitu 86% dengan kategori sangat layak, dan uji kelayakan pengguna dengan persentase yaitu 80,5 % dengan kategori layak. Data Minat  Ibu Hamil melakukan Konseling  dan Tes HIV yang dilakukan pengguna (ibu hamil) sebesar 50%  ibu hamil mempunyai minat tinggi  untuk melakukan konseling dan tes HIV. Kata Kunci: aplikasi; PITC; minat ABSTRACT There were 23 cases of HIV among pregnant women in Sleman Regency in 2018, whic increased to 75 cases in 2019. The lack of information and sub-optimal health services has led to an increase in HIV/AIDS cases every year. Health promotion media are required with the aim of facilitating the delivery of information and understanding of pregnant women. The world has currently entered the industry 4.0 era wherein increasingly sophisticated technological developments have an impact on the development of health promotion media. One example of it is the use of Android-based "PITC" application.This study was intended to develop an Android-based "PITC" application as a health promotion medium for Provider Initiated Testing and Counseling service for pregnant women. The study was research and development method with the ADDIE development model with the stages of needs analysis, concept design, and application development. The data were analyzed using descriptive analysis technique. The results of the study based on the assessment of 2 expert practitioners, the media feasibility rate was 86% which can be involved in the very feasible category. Furthermore, the user feasibility rate was 80.5% which can be involved in the feasible category. Data regarding the Interest of Pregnant Women as users in HIV Counseling and Testing revealed that 50% of pregnant women had a high interest in HIV counseling and testing.Keywords: aplication; PITC; interest
Faktor Penentu Berhenti Pakai (Drop Out) Alat Kontrasepsi pada Masa Pandemi Covid-19 Lenna Maydianasari; Nonik Ayu Wantini; Merita Eka Eka Rahmuniyati; Fika Handayani; Melani Maranressy
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v8i2.493

Abstract

Hambatan dalam mengakses pelayanan KB pada masa pandemi covid-19 berkontribusi terhadap jumlah akseptor yang berhenti pakai (drop out) alat kontrasepsi pada pandemi covid-19. Jumlah akseptor drop out tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Berbah Kabupaten Sleman sebanyak 386 orang. Banyaknya akseptor yang berhenti pakai menjadi salah satu indikator penting untuk mengatur kualitas penggunaan kontrasepsi sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang menyebabkan berhenti pakai alat kontrasepsi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penentu berhenti pakai (drop out) alat kontrasepsi pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) dengan rancangan cross-sectional. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif yang dikombinasikan dengan kualitatif (Mixed Method). Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Berbah dengan jumlah sampel sebanyak 88 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan panduan indepth interview. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu berhenti pakai alat kontrasepsi pada masa pandemi covid-19 karena faktor predisposisi adalah keinginan untuk hamil dan ketakutan mengunjungi layanan KB saat pandemi covid-19, sedangkan faktor pendorongnya adalah akses pelayanan KB sulit dan faktor penguat adalah masih takut efek samping alat kontrasepsi serta kurangnya dukungan suami. Mayoritas faktor penentu adalah masih takut akan efek samping pemakaian alat kontrasepsi namun tidak ada hubungan riwayat penggunaan alat kontrasepsi dengan faktor penentu masih takut efek samping pemakaian alat kontrasepsi.
POLA PEMBERIAN ASI DI LERENG GUNUNG MERAPI Lenna Maydianasari
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 2, No 2 (2017): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v2i2.103

Abstract

Latar Belakang:  Penyebab kematian bayi yaitu penyakit infeksi seperti penyakit diare dan ISPA dapat ditekan dengan pemberian ASI sampai 2 tahun. Pemberian ASI dipengaruhi banyak hal, antara lain kelancaran dan frekuensi menyusui. Cakupan ASI eksklusif di DIY yang paling tinggi pada tahun 2015 yaitu Kabupaten Sleman 80,62%. Tingginya angka tersebut mendorong penelitian lebih lanjut bagaimana pola pemberian ASI di masing-masing wilayah Kabupaten Sleman, terutama di wilayah pasca bencana erupsi Gunung Merapi yaitu Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pola pemberian ASI di Desa Argomulyo.Metode: Penelitian ini menggunakan metode survey dan jenis penelitian deskripstif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui di Desa Argomulyo sebanyak 125 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jenis data sekunder yang diambil pada bulan April 2017 dengan kuesioner. Teknik analisis data dengan analysis deskripstif.Hasil: Mayoritas frekuensi pemberian ASI sebanyak 4-6 kali/hari (37,6%). Lama pemberian ASI sebagian besar ≥ 6 bulan sebanyak 75 orang (60%) dan sebagian besar cara memperbanyak ASI adalah minum jamu tradisional dan rempah-rempah (69,6%).Kesimpulan: Frekuensi pemberian ASI di Desa Argomulyo mayoritas sebanyak 4-6 kali/hari sedangkan lama pemberian ASI sebagian besar ≥ 6 bulan. Cara memperbanyak produksi ASI dengan minum jamu dan rempah-rempah. Kata Kunci: Pola, ASI