Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Development of Humpback Grouper Fish (Chromileptes altivelis) Culture in Gebe Island, Central Halmahera, North Moluccas Muhamad Tomi Saiful Insani; Ichsan Kadir; Nur Bambang Priyo Utomo; Ridwan Afandi; . Sulistiono; Thomas Nugroho; Mufti Murhum; Hardono Manan
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2017): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.3.1.24-33

Abstract

Gebe Island as one of the islands in Central Halmahera of North Moluccas Province, has a high potential of fishery resources both for capture and aquaculture fisheries. This activity aimed to improve community skill to rear humpback grouper fish (Chromileptes altivelis ) in floating net at Umera and Umiyal Villages as community empowerment in the Gebe Island. The method of this activities were training and mentoring. Juvenile of the fish was from artificial breeding, and collected naturally from the sea around the Gebe Island. According to the observation of the activity, the community can rear the humpback grouper fish from 5 cm to 2025 cm total body length per individual for 12 months (Umera Village), and it was from 5 cm to 1015 cm total body length per individual for 10 months (Umiyal Village). The fish grew to be 300 g/ind (in December 2013), 500 g/ind (July 2014), and 600 g/ind (October 2014). The community has been able to harvest and sell the grouper fish collected from the sea, reared for 24 months in the floating net.
Stocking of Lobster (Panulirus spp.) for Community Empowerment in Gebe Island, Central Halmahera, North Maluku Nur Bambang Priyo Utomo; . Sulistiono; Ridwan Affandi; Thomas Nugroho; Mufti Murhum; Hardono Manan
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2018): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.4.2.81-91

Abstract

Gebe Island is one of the islands in Central Halmahera of North Maluku Province. The island has a high potential of fishery resources both for capture and aquaculture fisheries. This activity was carried out from June 2011–September 2015, aimed to improve community’s skill to stock and rear the lobster (Panulirus spp.) in floating net cage at Umera and Umiyal Villages for community empowerment in the Gebe Island.  Methods of these activities were training and accompaniment. Smaller size lobsters (3–4 individual per kg) were collected naturally from the sea around the Gebe Island. Based on the observation, lobster farmers community of Umera and Umiyal Villages have been stocking and rearing the lobster. The community can also harvest and sell the lobster collected from the sea reared for 2–4 months in the floating net cage.
Stimulasi Molting pada Kepiting Kelapa (Birgus latro, Linnaeus 1767) dengan Pakan Buatan Diperkaya Fitoekdisteroid Mufti Abdul Murhum; Budi Wahono; Sri Endah Widiyanti
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 3 No 1 (2019): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.453 KB) | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2019.Vol.3.No.1.66

Abstract

One of the problems in coconut crab cultivation is its slow growth. Artificial feed can be an alternative in the development of coconut crab cultivation (B. latro). The purpose of this research is to analyze the formula of artificial feed that gives the best stimulation on the growth of coconut crab. Three artificial feed with protein content A (20%), B (25%) and C (27%) and D (fresh coconut meat) as control. During the study, the test crabs were individually maintained in confinement containers that were specially designed to be as comfortable as in nature and not loose out. The results of the study, formulated feed can be eaten by crab test with the highest molting percentage in crab test treated with artificial feed of formula C 100%, followed by treatment A or B each 75% and D 25%. In conclusion that the feed made can be eaten and allegedly able to induce molting in coconut crabs.
Kelimpahan Cacing Sutra (Tubifex sp) yang Diberi Pakan Kotoran Burung Walet sebagai Alternatif Pakan Alami untuk Ikan Hias Ahmad, Khamsiah; Akebai, Janawi; Murhum, Mufti Abdul; Recar, Yuliana; Ridwan, Mutmainnah; Ode, Surahman Daud
Jurnal Perikanan Pantura (JPP) Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Perikanan Pantura (JPP)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jpp.v8i1.8655

Abstract

Ikan hias dalam usaha budidaya perikanan semakin berkembang dari waktu ke waktu dan terus menjadi sektor yang menjanjikan. Untuk menjamin keberhasilannya, keberadaan pakan alami sangat penting pada tahap larva. Cacing sutra memiliki kandungan protein yang tinggi dan dapat menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan larva ikan. Untuk pertumbuhannya, cacing sutra memerlukan pakan yang sesuai dan media hidup yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk memelihara cacing sutra dalam media lumpur dan diberi pakan feses walet dalam empat dosis yaitu masing-masing 50 gram, 100 gram, dan 150 gram, dan tanpa feses sebagai kontrol. Hasil menunjukkan bahwa pemberian feses burung walet sebanyak 150 gram meningkatkan pertumbuhan dan kelimpahan tubifex pada sekitar 1174,33 individu dalam 30 hari. Parameter kualitas air seperti suhu, pH, oksigen terlarut (DO), dan amoniak mendukung kelangsungan hidup cacing sutra.
PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI DESA GOTOWASI KECAMATAN MABA SELATAN MALUKU UTARA Widiyanti, Sri Endah; Abubakar, Salim; Murhum, Mufti Abd
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 2 No. 3 (2018): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2018.002.03.10

Abstract

Desa Gotowasi merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Maba Selatan Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara. Desa ini termasuk desa pesisir yang memiliki tiga ekosistem pesisir yakni ekosistem hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Ketiga ekosistem ini terancam tercemar akibat sumber polusi potensial melalui aktivitas pertambangan nikel di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis mangrove dan menganalisis kesesuaian lahan konservasi mangrove di wilayah pesisir Desa Gotowasi Kecamatan Maba Selatan dengan menggunakan parameter kesesuaian lahan berdasarkan parameter kondisi biofisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove di Desa Gotowasi  memiliki keanekaragaman jenis lebih tinggi dari semua wilayah di Kabupaten Halmahera Timur. Penyebaran hutan mangrove tersebar diseluruh wilayah desa dengan komposisi jenis sebanyak 9 famili dan 18 jenis mangrove. Pemetaan daerah konservasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi pengindaraan jarak jauh dan system informasi geografis, selanjutnya dilanjutkan dengan indeks kesesuaian kawasan konservasi. Hasil analisis menunjukan kawasan hutan mangrove masuk dalam kategori sangat sesuai (S1). Dengan demikian, kontrol dan konservasi adalah langkah yang tepat yang harus segera dilakukan untuk melindungi ekosistem hutan mangrove yang ada di pesisir Desa Gotowasi.
Peningkatan Kapasistas Masyarakat di Desa Ake Dotilou Melalui Budidaya Ikan Sistem Bioflok Malan, Sudirto; Munaeni, Waode; Samadan, Gamal M.; Syazili, Aras; Ahmad, Khamsiah; Suryani, Suryani; Darsan, Ismi Musdalifah; Aris, M. Aris; Tamrin, Tamrin; Murhum, Mufti Abdul; Daud, Asmar Hi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1.1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) SPECIAL ISSUE
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Peningkatan Kapasitas Masyarakat Melalui Budidaya Ikan Sistem Bioflok” dilaksanakan di Desa Ake Dotilou, Kecamatan Oba Tengah, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam budidaya ikan yang efisien dan berkelanjutan. Sistem bioflok dipilih karena teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah limbah menjadi sumber nutrisi tambahan bagi ikan, sehingga mendukung produktivitas budidaya dengan biaya yang lebih rendah dan ramah lingkungan. Kegiatan ini melibatkan pemberian materi dan diskusi interaktif. Hasil dari kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat mengenai konsep dan penerapan sistem bioflok. Peserta secara aktif berdiskusi tentang kendala yang mereka hadapi, seperti manajemen kualitas air dan penggunaan pakan, serta solusi praktis yang ditawarkan oleh teknologi bioflok. Selain itu, pelatihan ini membuka wawasan masyarakat terhadap diversifikasi budidaya, termasuk potensi ikan lele dan komoditas lain yang sesuai dengan kondisi lokal. Kegiatan ini juga memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan potensi sumber daya air di desa untuk mendukung keberhasilan budidaya. Selain itu, pemateri juga memaparkan peluang budidaya udang vaname menggunakan sistem bioflok, menekankan manfaat ekonomi dan tantangan teknis yang harus diatasi. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mendorong penerapan teknologi bioflok secara luas, meningkatkan produksi perikanan, serta mendukung kesejahteraan masyarakat Desa Ake Dotilou secara berkelanjutan.
Peningkatan Kapasitas Pembudidaya Ikan dan Udang Dengan Sistem Bioflok di Desa Tuada Kabupaten Halmahera Barat Muchdar, Fatma; Suryani, Suryani; Syazili, Aras; Abdullah, Nursanti; Munaeni, Waode; Yuliana, Yuliana; Juharni, Juharni; Darsan, Ismi Musdalifah; Malan, Sudirto; Adriani, Rovina; Aris, Muh.; Murhum, Mufti Abd; Daud, Asmar Hi; Tamrin, Tamrin; Samadan, Gamal M.
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 4 (2025): Edisi Oktober - Desember
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i4.6267

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya kelompok pembudidaya ikan dan udang tentang budidaya ikan yang efisien dan berkelanjutan. S metode kegiatan pengabdian yaitu dengan memberikan materi dan diskusi aktif dengan peserta kegiatan, materi yang diberikan yaitu budidaya ikan dan udang dengan sistem bioflok. Sistem bioflok dipilih karena memiliki keuntungan dapat menghemat pakan karena mengandung protein dan lemak yang dapat dikonsumsi ikan sebagai tambahan nutrisi. Mengurangi pencemaran air karena limbah organik diubah menjadi biomassa dan sangat efisien dalam pemggunaan air karena tidak perlu sering mengganti air, cocok untuk daerah dengan keterbatasan air dan bisa digunakan dalam kepadatan tinggi karena kualitas air lebih stabil. metode kegiatan ini yaitu pemberian materi dan diskusi interaktif. Hasil dari kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman mereka mengenai konsep dan penerapan sistem bioflok. Peserta secara aktif berdiskusi tentang permasalahan yang mereka hadapi, seperti manajemen kualitas air dan penggunaan pakan, serta solusi praktis yang ditawarkan oleh teknologi bioflok. Kegiatan ini juga memotivasi kelompok pembudidaya ikan dan udang untuk memanfaatkan potensi sumber daya di desa untuk mendukung keberhasilan budidaya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mendorong penerapan teknologi bioflok secara luas, meningkatkan produksi perikanan, serta mendukung kesejahteraan masyarakat Desa Tuada secara berkelanjutan.