Luckyta Ibna Permana
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH SENAM TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA DIPANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DIBANJARBARU Rai Sinta; Sri Mulyani; Luckyta Ibna Permana
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v2i1.68

Abstract

LatarBelakang : Lansia adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan sehingga dapat menyebabkan penyakit degenerative seperti hipertensi. Salah satu yang dapat mempengaruhi tekanan sistolik maupun diastolik pada orang hipertensi adalah senam atau olahraga. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah di Panti Sosial Tresna Werdha Provinsi Kalimantan Selatan. Metode : Jenis Rancangan Penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest without control. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 110 orang lansia. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan Purposive sampling yaitu berjumlah 30 responden. Alat ukur penelitian berupa lembar observasi. Hasil : Penelitian tekanan darah lansia sebelum pelaksanaan senam didapatkan kategori normal (<120/<80mmHg) sebanyak 16 orang lansia (53,3%). Tekanan darah pada lansia sesudah pelaksanaan senam sebagian besar dalam kategori normal tinggi (<130/<85mmHg) sebanyak 10 orang lansia (33,3%). Ada hubungan yang signifikan antara senam dan tekanan darah lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru dengan nilai signifikan sebesar p (0,032). Kesimpulan : Terdapat pengaruh antara senam dan tekanan darah di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru Tahun 2017. Temuan ini menunjukan kepada perawat untuk dapat meningkatkan penyuluhan secara merata dan menyeluruh tentang pencegahan dan penanggulangan tekanan darah tinggi pada lansia dan mengaktifkan kembali pelaksanaan senam lansia.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN USIA DINI PADA REMAJA WANITA I Nyoman Adi Pramana; Warjiman Warjiman; Luckyta Ibna Permana
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i2.109

Abstract

Latar Belakang: Pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan dibawah umur 20 tahun. Dampak pernikahan usia dini lebih tampak nyata pada remaja putri dibandingkan remaja laki-laki. Dampak nyatanya adalah terjadinya BBLR, abortus atau keguguran karena secara fisiologis organ reproduksi (khusunya rahim) belum sempurna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan usia dini pada remaja wanita di Kelurahan Kelayan Timur Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin. Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 41 responden. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel 30 responden dengan remaja pernikahan usia dini. Penilaian sosial budaya dan orang tua diukur menggunakan kuesioner dengan skala likert. Analisis data secara univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi dan data bivariate menggunakan uji chi-square. Hasil: Dari tiap variabel menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikansi orang tua terhadap pernikahan usia dini (p-value 0,001), tingkat pendidikan terhadap pernikahan usia dini (p-value 0,049), status ekonomi terhadap pernikahan dini (p-value 0,000), dan sosial budaya terhadap pernikahan usia dini (p-value 0,000). Kesimpulan: Orang tua, pendidikan, status ekonomi dan sosial budaya memiliki hubungan/pengaruh kejadian pernikahan usia dini pada remaja wanita di Kelurahan Kelayan Timur Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin.
ANALISA KEPUASAN PASIEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU PARARAPAK KABUPATEN BARITO SELATAN TAHUN 2019 Theresia Ivana; Desi Taraneti; Luckyta Ibna Permana
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v5i1.221

Abstract

Intisari Latar belakang Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif. Puskesmas merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Setiap pelayanan jasa akan berdampak pada kemauan dari pelanggan untuk mendatangi tempat pelayanan dilaksanakan. Kepuasan pelanggan mempengaruhi kunjungan tersebut, sehingga pelayanan kesehatan yang prima menjadi hal yang utama dalam pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien berhubungan langsung dengan pelayanan yang diberikan di puskesmas, apabila pemberi layanan melakukan service excellent diharapkan tingkat kepuasan pasien akan meningkat. Metode Penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan melakukan analisa kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Pararapak Kabupaten Barito Selatan tahun 2019. Populasi penelitian 70 orang, jumlah sampel yang didapatkan 45 orang responden yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Variabel tunggal penelitian yaitu kepuasan pasien. Pengambilan data menggunakan kuesioner Service Quality terdiri atas lima dimensi kepuasan Hasil Kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Pararapak pada dimensi tangible 71,1% sangat memuaskan, pada dimensi reliability 55,6% puas, dimensi responsiveness 71,1% sangat puas, dimensi assurance 60% sangat puas, dan dimensi empathy 44,4% puas. Kesimpulan Secara umum kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Pararapak menunjukkan sangat puas terhadap pelayanan kesehatan yang diperikan di Puskesmas Pembantu Pararapak, Kabupaten Barito Selatan, tahun 2019 Kata kunci Kesehatan, Kepuasan, Pasien, Pelayanan, SERVQUAL
Hubungan Perilaku Merokok Orang Terdekat Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Yang Berobat Di Puskesmas Cempaka Banjarmasin Siprianus Salmon Seda; Bernadeta Trihandini; Luckyta Ibna Permana
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i2.293

Abstract

ABSTRAK. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah. Asap rokok dapat meningkatkan frekuensi terjadinya ISPA pada balita, dimana balita yang terpapar asap rokok berisiko lebih sering mengalami ISPA dibandingkan dengan balita yang tidak terpapar asap rokok. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan perilaku merokok orang terdekat dengan kejadian ISPA pada balita yang berobat di Puskesmas Cempaka Besar Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan design Cross Sectional, pengumpulan data melalui survey, dengan teknik Consecutive Sampling berjumlah 57 responden yang merupakan orang terdekat yang membawa balita berobat. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa responden yang merokok dan balita yang menderita ISPA ringan 46,5%, ISPA sedang 44,2%, dan tidak menderita ISPA 9,3%. Responden yang tidak merokok dan balita yang menderita ISPA ringan 28,6%, ISPA sedang 21,4%, dan tidak menderita ISPA 50%. Nilai p-value yaitu 0,004 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan perilaku merokok orang terdekat dengan kejadian ISPA pada balita yang berobat di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Penelitian ini menyarankan agar perawat lebih intensif lagi memberikan penyuluhan kepada keluarga atau masyarakat mengenai bahaya merokok juga berpengaruh terhadap kesehatan balita termasuk ISPA pada balita. Kata Kunci: Balita, ISPA, Perilaku Merokok. Daftar Pustaka Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin (2018) Data ISPA pada Balita. Filcano, Rahmyatul (2013). Hubungan Lingkungan Dalam Rumah Terhadap ISPA Pada Balita Di Kelurahan Ciputat Kota Tangerang Selatan. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta. Diakses tanggal 23 oktober 2018 dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/24284 Firmansyah, A. (2009). Hubungan Antara Dukungan Orang Tua dan Iklan Rokok Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Laki-laki Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali. Universitas Muhammadiyah, Surakarta Jurnal. Diakses tanggal 23 oktober 2018 dari http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/6417 KEMENKES RI. (2016). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta: Katalog Kemenkes RI. Di akses pada tanggal 22 oktober dari:http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/lainlain/Data%20dan%20Informasi%20Kesehatan%20Profil%20Kesehatan%20Indonesia%202016%20-%20%20smaller%20size%20-%20web.pdf Kusumaningrum, Astrid Puspa Dewi. (2018). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif, Berat Badan Lahir Dan Paparan Rokok Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono 1. Diakses tanggal 10 Maret 2019 dari http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/66528. Marhamah, A., & Arsin, A. W. (2012). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Anak Balita Di Desa Bontongan Kabupaten Enrekang. Diakses tanggal 24 oktober 2018 dari http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/4602 Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. Proverawati, A., & Rahmawati, E. (2012). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Yogyakarta: Nuha Medika. Puskesmas Cempaka Banjarmasin. 2019. Sumber data Primer. Rayahu, Irma. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe. Diakses tanggal 11 Maret.2019.dari http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIMKESMAS/article/download/5333/3966. RISKESDAS, Riset Kesehatan Dasar . (2013). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kesehatan Depkes RI. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2018, dari: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf Riyanto, R., & Kusumawati, A. (2017). Pengaruh asap rokok terhadap frekuensi terjadinya penyakit ISPA pada balita di puskesmas Kedung Banteng Banyumas. Diakses tanggal 29 oktober 2018 dari http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/medisains/article/view/1614/0 Sugihartono, S., Rahmatullah, P., & Nurjazuli, N. (2012). Analisis faktor risiko kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sidorejo Kota Pagar Alam. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Diakses tanggal 2 November 2018 dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/4145. Sulaiman, M Reza. (2014). "Terpapar Residu Asap Rokok Ayahnya, Bayi Ini Meninggal Kena Pneumonia", dalam koran Detik, 24 Maret Jakarta. Widodo, P.Y. (2014). Hubungan Perilaku Keluarga Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). STIKES Bhamada Slawi, Tegal. Diakses tanggal 10 Maret 2019 dari http://ojs.stikesbhamada.ac.id/ojs/index.php/jitk/article/view/106 Wong, D. L. (2008). dkk. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik : Jakarta: EGC. World Health Organization WHO. (2007). Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Alih bahasa. Jenewa: World Health Organization. Diakses tanggal 7 november 2018 dari http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/69707/14/WHO_CDS_EPR_2007.6_ind.pdf
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG COVID-19 BAGI KELOMPOK KHUSUS Lucia Andi Chrismilasari; Luckyta Ibna Permana; Fransiska Dwi Hapsari
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v2i2.279

Abstract

Corona Virus Disease-2019 (COVID-19) di Indonesia terus mengalami peningkatan. Semua kelompok masyarakat perlu saling membantu dalam menekan angka penyebaran COVID-19. Akan tetapi, tidak semua masyarakat mendapakan informasi secara tepat tentang COVID-19, misalnya pada kelompok masyarakat khusus seperti penyintas tunarungu. Maka dari itu, pendidikan kesehatan kepada kelompok masyarakat khusus seperti penyintas tunarungu perlu dilakukan tanpa harus mengumpulkan mereka pada 1 tempat dan waktu yang sama, yaitu dengan video edukasi tentang COVID-19 yang menampilkan bahasa isyarat sebagai cara penyampaian informasinya. Dari hasil kegiatan didapatkan hasil yaitu 1)tersampaikanya informasi tentang COVID-19 bagi masyarakat khusus penyintas tunarungu; dan 2)tersedianya video edukasi yang berisi informasi tentang COVID-19 dengan menggunakan bahasa isyarat. Video edukasi ini sangat bermanfaat bagi kelompok masyarakat khusus penyintas tunarungu untuk memahami tentang COVID-19 dan cara penularannya. Selain itu juga, video edukasi ini dapat disebarluaskan kepada seluruh masyarakat melalui media sosial guna menyebarluaskan informasi terkhusus bagi penyintas tunarungu di seluruh Indonesia. Sehingga, dapat membantu agar semua kelompok masyarakat medapatkan informasi tentang COVID-19 dan cara pencegahannya.Kata Kunci: Diabetes Melitus, Kader Kesehatan, Pelatihan