Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGALAMAN PENDELEGASIAN KEPALA RUANGAN DI RUMAH SAKIT BANJARMASIN Lucia Andi Chrismilasari
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i2.112

Abstract

Latar belakang: Kepala ruang merupakan manajer tingkat bawah/lini yang memegang peranan cukup penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan keperawatan melalui fungsi manajemen pelayanan. Fungsi pengorganisasian di manajemen keperawatan adalah sebagai alat yang mengatur kegiatan terkait personal, finansial, material dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah disepakati bersama (Simamora, 2012). Kegiatan Kepala Ruangan pada fungsi pengorganisasian adalah melaksanakan pembagian kerja, pendelegasian tugas, koordinasi kerja dan manajemen waktu. Selain itu dengan pendelegasian , seorang pimpinan mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan dan evaluasi (Rika Endah, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai pengalaman kepala ruangan dalam menjalankan fungsi pendelegasian di Rumah Sakit Banjarmasin. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk mengekplorasi berbagai pengalaman kepala ruangan dalam pendelegasian tugas. Pengumpulan data yang dilakukan terhadap 7 orang partisipan dengan wawancara mendalam di tiga rumah sakit berbeda di Banjarmasin. Wawancara direkam kemudian dibuat dalam bentuk transkrip verbatim. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan 4 tema yaitu 1) Unsur dalam pendelegasian, 2) Teknis pendelegasian, 3) Aspek legal dalam pendelegasian, 4) Langkah-langkah dalam melakukan pendelegasian. Kesimpulan: Pelaksanaan delegasi yang dilakukan oleh kepala ruangan terdiri atas pendelegasian yang dilakukan secara berjenjang dengan memperhatikan aspek legal.
EVALUASI TIMBANG TERIMA PASIEN OLEH PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Sally Pobas; Lucia Andi Chrismilasari; Warjiman Warjiman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i2.114

Abstract

Latar Belakang: Timbang terima merupakan teknik yang digunakan untuk menyampaikan dan menerima laporan sehubungan dengan keadaan klien secara akurat serta lebih nyata bertujuan untuk Sasaran Keselamatan Pasien (SKP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi timbang terima pasien oleh perawat di ruang rawat inap rumah sakit suaka insan banjarmasin tahun 2018. Metode: Jenis penelitian metode kombinasi atau mixed method, dengan rancangan deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 136 perawat. Sampel 58 perawat pelaksana di ruang rawat inap dengan teknik sampling purposive sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner kepada 58 responden dan data sekunder dengan wawancara melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada 10 partisipan. Hasil: Dari hasil penelitian mengenai evaluasi timbang terima pasien oleh perawat terhadap 58 responden sebagian besar termasuk kategori cukup sebanyak 30 responden (52%) dan 28 responden kategori baik (48%), dengan nilai rata-rata hitung (mean) 77 kategori baik. Nilai standar deviasi 3, 323 yang bersifat homogen. Data ini didukung oleh hasil FGD dengan 10 perawat bahwa rumah sakit tidak memiliki format laporan timbang terima, tidak adanya sosialisai SOP dan tidak pernah ada pelatihan timbang terima. Kesimpulan: Evaluasi Timbang Terima Pasien oleh perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin Tahun 2018 termasuk kategori cukup.
PENGALAMAN SUAMI DALAM MENDAMPINGI ISTRI DENGAN KANKER PAYUDARA YANG SEDANG MENJALANI KEMOTERAPI Taufik Rahman; Chrisnawati Chrisnawati; Lucia Andi Chrismilasari
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v4i1.163

Abstract

Latar Belakang: Tingkat angka kejadian kanker di Kalimantan Selatan menduduki posisi ke-22 di Indonesia pada tahun 2013 dengan estimasi jumlah penderita penyakit kanker pada penduduk semua kategori usia 1,6% dengan jumlah absolute 6.145 kasus. Panjangnya proses pengobatan kemoterapi membuat rasa jenuh terhadap pasien apalagi efek samping dari kemoterapi yang begitu terlihat dengan jelas pada kondisi pasien. Penelitian ini ditujukan untuk mengeksplorasi peran pasangan (suami) dalam mendampingi istri dengan masalah kanker payudara dan saat ini sedang menjalani kemoterapi. Metode Penelitian: Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi, menggunakan teknik purposive sampling terhadap 5 partisipan. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan observasi, serta dianalisis menggunakan cara content thematic. Hasil: Rata-rata pasangan penderita kanker payudara menyatakan bahwa mereka bingung, cemas, marah, serta mengalami gangguan pola tidur saat istri mereka terdiagnosa kanker dan harus menjalani kemoterapi. Keinginan pasangan yang besar untuk kesembuhan istri memunculkan dorongan yang penuh secara internal maupun eksternal. Namun adapula terdapat hambatan dalam menjalani kemoterapi dari segi faktor ekonomi, sosial, psikologis istri. Kesimpulan: Pengalaman partisipan berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini tergantung pada tekanan emosi dan kondisi fisik yang dialami oleh partisipan, motivasi pasangan sangat dibutuhkan oleh penderita kanker payudara untuk menghadapai faktor-faktor yang menghambat dalam jalannya kemoterapi. Semua partisipan bersifat aladatif dan berharap agar tidak ada tambahan protokol kemoterapi dan sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Kepuasan Pasien akan Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Buntok, Kalimantan Tengah Warjiman Warjiman; Yuli Sulistiyo; Lucia Andi Chrismilasari
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v5i2.243

Abstract

Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanankesehatan yang diperolehnya, terutama setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya.Pasien akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihiharapannya dan sebaliknya ketidakpuasan atau perasaan kecewa akan muncul jika kinerja layanan kesehatanyang diperolehnya itu tidak sesuai dengan kinerjanya sendiri. Kepuasan pelayanan keperawatan di RumahSakit Jaraga Sasameh mengalami penurunan sebanyak 1.75% dari dua kali pengukuran bulan oktoberdesember 2018 dan januari-maret 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kepuasanpasien akan pelayanan keperawatan di ruang rawat inap di RSUD Jaraga Sasameh Buntok, KalimantanTengah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif dengan pengumpulan data secara survey.Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah80 responden. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden. Hasil penelitian dianalisadengan menggunakan statistik deskriptif dengan menampilkan tabel distribusi frekuensi. Penelitian inimenunjukkan bahwa mayoritas penilaian responden tentang kepuasan pasien berada di kategori puas(58.75%), disusul dengan kategori sangat puas (41.25%) dan sangat tidak puas dan tidak puas (0%). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien merasa puas dirawat di ruang rawat inap rumah sakit umumdaerah.Kata Kunci: KepuasanPasien, Pelayanan Keperawatan, Ruang Rawat Inap, Rumah sakit umum daerah
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN OLEH PERAWAT SEBELUM PEMBERIAN OBAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD TAMIANG LAYANG Septi Machelia Champaca Nursery; Lucia Andi Chrismilasari; Mariani Mariani
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.251

Abstract

Latar Belakang : Keselamatan pasien (Patient Safety) merupakan usaha yang dilakukan untuk menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan. Rumah Sakit harus membangun sistem yang menjamin bahwa pelayanan yang tepat diberikan kepada pasien yang tepat. Keamanan Pasien di rumah sakit dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan benar. Kesalahan dalam identifikasi pasien diawal pelayanan akan berdampak pada kesalahan pelayanan pada tahap selanjutnya, salah satunya adalah kesalahan dalam pemberian obat. Pelaksanaan identifikasi pasien dengan benar dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya pengetahuan, sikap dan budaya keselamatan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi pelaksanaan identifikasi pasien oleh perawat sebelum pemberian obat. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 43 orang perawat pelaksana, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dan cluster sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 17 item kuesioner pengetahuan, 12 item kuesioner sikap, 39 item kuesioner budaya keselamatan dan lembar observasi 8 item pernyataan, analisis data menggunakan analisa bivariat dengan uji Spearman Rank. Hasil : Hasil analisis bivariat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obat didapatka hasil, Correlation Coefficient (r) dan signifikansi (p) = (r) = 0,211 (p) = 0,174 (pengetahuan dan identifikasi pasien), (r) = 0,139 (p) = 0,372 (sikap dan identifikasi pasien), (r) = 0,483 (p) = 0,001 (budaya keselamatan dan identifikasi pasien). Kesimpulan : Faktor budaya keselamatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien oleh perawat di instalasi rawat inap RSUD Tamiang Layang, sedangkan faktor pengetahuan dan sikap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Kata Kunci : Identifikasi pasien, kesalahan pemberian obat, pengetahuan, sikap, budaya keselamatan.
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA OLEH PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG lucia andi chrismilasari; Septi Machelia C.N; Ferra Handieni
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.256

Abstract

Pelaksanaan timbang terima belum optimal karena seringkali tidak selalu dilakukan sesuai dengan Standar OperasionalProsedur yang telah ditetapkan rumah sakit, terlebih apabila tanpa kehadiran kepala ruangan. Tidak adanya peran yangbaik dari seorang kepala ruang sebagai seorang pimpinan akan menghambat kelancaran pelaksanaan timbang terima.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kepemimpinan kepala ruangan dengan pelaksanaan timbangterima oleh perawat di ruang rawat inap RSUD Tamiang Layang. Penelitian ini adalah penelitian analitik denganpendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh perawat pelaksana di Ruang rawat Inap RSUD Tamiang Layang 75orang. Sampel berjumlah 43 dengan teknik pengambilan simple random sampling. Analisis data melalui uji SpearmanRank dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala ruangan sebagianbesar sudah dengan kategori baik yaitu sebanyak 30 orang (69,8%) dan timbang terima terlaksana dengan baik sebanyak32 orang (74,4%). Ada hubungan antara kepemimpinan kepala ruangan dengan pelaksaaan timbang terima di RSUDTamiyang Layang (p = 0,000 < α 0,05, r = 0,891). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antarakepemimpinan kepala ruangan dengan pelaksaaan timbang terima di RSUD Tamiyang Layang. Pihak rumah sakithendaknya menghimbau kepala ruangan agar dapat lebih aktif mengikuti pelaksanaan timbang terima pasienKata Kunci: kepemimpinan, kepala ruangan, timbang terima, rawat inap
PENYULUHAN MANAJEMEN MAKANAN SEHAT BAGI PENDERITA HIPERTENSI BAGI WARGA GANG KARYA BANJARMASIN TENGAH Lucia Andi Chrismilasari; Luckita Ibna Permana; Ermeisi Er Unja; Ria Kamala Riani
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i2.276

Abstract

Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik systemkardiovaskuler. Banjarmasin merupakan salah satu daerah dengan tingginya kasus hipertensi.Adapun yang tergambar dari kondisi masyarakat di Banjarmasin adalah terkait gaya hidupterutama perilaku mengkonsumsi makanan. Pola makan yang sesuai merupakan suatupenatalaksanaan yang perlu diperhatikan oleh penderita hipertensi karena hal tersebut akansangat membantu mengendalikan tekanan darah.Masalah yang ditemukan pada masyarakat binaan Puskesman Teluk Dalam adalah1)Perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi makanan sehat masih kurang, 2) Masyarakatbelum mengetahui komponen makanan yang dapat dikelola untuk membantu mengontroltekanan darah yang tinggi, 3) Masyarakat belum tahu secara benar cara pengolahan makanandan penyajian makanan yang sehat dan terjangkau bagi penderita hipertensi.Solusi yang ditawarkan adalah mengubah perilaku dalam mengkonsumsi makananharian yaitu dengan memperbanyak ilmu pengetahuan melalui kegiatan penyuluhan kesehatandengan metode ceramah Tanya jawab mengenai nutrisi yang tepat dalam mengontrol tekanandarah.Hasil kegiatan pengabdian didapatkan 100% masyarakat memiliki pengetahuan yangbaik tentang manajemen makanan bagi penderita hipertensi setelah diberikan penyuluhankesehatan dengan metode ceramah Tanya jawab. Dari 26 orang warga wilayah gang karya yangmenderita hipertensi derajat II, 8 orang warga (54%) mampu mengontrol tekanan pada derajathipertensi yang sama (hipertensi derajat II) dan 5 orang warga (33%) mengalami penurunantekanan darah menjadi Hipertensi derajat I dan 2 orang warga (13%) pada kondisi pra hipertensidalam waktu 3 minggu.Kemampuan warga yang menderita hipertensi dalam mengontrol tekanan darahdikarenakan warga penderita hipertensi mampu mengontrol sedikit demi sedikit konsumsimakanan asin dan cenderung memperbanyak sayur, rajin melakukan aktifitas fisik, sertamelakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan pemerintah dalam membantu mengontrok tekanandarah. Melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah ternyata cukup efektifdalam membantu warga penderita hipertensi memahami cara mengontrol hipertensi melaluidiet makanan harian. Pengetahuan akan hipertensi juga mampu menjadi dasar bagi penderitahipertensi untuk berperilaku sesuai pengetahuan yang di dapatnya.Kata Kunci : Hipertensi, Makanan Sehat Hipertensi, Pasien Hipertensi, Penyuluhan Kesehatan
PENYULUHAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR TELUK DALAM II BANJARMASIN Lucia Andi Chrismilasari; Yohana Gabrilinda; Margareta Martini
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i2.278

Abstract

Sekolah Dasar Teluk Dalam II Banjarmasin merupakan salah satu sekolah dasar yangdikelola untuk memberikan pendidikan dasar pada anak-anak minimal 6 tahun sampai dengan12 tahun atau lebih. Lingkungan sekitar siswa/I ini baik disekolah dan dirumah banyak ditemuiwarung dan jajanan. Kebiasan anak SDN Teluk Dalam II Banjarmasin dalam menjaga oralhygiene juga dinilai jelek. Dibuktikan banyak dari anak-anak yang tidak turun sekolah denganalasan sakit gigi. Berdasarkan pemeriksaan pun 26 (76,5%) siswa/I kelas 2 SDN Teluk DalamII Banjarmasin mengalami karies gigi.Solusi penyelesaian masalah yang disepakati oleh Tim Pengabdi bersama perwakilankelompok sasaran yaitu wali murid kelas 2 SDN Teluk Dalam II Banjarmasin, disepakatikegiatan yang akan dijalankan yaitu : 1) Meningkatkan pengetahuan siswa/I tentang: kebiasaanyang menyebabkan karies gigi dan bahaya yang terjadi jika mengalami karies gigi; dan2)Belajar secara langsung tentang cara menggosok gigi dengan benar.Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dengan metode audio visual (video) danmetode demonstari. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu adanya peningkatanpengetahuan tentang : 1)Kebiasaan yang menyebabkan masalah kesehatan gigi dan mulut(karies gigi), dan 2)dampak yang terjadi jika mengalami masalah gangguan kesehatan gigi danmulut. Selain itu Siswa/I diharapkan mampu mempraktekan gosok gigi dengan benar.Sebagian besar siswa/I kelas II SDN Teluk Dalam II Banjarmasin mengalamipeningkatan pengetahuan tentang masalah kesehatan gigi dan mulut dan juga praktikmenggosok gigi dengan benar setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan metode videodan demontasi.Kata Kunci : Anak Sekolah Dasar, Menggosok Gigi, Penyuluhan Kesehatan
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG COVID-19 BAGI KELOMPOK KHUSUS Lucia Andi Chrismilasari; Luckyta Ibna Permana; Fransiska Dwi Hapsari
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v2i2.279

Abstract

Corona Virus Disease-2019 (COVID-19) di Indonesia terus mengalami peningkatan. Semua kelompok masyarakat perlu saling membantu dalam menekan angka penyebaran COVID-19. Akan tetapi, tidak semua masyarakat mendapakan informasi secara tepat tentang COVID-19, misalnya pada kelompok masyarakat khusus seperti penyintas tunarungu. Maka dari itu, pendidikan kesehatan kepada kelompok masyarakat khusus seperti penyintas tunarungu perlu dilakukan tanpa harus mengumpulkan mereka pada 1 tempat dan waktu yang sama, yaitu dengan video edukasi tentang COVID-19 yang menampilkan bahasa isyarat sebagai cara penyampaian informasinya. Dari hasil kegiatan didapatkan hasil yaitu 1)tersampaikanya informasi tentang COVID-19 bagi masyarakat khusus penyintas tunarungu; dan 2)tersedianya video edukasi yang berisi informasi tentang COVID-19 dengan menggunakan bahasa isyarat. Video edukasi ini sangat bermanfaat bagi kelompok masyarakat khusus penyintas tunarungu untuk memahami tentang COVID-19 dan cara penularannya. Selain itu juga, video edukasi ini dapat disebarluaskan kepada seluruh masyarakat melalui media sosial guna menyebarluaskan informasi terkhusus bagi penyintas tunarungu di seluruh Indonesia. Sehingga, dapat membantu agar semua kelompok masyarakat medapatkan informasi tentang COVID-19 dan cara pencegahannya.Kata Kunci: Diabetes Melitus, Kader Kesehatan, Pelatihan
EDUKASI MENGENAI PENTINGNYA IMUNISASI DASAR PADA ANAK BAGI IBU WARGA GANG NUSANTARA RT 19 KELURAHAN PEKAUMAN BANJARMASIN TENGAH KALIMANTAN SELATAN Septi Machelia C.N; Lucia Andi Chrismilasari
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i2.283

Abstract

Imunisasi dasar pada anak sangat penting dilakukan untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh sehingga kebal terhadap serangan kuman penyakit. Melindungi bayi dari berbagai resiko penyakit melalui imunisasi merupakan tanggung jawab orang tua dan petugas kesehatan setempat. Pengetahuan dan pemahaman orang tua yang kurang memadai mengenai pentingnya imunisasi dan dampak apabila anak tidak dilakukan imunisasi dapat menyebabkan bayi atau anak tidak mendapatkan imunisasi secara optimal. Kasus bayi/balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap di Gang Nusantara RT 19 Kelurahan Pekauman Banjarmasin Tengah sebanyak 40% dari 100 orang bayi/balita. Saat dilakukan wawancara kepada para ibu yang mempunyai bayi/balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap mengungkapkan bahwa adanya ketakutan akan efek samping dari imunisasi, melewatkan jadwal imunisasi karena ada kesibukan serta kurangnya kesadaran karena kurangnya pemahaman akan pentingnya imunisasi. Sehingga perlunya peningkatan pengetahuan serta pemahaman pada ibu mengenai manfaat imunisasi dasar anak yang mampu meningkatkan angka kelengkapan imunisasi dasar pada anak.Kata Kunci : Imunisasi, bayi/balita, ibu, edukasi