Dyah Trifianingsih
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Suaka Insan

HUBUNGAN OPTIMISME DENGAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Pron Yogi; Dyah Trifianingsih; Dwi Martha Agustina
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i2.103

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang serius. Pengobatan yang umum untuk pasien dengan masalah kanker payudara yaitu kemoterapi. Data menunjukkan bahwa ditemukan sebanyak 48% wanita yang menjalani kemoterapi, mengalami kecemasan dan depresi. Optimisme merupakan salah satu faktor prediktor yang baik untuk berbagai penyakit somatik, termasuk pada berbagai jenis kanker. Optimisme dinilai sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan optimisme dengan tingkat kecemasan dan depresi pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi yaitu pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin dengan jumlah sampel 28 responden diambil dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner LOT-R dan HADS. Hasil: Optimisme responden berada pada kategori sedang sebanyak 23 (82,14%) orang, untuk tingkat kecemasan sedang sebanyak 18 (64,28%) orang dan dengan tingkat depresi ringan sebanyak 15 (53,57%) orang. Hasil analisis menunjukkan hasil correlation coefficient dan signifikansi = -0,531, p = 0,04 (optimisme dan kecemasan) dan = -0,569, p = 0,02 (optimisme dan depresi). Kesimpulan: Ada hubungan antara optimisme dengan tingkat kecemasan dan depresi pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin.
PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TERPASANG VENTILATOR MEKANIK Ria Aryanti Putri; Dwi Martha Agustina; Dyah Trifianingsih
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i2.104

Abstract

Latar Belakang: Pasien kritis dengan ventilator mekanik merupakan isu penting, terutama pada risiko berbagai komplikasi dari pemakaian ventilator mekanik seperti komplikasi paru berupa pneumonia terkait ventilator (VAP). 16 ruang intensive rumah sakit di negara-negara asia termasuk Indonesia terdapat 1285 pasien pengguna ventilator dan kejadian VAP cukup tinggi dengan kisaran 9-28%. VAP dapat dicegah dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan, mengatur posisi pasien, suction dan terutama oral hygiene. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk Mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap perawat tentang pelaksanaan oral hygiene pada pasien terpasang ventilator di ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian deskriptif. Sampel perawat pelaksana berjumlah 35 responden. Instrumen berupa kuesioner pengetahuan dan sikap perawat. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dengan analisis univariat. Hasil: Pengetahuan perawat tentang pelaksanaan oral hygiene pada pasien terpasang ventilator mekanik di ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin dominan terbanyak masuk dalam kategori cukup sebanyak 28 responden (80%) dan sikap perawat keseluruhan positif dari 35 responden (100%). Kesimpulan: Perawat ICU RSUD Ulin Banjarmasin sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup dan sikap yang positif tentang pelaksanaan oral hygiene pada pasien dengan ventilator mekanik.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SAFETY CULTURE TERHADAP PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT Ferry Ronaldo; Septi Machelia Champaca Nursery; Dyah Trifianingsih
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i2.116

Abstract

Latar Belakang: Identifikasi pasien yang tepat merupakan salah satu sasaran internasional keselamatan pasien (International Patient Safety Goals). Kejadian tidak diharapkan (KTD) dapat terjadi apabila identifikasi pasien tidak dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku, kejadian yang tidak diharapkan tersebut salah satunya adalah kesalahan saat pemberian obat. Pelaksanaan identifikasi pasien dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah pengetahuan dan safety culture. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan safety culture, terhadap pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obat. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel adalah 21 orang perawat pelaksana, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan cluster sampling,. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 13 item kuesioner pengetahuan, 39 item kuesioner safety culture dan lembar observasi 8 item pernyataan, analisis data menggunakan analisa bivariat dengan uji Spearman Rank. Hasil: Pengetahuan perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit mayoritas baik, dengan responden sebanyak 61,9%, safety culture perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin mayoritas baik, dengan responden sebanyak 61,9%, dan pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obat mayoritas baik, dengan responden sebanyak 100%. Hasil analisis bivariat didapatkan hasil, correlation coefficient dan signifikansi = -0,542, p = 0,209 (pengetahuan dan identifikasi pasien) dan = 0,757, p = 0,049 (safety culture dan identifikasi pasien). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara, pengetahuan dan safety culture terhadap pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obat di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin.
GAMBARAN PRAKTIK SELF-MANAGEMENT PADA PASIEN PENDERITA ASMA Fatima Hawala; Dyah Trifianingsih; Yohana Gabrilinda Adang
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v4i1.168

Abstract

Latar belakang: Penyakit asma berdampak cukup besar dalam kehidupan penderitanya, dimana penyakit ini dapat meningkatkan angka morbiditas dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Meskipun tidak ada obat yang menyembuhkan asma secara total, namun dengan strategi manajemen diri yang efektif dapat membantu pasien untuk mengontrol penyakitnya dan mencegah gejala yang lebih buruk. Self-management diharapkan dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup agar penderita asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-management pada pasien penderita asma di wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin Tahun 2018. Metode: Penelian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien penderita asma yang berkunjung ke Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin dengan pengambilan sampel menggunakan teknik accident sampling, jumlah sampel sebanyak 30. Alat ukur penelitian menggunakan kuesioner dengan menggunakan analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil: Karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan, dan pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin Tahun 2018 di dapatkan mayoritas responden umur dewasa awal 26-35 tahun yaitu 19 orang (63,3%), berpendidikan SD/sederajat berjumlah 13 orang (43,3%) dan pekerjaan terbanyak yaitu swasta dengan jumlah 15 orang (50%). Praktik Self-Management pada Pasien Penderita Asma di Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin mayoritas dalam kategori cukup sebanyak 18 responden (60%). Kesimpulan: Praktik self-managemt yang dilakukan oleh pasien penderita asma yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kuin Raya adalah cukup.