Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SINDROM METABOLIK PADA PENDERITA RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN Magdalena Magdalena; Mahpolah Mahpolah; Alfian Yusuf
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.036 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.16

Abstract

Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala klinis meliputi rendahnya  kadar HDL-kolesterol, tingginya trigleserida, meningkatnya gula darah, meningkatnya tekanan darah dan abdomen obesitas. Diagnosis sindrom metabolik  ditegakkan jika didapatkan lebih atau sama dengan tiga gejala tersebut1.  Prevalensi sindrom metabolik pada populasi  dewasa yang terjadi di eropa saat ini dilaporkan sekitar 15 %2, di Korea Selatan 14,2 %3, di Amerika menyebutkan 24 % mengalami sindrom metabolik4. Sementara di Indonesia  sebanyak 23,34 % dari total populasi  mengalami sindrom metabolik, 26,2 % pada laki-laki dan 21,4 % perempuan5. Salah satu faktor seseorang panjang umur adalah keturunan. Genetik memegang peranan 50 persen terhadap munculnya sindrom metabolik6. Kegemukan dapat menyebabkan resiko untuk penderita penyakit kronis, seperti Diabetes Mellitus, Hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit kanker dan dapat memperpendek harapan hidup7. Gaya hidup yang kurang menggunakan aktifitas fisik tersebut untuk membakar kalori dalam tubuh. Bila pemasukan kalori berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktifitas fisik yang seimbang akan memudahkan seseorang menjadi gemuk8.Penelitian ini  di laksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam dan Poliklinik Endokrin RSUD Ulin Banjarmasin. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian diskriftif analitik dengan menggunakan desain cross sectional studi.Jenis data yang di kumpulkan adalah karakteristik responden, diagnose syndrome metabolic, tingkat aktivitas dan tingkat konsumsi. Jumlah sampel 71 orang, pengolahan data menggunakan chi squer (p> 0,05).Hasil penelitian ini adalah  Identitas responden adalah :Jenis kelamin responden yang paling banyak adalah perempuan, yaitu 60,6%,  responden yang mengalami sindrom metabolik yang terbanyak adalah 73,2% ,tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah SMU yaitu 40,8%. tingkat konsumsi energi responden yang paling banyak adalah kategori   deficit, yaitu 62 %, tingkat aktivitas . responden paling banyak adalah sedang, yaitu 56,3% Tidak ada hubungan antara genetik, tingkat konsumsi dan tingkat aktivitas. Kata kunci  : genetik, tingkat aktivitas, tingkat konsumsi, sindrom metabolik
Pengaruh Formula Ikan Haruan pada Anak Penderita gizi buruk (di Puskesmas Berangas Kabupaten Batola Kalsel) magdalena magdalena; Mahpolah mahpolah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 10 No 1 (2019): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.195 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v10i1.210

Abstract

Anak-anak merupakan penderita gizi buruk terbesar diseluruh dunia. Untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG) yakni 15,5% angka prevalensi gizi buruk secara nasional harus diturunkan (Almawaddah,2016). Berdasarkan data Riskesda 2013, Kasus gizi buruk di Kalimantan Selatan adalah 8,2%, gizi kurang 19,2%. Angka tersebut menunjukkan kasus gizi buruk di Kalimantan Selatan masih tinggi, termasuk Kabupaten Batola. Data gizi buruk di Puskesmas Berangas Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala sampai dengan bulan Juni tahun 2016 adalah : gizi buruk 1 orang (0,045%), Balita BGM (bawah garis merah) 73 balita (3,3%) dan yang dirawat di TFC (Therapeutic Feeding Center) sebanyak 6 orang. Tujuan penelitian ini apakah ada pengaruh formula ikan haruan terhadap cita rasa dan asupan kalori serta protein pada anak penderita gizi buruk di Puskesmas Berangas Kabupaten Batola Kalsel Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, penelitian ini menggunakan satu kelompok dengan dua kali perlakuan. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Berangas Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Subjek penelitian sebanyak 20 orang, dengan kriteria balita gizi buruk atau balita BGM yang 2 kali berturut-turut tidak naik timbangan berat badannya. Analisis yang menggunakan wilconxon test dengan taraf signifikansi yang digunakan adalah p<0,05. Hasil peneliian ini adalah : Tidak ada perbedaan antara asupan kalori dan protein yang mendapat formula kentang dengan ikan haruan dengan formula kentang dengan ayam. Kata Kunci : cita rasa, asupan kalori dan zat protein
Utilization of Alternative Buffer Solutions for Staining Thin Blood smears by the Giemsa, Wright stain and Romanowsky method Neni Oktiyani; Ahmad Muhlisin; Erfan Roebiakto; Wahdah Norsiah; Mahpolah Mahpolah
Tropical Health and Medical Research Vol. 5 No. 1 (2023): Tropical Health and Medical Research
Publisher : Baiman Bauntung Batuah Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35916/thmr.v4i1.76

Abstract

To make a reliable diagnosis on haematological examination, it is necessary to examine further the morphology of the blood cells previously stained in the procedure for staining thin blood smears using a buffer solution with a standard pH of 6.4 to 6.8. One of the problems that may occur in the laboratory is that the buffer reagents are damaged, past the expiration date or running out, so alternative buffers are needed that are cheap, fast and easy to obtain. This study aims to evaluate the staining results from alternative buffers. Study used a quasi-experimental method, and using alternative buffers from bottled mineral water following SNI-01-0553 2006. The colour produced by some of these alternative buffers is almost equivalent to blood cells stained with phosphate buffer. The percentage of assessment results in the alternative buffer codes B, C, D, E and F compared with control (A) were 62.67%, 92.00%, 82.67%, 80.00% 88, 00%, and 68.00%. The use of alternative buffers for staining thin blood smears using the Giemsa, Wright stain, and Romanowsky method can be done with mineral water as an alternative buffer for sample codes C, D, E and F, while B and G cannot be used. This alternative buffer can be applied by laboratory personnel in urgent situations in limited equipment and material facilities.
Pengetahuan, Pola Asuh dan Kebiasaan Makan Orang Tua terhadap Kesulitan Makan Usia 4-6 Tahun Samiah; Mahpolah; Niken Widyastuti Hariati
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 5 No. 1 (2023): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI (JR-PANZI)
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v5i1.170

Abstract

Kesulitan makan yang biasa terjadi pada anak masih menjadi perhatian banyak orang tua. Faktor yang berpengaruh terhadap gizi seseorang adalah pola makan. Pola makan erat kaitannya dengan macam, jumlah dan komposisi makanan yang dikonsumsi setiap hari. Pemenuhan makanan yang baik bagi anak akan mempengaruhi status gizi pada anak. Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2019 menyatakan bahwa prevalensi kasus anak usia prasekolah underweight di dunia sebesar 15,7% dan anak usia prasekolah overweight sebanyak 6,6%. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengetahuan, pola asuh dan kebiasaan makan orang tua terhadap kesulitan makan usia 4-6 tahun di PAUD Aba Rahmaniah Kecamatan Banjarbaru Utara. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian adalah semua ibu yang memiliki anak di PAUD Aba Rahmaniah Kecamatan Banjarbaru Utara dengan sampel 70 ibu yang diambil dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu cukup (41,4%), pola asuh kurang (64,3%), kebiasaan makan orang tua kurang (58,6%). Analisis hasil uji korelasi Rank Spearman didapatkan ada hubungan pengetahuan (p<0,05), pola asuh (p<0,05) dan kebiasaan makan orang tua (p<0,05) terhadap kesulitan makan usia 4-6 tahun di PAUD Aba Rahmaniah Kecamatan Banjarbaru Utara. Disarankan kepada Puskesmas perlu peningkatan pendidikan gizi bagi para orang tua untuk perbaikan pola asuh anak.
Hubungan Pengetahuan Gizi, Uang Saku dan Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku Konsumsi Mi Instan: (Studi pada Santriwati Pondok Pesantren Darussalam di Pasayangan Martapura) Nadia Humairo; Mahpolah; Siti Mas’odah
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v4i2.183

Abstract

Masyarakat Kabupaten Banjar sering mengonsumsi mi instan. Berdasarkan data Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi masyarakat di Kabupaten Banjar yang mengkonsumsi mi instan ≥ 1 kali perhari yakni sebanyak 6,32%, dan konsumsi 1-6 kali perminggu sebanyak 64,4% angka ini lebih besar dari konsumsi provinsi Kalimantan Selatan yakni 60,1%. Angka kejadian penyakit yang berhubungan dengan faktor resiko dari seringnya konsumsi mi instan juga terus meningkat seperti hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi, uang saku dan teman sebaya dengan perilaku konsumsi mi instan pada Santriwati Pondok Pesantren Darussalam yang kos di Pasayangan Martapura. Jenis penelitian observasional analitik, dengan desain cross sectional. Populasi semua santriwati pondok pesantren Darussalam yang Kos di Pasayangan Martapura sebanyak 78 orang. Sampel diambil berdasarkan jumlah total sampling. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman pada α = 0,05. Didapatkan pengetahuan gizi santriwati paling banyak pada kategori sedang 52.6%, uang saku santriwati sebagian besar paling banyak ≥ rata-rata yaitu 79.5% dan pengaruh teman sebaya santriwati paling banyak ≥ rata-rata 52.6%. Berdasarkan hasil uji bivariat menunjukkan ada hubungan bermakna pengetahuan gizi dengan perilaku santriwati kos dalam mengonsumsi mi instan (p) 0,000, ada hubungan bermakna uang saku dengan perilaku santriwati kos dalam mengonsumsi mi instan (p) 0,031, ada hubungan bermakna pengaruh teman sebaya dengan perilaku santriwati kos dalam mengonsumsi mi instan (p) 0,000. Kesimpulan, ada hubungan bermakna pengetahuan gizi, uang saku dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku santriwati kos dalam mengonsumsi mi instan.
Hubungan Persepsi, Aktivitas Fisik, Pola Makan, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Nur Hikmah; Mahpolah; Niken Widyastuti Hariati
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI (JR-PANZI)
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v5i2.187

Abstract

Kota Banjarbaru menempati peringkat ke-3 pada kasus dan peringkat ke-2 pada kematian penderita DM di seluruh wilayah Kalimantan Selatan dari tahun 2017-2018. Berdasarkan data Puskesmas Landasan Ulin menunjukan angka peningkatan kasus pada tahun 2016 ada 266 penderita dan pada tahun 2018 meningkat menjadi505 penderita. DM tipe 2 yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan mata, ginjal, pembuluh darah, syaraf dan jantung. Tujuan untuk mengetahui hubungan persepsi, aktivitas fisik, pola makan, dan indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 pada masyarakat di wilayah Puskesmas Landasan Ulin. Jenis penelitian observasional analitik, dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 110 orang diambil dengan cara purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Korelasi Rank Spearman pada α 0,05. Tidak ada hubungan bermakna antara persepsi (p=0,083) dan pola konsumsi protein (p=0,215) dengan kejadian diabetes melitus tipe 2, ada hubungan bermakna antara aktivitas fisik (p=0,002), pola makan (p=0,004), pola konsumsi karbohidrat (p=0,049),  lemak  (p=0,003),  serat  (p=0,004),  dan  IMT (p=0,000) dengan kejadian diabetes melitus tipe 2. Disarankan masyarakat dapat menerapakan gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan dengan makanan bergizi seimbang dan memperbanyak aktivitas fisik seperti berolahraga.
Spiritual Approach For Hypertension Sufferers in Riverbank Areas Mahdalena Mahdalena; Mahpolah Mahpolah; Suroto Suroto
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 3: September 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v7i3.2403

Abstract

Hypertension is categorized as the silent disease, the number always increases every year. Hypertension sufferers can experience anxiety which has an impact on their psychological well-being. In a mood of sadness, fear and anxiety, religiosity and spirituality become a guide to life, religious practices become daily activities.Spiritual well-being or spiritual well-being is one of the factors that shows how a person can deal with problems and stress in their life, such as degenerative diseases and other problems that arise. This research aims to explore the spiritual approach of hypertension sufferers using a cross-sectional method in communities along the Martapura river. The results obtained show the spiritual approach of the people along the Martapura river. Very good at controlling emotions and anxiety in dealing with hypertension problems. Society establishes a vertical relationship with GodJust as building religious rituals is very well established, so are horizontal relationships with fellow creatures (man and the universe). A spiritual approach is of particular concern in treating hypertensive patients.