Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Gambaran Self-Management Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Poli PenyakiT Dalam Rumah Sakit Santa Elisabeth Bantul Sari, Susan Permata; Zulaika, Umi; Noviati, Bernadetta Eka
I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih Vol 5 No 2 (2024): I Care Jurnal Keperawatan STIKes Panti Rapih
Publisher : STIKes Panti Rapih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46668/jurkes.v5i2.276

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 adalah suatu gangguan metabolik yang terjadi akibat hiperglikemia. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi bahkan kematian. Oleh karena itu, sangat krusial bagi individu yang menderita diabetes melitus tipe 2 untuk menerapkan kontrol dan self-management yang efektif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran self-management diabetes melitus tipe 2 di poli penyakit dalam rumah sakit Santa Elisabeth Bantul. Metode: Metode penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif dengan survei sederhana. Instrumen yang digunakan untuk mengukur self-management diabetes adalah kuesioner DSMQ (Diabetes Self-Management Quisionaire). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 73 pasien diabetes yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik responden adalah lansia (72,6%), berjenis kelamin perempuan (56,2%), berpendidikan SMP/SMA (43.8%), tidak merokok (75.3%), indek massa tubuh normal (60.3%), riwayat keluarga dengan diabetes (52,1%), memiliki kemampuan self-management yang cukup (53,4%) dan baik (46,6%), dengan rata-rata sub skala manajemen glukosa (7,20), kontrol diet (5,17), aktivitas fisik (5,63), dan layanan kesehatan (6,30). Simpulan: Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki self-management yang cukup. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam mengambil keputusan terkait tindakan keperawatan bagi individu dengan diabetes.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KONTROL GLIKEMIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK ENDOKRIN RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA: THE RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND GLYCEMIC CONTROL AMONG DIABETES MELLITUS PATIENTS AT THE ENDOCRINE CLINIC OF PANTI RAPIH HOSPITAL, YOGYAKARTA Indah Lestari, Hanny; Ikaristi Maria Theresia, Siwi; Eka Noviati, Bernadetta
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 13 No. 1 (2025): Juni
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam tubuh (hiperglikemia) yang disebabkan oleh terganggunya sistem sekresi insulin dan aktivitas fisik yang kurang. Aktivitas fisik yang menjadi salah satu manajemen yang disarankan pada pasien Diabetes Melitus. Aktivitas fisik yang mengacu pada semua gerakan yang teratur terbukti dapat membantu mencegah dan menangani penyakit tidak menular seperti Diabetes Melitus. Tujuan dari pelayanan Diabetes Melitus di Rumah Sakit tidak hanya pengobatan, namun juga pemeriksaan HbA1c yang merupakan pemeriksaan tunggal terbaik untuk menilai resiko terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah. Tujuan Penelitian: Menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan kadar HbA1c pasien diabetes melitus di Klinik endokrin Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Metode penelitian: desain penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental, menggunakan pendekatan crosssectional. Sampel penelitian ini adalah  113 responden yang menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah  International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan studi dokumentasi kadar HbA1c  yang diambil melalui rekam medik pasien. Berdasarkan Hasil penelitian hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus dengan  nilai p 0.082 (>0.05). Perawat seharusnya secara rutin memberikan edukasi tentang aktivitas fisik untuk menjaga kadar gula darah tetap di batas yang normal dan tetap skala berkala melakukan pengecekan kadar HbA1c untuk menilai terkait dengan pola makan pada pasien dengan diabetes melitus.   Background: Diabetes is a disease characterized by elevated blood glucose levels (hyperglycemia) caused by impaired insulin secretion and lack of physical activity. Physical activity is one of the recommended management strategies for patients with Diabetes Mellitus. Regular physical activity, which involves any consistent movement, has been proven to help prevent and manage non-communicable diseases such as Diabetes Mellitus. The goal of Diabetes Mellitus care in hospitals is not only treatment but also the monitoring of HbA1c levels, which is considered the best single test to assess the risk of tissue damage caused by high blood glucose levels. Objective: To analyze the relationship between physical activity and HbA1c levels in Diabetes Mellitus patients at the endocrine clinic of Panti Rapih Hospital, Yogyakarta. Method: This study used a quantitative, non-experimental design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 113 respondents selected through accidental sampling. The instruments used were the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) and documentation study of HbA1c levels obtained from patients’ medical records. Based on the results, the study showed no significant relationship between physical activity and HbA1c levels in patients with Diabetes Mellitus, with a p-value of 0.082 (>0.05). Suggestion:  Nurses should provide education on physical activity to help maintain blood glucose levels within the normal range and regularly monitor HbA1c levels to assess dietary patterns in patients with Diabetes Mellitus.
Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Lansia melalui Pelatihan Penerapan 5 Meja di Desa Ngestirejo, Tanjungsari Gunungkidul Kurniastuti, Margaretha; Noviati, Bernadetta Eka; Ratnawati, Emmelia
Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 4, No 2: August 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ljpmt.v4i2.33408

Abstract

Ngestirejo Village has a high proportion of elderly residents (30% or approximately 1,800 people) but limited cadres and low participation, making cadre training essential to enhance the capacity of elderly health services for more optimal and integrated implementation. This community service activity aims to form and train kader in managing elderly posyandu using the 5-table system. The activity was conducted using a training method with the topic “Elderly Posyandu with the 5-Table System,” followed by a simulation of the elderly posyandu. Evaluation of the activity was carried out using a pretest and posttest. A total of 25 participants attended the training. Posttest evaluation results showed that the knowledge level of the kader regarding the implementation of the Elderly Posyandu with the 5-Table System improved significantly. The majority (94%) or 23 participants experienced an increase in knowledge, while only a small portion (8%) or 2 participants showed no improvement. The GIN improvement results showed that 40% of participants experienced an increase of 15 points. The simulation of the elderly posyandu demonstrated enthusiasm from both the kader and elderly representatives in participating in the 5-table posyandu activity, indicating a positive increase in knowledge and engagement.