Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN E-LEARNING DAN KONVENSIONAL Suharsono Suharsono; Dani Ramdani; Liah Badriah
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Bioedusiana
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi - Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.827 KB) | DOI: 10.34289/277884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa biologi yang proses pembelajarannya menggunakan pendekatan e-learning dan konvensional pada konsep sistem pencernaaan makanan. Metode penelitian ini adalah metode komparatif yang menggunakan rancangan posttest control group design dengan populasi seluruh mahasiswa semester I program studi pendidikan Biologi FKIP UNSIL dengan sampel sebanyak 2 kelas yang diambil secara cluster random sampling yaitu kelas 1A sebanyak 30 orang dan kelas 1 C sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan posttest untuk memperoleh data kemampuan akhir hasil belajar dan rubrik untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis mahasiswa, teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) dengan taraf signifikan (α) = 5%. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan nilai sig. (2 tailed) sebesar 0,690 0,05 untuk hasil belajar dan sig. (2 tailed) sebesar 0, 83 0,05 untuk berfikir kritis, dari data tersebut disimpulkan Ho diterima artinya tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis mahasiswa biologi yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran e-learning dan konvensional.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF PADA KONSEP EKOSISTEM Liah Badriah
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Bioedusiana
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi - Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.564 KB) | DOI: 10.34289/277885

Abstract

This study aimed at investigating the differences between result study and critical thinking ability of biology students employing deductive and inductive learning approaches based on the ecosystem concept. This study uses comparative research, particularly posttest control group design. Besides, the population of this study the entire Second Semester Students of Biology Education Department, Faculty of Educational Sciences and Teachers’ Training, Siliwangi University.Moreover, the sample of this study is two classes taken randomly by utilizing cluster random sampling with a total of 67students. In addition, technique of collecting the data was conducted by the posttest to the students in order to obtain the data about students’ final learning outcomes and applying rubric for the sake of identifying the students’ critical thinking abilities. Likewise, T-Test (the test using to compare the differences of two scores average) with (α) = 5% as the significant level was used. The result of the data analysis and hypothesis testing, the results showed that (1)There was a significant learning outcome of Biology students employing deductive and inductive learning approaches. (2) there was a significant level of biology students’ creative thinking ability applying deductive and inductive learning. As a result, deductive learning approach plausibly yielded better learning outcomes and Inductive learning approach obviously influenced the students’ critical thinking abilities.Key Words: Inductive learning approach, deductive learning approach, result study and critical thinking ability.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM PERTAHANAN TUBUH Dani Ramdani; Popo Musthofa Kamil; Liah Badriah
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : IPI Garut Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/lsciences.v1i1.1756

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metodepembelajaran Gallery Walk terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materisistem pertahanan tubuh di kelas XI SMAN 1 Bantarujeg, Kab. Majalengka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 sampai dengan bulanMei 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode true eksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMAN 1 Bantarujeg, Kab. Majalengka sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 104 orang. Adapun sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas yang diambil secara clusterrandom sampling yaitu kelas XI IPA-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XIIPA-2 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikirkritis berbentuk uraian pada materi sistem pertahanan tubuh yang berjumlah 15butir soal. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata(uji-t) dengan taraf signifikan (α) = 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruhmetode pembelajaran Gallery Walk terhadap kemampuan berpikir kritis siswapada materi sistem pertahanan tubuh di kelas XI SMAN 1 Bantarujeg, Kab.Majalengka, Tahun Ajaran 2017/ 2018.
Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik dalam Pembelajaran IPA Irman Irman; Endang Surahman; Dita Agustian; Diana Herawati; Liah Badriah
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 15 No 1 (2025): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v15i1.2318

Abstract

Di era transformasi teknologi yang cepat, kemampuan berpikir kreatif menjadi penting, dengan kemampuan ini memungkinkan individu menemukan solusi inovatif untuk permasalahan kompleks dan beradaptasi dengan perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan berfikir kreatif peserta didik berdasarkan pada 4 aspek, yaitu berpikir rinci, berpikir asli, berpikir lancar, dan berpikir luwes. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, penelitian dilakukan kepada peserta didik kelas 8 SMPN 1 Cipatujah dengan jumlah populasi sebanyak 116 orang, diambil sebagai sampel sebanyak 20 peserta didik dengan teknik simple random sampling, sedangkan instrumen yang dipakai angket menggunakan skala Likert. Teknik analisis datanya mencakup pemberian skor pada setiap jawaban angket untuk setiap aspek berpikir kreatif, analisis statistik deskriptif untuk menghitung rata-rata, distribusi frekuensi, persentase, dan standar deviasi, mengklasifikasikan hasil berdasarkan kategori skor untuk memberikan interpretasi terhadap kemampuan berpikir kreatif dan terakhir melakukan visualisasi dalam diagram. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan berfikir kreatif peserta didik dalam karegori rendah. Salah satu penyebabnya karena ketidakmampuan peserta didik dalam menghasilkan ide-ide baru atau mengajukan alternatif jawaban dalam menyelesaikan sebuah persoalan. Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah, penemuan, atau penggunaan media pembelajaran yang mendorong peserta didik menghasilkan ide-ide baru.
Persepsi Pemahaman Argumentasi Ilmiah Peserta Didik di MTsN 11 Tasikmalaya Amiruddin Amiruddin; Aripin Aripin; Nana Nana; Diana Hernawati; Liah Badriah
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 15 No 1 (2025): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v15i1.2192

Abstract

Hasil penelitian di beberapa daerah di Indonesia dan beberapa negara menunjukkan keterampilan argumentasi peserta didik masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pemahaman peserta didik terhadap argumentasi ilmiah di MTsN 11 Tasikmalaya . Populasi penelitian ini berjumlah 586 peserta didik dan sampel sebanyak 155 peserta didik kelas IX yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen utama yang digunakan adalah angket berbasis skala Likert, sementara wawancara dengan peserta didik dan guru IPA dilakukan sebagai data sekunder. Komponen argumentasi ilmiah yang diukur meliputi klaim, bukti, jaminan, dan dukungan. Proses analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif mencakup empat langkah utama: (1) menghitung total skor rata-rata setiap komponen argumentasi ilmiah, (2) mengkonversi skor, dan (3) menghitung rata-rata persentase pemahaman peserta didik per komponen, dan (4) mengelompokkannya berdasarkan kategori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pemahaman peserta didik terhadap komponen argumentasi ilmiah masih rendah di semua indikator. Berdasarkan hasil wawancara penyebab utama rendahnya pemahaman peserta didik terhadap argumentasi ilmiah adalah kurangnya pengalaman secara praktis dalam pembelajaran dalam melatihkan argumentasi ilmiah. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya perubahan strategi pengajaran dengan pendekatan berbasis masalah, inkuiri, dan penemuan, serta pengembangan bahan ajar yang melatih keterampilan argumentasi ilmiah.
Preliminary Study on Game-Based Learning to Promote Javan Leopard Conservation: Perspectives from Prospective Biology Teachers Diki Muhamad Chaidir; Suprapto, Purwati Kuswarini; Liah Badriah; Dani Ramdani
SEAQIS Journal of Science Education Vol. 5 No. 01 (2025): SEAQIS Journal of Science Education
Publisher : SEAMEO QITEP in Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58249/sjse.v5i01.172

Abstract

Research on game-based learning has been widely conducted to support biology education in the classroom. This type of learning should also have an additional impact on students, one of which is introducing endangered species, such as the Javan leopard (Panthera pardus melas). This study explores the initial stage of developing Game-Based Learning (GBL) media and its impact on prospective biology teachers' interest, attitude, and knowledge regarding Javan leopard conservation. The research method used a quantitative and qualitative approach, with a survey comprising both open and closed-ended questions to assess the responses of prospective biology teachers to the biology game application focused on ecological communities. Interest was measured on a Likert scale; attitudes were measured through multiple-choice and agreement-scale questions; and knowledge was assessed through multiple-choice and true/false questions, while open-ended questions were applied for suggestions and recommendations from GBL. The respondents were 108 students who had previously tested the developed application. In the data analysis, descriptive statistical methods were used to interpret quantitative data, while qualitative analysis was conducted using word clouds to depict the answers of prospective biology teacher students in open-ended questions. The demographic data revealed that 73% of students typically play games for less than 1 hour per week, 72% play online games, and adventure is the most frequently played genre. Additionally, 92% of students had never played a game related to leopards before, and only about 27.1% of students had prior knowledge about leopards, mostly from their teachers at school. After using the application, 68% of students expressed increased interest in leopard conservation, improved knowledge, and demonstrated a positive attitude. Furthermore, 88% of students felt that the game helped raise their awareness of leopard conservation. This study concludes that game-based learning, which integrates information about endangered species like the Javan leopard, has enormous potential to support biology education and raise awareness of biodiversity conservation.
Persepsi Pemahaman Argumentasi Ilmiah Peserta Didik di MTsN 11 Tasikmalaya Amiruddin Amiruddin; Aripin Aripin; Nana Nana; Diana Hernawati; Liah Badriah
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol. 15 No. 1 (2025): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v15i1.2192

Abstract

Hasil penelitian di beberapa daerah di Indonesia dan beberapa negara menunjukkan keterampilan argumentasi peserta didik masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pemahaman peserta didik terhadap argumentasi ilmiah di MTsN 11 Tasikmalaya . Populasi penelitian ini berjumlah 586 peserta didik dan sampel sebanyak 155 peserta didik kelas IX yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen utama yang digunakan adalah angket berbasis skala Likert, sementara wawancara dengan peserta didik dan guru IPA dilakukan sebagai data sekunder. Komponen argumentasi ilmiah yang diukur meliputi klaim, bukti, jaminan, dan dukungan. Proses analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif mencakup empat langkah utama: (1) menghitung total skor rata-rata setiap komponen argumentasi ilmiah, (2) mengkonversi skor, dan (3) menghitung rata-rata persentase pemahaman peserta didik per komponen, dan (4) mengelompokkannya berdasarkan kategori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pemahaman peserta didik terhadap komponen argumentasi ilmiah masih rendah di semua indikator. Berdasarkan hasil wawancara penyebab utama rendahnya pemahaman peserta didik terhadap argumentasi ilmiah adalah kurangnya pengalaman secara praktis dalam pembelajaran dalam melatihkan argumentasi ilmiah. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya perubahan strategi pengajaran dengan pendekatan berbasis masalah, inkuiri, dan penemuan, serta pengembangan bahan ajar yang melatih keterampilan argumentasi ilmiah.
Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik dalam Pembelajaran IPA Irman Irman; Endang Surahman; Dita Agustian; Diana Herawati; Liah Badriah
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol. 15 No. 1 (2025): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v15i1.2318

Abstract

Di era transformasi teknologi yang cepat, kemampuan berpikir kreatif menjadi penting, dengan kemampuan ini memungkinkan individu menemukan solusi inovatif untuk permasalahan kompleks dan beradaptasi dengan perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan berfikir kreatif peserta didik berdasarkan pada 4 aspek, yaitu berpikir rinci, berpikir asli, berpikir lancar, dan berpikir luwes. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, penelitian dilakukan kepada peserta didik kelas 8 SMPN 1 Cipatujah dengan jumlah populasi sebanyak 116 orang, diambil sebagai sampel sebanyak 20 peserta didik dengan teknik simple random sampling, sedangkan instrumen yang dipakai angket menggunakan skala Likert. Teknik analisis datanya mencakup pemberian skor pada setiap jawaban angket untuk setiap aspek berpikir kreatif, analisis statistik deskriptif untuk menghitung rata-rata, distribusi frekuensi, persentase, dan standar deviasi, mengklasifikasikan hasil berdasarkan kategori skor untuk memberikan interpretasi terhadap kemampuan berpikir kreatif dan terakhir melakukan visualisasi dalam diagram. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan berfikir kreatif peserta didik dalam karegori rendah. Salah satu penyebabnya karena ketidakmampuan peserta didik dalam menghasilkan ide-ide baru atau mengajukan alternatif jawaban dalam menyelesaikan sebuah persoalan. Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah, penemuan, atau penggunaan media pembelajaran yang mendorong peserta didik menghasilkan ide-ide baru.