Fajrul Falah
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Kepercayaan dan Pertentangan Ideologi dalam Cerpen “Cerita Lama Negara Suka dan Negara Neka” Karya Jelsyah Dauleng (Kajian Hegemoni Gramsci) Falah, Fajrul
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 14, No 3: Agustus 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.146 KB) | DOI: 10.14710/nusa.14.3.293-302

Abstract

This study aims to revealed the beliefs and ideological contradictions in the short story “Cerita Lama Negara Suka dan Negara Neka” creation Jelsyah Dauleng. This research is based on fictional thoughts and ideas (short story) is a reflection of the writer's thoughts to the world of reality of the people being referred. Language and symbols in the short story, meaningful that needs to be expressed. The object of this research material is short story “Cerita Lama Negara Suka dan Negara Neka” published by Harian Haluan, 10 February 2019. This study uses a sociological approach, to reveal issue and social aspects contained in the short story, specifically enter the realm of Gramsci's hegemony. The research method used is descriptive qualitative. Research data obtained from the short story text (words, phrases, sentences) that are relevant to Gramsci's ideology, beliefs, social aspects and hegemony. The research data is then interpreted according to the approach used, then presented descriptively. The results of the research on this short story showed that there was a conflict between group members then each group separated and created their respective countries. Conflict and the separation of the two countries Successfully muted because of group members Negara Neka trust belief Negara Suka, namely a life full of peace, kindness, and other realms. Trust Negara Neka to Negara Suka finally fade after a disaster. Group Negara Neka returned to the ideology it believed.
Kepercayaan dan Hegemoni dalam Cerpen “Dukun yang Selamat” Karya Joni Hendri (Kajian Hegemoni Gramsci) Falah, Fajrul
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1: Februari 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.037 KB) | DOI: 10.14710/nusa.15.1.36-44

Abstract

The purpose of this study expresses trust and hegemony in a short story “Dukun yang Selamat” by Joni Hendri. Short Story “Dukun yang Selamat” interesting research because it contains differences in belief in the existence of shamans. The research approach used is Gramsci's hegemony, entering the realm of sociology of literature. This research belongs to the field of library research, not field research. This study used descriptive qualitative method. Research data obtained from words, phrases, sentences, and dialogues contained in short story “Dukun yang Selamat” which is relevant to belief and hegemony. The research data was analyzed by interpreting it according to the research approach used. The results showed differences in attitudes and behaviors towards figures Nenek Sari or a shaman is caused by the trust of each individual. The beliefs that have been adhered to and believed to be true are able to make a character Wak Atan acting that is not justified, which is to kill the shaman. The hegemony of belief is able to make Wak Atan marginalize the role of humans who are considered shamans.Keywords: Belief; hegemony; shaman; behavior; and role. IntisariTujuan penelitian ini mengungkapkan kepercayaan dan hegemoni dalam cerita pendek “Dukun yang Selamat” karya Joni Hendri. Cerpen “Dukun yang Selamat” menarik diteliti karena memuat perbedaan kepercayaan terhadap keberadaan dukun. Pendekatan penelitan yang dipakai adalah hegemoni Gramsci, masuk ranah sosiologi sastra. Penelitian ini masuk ranah penelitian kepustakaan, bukan penelitian lapangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian didapatkan dari kata, frasa, kalimat, dan dialog yang terdapat dalam cerpen “Dukun yang Selamat” yang relevan dengan kepercayaan dan hegemoni. Data penelitian itu dianalisis dengan cara diinterpretasikan sesuai dengan pendekatan penelitian yang dipakai. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan sikap dan perilaku terhadap tokoh Nenek Sari atau dukun disebabkan oleh kepercayaan tiap-tiap individu. Kepercayaan yang telah dianut dan diyakini kebenarannya mampu membuat tokoh Wak Atan bertindak yang tidak dibenarkan, yakni ingin membunuh dukun itu. Hegemoni kepercayaan mampu membuat Wak Atan memarjinalkan peran manusia yang dianggap sebagai dukun. Kata kunci: Kepercayaan; hegemoni; dukun; perilaku; dan peran.
Pertarungan Sesama Pendaki dalam Cerpen “Para Pendaki” Karya Ken Hanggara (Kajian Psikoanalisis) Falah, Fajrul; Marwini, Marwini
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 16, No 4: November 2021
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.16.4.411-420

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada pendapat bahwa tiap-tiap manusia memiliki gejolak batin masing masing. Ada pertarungan kuat antara id, ego, dan superego. Cerpen “Para Pendaki” Ken Hanggara ini, nampak pertarungan dan gejolak batin pada tokoh-masing-masing. Maka dari itu, permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pertarungan batin tokoh (id, ego, dan superego) dalam cerpen “Para Pendaki” itu. Apakah tokoh-tokoh dalam cerpen didominasi id, atau ego, atau sebaliknya superego yang dominan dan memenangkan pertarungan. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan pertarungan sesama pendaki dari sisi id, ego, dan dalam cerpen itu. Penelitian ini memakai pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud. Metode penelitian yang digunakan adalah deaskriptif kualitatif. Objek penelitian berupa kata, frasa, kalimat, alinea, dan wacana yang terdapat dalam cerpen “Para Pendaki”. Hasil penelitian menunjukkan karakter tokoh utama dalam cerpen lebih menonjol sisi superegonya, sementara tokoh lainnya cenderung dominan sisi idnya. Tokoh utama Aku dan Pemandu memenangi pertarungan atas tokoh lainnya. Dua tokoh yang menonjol sisi superego itu, bisa mendaki dengan selamat karena taat aturan dan etika. Sementara tokoh pemandu lainya dengan dorongan id lebih kuat, mengalami kendala, tersesat, dan celaka karena cenderung ceroboh.Kata kunci: Pertarungan; id; ego; superego; pendaki.
Makna Simbolik Sesaji Tradisi Baritan di Asemdoyong Pemalang Jawa Tengah Fajrul Falah
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 4, No 1: Desember 2020
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/endogami.4.1.109-117

Abstract

The purpose of this cultural research is to reveal the symbolic meaning of the Baritan tradition offerings in Asemdoyong, Pemalang, Central Java. The approach used in this research is folklore. The folklore approach is used to reveal the story and symbolic meaning of the tradition Baritan offerings. The research method used in this research is the folklore method which contains three stages of research, analysis, classification, and data analysis. Baritan tradition data collection includes observations (direct and indirect), interviews, questionnaires, and document / library studies. The collected research data is then classified according to the research objectives, namely the category of symbolic meaning of the offerings. After that, the research data were analyzed based on the folklore approach. The results showed the Baritan tradition of expression cultural, and gratitude for the community (fishermen) for the abundant fishing results. This expression is manifested through the offering of food offerings that have positive expectations and meanings. The offering is like a buffalo head (industrious and hard working). Rice is a symbol of prosperity and peace of mind. Traditional snacks (harmony), bananas (useful), and rhombus (acknowledgment and apology).
Akumulasi Modal Manusia, Pemanfaatan Remitan dan Kendala Pemanfaatannya dalam Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga Migran kembali di Kabupaten Cilacap Suyanto Suyanto; Fajrul Falah
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 24, No 1 (2022): (June)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v24.n1.p119-127.2022

Abstract

Return migrants in some areas of migrant’s enclave in Indonesia a have high dependence on work abroad because when they return to Indonesia many no longer have a steady source of income. This happens because they are generally consumptive, spend a lot of money, are glamourous, are less calculating, not have a job plan after not being a migrant. For this reason, the use of remittances migrants is again interesting to study. The aims of this research are to explain the utilization of remittances and the obstacle experienced in the utilization of remittances in improving the welfare of households. The design of this study was a survey and case study. Data collection uses observation, structured interview, in-depth interviews, and FGD. Data analysis uses descriptive statistics and followed by qualitative descriptive and categorical analysis. The result of the research shows that remittances are generally for buying land and building houses, furniture and modern kitchen equipment, motorbikes or cars, and wedding parties, and a small portion is allocated for productive businesses. An obstacle of returning migrants in improving their welfare household is low education, the use of more remittances for consumer goods and investment, and the use of remittances more determined by husbands.
PEMANFAATAN BAHASA DAN DIGITAL MARKETING BAGI UKM DI DESA BLACANAN, KABUPATEN PEKALONGAN Fajrul Falah; Marwini Marwini
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.6.1.66-70

Abstract

Bahasa memiliki peran penting untuk digunakan dalam promosi melalui media digital. Pendampingan dan penerapan peran bahasa dalam dunia marketing dan digital dilakukan di UKM Desa Blacanan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Selama ini Blacanan dikenal penghasil pertanian (padi) dan perikanan (ikan), padahal memiliki UKM/UMKM potensial. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan selain meningkatkan pendapatan dan omset UKM di Blacanan (mitra), juga memperluas jangkauan pemasaran melalui pemanfaatan bahasa dan promosi digital (digital marketing). Metode yang digunakan ceramah dan sosialiasi secara langsung serta komunikasi melalui digital (daring) kepada mitra pengabdian. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mitra mengakui bahwa bahasa mengambil peran penting untuk mempengaruhi konsumen. Selain itu, kreativitas dalam berbahasa pada digital marketing sangat dibutuhkan untuk menjangkau konsumen secara luas dan mampu meningkatkan omset. Kata kunci: Bahasa, Digital, Marketing, UKM, BlacananLanguage has an important role to use in promotion through digital media.  Assistance and application of the role of language in the marketing and digital world is carried out UKM in Blacanan Village, Pekalongan Regency, Central Java. So far, Blacanan is known as a producer of agriculture (rice) and fishery (fish), even though it has the potential of UKM/UMKM. This community service aims in addition to increasing the income and turnover of UKM in Blacanan (partners), also expanding marketing reach through the use of language and digital promotion (digital marketing). The methods used are lectures and direct socialization and communication via digital (online) to service partners. Service results show that partners recognize that language plays an important role in influencing consumers. In addition, creativity in the language of digital marketing is needed to reach consumers widely and be able to increase turnover.Keywords: Language, digital, marketing, UKM, Blacanan.
Wujud Nilai Moral dalam Novel Sunset Bersama Rosie Karya Tere Liye: Kajian Sosiologi Sastra Istina Rahmawati; Rukiyah Rukiyah; Fajrul Falah
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 17, No 1: Februari 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nusa.17.1.92-101

Abstract

The novel Sunset Bersama Rosie by Tere Liye presents a variety of moral values contained in each character. The purpose of this study is to reveal the form of moral values contained in the novel Sunset Bersama Rosie by Tere Liye. Data analysis is descriptive qualitative. The technique of presenting the results of data analysis is descriptive by presenting data in the form of explanations or descriptions. The results of this study indicate that there are three forms of moral values. The form of moral values in human relations with God includes praying and be grateful. The form of moral values in human relations with themselves, namely working hard, never giving up, being responsible, independent, and honest. The form of moral values in human relations with other people, namely respecting others, helping, being willing sacrifice, and grateful.
PELESTARIAN WARISAN BUDAYA MELALUI SOSIALISASI CERITA PANJI KEPADA GURU DAN SISWA SDN 2 GOGODALEM KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG Herpin Nopiandi Khurosan; Yuniardi Fadilah; Fajrul Falah
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2022): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.6.2.260-264

Abstract

ABSTRAKPelestarian kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia penting untuk dilakukan pada keseluruhan budaya yang dimiliki. Upaya ini juga dilakukan terhadap salah satu kekayaan budaya Indonesia: Cerita Panji. Pelestarian Cerita Panji ini menjadi penting sebab statusnya yang merupakan warisan kebudayaan dunia. Oleh karena itu, sosialisasi keberadaan dan nilai penting Cerita Panji perlu dilakukan dengan menyasar generasi muda beserta pihak terkait. Dalam hal ini, generasi muda adalah para siswa SD kelas 6 sedangkan pihak terkait mencakup para pengajar atau guru SDN Gogodalem 2, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Sosialisasi ini bertujuan agar para siswa dan guru sadar, tidak sekadar mengetahui, nilai penting Cerita Panji serta upaya pelestariannya. Ini dilakukan guna mengingatkan keberadaan Cerita Panji serta mencegah kepunahannya. Selain sosialisasi, kegiatan ini juga diisi oleh inventarisasi Cerita Panji dalam bentuk buku bacaan ringkas–booklet–untuk menambah bacaan perpustakaan sekolah. Kata kunci: Cerita Panji, Sosialisasi, Pelestarian Budaya, Sekolah Dasar ABSTRACTPreservation of the culture that Indonesia owns is vital to be carried out on the whole culture it has. This effort is also carried out on one of Indonesia's cultural treasures: the Panji tales. The preservation of the Panji tales is essential because of its status as a world cultural heritage. Therefore, the socialization of the existence and importance of the Panji tales needs to be carried out by targeting the younger generation and related parties. In this case, the younger generation is the 6th-grade elementary school students while the related parties include the teachers of SDN Gogodalem 2, Bringin Sub-District, Semarang Regency. This socialization aims to make students and teachers aware, not just knowing, of the important value of the Panji tales and its conservation efforts. In addition to socialization, this activity was also filled with an inventory of Panji tales in the form of short reading books–booklets–to add to the school library reading.Keywords: Panji Tales, Socialization, Cultural Preservation, Elementary School    
Proyeksi Nasionalisme Tribal Hannah Arendt: Xenofobia dan Diskriminasi Rasial dalam Cerpen “Eksodus” Karya Seno Gumira Ajidarma Yuniardi Fadilah; Fajrul Falah
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 1, No 1: April 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.138 KB) | DOI: 10.14710/wjsbb.2022.14331

Abstract

Persoalan minoritas dan mayoritas dalam cerpen “Eksodus”, sedari awal, menonjolkan dominasi salah satu pihak terhadap pihak lain. Dominasi ini diceritakan pada hampir seluruh penceritaan hingga menampilkan bentuk ketidakadilan. Di sisi lain, penggunaan sudut pandang orang pertama dalam cerpen berusaha mencitrakan posisi orang-orang yang terdominasi, bahkan cenderung mengalami proses eksklusi, dengan segala macam pengalaman buruk sepanjang cerita. Proses dominasi serta eksklusi, yang hadir dalam cerpen antara minoritas dan mayoritas, ini mengarah pada isu xenofobia dan diskriminasi rasial. Kedua isu tersebut, dengan melihat peristiwa yang ditulis dalam cerpen, merupakan hasil dari menguatnya keberadaan nasionalisme tribal. Mendasarkan analisis dengan konsep nasionalisme tribal yang dijabarkan oleh Hannah Arendt, penelitian ini menemukan bahwa cerpen, sebagai kritik, memproyeksikan bentuk nasionalisme tribal yang mewujud pada xenofobia dan diskriminasi rasial. Kedua hal itu tercipta karena pelabelan yang menggeneralisasi tokoh para pendatang atas stigma, suku, asal, dan historisitasnya semata. Selain itu, dominasi tokoh penduduk setempat—mayoritas—atas minoritas juga mewujud dalam bentuk-bentuk kekerasan, sebagai manifestasi xenofobia dan rasialisme, yang terjadi: pengusiran, penolakan, pembunuhan, bahkan pemusnahan.
Estetika Batik Tulis Motif “Bintang Laut” Pekalongan, Jawa Tengah (Kajian Estetika) Fajrul Falah
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 13, No 1: Februari 2018
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.165 KB) | DOI: 10.14710/nusa.13.1.16-25

Abstract

Aesthetic research on Pekalongan batik is rare and limited. Several studies related to Pekalongan batik are studied from the economic aspect (production, distribution, and consumption) and health (disease). This study aims to reveal the aesthetics of motif batik "bintang laut" Pekalongan Central Java. The research approach used is aesthetics that include, unity, dominance and balance. This research is a literature study. The method used is descriptive analytics. The source of this research data is batik motif in Pekalongan. The selected and taken sample is one of the batik motifs in Pekalongan, "bintang laut". The results show batik motif "bintang laut" has a beauty and contains three esthetic elements. Miniature marine fauna and balanced color combinations and the size of different “bintang laut”, adding to the aesthetic impression and originality of batik that the way of making it still using the hand (manual).