Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pasang Surut Kesenian Kesenian Emprak Jepara 1950-2020 Alamsyah Alamsyah; Siti Maziyah
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.034 KB) | DOI: 10.14710/anuva.5.1.151-164

Abstract

Jepara mempunyai berbagai kesenian lokal yang salah satunya adalah emprak. Kesenian ini berada di bagian utara Kabupaten Jepara yaitu di Kecamatan Bangsri dan Pakisaji. Bentuk kesenian seperti teater ini memadukan antara cerita, instrumentalia Jawa dan tembang. Keberadaan kesenian emprak dapat dilacak dari cerita lisan masyarakat yang percaya bahwa keberadaan kesenian ini diperkirakan pada masa Wali Songo. Kesenian emprak dipandang sebagai bentuk akulturasi antara budaya lokal dengan budaya luar Jepara serta menjadi salah satu media dakwah. Dalam perkembangannya, kesenian ini mengalami pasang surut. Pada 1950-1999, emprak berkembang pesat. Perkembangan tersebut ditandai dengan adanya berbagai  inovasi, baik dalam bentuk tarian, kostum, mengakomodir tambahan peralatan, dan mengkombinasi pementasan dengan organ dan lagu dangdut. Melalui kreativitas tersebut, emprak menjadi populer dan banyak melakukan pementasan di masyarakat Jepara. Pada periode tersebut, emprak mengalami masa keemasan. Memasuki tahun 2000-an, emprak mulai mengalami penurunan. Hal ini disebabkan adanya persaingan pementasan hiburan seperti organ tunggal, hadirnya banyak televisi swasta, dan kompetisi dengan kesenian tradisional yang lain. Pada saat itu, hiburan organ tunggal ini sangat disukai oleh msayarakat dengan biaya yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pementasan emprak. Kesulitan yang lain adalah kesenian ini masih tergantung pada pelaku seni yang sudah senior. Regenerasi belum berjalan dengan baik. Pada tahun 2020 ini dipandang  sebagai puncak kemunduran kesenian emprak. Hal ini disebabkan adanya  pandemi Covid 19 yang melarang pementasan. Akibatnya para pemain kesenian lebih memfokuskan pada profesi yang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pendekatan Nilai-Nilai Budaya dalam Pelatihan Efektivitas Usaha pada Anggota Koperasi Dumas Pasar Srondol UMKM Srondol Semarang Sri Indrahti; Siti Maziyah; Alamsyah Alamsyah
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 4, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.075 KB) | DOI: 10.14710/anuva.4.1.133-139

Abstract

Artikel ini mencoba mengkaji bagaimana perilaku usaha UMKM dengan keberagaman jenis usaha dalam lingkungan budaya di Kota Semarang. Para pelaku usaha UMKM diberikan pemberdayaan oleh Pemerintah melalui pelatihan dengan tujuan menciptakan kemandirian usaha dengan menonjolkan potensi berwirausaha UMKM. Para pelaku wirausaha memberikan peluang di sektor ekonomi dan lapangan pekerjaan untuk mengentaskan kemiskinan. Tidak hanya dalam perekonomian, para pelaku usaha UMKM memberikan prinsip yang diterapkan dalam berwirausaha seperti kerja keras, kesabaran dalam usaha, mengutamakan kualitas produk, dan mengajarkan cara berbagi kepada orang lain. Prinsip tersebutlah yang membawa perilaku budaya dalam semangat kewirausahaan UMKM. Metode yang digunakan dalam pemerolehan sumber pada artikel ini melalui sumber primer dengan melakukan wawancara dengan pelaku usaha UMKM, dan sumber sekunder melalui buku, jurnal publikasi, peraturan pemerintah, serta berita online. Penelitian ini juga memberikan manfaat bahwa usaha UMKM tidak hanya berpusat dalam permasalahan sektor ekonomi, melainkan juga lingkungan budaya yang menjadi prinsip dari pelaku usaha UMKM.Kebiasaan yang sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama, perlu dilakukan pendataan, didiskripsikan kemudian dilakukan analisa sehingga hal-hal yang positip dapat tetap dipertahankan, kemudian hal-hal yang dapat mengakibatkan kerugian dalam usaha bisa lebih dukurangi dan bila perlu dihilangkan, Kerja secara efektif yang diinginkan akan tercapai melalui pembenahan secara administratif disertai pendekatan budaya.
Kontribusi Arsip dalam Rekonstruksi Sejarah (Studi di Keresidenan Jepara dan Tegal Abad Ke-19) Alamsyah Alamsyah
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 2, No 2 (2018): Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.977 KB) | DOI: 10.14710/anuva.2.2.153-163

Abstract

Rekonstruksi sejarah membutuhkan arsip, utamanya arsip statis, yaitu arsip yang yang dihasilkan oleh  pencipta arsip karena memiliki nilai guna  kesejarahan. Arsip sebagai rekaman peristiwa atau kegiatan pada masa lalu  sangat dibutuhkan dalam penulisan sejarah. Hal  Ini sejalan dengan guna  sejarah yang secara intrinsik yaitu sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau. Tanpa arsip, maka peristiwa sejarah tidak dapat diungkap. Arsip dalam konteks ilmu sejarah dikategorikan sebagai sumber primer yaitu sumber yang diperoleh dari orang yang melihat langsung, mendengar langsung atau terlibat langsung. Arsip sebagai sumber primer, setelah dilakukan tahapan kritik, maka derajat kualitas sumber ini adalah sumber yang utama. Dalam pengungkapan sejarah perkebunan tebu di Keresidenan Jepara dan Keresidenan Tegal pada abad ke-19, kontribusi arsip tekstual sangat vital.  Tanpa adanya arsip teksual yang dibuat oleh pemerintah kolonial, maka pengungkapan sejarah perkebunan di Jepara dan Tegal akan mengalami kesulitan. Arsip yang digunakan sebagai rujukan adalah arsip kolonial yang terdiri dari arsip laporan tahunan umum, laporan tahunan, arsip pemerintah umum, keputusan, laporan 3 bulanan, laporan kolonial, laporan dari  departemen koloni, lembaran negara, arsip keuangan, arsip statistik perdagangan dan pelayaran, lembaran negara Hindia Belanda), dan yang lainnya.  Melalui arsip yang tersedia tersebut dapat dilakukan eksplanasi berkaitan dengan eksistensi perkebunan tebu di Keresidenan Jepara dan Keresidenan Tegal pada abad ke-19 mulai dari jumlah lahan, tenaga kerja, upah buruh, jumlah produk, dan yang lain-lain. 
Bubur India di Masjid Jami’ Pekojan Semarang: Kuliner Sebagai Sarana Islamisasi Siti Maziyah; Alamsyah Alamsyah; Sutejo Kuwat Widodo
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 5, No 2 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.479 KB) | DOI: 10.14710/anuva.5.2.341-352

Abstract

Semarang merupakan salah kota pelabuhan pada masa lalu. Jejaknya terlihat pada beberapa kampung yang mengindikasikan bahwa kampung itu dihuni oleh salah satu etnis pendatang. Salah satunya adalah Kampung Pekojan, tempat tinggalnya kaum Koja, yaitu sekelompok masyarakat India Muslim yang berasal dari Gujarat. Hal menarik pada kampung ini terjadi pada setiap bulan Ramadhan, yaitu selalu disajikannya bubur India di Masjid Jami’ Pekojan sebagai menu utama untuk berbuka puasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui asal-usul dan tujuan disajikannya kuliner ini di Masjid Jami’ Pekojan.  Mengapa kuliner ini menjadi menu utama untuk berbuka puasa di Masjid Jami’ Pekojan Semarang? Siapakah yang terlibat dalam penyiapannya, serta siapakah yang diperkenankan untuk menikmati kuliner ini? Untuk menjawab permasalahan di atas digunakan beberapa metode penelitian. Pertama, digunakan studi pustaka untuk mengetahui lebih lanjut berkaitan dengan Masjid Jami’ Pekojan Semarang beserta warisan budaya kulinernya yang khas itu. Selanjutnya dilakukan observasi untuk mengetahui cara pembuatannya serta wawancara terhadap tak’mir Masjid Jami’ Pekojan yang berkaitan dengan sejarah bubur India, orang-orang yang bertugas untuk menyiapkannya, serta orang-orang yang diperkenankan untuk menikmati kuliner itu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi pembuatan bubur India di Masjid Jami’ Pekojan Semarang telah dilakukan selama 100 tahun lebih bersamaan dengan pembangunan masjid itu. Salah satu tujuan disajikannya bubur India disajikan sebagai menu berbuka puasa  di Masjid Jami’ Pekojan Semarang adalah untuk menarik dan merekatkan masyarakat Islam pada masjid tersebut sebagai salah satu warisan budaya yang dibangun oleh masyarakat Koja di Semarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bubur India merupakan sarana rekayasa budaya untuk Islamisasi di Semarang.
IMPLIKASI KULINER SESAJI DAN DHANYANG DALAM UPACARA TRADISI DI JEPARA Sri Indrahti; Siti Maziyah; Alamsyah Alamsyah; Yanuar Yoga Prasetyawan
Berkala Arkeologi Vol 39 No 1 (2019)
Publisher : Balai Arkeologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.733 KB) | DOI: 10.30883/jba.v39i1.327

Abstract

The article describes the culinary imp lic ation of offerings and d hanyang in 5 (five) villages in Jepara in the form of traditional ceremonies of Jembul Tulakan, Hari Jadi Kota Jepara, Sedekah Laut, Perang Obor, and Pesta Baratan. Only three out of five ceremonies were present ing culinary offerings as a representation of the dhanyang presence. The objective of this study is to reveal the existence of culinary offerings and d hanyang both by their food types and the intended dh anyang. This study was using a qualitative method which includes the collection of primary and secondary sources through literature study, observation, participants, structured interviews, indepth interviews, and Focus Group Discussion. The approaches which were used are anthropological and hermeneutical approaches. The study reveals a symbolic meaning from the presence of various culinaries presented to dhanyang and wishes expressed implicitly or explicitly in the ceremony. The wishes include the requests of safety, kindness, protection, etc. Recently, these wishes have shifted which caused by better knowledge, belief, and social experience of the performers towards their religion. Public belief in the power of d hanyang still exists even though it is not dominant.
ANALISIS PENGELOLAAN ARSIP STATIS BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN PETUGAS ARSIP DI KANTOR DATA, KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN BREBES Nabila Prayumaulida; Alamsyah Alamsyah
Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol 5, No 4 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi ini berjudul “Analisis Pengelolaan Arsip Statis Berdasarkan Tingkat Pendidikan Petugas Arsip di Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Brebes”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan arsip statis yang telah dikelola oleh petugas arsip yang memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda di Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif jenis deskriptif dan menggunakan pendekatan studi kasus. Pengambilan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik yang digunakan dengan menentukan kriteria khusus terhadap informan yang diambil, terutama orang-orang yang dianggap ahli. Jumlah informan adalah 6 orang petugas arsip. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengelolaan arsip statis di Kantor Data, Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Brebes dalam pelaksanaannya petugas arsip yang memiliki tingkat pendidikan SMA hanya diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan preservasi arsip karena mereka tidak memahami tentang apa dan bagaimana kegiatan pengelolaan arsip statis. Untuk petugas arsip yang memiliki tingkat pendidikan Diploma IV, mereka dapat melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip statis secara keseluruhan karena mereka memiliki bekal ilmu kearsipan yang didapat dari bangku kuliah dan Praktek Kerja Lapangan. Begitu pula dengan petugas arsip yang memiliki tingkat pendidikan Sarjana di luar bidang kearsipan yang dapat melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip statis karena mendapatkan ilmu dari atasan atau Kasi terdahulu dan dari workshop yang pernah diikuti. 
PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SLB NEGERI SEMARANG BERDASARKAN IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG TENTANG PERPUSTAKAAN NOMOR 43 TAHUN 2007 PASAL 5 AYAT (3) M. Ibnu Athoillah; Alamsyah Alamsyah
Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol 5, No 2 (2016): April 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Judul skripsi ini adalah “Pengelolaan Perpustakaan di SLB Negeri Semarang Berdasarkan Implementasi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 5 Ayat (3)”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan perpustakaan di SLB Negeri Kota Semarang berdasarkan implementasi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 5 Ayat (3). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah siswa SLB Negeri Semarang, petugas perpustakaan SLB Negeri Semarang, dan guru SLB Negeri Semarang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung dengan mengamati kegiatan siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa idealnya standar perpustakaan SLB berdasarkan Permendiknas Nomor 33 Tahun 2008 adalah memiliki sarana prasarana khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan para siswa SLB.Namun, pengelolaan perpustakaan SLB Negeri Semarang yang sudah berjalan masih memiliki beberapa permasalahan. Diantaranya, yaitu dari segi SDM yang jumlahnya terbatas dan tidak punya kompetensi sebagai pustakawan, jumlah koleksi khusus yang sedikit, kondisi koleksi yang kurang tertata dan tidak terawat, layanan sirkulasi dan referensi yang berjalan tidak maksimal, dana operasional perpustakaan yang yang sedikit, letak ruang perpustakaan tidak strategis, serta manajemen operasional perpustakaan yang yang kurang memiliki perhatian terhadap kondisi perpustakaan menunjukkan bahwa pengelolaan perpustakaan SLB Negeri Semarang belum sepenuhnya mengimplementasikan isi dari Undang- Undang Nomor 43 tahun 27 Pasal 5 Ayat (3).
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEARSIPAN DINAMIS (SIKD) DALAM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DI SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH Yanuro Nisfi Nahariyah; Alamsyah Alamsyah
Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol 5, No 4 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dalam Pengelolaan Arsip Dinamis di Subbag Umum dan Kepegawaian Bappeda Provinsi Jawa Tengah”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode pengolahan data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dalam pengelolaan arsip dinamis di Subbag Umum dan Kepegawaian Bappeda Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dalam pengelolaan arsip dinamis di Subbag Umum dan Kepegawaian Bappeda Provinsi Jawa Tengah sudah diimplementasikan sejak tahun 2012. Persiapan implementasi SIKD adalah menyiapkan hardware (komputer), scanner, software, SDM, nomeratur, jaringan internet, basis data, dan melatih pemakai SIKD dengan diadakan rapat setahun sekali dengan mendatangkan narasumber dari Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Adapun tahapan proses pengelolaan arsip dinamis dengan pengimplementasian SIKD dimulai dari penciptaan arsip sampai penyusutan arsip belum dilakukan secara optimal. Hal tersebut disebabkan belum semua file arsip dinamis diciptakan secara digital karena terbatasnya SDM yang mengelola arsip dinamis. Selain itu, jaringan internet trouble, belum semua unit pengolah memakai SIKD dan masih senang dengan buku agenda, serta belum semua unit pengolah memiliki komputer.
ANALISIS PRESERVASI ARSIP STATIS DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA SEMARANG Nur Asih Ariani; Alamsyah Alamsyah
Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol 5, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang adalah lembaga kearsipan yang memiliki fungsi, tugas, dan tanggungjawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan. Koleksi arsip statis yang disimpan adalah arsip yang memiliki nilai informasi, historis, alamiah, dan bukti pertanggungjawaban suatu kegiatan kelembagaan. Kegiatan preservasi merupakan proses perlindungan arsip terhadap kerusakan atau perbaikan terhadap arsip yang rusak. Kegiatan preservasi arsip statis dilaksanakan untuk menciptakan arsip yang lestari baik secara fisik maupun informasinya. preservasi dilakukan dengan dua kegiatan yaitu preservasi preventif yang bersifat pencegahan kerusakan arsip, dan preservasi kuratif bersifat perbaikan/ perawatan arsip. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ni adalah kegiatan preservasi arsip statis di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang dinilai sudah memenuhi standar teori yang berlaku. Kegiatan preservasi preventif meliputi penyimpanan arsip, pengendalian hama arsip, reproduksi/ alih media arsip, dan perencanaan menghadapi bencana. Preservasi kuratif meliputi perbaikan/ perawatan arsip dan pengendalian hama arsip. Terdapat juga kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan preservasi. Kendala tersebut maka perlu adanya penambahan rak arsip (roll opact) agar dapat menampung arsip yang ada, ditambahnya pegawai dalam pengelolaan arsip, serta penggunaan AC yang optimal akan memberi pengaruh fisik arsip.
Dinamika Program Siaran TVRI Tahun 1969-1989 Anan Tawazzun Nafi; Alamsyah Alamsyah
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 18, No 1: 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sabda.18.1.1-10

Abstract

During the New Order era, economic development policies were the focus of the Soeharto administration. To implement development, the country's socio-political conditions needed to be controlled. This control was done through the utilisation of television as a tool to spread development messages. This mass media is very effective and efficient in shaping people's mindset. In carrying out its duties, TVRI does so through its broadcast programmes. However, people do not like TVRI's lighting broadcasts, they prefer entertainment broadcasts. Therefore, development messages began to be inserted into TVRI's entertainment broadcasts. This effort intensified after advertising was banned on television. At that time, almost all TVRI broadcasts were aimed at supporting development policies. This situation lasted until the New Order government collapsed.