Rif&rsquo
iy Qomarrullah,

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERHITUNGAN BURN UP SECARA SEMI ANALITIK DAN NUMERIK PADA RANTAI TRANSMUTASI KOMPLEKS Rif&rsquo
Matematika dan Sains Vol 18, No 1 (2011)
Publisher : Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Performance of the reactor core influence by changes the composition of nuclear material, including the neutron distribution and power. Therefore it is important to monitor the isotropic composition in the core during reactor operation, because some of fission product may affect the performance of the reactors. Burn up calculation performed in this study using Bateman equations as semi-analytic approach and explicit finite difference as numerical approach. The calculation of burn-up is done every day and alternating with the calculation of diffusion of each one year. Keff value for semi-analytical approach and numerical approach around of 1.00. This value has shown that reactor core on criticÂ’s situation. The advantage of semi-analysis approach is able to calculate the nuclide has a short decay time and low disintegration constants than numerical approach, especially for transmutations chains complex. It means a semi analytical approach quite effectively applied in the burn-up calculation.eff value for semi-analytical approach and numerical approach around of 1.00. This value has shown that reactor core on criticÂ’s situation. The advantage of semi-analysis approach is able to calculate the nuclide has a short decay time and low disintegration constants than numerical approach, especially for transmutations chains complex. It means a semi analytical approach quite effectively applied in the burn-up calculation.
RESTRUKTURISASI PENDIDIKAN JASMANI BERKARAKTER DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI OLAHRAGA Nurul Mas’ Rif&rsquo
Ordik Vol 9, No 1 (2011)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan jasmani apabila ditarik ke ranah struktur pendidikan dapat dilihat dari tujuan pendidikan itu sendiri. Pendidikan jasmani dan olahraga berhubungan dengan unsur-unsur sosiologik seperti manusia, aktivitas manusia, lembaga dalam masyarakat. Sosiologi olahraga adalah penerapan ilmu sosiologi dalam konteks olahraga; atau dengan kata lain sub-disiplin sosiologi yang membahas olahraga sebagai bagian dari kehidupan sosial budaya. olahraga sebagai fenomena sosial sangat berkaitan erat dengan konteks kehidupan sosial manusia seperti keluarga, ekonomi, media massa, politik, pendidikan, dan agama. Pendidikan jasmani memberikan sumbangan potensi dalam proses pembentukan, diantaranya adalah: karakteristik manusia, dan kebutuhan manusia. ada tiga cara pembelajaran sosial yang umum, yaitu: 1) hadiah dan hukuman, 2) mencontoh dan meniru, dan 3) diajar. Dalam pendidikan jasmani terdapat beberapa sasaran, tujuan, serta pengembangan konsep berbeda dalam istilah serta metode yang digunakan. Terdapat struktur nilai bermakna dalam pembelajaran jasmani di sekolah, yaitu sejumlah keterampilan dan nilai yang  dapat dipelajari melalui olahraga. Adapun kaitannya dengan perilaku sosial menuju pendidikan karakter terdapat dua aspek penilaian, diantaranya: 1) nilai pendidikan karakter dan nilai dalam penjasor, dan 2) praktik nilai kejujuran dalam permainan dan olahraga
TRANS-INTEGRASI APLIED SPORT BIOMECHANICS SEBAGAI MATERI KUNCI MATA KULIAH OLAHRAGA (Transformasi Indoktrinisasi Calon Guru Pendidikan Jasmani) Toho Cholik Mutohir, ; Rif&rsquo
Ordik Vol 9, No 1 (2011)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru pendidikan jasmani atau pelatih harus memahami apa yang dikerjakannya dan mengapa ia melakukannya, ia harus mengetahui dengan baik azas-azas biomekanik. Biomekanika adalah ilmu yang membahas tentang pergerakan tubuh manusia. Biomekanik memainkan peran penting dalam banyak aspek usaha manusia, namun secara khusus biomekanik berhubungan dengan tiga bidang utama: olahraga, aplikasi klinis dan ergonomi (biomekanik dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari). Penerapan biomekanika dalam pendidikan jasmani di sekolah, menuntut guru untuk berkualitas, sehingga akan semakin banyak siswa yang tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga diluar sekolah. Berkaitan hal tersebut, maka harus ada proses indoktrinisasi trans-integrasi biomekanika dalam pengembangan program studi pendidikan jasmani keitka mahasiswa masih kuliah
POLA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBERDAYAKAN SEKOLAH DI SD NEGERI 04 BANDUNGHARJO KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN JEPARA Rif’ Sri Muharyani,
Ordik Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah, tentu tidak lepas dari peran dan tugas kepala sekolah sebagai pemimpin (leader). Dalam praktiknya di lapangan banyak ditemukan kepala sekolah yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimanakah pola kepemimpinan kepala sekolah di SD Negeri 04 Bandungharjo?, apa saja peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam memberdayakan sekolah di SD Negeri 04 Bandungharjo Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara? Kepemimpinan kepala sekolah dalam pemberdayaan sekolah merupakan perpaduan dari istilah pola, kepemimpinan, dan kepala sekolah yang mengandung arti atau cara kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf, orang tua siswa, dan pihak-pihak terkait untuk bekerja sesuai dengan tujuan pendidikan pada masing-masing satuan pendidikan. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research) dengan  menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan studi kepustakaan, metode wawancara, serta pengamatan (observasi). Penulis menggunakan metode deskriptif dalam menganalisa data yang terkumpul. Dari penelitian tentang pola kepemimpinan kepala sekolah dalam memberdayakan sekolah di SD Negeri 04 Bandungharjo Kecamatan Donorojo tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Pola kepemimpinan kepala sekolah di SD Negeri 04 Bandungharjo  termasuk pemimpin demokratis yang mendukung setiap kinerja bawahan, 2) Adapun Pengaruh pola kepemimpinan kepala sekolah dalam memberdayakan sekolah sangat tampak dalam berbagai aspek, 3) Sedangkan Peranan kepala sekolah dalam memberdayakan sekolah di SD Negeri 04 Bandungharjo meliputi: kepala sekolah sebagai pemimpin, manajer, pendidik, motivator, administrator, supervisor, dan inovator. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi: komite sekolah, kepala sekolah, guru, siswa, serta orang tua dan masyarakat.